Input-Proses-Output
Tiga rantai ini akan terus kokoh, mungkin sulit untuk diputuskan masing-masing rantainya. Sejak beberapa bulan neh saya merasakan diri saya apatis. Saya belum dapat memastikan apa yang menjadi latar belakang dari sikap ini. Banyak faktor yang membuat saya memilih untuk menutup diri dari lingkungan. Di kampus, tempat yang membuat saya lebih acuh tak acuh. Dulunya saya aktif di setiap kegiatan kampus (as usual as a documentator, again and again). Tiba-tiba saya menjauhkan diri dari lingkungan kampus, dari teman-teman kampus. Saya kerjakan, lakukan dan usahakan sendiri. Saya berusaha untuk tegar!
Saya coba intropeksi, ternyata untuk mencapai “BEST” saya tidak dapat lepas dari “Segitiga” yaitu saya pribadi, keluarga, dan lingkungan. Lalu puncaknya adalah Tuhan. Intinya saya harus dapat menjalin hubungan yang sehat satu sama lain barulah saya dapat mencapai “BEST”. Arrrrrrrghhhh… ggggggggggr……. tolong keluarkan saya dari keadaan apatis ini, saya sudah tidak kuat.
Aha… ternyata, ada solusinya.. Apa?? Jawabannya:Open my heart and soul. Saya membuka pikiran dan hati. Now what?! saya harus memproses lagi hingga output yang keluar itu “BEST”.
eNBe: Sinting, kok saya bisa buat postingan kayak gini?!
poooooosssssweeeeeeng
sing di golek’i iki seng metu ngono……………
Apatis adalah bagian dari proses pencapaian yang anda inginkan…….
Ketika anda sudah menjabarkan keAPATISAN anda melalui tulisan ini, artinya anda sudah mulai menyadari APATIS didalam diri (dalam artian instropeksi)……. Selanjutnya akan masuk bagian proses berikutnya…..
Proses apakah itu ?????
Only you & god who know’s something in your mind
thanks atas sharing dan luang waktunya mas Doddy berkunjung ke blog saya 🙂
om bagaimana perintah d eksekusi oleh cpu ??????
tetap berbagi baik dikala suka dan duka itu adalah jalan terbaik untuk menyeimbangkan hidup kita. Dan bisa menghargai sesama adalah tangkai-tangkai yang perlu ditumbuhkan.
salam sukses jangan terlalu apatis, tetap bersyukur adalah hal yang terbaik.
ghita