“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”
1 Tesalonika 5:18

Pagi ini saya coba untuk mengatakan hal-hal yang positif, seperti pengaruh the secret tentang law of attraction.

Lalu bagaimana hasilnya?

Awalnya itu berjalan ‘baik’ dan masih dapat saya lewatin. Saya coba tetap berpikir positif dan belajar bersyukur atas tiap situasi yang saya lewati. Oke, waktupun mulai bergulir hingga malam. Puncaknya nih. Saya merasa sudah tidak sanggup lagi untuk pertahanin berpikir positif dan selalu bersyukur. Wajar dong.. konsentrasi kan bakalan menurun pas selesai jam kerja. Rasanya saat itu saya pengen teriak dan mulai menyalahkan orang-orang di sekitar. Dan sempat berpikiran kenapa tiap kali saya mengucap syukur, maka timbul masalah baru yang membuat saya sulit untuk berpikir positif dan bersyukur.

Sehabis mandi, saya sudah nggak mood lagi untuk makan, saya coba ambil saat teduh sejenak.

1. Kehidupan ini memberikan banyak sekali pilihan. Kita boleh untuk berpikir positif dan negatif. Wajar kok kalausuatu waktu suka berpikiran negatif. Namun, ada satu berkah yang kayaknya nggak kita sadari. Tahukah itu? Bahwa Tuhan selalu memberikan kita berkah walaupun kita berpikiran negatif.
2. Mengucap syukur tidaklah langsung berhenti saat itu juga, saat kita merasa telah dapat mengatasi situasi pelik. Akhirnya saya tahu kenapa tiap kali saya ucap syukur maka timbul situasi baru yang membuat saya sulit untuk tetap berpikir positif dan bersyukur. Oleh karena kasih karunia Tuhan maka tiap kali kita ucap syukur akan situasi itu berarti kita mengalami peningkatan level. Makin tinggi level ini maka membuat kita makin dewasa. Dan saat kita berada di level baru, ini menandakan kalau kita belum berhasil. Saya katakan sekali lagi belum berhasil (jadi ada kemungkinan berhasil) karena saat itulah kita mulai berpikiran negatif dan merasa tidak perlu mengucap syukur.

Semoga tulisan ini memberkati Anda.

Salam