BerandaSerba SerbiHappy Life Before 40's : To Live A Legacy

Happy Life Before 40’s : To Live A Legacy

Author

Date

Category

Sepuluh tahun lalu, obrolan kami tidak seperti sekarang berbicara tentang rancangan masa depan. Waktu banyak berubah, termasuk pertemanan. Kami duduk di restoran cepat saji yang dulu sering kami datang saat jam makan siang demi menikmati seloyang pizza favorit. Sore itu, saya menghubungi mbak Rika, teman kantor lama untuk melepas rindu lama tak berkabar.

Layaknya bertemu teman lama, kami saling bertanya kabar dan kesuksesan yang telah diraih. Mbak Rika memuji prestasi yang saya dapatkan selama menjadi freelancer. Sedangkan dirinya pun masih dengan posisi yang sama di kantor, berkutat dengan target dan omset. Tidak ada yang salah dari pilihan kita. Perbedaannya hanya kita menempatkan skala prioritas impian yang berbeda. Bukankah begitu?

life as freelancer
Seorang freelancer dapat bekerja di mana pun

Bicara mengenai skala bahagia seseorang adalah hal wajar. Sepuluh tahun lalu saya berambisi mengejar karir sebagai pegawai kantoran. Sekarang, setelah saya sudah menemukan passion di dunia traveling entah mengapa saya merasa jauh lebih bahagia dalam menjalani hidup. Walau konsekuensi harus membangun kembali dari awal untuk menjadi seorang writerpreneur.

Impian itu seperti rute dan jalan efektif untuk mencapai impian kita kadang tidak harus melewati peristiwa besar yang mungkin telah kita rencanakan. Ukuran bahagia saya itu sederhana yakni menerbitkan buku traveling dan dijual seluruh toko buku di Indonesia. Ujar saya dengan mbak Rika, saat kami saling bertukar tentang impian kami sebelum masuk usia 40 tahun.

To live a legacy, saya ingin menjadi inspirasi serta memberikan warisan bagi orang-orang. Mereka dapat memetik hikmah di tiap perjalanan yang pernah saya singgah. Menulis buku butuh proses yang lumayan lama, belum lagi berjodoh dengan penerbit. Benar kan?

Kami saling melirik ke arah potongan pizza di atas meja. Kehidupan freelancer itu seperti seloyang pizza dibagi rata. Bekerja sendiri artinya saya harus mengerti bagaimana cara memasarkan “diri sendiri” termasuk cerdas mengatur financial planner bagi seorang freelancer.

Usia kita tidak bertambah muda. Usia saya sekarang 30 tahun dan pensiun saat usia 50 tahun. Masih ada waktu 20 tahun untuk saya mengumpulkan dana 2,6M dari tiap bulan menabung 10 juta rupiah. Apakah bisa mengumpulkan dana untuk hari tua dan pensiun? Seiring dengan pertambahan usia, kondisi kesehatan juga akan menurun. Ditambah resiko profesi sebagai traveler cukup besar, kita tidak pernah tahu dengan kondisi kesehatan kita. Sehingga sebelum usia saya menginjak 40 tahun saya harus memiliki proteksi yang cukup. Misalnya memiliki asuransi jiwa yang penting untuk mencegah risiko yang datang sewaktu-waktu.

Asuransi jiwa dan produk unit link merupakan solusi terbaik memberikan proteksi diri sendiri dan keluarga dari sisi finansial yang mungkin terjadi dikemudian hari. Musibah datang tanpa kompromi, kerugian finansial dapat ditanggung oleh asuransi sehingga tidak perlu menguras tabungan. Ini salah satu manfaat asuransi yakni perlindungan dan rasa aman terhadap jaminan kepastian serta investasi terbaik seperti Commonwealth life.

Saya tahu mendapatkan 2,6M bukan hal yang mudah apabila hidup kita berjalan linear dan tidak eksponesial. Oleh sebab itu, selain memiliki proteksi unit link saya juga memperbesar level kemampuan menulis saya agar meningkatkan pendapatan saya. Hidup ini sangat singkat. Saya masih punya waktu 10 tahun lagi untuk mengejar mimpi saya. Maka dari itu nikmati saja tiap perjalanan.

Bagaimana dengan kalian?

Deddy Huang
Deddy Huanghttp://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com

56 KOMENTAR

  1. Wah keren banget impiannya Koh. Semoga tercapai ya. Tapi itu bermanfaat banget mapingnya. Sekarang aku masih kerja sekaligus nge blog, someday pengen sih jadi fulltime blogger alias jadi freelancer hehee

  2. Yup. Tidak ada yg salah, baik jadi seorang pegawai kantoran, sebagai freelancer atau yang lainnya. Selama kita bisa menikmati pekerjaan itu, ya jalanilah dan tidak usah pedulikan omongan orang.

    Nah, karena sudah jadi traveler yg sering bepergian, asuransi jiwa penting banget nih buat koh huang. Klo nanti terjadi apa2 (bukan doain biar kenapa-kenapa ya), sudah ada benteng pertahanan yg bs “melindungi”

  3. Saya juga merasakan senang dan bahagia setelah tidak bekerja dikantor lagi. Walau soal finansial mungkin jauh lebih mapan saat bekerja dikantor.
    Soal menulis, aduh masih malu. Gaya tulisannya saya masih aca kadul.

  4. Infografismu cakep-cakep banget sih Dedd 🙂
    Dulu saat bekerja, targetku pensiun di umur 40 tahun, sebelum 40 tahun aku sudah pensiun dini. Mumpung masih muda dan belum keluarga, saving dana lah, jangan seperti daku yang baru memulai ketika punya anak.

  5. Begitulah jadi freelancer, mesti lebih aktif cari uangnya kalo mau setara atau lebih dari gaji pegawai kantoran~

    Menerbitkan buku waktu itu sempat menjadi impian saya. Ya, sekarang sepertinya masih. Karena sebelum mati, setidaknya saya sudah bisa menerbitkan satu buku. Bedanya dengan Koh Deddy, saya pengin nulis cerita keseharian atau fiksi gitu. Namun, lama-kelamaan mimpi itu terkubur pelan-pelan karena kenyataannya menerbitkan buku di mayor gak semudah itu. Padahal saya bisa ambil jalur indie tuh. Haha. Yoweslah. Semoga aja mimpi itu bisa saya gali kembali secepatnya dan nggak menunda lagi.

    Soal urusan asuransi, saya sempet kepikiran juga karena kalo nanti udah tua kan badan makin loyo. Tapi ya gimana, selalu ada alasan: “entar aja deh”. Akhirnya, sampai sekarang belum juga memulai. :’)

  6. Akupun udh lama persiapin utk dana pensiun nanti. Yg pasti asuransi, dan mutual funds di saham selalu jd pilihanku utk growing the funds 🙂 . Untungnya krn aku kerja di bank, jdnya sebagai staff aku banyak dpt benefit kalo investasi melalui bank tempat aku kerja. Dan jd bisa dicek kapanpun perkembangannya gmn.

  7. Sebagai writerpreneur emang penting banget yg namanya asuransi. Apalagi koh Deddy profesinya sbg traveller. Dan unit link memang ngebantu banget ya buat jangka panjangnya.

  8. Keren dan inspiratif.. Setiap orang memang memiliki passion masing2.. So, apapun itu selama dikerjakan dengan totalitas tinggi, niscaya akan berikan kepuasan dan hasil yang maksimal.

    Lanjutkan Koh! hehe…

  9. Semoga tercapai impiannya koh untuk menerbitkan buku, perlu waktu serius untuk benar-benar menulis ya, kalau nyambi lumayan juga, harus fokus, keren deh writerpreneur

  10. Koh Deddyyyyy… Good Luck yak untuk impian nerbitin bukunya. Insya Allah, saya siap jadi salah satu pembelinya juga nanti. Hehehe. Buku traveling pasti kan?

  11. Wah, tulisannya bagus. Kebetulan saya lagi semangat nih baca tulisan peserta lain, karena saya juga lagi ikutan lomba blog yang sama.

    Saya rasa aku dan kamu setuju, kalau kita boleh punya banyak keinginan yang ingin kita capai sebelum usia 40 tahun yang kiranya buat kita bahagia. Tapi bagaimana pun juga, kesehatan tetaplah yang paling berharga tuh. Apalagi kalau itu soal kesehatan kita dan keluarga. Pasti amat sangat ingin kita perjuangkan.

    Saya setuju kalau kita menginginkan Commonwealth Life sebagai penyedia asuransi jiwa bagi keluarga kita, sekaligus menjadi sarana investasi untuk masa depan berkat produk Unit Linknya. Wih, komplit tuh jadinya. Kesehatan keluarga terjamin, sekaligus bisa nabung juga untuk hari tua.

    Btw, karena ini lomba blog, saya ucapkan semoga beruntung di lombanya, dan juga semoga salah-satu hadiah-hadiah yang keceh itu mendarat dengan mulus didepan pintu rumah kita, hehehe.

  12. Happy life, hidup yang bahagia menurut saya berarti tidak pernah putus syukur atas apa yang telah kita dapat. Tapi dalam hal ini, tentu saja setelah berusaha maksimal. Tawakkal bukan berarti yada-yada saja menjalani kehidupan. Karena berbahagia itu ada harga yang harus dibayar, bukan hanya dengan uang, tapi juga keringat dan darah #paansikk wkwkw.

  13. freelancer, libur = tidak ada bayaran. Ahahaa… saya banget itu! 😀 Tapi bener, setelah jadi freelancer, mau nggak mau aku mulai belajar (meski sedikit) tentang financial planner. Zaman masih ngantor kan ada gaji tetap, asuransi diurus sama kantor, dll dsb. Sekarang mesti mikir dan merencanakan sendiri. 🙂

  14. Aku salfok sama usiamu, beneran segitu? Oalaaah masih muda bangeeeet ternyata! Hehehe?. Dulu sebelum usia 40, aku malah ngga pernah bercita-cita jadi blogger seperti sekarang. Ya karena dulu rasanya pingin berkarir di kantor. Nyatanya di usia lebih dari 40 aku berubah haluan. Tapi jalan hidup memang ngga bisa ditebak, ya. Yang penting masa muda harus punya rencana jangka panjang yang jelas biar hidup lebih nyaman?.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at [email protected]

Artikel Populer

Komentar Terbaru