Hari Keenam : Snow Rain at Sokcho!
Belum lengkap ke Seoul kalau tidak mengunjungi Sokcho. Berada di provinsi Gangwo-do, kalau dari Seoul kita perlu menempuh perjalanan 2 jam menggunakan bus. Kota Sokcho adalah kota yang tenang dan sepi. Dengan jumlah penduduk yang sepi, kota ini masih memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan. Salah satunya adalah pintu gerbang untuk melihat Soeraksan Mountain.
Kota ini mengandalkan bus sebagai transportasi utama. Bus yang sering lewat adalah bus nomer 7 dan 7-1 dimana bus ini mengantarkan kita untuk berkeliling kota Sokcho sampai ke pemberhetian terminal bus terakhir. Walau kota ini boleh dikatakan sepi, kota Sokcho seperti kota kecil dengan paket komplit. Sudah ada pegunungan, air terjun, pantai, dan hutan. Peta wisata Sokcho sendiri juga terbagi menjadi kawasan utara dan selatan. Kalau kalian mau ke gunung dan hutan tinggal ke daerah utara, sebaliknya daerah selatan untuk pantai. Transportasi di Sokcho hanya menggunakan bus yang searah untuk bolak balik. Bus terakhir sampai pukul 11 malam.
Hasil seafood yang paling sering dijumpai adalah cumi-cumi, karena cumi-cumi disini sebagai teman minum Soju. Soju sendiri sejenis arak khas Korea. Saya sempat cicip minum, rasanya mirip tuak tapi bisa juga rasanya seperti bir alkohol rendah. Harga perbungkus cumi-cumi kering sekitar KRW 20.000.
Waktu tiba di Sokcho, saya seperti melihat rumah-rumah seperti di film Home Alone. Bisa dibayangkan film Home Alone yang selalu tayang setiap natal dengan cuaca salju yang tebal? Saya pun melihat tumpukkan salju dan di atas rumah penuh dengan salju tebal.
Mt. Soeraksan
Mt. Soeraksan adalah halte terakhir kalau kita naik bus. Dari pintu gerbang Gunung Soeraksan sudah disambut dengan patung beruang. Kebetulan saat kami sampai di Soeraksan tidak beberapa lama sedang hujan salju yang cukup tebal. Ini pengalaman yang memang saya tunggu jauh sebelum berangkat ke Korea saya kepengen melihat hujan salju. Awesome! Awesome! Pengalaman pertama saya bisa lihat salju dan hujan salju, selama ini saya cuma bisa lihat di film tapi kalau kita bisa lihat langsung rasanya memang beda.
Cukup lama berkelliling di Soeraksan menelusuri jalan setapak dan melihat aliran sungai yang sudah membeku tertutup salju. Begitu jalan masuk ke dalam terlihata ada patung Buddha besar, tanda kalau sebentar lagi akan masuk ke Sinheungsa Temple.
Sinheungsa Temple
Kuil ini tidak jauh dari Soeraksan, masih berada disatu kawasan. Bagi anda penikmat arsitektur klasik, bangunan kuil ini masih memegang corak kuat di setiap genteng kuil. Rata-rata dari istana sampai kuil, arsitekturnya hampir sama mulai dari bentuk kayu sampai genteng. Di depan pintu masuk kuil ada sebuah patung Budha besar terbuat dari kayu. Cuaca yang dingin dan hujan salju, nampak tinggi salju sampai pinggang orang dewasa.
Bahkan berjalan lebih ke dalam, kita bisa lihat aliran sungai yang sudah tertutup oleh salju. Kalau digambarkan seperti tumpukkan awan, mau coba loncat?
Berhubung hari sudah terlalu sore sekitar pukul 5 dan hujan salju semakin kencang, kami sudah terlalu kedinginan. Diputuskan untuk pergi ke guesthouse yang sudah kami pesan.
Berkunjung ke Sokcho sangat tidak disarankan bulan Desember atau bulan saat salju sedang menumpuk. Bakal banyak tempat wisata yang ditutup karena lokasinya pasti tertutup sama salju.
Smile Guesthouse
Letak guesthouse ini tidak jauh dari Mt. Soerak hanya 2 kali stop bus, atau patokannya berada di belakang Youth Hostel. Turun di Youth hostel kamu tinggal berjalan ke belakangnya maka sudah ketemu dengan Smile Guesthouse.
Selama kami berada di Sokcho serasa berada di kota mati yang sudah ditinggalkan sama penduduknya. Hostel-hostel di pinggir jalan pun tidak ada penghuni, mereka meninggalkan bangunan yang tertimbun dengan salju tebal, tidak ada cahaya.
Sekitar pukul 8 malam, perut terasa lapar. Rasanya pikir dua kali kalau dengan cuaca hujan salju pergi menunggu bus yang hanya sekali lewat dan pergi ke kota sekitar 30 menit untuk membeli makanan. Maka kami menanyakan sama yang menjaga hostel dimana minimarket terdekat. Akhirnya malam itu sekali lagi dikenyangkan oleh mie instan Korea.
How to get there :
Naik subway turun ke Seoul Terminal Express Bus (Dong Seoul) (Gangbyeong Station line 2). Beli tiket kurang lebih KRW 17.000 dengan lama perjalanan 2,5 jam. Setelah sampai di Sokcho Express Bus Terminal, ambil bus nomor 7 atau 7-1 dengan biaya KRW 1200. Stop di pemberhentian terakhir pintu masuk Soerak-dong (perjalanan sekitar 30 menit).
Muke gile saljunya tebal amat ya..
Untung pas kesana di awal musim semi, jadi salju udah ga ada tapi puncak gunungnya masih diselimuti salju
IYa dong.. aku kangen lihat salju lagi 🙁
[…] Cheonggyecheong Stream, Myeongdong, Namsan Tower Day 5 : Nami Island, Dongdaemun Market Day 6 : Sokcho – Soeraksan Mountain, Sinheungsa Temple Day 7 : Seoul, Gyeongbukgung Palace, Gwanghwamun Square, The National Folk Museum of Korea, […]
apakah masih ada salju di sokcho di akhir maret?
ini di korea selatan bukan gunung yang sangat indah sekali
Halo, selamat pagi ^_^.
Boleh tau ke koreanya itu bulan apa? Saya rencananya ke korea awal februari, apakah sockho recommended untuk dikunjungi pada bulan februari?
terimakasih infonya ^_^
Kalo jalan-jalan keluar negeri memang yang paling saya cari adalah moment saljunya
Ini pengalaman pertama saya lihat salju. Sangat berkesan.