Sepekan ini kasus Citibank bak sudah jatuh ditimpah tangga pula. MD (Malinda Dee) dan DC (Debt Collector). Ada yang bilang kasus ini untuk menutupi kasus-kasus lain yang ada di Indonesia kayak Lumpur Lapindo, Century, Gayus, dll. Satu kata : Hanya ada di Indonesia.
Intermezzo saja di atas tadi.
Tadi pagi waktu sampai di kantor, rekan kerja cerita kalau ada lagi cerita tentang Debt Collector digebuki massal oleh karena menarik motor dari orang yang gak bisa bayar cicilan. Kalau dilihat dari sisi yang katanya kita orang demokrasi, ya salah Debt Collector. Namun kalau kita bisa lihat dari sudut kacamata lain, saya yakin itu salah yang mau kredit.
Coba kita runut dari awal, waktu kita berani nyicil sesuatu? entah nanti pakai apalah bayarnya, bukannya kita akan tanda tangan surat perjanjian kalau kita bakal menyanggupi bayar kreditan kita kapan jatuh temponya. Lalu tugas si DC ya menagih uang kreditan itu lah sesuai dengan tanggal jatuh tempo. Kalau misalnya kita gak sanggup untuk bayar kenapa harus manggil massal untuk gebukin DC sekampung?
Bobroknya sistem pemerintahan kita juga sudah tahu, dengan publikasi yang up dia bisa dapetin suara dan dukungan. Apa ini karena sistem kita yang katanya demokrasi itu ya?
Pekerjaan paling sulit memang bayar utang gan, kalau ngutang sih gampang.
system demokrasi indonesia udah bobrok banget dari dulu sampai sekarang