BerandaReviewSponsored Post3 Alasan Membuat Saya Selalu Ingin Kembali ke Jakarta

3 Alasan Membuat Saya Selalu Ingin Kembali ke Jakarta

Author

Date

Category

Momentum ZenFinity 2017 kemarin memang masih terasa euforianya, rasanya baru minggu lalu saya berada di Jakarta untuk menghadiri undangan ASUS Indonesia lewat BLUS Community. Apa yang membuat saya senang? Penerbangan dari Palembang menuju Jakarta terasa sangat menyenangkan bersama Sriwijaya Air untuk menemani perjalanan saya kurang lebih 45 menit di udara.

Pada bulan Mei 2017, tulisan saya mengenai Kota Lahat dimuat di inflight magazine pesawat tersebut! Jadi, kalian sudah pasti bisa ikut merasakan senangnya saya sewaktu melihat ada nama tertera di majalah yang bisa dibaca oleh banyak orang sewaktu berada di dalam pesawat. Bagiku ini merupakan prestise tersendiri bagi seorang penulis pemula. Dibandingkan teman-teman lainnya yang sudah sering dimuat tulisannya dalam majalah.

sriwijaya-air-magazine
Sriwijaya Air Inflight Magazine Mei 2017

Selama penerbangan 45 menit tersebut saya senyum-senyum sendiri kemudian tidak lupa mengabadikan foto selfie bersama majalah inflight Sriwijaya Air. Edisi bulan Mei 2017 juga ada tulisan dari teman saya yaitu Mbak Annie Nugraha yang menulis tentang Pulau Pisang, Lampung karena dua bulan lalu kami mendapat undangan dari Dinas Pariwisata Krui, Pesisir Barat. Saya pun segera memotret dan mengirimkan foto lewat whatsapp. Kami berdua tersenyum menggambang tanda bersyukur sekaligus gembira. Ah.. penerbangan 45 menit yang menyenangkan. Tanpa terasa pramugari pun menginfokan sebentar lagi pesawat akan tiba di Bandara Udara Internasional Soekarno Hatta.

Selamat datang di Jakarta…

central park jakarta
Jakarta oh Jakarta

Kota metropolitan ini memang menggiurkan. Jakarta identik sebagai kota macet dan padat. Dulu sempat beberapa waktu tinggal di Jakarta sehingga ikut mengalami stress dengan berdesak-desakkan di angkutan umum, lamanya di jalan ataupun muka harus kena dekil setelah seharian berada di luar. Namun begitu, Jakarta selalu memiliki pesona untuk mengundang para pendatang baru, termasuk saya apabila ada kesempatan untuk menetap di Jakarta.

Kedatangan saya ke Jakarta memang waktu yang terbatas karena mengikuti acara sekaligus menyambung traveling ke Bandung untuk melepas rindu. Di Jakarta hanya untuk satu hari penuh untuk menikmati suasananya. Bagi kalian yang mungkin tinggal di Jakarta atau sering bolak-balik Jakarta tentu akan berpikir apa sih yang menariknya dari Jakarta?

Yha! Bagi saya sudah tentu ada alasan yang membuat saya selalu ingin kembali ke Jakarta.

1. Banyak Peluang di Jakarta

jembatan-neo-soho
Senyum sumringah lihat kota Jakarta penuh impian *eaahh

Ini bukan berarti kota Palembang peluangnya sedikit, cuma saya ingin merasakan jadi anak rantau. Tapi untuk hobi seperti saya peluangnya masih sedikit di kota Palembang. Cuma saya tidak keberatan kalau ada pekerjaan yang menuntut saya untuk traveling kemana saja tapi home base nya di Palembang. Sedari dulu saya memang berkeinginan untuk merantau ke Jakarta. Biar tahu rasanya beli tiket mudik itu mahal, kerasnya hidup mandiri. Sebagai pusatnya ekonomi, Jakarta terbuka bagi orang-orang yang tangguh dan kuat berhimpitan di dalam kereta sewaktu pergi dan pulang kerja *eh*.  Siapa tahu nanti disana ketemu sama jodoh!

2. Banyak Peluang Ketemu Idola

Tiap saya berkunjung ke Jakarta, pasti akan langsung menghubungi para blogger idola saya. Siapa pun itu saya ingin menyempatkan waktu bisa berjumpa dengan mereka dengan tangan terbuka. Soalnya biasanya kita hanya berinteraksi lewat media sosial atau saling berkunjung ke laman blog. Pasti ada rasa penasaran untuk berjumpa pertama kali bukan?

kopdar jakarta
Kopdar bersama Adiito dan teman
rembulan indira
Kopdar sama prinses syalala, Bulan.

Sewaktu di Jakarta kemarin, saya sengaja membuat janji sama Adiito dan Rembulan. Perjumpaan dengan Adiito ini merupakan kali pertama, sedangkan sama Rembulan merupakan kali kedua. Lantaran jarak dan situasi Jakarta serba macet, maka kami membuat janji di lokasi yang mudah dijangkau yaitu mall Senayan City. Saya hanya sempat berjumpa sama Adiito sewaktu jam makan siang karena kantornya memang persis di atas mall tersebut. Mas Adiito itu berperawakan tinggi, mungkin ada sekitar 185 cm, bersama dua temannya kami pun makan siang dulu sembari menunggu Bulan yang masih on the way. Tidak beberapa lama Bulan sudah datang dan memberi kabar kalau dia menunggu di restoran baru buka yaitu Halal Food.

Jadi, kopdar sama blogger Jakarta itu luas sekali kan? Senang sekali kalau bisa berjumpa dengan teman-teman baru. Kemana pun traveling tidak berasa sendirian.

3. Potret Senja Jakarta

Salah satu spot pelesiran favorit saya kalau di Jakarta ada Kota Tua. Kawasan cagar yang masih memiliki bangunan tua era kolonial ini selalu menarik untuk dikunjungi. Selalu ada hal-hal menarik saat berkunjung ke Kota Tua. Rute ke Kota Tua Jakarta tidaklah sulit. Untuk menjangkau lokasi Kota Tua, kita bisa naik Transjakarta yang muara akhirnya ke Kota atau paling mudah menggunakan jasa transportasi online saat ini. Nantinya kita akan melihat Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, juga Museum Fatahillah Kota Tua. Cukup dengan berjalan kaki saja kita bisa bersantai di lokasi kota tua. Simpel!

Awalnya saya berniat jalan sendirian ke Kota Tua, tapi sepertinya Bulan tampaknya tergoda untuk ikut menemani saya memotret suasana sore di Kota Tua.

Ternyata banyak spot yang berubah sejak terakhir sekitar 8 bulan lalu saya berkunjung ke Kota Tua. Tentunya berubah menjadi lebih baik. Saya banyak menemukan bangunan tua yang sedang direnovasi. Selain itu, kawasan Kota Tua yang tadinya banyak pedagang kaki lima sekarang sudah mulai lebih rapi dan nyaman untuk pejalan. Beberapa seniman jalanan mulai dari mereka bernyanyi, menyewakan jasa berfoto dengan noni ala Belanda, ada pula orang seperti melayang di udara serta aktraksi lainnya.

Kesan Kota Tua itu menyeramkan pun tidak saya rasakan. Kami berkeliling lumayan lama masuk tiap bangunan yang saat itu sedang ada pameran kesenian. Di tengah lapangan Kota Tua juga menyediakan sepeda untuk disewakan kepada tiap kita yang berkunjung. Dengan modal sekitar 20 ribu kita bisa mengayungkan pedal sepeda untuk berkeliling sekitar Kota Tua. Selain itu kita bisa masuk ke beberapa museum lokasinya terletak di kawasan tersebut.

Selama berada di Kota Tua, mata saya terus berkeliling melihat penjual kerak telor yang dulu sering berjualan di sekitar Kota Tua. Namun sayangnya saya tidak menemukan mereka para penjual kerak telor. Seolah wajib kalau ke Jakarta itu harus mencari kerak telor, sama kayak ke Palembang pasti carinya pempek. Hingga kami pun larut menikmati matahari terbenam dari arah belakang Café Batavia yang terkenal itu.

“Eh kamu nginep di mana sih?” celetuk Bulan saat saya sedang memotret dirinya.

“Tenang… malem ini nginepnya di Pullman Hotel.”

“Widih horang kayah…”

“Kagak.. ada promo tiket sama hotel.” Entah sudah berapa kali saya menggunakan Traveloka untuk keperluan pesan tiket tiket pesawat dan hotel. Kemudahan yang ditawarkan memang sangat membantu saya untuk sekalipun pada saat last minute baru saya pesan. Selama memesan secara online juga tidak ada kendala, apalagi pas maun check in kamar hotel pun juga praktis tanpa repot. Tinggal tunjukin bukti pesan tiket saja. Saya lebih hemat waktu dengan proses pemesanan yang lebih simpel.

Pesan tiket pesawat dan hotel lebih mudah

Tahukah kalian kalau saat kita sudah bisa memesan paket tiket pesawat dan hotel sekaligus di Traveloka? Biasanya saat kita sudah memesan tiket pesawat maka kita juga mencari hotel. Otomatis harga yang ditawarkan juga akan berbeda. Ternyata kalau kita pesan tiket pesawat dan hotel sekaligus lewat Traveloka bisa dapat harga promo yang lebih murah ketimbang kita membeli satu per satu. Menurut saya paket ini lumayan membantu kita sewaktu traveling.

Kita tidak perlu khawatir sewaktu traveling karena dalam satu waktu untuk merencanakan perjalanan kita jauh lebih nyaman. Apalagi kalau untuk pembayaran juga beragam mulai dari cicilan, transfer lewat ATM dan kartu kredit juga bisa.

traveloka
Traveloka, kini pesan paket tiket pesawat dan hotel lebih mudah

Jalan-jalan singkat saya bersama Bulan di Kota Tua kala sore itu akhirnya berakhir. Kami pun berpisah dengan kendaraan dari transportasi online yang kami pesan. Saya pulang menuju hotel tempat menginap.

Satu hari di Jakarta harus ikut berbagi dengan kemacetan yang terkadang membuat saya hening melihat para pejuang tangguh. Tetap bersabar saat jam lima sore, melihat orang-orang berdiri dalam sebuah metromini padat penumpang. Hampir satu jam bus itu tidak bergerak, dan yang bisa kita lakukan hanya menerima.

Di sela kemacetan, melihat orang-orang ibukota sibuk dengan gadget mereka sendiri. Rasanya liburan memang suatu kewajiban yang hakiki. Ponsel saya pun bergetar menandakan adanya notifikasi dari Instagram. Alangkah kagetnya saya melihat kiriman foto dari salah satu follower saya.

foto kota tua jakarta
Saya sedang candid Bulan dari belakang
Ternyata ada salah satu follower IG tanpa sengaja candid saya 😀

Suer… saya sampai pikir kok bisa seperti adegan di film Inception 😆 lalu saya jadi ingat sama orang yang pakai jaket ditutup sampai kepalanya. Pada saat saya sedang mau memotret Bulan ternyata dia memang ada di samping saya, lalu saya lemparkan senyum dia pun mundur selangkah. Ternyata orang yang memotret saya itu kita sudah saling follow di IG dan baru sadar setelah foto yang dia kirimkan. Oh ya jangan lupa follow Instagramku @deddyhuang ya hehehe…

Katanya hidup di Jakarta itu banyak tantangannya, tua di jalan, kost mahal, dll. Tapi, selesai Lebaran kamu bakal balik lagi ke Jakarta kan?

Deddy Huang
Deddy Huanghttp://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com

72 KOMENTAR

  1. Bertahun-tahun aku menghabiskan siangku di Jakarta dan sekarang sedang menikmati hari-hari di Bogor saja. Ke Jakarta kalau lagi ada perlu, itupun rasanya pengen cepat-cepat kelar trus balik ke Bogor hahaha
    Awas ya nanti setelah lebaran klo ke Jakarta trus gak kopdar sama aku, lo gue end :p

  2. foto-foto koh deddy keren abis…jadi punya teman palembang ini saiyanya…heee..salam kenal ya koh…semoga bisa kopdar nanti dan diajarin foto terbang gitu..iihihi..amin..amin…amin…

  3. Ternyata banyak sisi lain jakarta yang ga semua org kayak aku tahu nih
    Aku trmasuk tipe org yg ogah bgt hidup di jakarta hehe
    Kesana kalo ada acara aja atau jd tempay transit doank hehe

  4. Jakarta memang banyak menjanjikan. Tapi living cost yang mayan mahal (untuk standar hidup nyaman) dan kemacetan parahnya bikin aku mikir seribu kali buat stay di sana?. Pas masih kuliah di Bandung dulu aku mayan sering ke Jakarta. Walau kudu naik KA dan belum ada jalan tol Cipularang. Hahaha. Kalo sekarang.. wiih.. palingan ke Jakarta pas ada keperluan aja, koh. Soalnya jauh bingit dari Medan. Mihil pulak ongkosnya?.

  5. Sy pembaca yg baik koh. Makanya sy tinggalkan komentar. Hihihi
    Jadi pengen ke jakarta lagi. Apalagi blm sempat ke kota tua dulu pas kesana. Btw… Enak juga ya bisa pesan tiket plus hotel gitu di traveloka. Jadi gak ribet hars pesan 2x

  6. Jakarta, kota yang menyimpan banyak kenangan 🙂 Kemaren aku pengennya sih extend juga, tapi langsung inget cuti hahaha.. Btw paket tiket+hotel dari traveloka emang lebih praktis ya. Aku udah nyoba juga 🙂

  7. saya beberapa kali ke jakarta dannnnnnn ndak mau tinggal disana! Yah tau sendiri lah bagaimana keadaannya ya kan…

    masih enak di Medan, masih betah,

  8. Suka gak tahan dengan macetnya Jakarta. Padahal saya sejak lahir juga di Jakarta. Tapi ya tetep aja kalau lagi di luar kota, suka kangen dengan suasana Jakarta 😀

  9. Beruntung ya Koh, bisa ikut acara Asus. Suami udah dua kali, turut senang pula.
    Saya terakhir ke Jakarta 7 tahun lalu, kopdar pertama sama yuk Rien.
    Padahal dlu lhir di Jakarta dn sempat tumbuh di sana selama 5 thun sampai akhirnya hijrah ke Jatim.
    Kalau punya rezeki pengen main ke Jakarta lagi

  10. Senengnya ya bisa ikut acara Asus, seru banget. Aku beberapa kali ke Jkt malah belum pernah ke kota tua , sdr ku disana pada nggak mau diajak jalan ke sana.

  11. Peluang memang banyak tapi aku tetep mumet sama kemacetan dan intriknya.. Aku ga tau kenapa aku sukkaak banget sama kota tua, ga pernah bosan ke sana. Semoga ada kesempatan ke Jakarta lagi dalam waktu yang panjang ya koh, biar bisa meet up rame-rame!

  12. Karena Jakarta tempat berkumpul semua orang, karena Jakarta adalah kampung besar, Berbagai peluang terbuka lebar ya Ko. Itu foto bersama Incess Syalala lucu pisan 🙂

  13. kadang pengen ngadu nasib ke jakarta juga koh, tapi kalau ngrasain panas sama macetnya disana? Udah mundur alus lah aku, walaupun memang bener sih peluang disana lebih banyak dan lebih besar….tapi, ah sudahlah hehehe

    Suka sama foto yg model levitasi itu, keren 🙂

  14. gimana ya mas. Jakarta itu aku sebenarnya gak pengen tinggal disana. Tapi apa mua dikata. Umur, kebutuh membuat saya harus melacurkan diri di ibukota demi kata pekerja.

    Tapi jakarta tetaplah jakarta…

  15. Ya kalau ke Jakarta banyak banget Om peluangnya. Aku aja sebenarnya ingin 2 minggu sekali ke Jakarta, tapi… Ah sudahlah

    Keren-keren Om foto di Kota Tua nya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at [email protected]

Artikel Populer

Komentar Terbaru