Barangkali inilah saatnya otak bawah sadarku muncul di tempat yang terkenal dengan telernya. Pikiranku lapar hingga aku memutuskan untuk masuk ke dalamnya. Aku memesan menu yang sama seperti 3 bulan yang lalu, saat aku dan dia duduk bersama. Dia di depanku, dengan jelas aku bisa melihat wajahnya yang tirus. Kini aku duduk sendiri dengan menu sama dan tempat duduk yang sama. Mengisi kekosongan perut sambil memandang interaksi orang-orang di sekitar.
Aku kenyang dan berlalu pergi. Itu masa lalu.
p.s : Its true or fiction?
Makasih gan
Memungut kenangan..
Terus saling say hello dong, terus…
true or fiction..hanya kamu dan Tuhan yang tahu
hohohohoho
makannya mungkin true, tp dianya itu fiksi *kabur*
ini cerpen bukan?
Sudahlah, masa lalu jangan diungkit lagi. 😐
yang lalu memang telah usai,namun hidup kita kan belum usai? jadi teruslah beramal baik 🙂
Menu yang sama, tempat yang sama.
Err..rasa makanannya masih sama, nggak? Kalo masih, gw mau ngincip.. 😀
true ya?
lagi kangen dong? hehe
p.s. tidak penting true of fiction. Pak Huang telah ‘menciptakan’ sendiri realitas itu di dalam kepala. Dan jejaknya, tertulis di blog ini. 🙂 haayyyyah… bukan mengajak berdiskusi filsafat lho pak Huang. Tapi saya sependapat dengan mas aquarief, sepertinya masih berhubungan dengan F.A.T.Z.W.L.
Eh mksdnya di tulisan FATZWL hehehe
Bisa jd benar, kmgknan ini pengalaman pribadi yg bhubungan dg tulisan let me kiss u dmana mas huang makan sndirian di mall 😀 :p :p 😀
Ah kamu mas Arief bisa bercanda juga 😀
kalau dikasih tau nama mallnya mang mau dateng dan traktir aku ya 😀