BerandaSerba SerbiCara Saya Merasa Bahagia Tentang Diri dan Menjalani Kehidupan

Cara Saya Merasa Bahagia Tentang Diri dan Menjalani Kehidupan

Author

Date

Category

Berkecimpung di dunia media sosial membuat saya lebih mudah mengenal orang-orang baru. Saya bisa menjangkau orang-orang hebat dan menginspirasi hanya lewat media sosial. Dunia media sosial seolah merebut perhatian kita untuk suatu peristiwa ataupun kondisi orang lain. Ibaratnya saya berada di kerumunan banyak orang, berkenalan dan kita menjadi teman maya.

Kita juga seolah mengikuti semua kegiatan teman-teman kita hanya lewat tontonan di media sosial. Dari apa yang ditampilkan mereka, saya jadi mengenal bermacam-macam karakter. Walau ada yang belum pernah bertemu langsung, namun dari tulisan dan cara mereka bersosialisasi di dunia maya pun bisa terlihat. Pertanyaannya, apakah orang tersebut termasuk toxic personality sehingga memberikan efek negatif untuk diri kita?

Saya percaya, setiap pertemuan itu adalah jalan takdir. Tidak mungkin kita bertemu kalau bukan karena waktu dan takdir. Satu waktu, saya pernah mendapatkan Direct Message dari akun yang tidak saya kenal yang isinya berupa umpatan tak pantas. Saya tahu setelah terakhir dia mengaku identitas dirinya. Hal pertama yang saya pikirkan adalah orang tersebut usianya jauh dibawah usia saya. Kedua, bagi saya orang tersebut adalah toxic person yang sudah lama saya hindari. Bukan hanya saya sendiri, tapi orang-orang yang mengenalnya juga memiliki pendapat yang sama, tetapi sayangnya dia tidak pernah menyadari.

Untungnya saya cepat menyadari kalau dia memiliki sifat toxic personality yang harus segera dihindari. Berurusan dengan individu seperti itu, tentunya akan menguras energi dan emosi sebab hal yang dia lakukan tentunya akan selalu bertentangan dengan diri kita. Saya anggap menghadapi orang yang “tidak normal” ini sudah pasti hari-hari kita akan menjadi uring-uringan karena apapun yang kita lakukan akan dimuntahkan kembali oleh dirinya.

natsbee honey lemon
Ini waktu saya berbagi pengalaman positif bersama para blogger

Hingga akhirnya, dia bertanya kenapa saya menghindari dia. Jawaban saya singkat saja karena saya menolak berteman dengan orang toxic personality yang merasa dirinya lebih unggul dan menjatuhkan orang lain. Bukankah lebih baik saling tidak mengganggu?

Saya pribadi berusaha untuk mendekatkan diri ke lingkungan positif. Alasannya lingkungan positif dapat memberikan energi positif dan membuat kita bahagia. Sebaliknya, lingkungan negatif bisa membuat energi kita juga ikut terkuras. Berikut ini beberapa kelompok orang toxic personality yang saya hindari sebelum bersinggungan langsung dengan mereka.

tipe toxic people

Si Penyebar Hoax

Saat ini memberikan informasi berita bisa sangat cepat. Jempol tangan para pengguna media sosial bisa langsung membagikan ke seluruh daftar kontak yang ada. Akhirnya informasi berita tersebut menjadi viral tanpa menyadari akibatnya. Tipe-tipe orang ini sering membagikan berita tidak jelas atau sumber gambar yang diragukan kebenarannya, terpicu sama kalimat langsung dibagikan tanpa mau kroscek kembali berita tersebut. Akhirnya, tipe orang ini menjadi provokatif sehingga mengajak orang lain untuk ikut tersesat dan sempit pikiran.

Dua minggu lalu, saya membaca informasi sebuah foto seorang ibu hamil sedang naik kereta. Foto tersebut diambil oleh pengguna media sosial kemudian menjadi viral oleh akun repost dengan jumlah pengikut banyak. Tanpa disadari akibatnya, ibu hamil tersebut membaca berita tersebut dan mengalami dampak psikologi yang kurang mengenakan. Kandungan bayi kembar di perutnya juga ikut terganggu, hingga si ibu meninggal bersama bayi kembar di perut. Saya berhenti sejenak membaca berita tersebut. Teman, pernahkah kalian berpikir kalau informasi yang provokatif tersebut ternyata bisa membunuh tiga orang sekaligus?

Si Drama Queen

Tipe orang yang senang dirinya menjadi pusat perhatian sehingga dia bisa saja meremehkan keberadaan dan peran orang lain. Saya punya pengalaman dengan orang karakter drama queen yang membuat saya akhirnya memblokir semua akun media sosialnya.

Karakter seorang drama queen hidupnya dipenuhi dengan hal-hal yang di dramatisir. Cerita yang keluar dari mulut drama queen tidak lagi mirip dengan kejadian yang aslinya, banyak ditambahkan “bumbu-bumbu” ke dalamnya agar semakin menarik. Tipe si drama queen ini memang ingin selalu terlihat “tampil” dan menunjukkan dirinya berbeda. Lebih buruknya, ada orang yang percaya dengan apa yang diucapkan oleh seorang drama queen. Sehingga dari dalam diri mereka juga enggan untuk berubah menjadi lebih baik, sehingga lebih baik memberikan “panggung” pada mereka lalu berbalik arah.

Si Bully

Saya suka membaca status media sosial milik teman-teman. Di antara status-status yang saya baca, masih juga menemukan orang yang merasa senang sekali menjatuhkan temannya lewat ucapannya. Bahkan tidak sampai di situ saja, orang tersebut juga akan mencari celah kekurangan agar bisa kembali “menyerang”.

Tipe orang yang memiliki toxic personality seperti ini seperti tidak puas melihat keberhasilan orang lain, atau ingin merebut kebahagiaan orang. Saya kadang berpikir, mereka ini siapa yang merasa perlu menghakimi hidup orang lain, serta merasa diri mereka lebih tahu kehidupan orang tersebut. Tipe orang yang senang membully ini paling sering saya lihat dari komentar-komentar di media sosial, ketika ditantang untuk membuat prestasi maka mereka akan bungkam. Biasanya kalau saya sudah pasti akan langsung menghindar demi kesehatan jiwa.

Si Tukang Mengeluh

Bermain media sosial memang bisa membuat kita lupa waktu hingga fokus kita sepenuhnya ada pada gadget. Kadang saya suka membaca status-status yang bersifat mengeluh dengan apa yang mereka miliki. Mengeluh adalah hal yang wajar, walau status tersebut tidak merugikan saya. Namun terlalu sering kita melihat status bernada negatif tentu saja bisa menyerap energi positif dan membuat energi menjadi emosional. Biasanya saya akan memilih berhenti mengikuti orang tersebut supaya media sosial saya tetap bersih.

Si Pencemburu

Pernahkah kalian melihat karakter orang yang ketika melihat seseorang lebih baik maka dia pun juga menginginkan lebih banyak, mencapai lebih banyak dan mendapatkan lebih banyak. Sampai tingkat tertentu, hasrat dan ambisi semacam ini membuat dia bisa melakukan apa pun untuk menjatuhkan lawannya. Saya pernah mengalaminya, ketika dalam suatu pertandingan yang mana dia bukan kompetitor saya, akan tetapi entah kenapa dia ingin melihat kekalahan saya. Akhirnya, saya memang kalah namun saya kalah untuk menang. Jika memang hasratnya hanya ingin melihat saya kalah, bukankah dari sana saya bisa tahu kualitas dirinya?

Bermain media sosial memang tidak perlu bawa perasaan atau baper. Ketika rasa kecewa itu muncul, maka bisa saja mempersulit diri kita untuk merasakan bahagia. Padahal perlu diingat bahwa hidup sepenuhnya kita yang memegang kendali atas pilihan hari ini. Saya ikut belajar untuk tidak menjadi seorang toxic person yang akan menjadi karakter.

natsbee honey lemon
Bebaskan langkahmu

Pertama, dimulai dari merasa bahagia tentang diri sendiri. Saya memiliki satu slogan dalam hidup yaitu #BahagiaItuSederhana bahwa saat saya mendapat perlakuan tidak menyenangkan sehingga membuat diri saya merasa minder, maka saya segera mengingat kembali pencapaian sehingga membuat saya bangkit dan positif kembali. Secara tidak langsung, saya langsung mensyukuri hidup. Sebab, dalam aktivitas kita pasti berjumpa dengan orang-orang tanpa kita sadari energi kita sudah terkuras dengan hal negatif seperti menerima “tong sampah” milik orang lain.

Kedua, hadiahi diri sendiri. Hidup seolah menantang diri kita untuk terus bergerak. Ketika berhubungan dengan orang-orang toxic personality akan berpengaruh dengan kondisi fisik dan stress. Kabar baiknya, kita bisa memilih untuk jadi lebih baik. Cara kita memperlakukan diri sendiri bisa merupakan refleksi dari cara kita memperlakukan orang lain. Misalnya, saya senang menikmati makanan enak dan traveling, maka dalam satu waktu saya akan pergi traveling sekaligus mengunjungi restoran enak. Kalian juga bisa mencari kegiatan yang membuat kalian merasa bahagia saat melakukannya. Setuju?

Ketiga, merawat tubuh dengan baik. Saya pernah di posisi terendah dalam hidup, efek toxic personality baik dari dalam diri sendiri maupun orang lain membuat saya hanya terbelenggu dengan kelemahan diri. Tanpa kita sadari bahwa diri kita sendiri bisa memiliki toxic personality yang harus secara sadar segera kita perbaiki. Misalnya, saat benar-benar merasa stress biasanya lari ke makanan cepat saji dan minuman bersoda, sekarang dikurangi untuk konsumsinya. Saya akan perbanyak minum air putih atau lemon dicampur madu yang bisa meningkatkan mood serta imun tubuh. Kabar baik,  ada yang lebih praktis yaitu minum Natsbee Honey Lemon yang merupakan minuman terbuat dari perpaduan kebaikan madu dan lemon sehingga menghasilkan rasa yang nikmat.

natsbee honey lemon

Aktivitas padat dan kehidupan modern yang majemuk membuat tubuh kita mudah terpapar toxic atau racun. Misalnya, setiap hari saat kita akan berangkat kerja ke kantor sudah menghirup asap kendaraan bermotor dan rokok. Siang harinya karena tidak sempat untuk makan siang sehingga junk food adalah pilihan praktis. Belum lagi kalau rekan kerja dan atasan yang tidak bersahabat. Ditambah lagi, kita menjalani gaya hidup tidak sehat seperti jam tidur malam kurang dari 8 jam. Lengkap bukan?

Membebaskan diri dari segala hal yang mengikat kebebasan itu juga perlu. Setidaknya sebagai pengganti waktu kita yang terbuang karena berhadapan dengan lingkungan toxic tanpa kita sadari. Menyadari kalau hari-hari lebih banyak menjalani gaya hidup tidak sehat, stress, polusi belum lagi kalau satu hari penuh saya berada di depan laptop untuk mengerjakan tulisan dan memantau lini masa media sosial. Ketika saya sedang stress dan merasa gaya hidup tidak sehat, saya akan berhenti sejenak dari aktivitas untuk mengembalikan mood seperti semula.

Biasanya saya akan pergi ke swalayan untuk mengisi stok persediaan makanan ringan dan mencari kesegaran melepas dahaga. Banyak pilihan minuman yang saya lihat, akan tetapi mata saya tertuju langsung kandungan madu dan lemon pada POKKA Natsbee Honey Lemon. Menarik ini untuk dicoba!

natsbee honey lemon
Memulai aktivitas dengan sebotol Natsbee Honey Lemon

Sepekan ini saya antusias memantau lini berita mengenai Asian Games 2018 sebagai riset bahan tulisan saya. Namun, ada rasa lelah juga membaca komentar-komentar negatif dari netizen Indonesia yang mencelah Asian Games 2018 mulai dari atlet sampai fasilitas. Rasanya energi positif saya lumayan terkuras. Pilihan saya menjauhi dulu media sosial dan mulai menyortir daftar teman dunia maya yang harus dihapus.

Cara saya mengembalikan mood dengan hal-hal yang membuat saya bahagia, misalnya berolahraga, mendengarkan musik atau mencari makanan di tempat favorit. Bukankah hidup terlalu singkat memikirkan pendapat orang tentang diri kita? Lepaskan saja bahagia mu.

pokka honey lemon
Manfaat perpaduan madu dan lemon

Sejak tahu Natsbee Honey Lemon adalah minuman madu lemon dari POKKA, saya mulai kecanduan untuk selalu membawa tiap aktifitas. POKKA termasuk perusahaan makanan dan minuman dari Jepang yang selama lebih dari 60 tahun berkomitmen dengan produk-produk berkualitas tinggi dan standar internasional.

Natsbee Honey Lemon merupakan perpaduan kebaikan minuman madu lemon sehingga menghasilkan rasa yang nikmat. Kandungan madu dalam Natsbee Honey Lemon ternyata dapat meningkatkan mood, meredakan rasa cemas, dan memperkuat sistem imun tubuh.

Natsbee Honey Lemon
Teguk kesegeran perpaduan madu dan lemon dari Natsbee Honey Lemon

Di mata pakar kesehatan, lemon memang sehat bagi tubuh sebab ada vitamin C yang bisa mendetoksifikasi tubuh. Selain itu, kandungan lemon baik untuk sistem pencernaan, membantu penyerapan mineral dalam tubuh secara maksimal, serta menjaga kesegaran tubuh agar daya tahan tubuh tetap terjaga setiap saat. Selain itu juga diperkaya dengan vitamin C, sehingga Natsbee Honey Lemon siap Bersihkan Hari Aktifmu!

Tipikal saya termasuk yang gampang cemas, maka harus menenangkan diri dulu sebelum bertindak. Biasanya minum Natsbee Honey Lemon untuk merilekskan pikiran dan meningkatkan mood. Namun bukan berarti kalian hanya minum saja melainkan juga ada usaha gaya hidup sehat dan menjaga pola makan. Madu dan lemon bukanlah hal baru, perpaduan keduanya ini memang memberikan manfaat saling mendukung.

natsbee honey lemon
Lepaskan bahagia mu tanpa beban

Orang-orang yang memiliki kepribadian racun ada di mana-mana, dan kebanyakan dari kita tahu setidaknya satu atau dua. Akhirnya, diri kita yang memberikan ruang dan waktu hidup bersama mereka, berinteraksi dengan mereka serta mengenal mereka secara sosial. Akan tetapi mengapa kita sudah tahu betapa melelahkannya berada di dekat mereka tetap tidak ingin menjauhi?

Kehidupan sosial yang sehat muncul ketika diri kita atau orang lain sudah menemukan kedamaian diri yang dapat menginspirasi. Sama seperti jenis toksin, kita perlu membatasi dan menjaga kesehatan jiwa kita. Mulai dari mengenali kapan seseorang itu adalah toksin. Sayangnya, orang-orang toxic personality tidak datang dengan label peringatan, bukan?

Terkadang juga tanpa sadar, diri kita juga bisa menjadi toksik untuk lingkungan sekitar. Cukup habiskan waktu dengan lingkungan toksik, akhirnya kita akan menjadi salah satu dari mereka. Kita dapat mengisi hari-hari dengan bergosip, berbohong, dan memanipulasi orang lain. Dampak yang timbul mulai dari rasa ketakutan, kekuasaan hingga sudah tidak peduli lagi dengan psikologis orang lain.

Beberapa tahun lalu, ketika saya mulai sadar untuk menjalani kehidupan yang positif. Saya harus katakan selamat tinggal ke orang-orang yang memberi pengaruh negatif. Solusinya, saya membiasakan diri mengelilingi diri dengan orang-orang yang positif. Bukan dengan orang yang cemburu, tidak dapat melihat kesuksesan orang lain dan berkembang dari hal negatif. Saya pikir ini penting untuk disadari bagi siapa saja yang ingin menjalani kehidupan asik tanpa toxic, bukan?

Selain itu, tubuh juga perlu istirahat cukup. Jangan terlalu berlebihan dalam beraktivitas sehingga membuat pikiran juga tidak optimal. Belum lagi lelah karena dikejar deadline yang minta cepat diselesaikan. Membebaskan diri dari segala hal yang mengikat kebebasan itu juga perlu. Agar kita bisa menikmati hidupmu tanpa harus ada beban. Kita pun juga dapat memanfaatkan kualitas waktu dengan orang-orang yang kita sayangi. Seperti kombinasi klasik dari madu yang menenangkan secara alami dan kebaikan lemon menyegarkan dalam Natsbee Honey Lemon ini moodbooster untuk saya menjalani hari-hari #AsikTanpaToxic

Terakhir, selalu bersyukur sebab itu cara termudah menikmati segala kesempatan dan pengalaman dalam hidup.

Deddy Huang
Deddy Huanghttp://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com

60 KOMENTAR

  1. wajar koh, kalo di media sosial itu banyak yang bully karena kayanya mereka gak tau apa itu “Menghargai Karya Orang Lain”. jadi, mereka hanya bisa mencaci maki …

  2. Asli koh. Toxic peesonality itu perlu dihindari.
    Yg kesannya lempeng ga ngaruh kaya ‘suka mengeluh’ ternyata justru pegang porsi besar dalam menjatuhkan personaliti kita yg liat.
    Tp kadang manusia juga lelah ya koh.
    Kalo kadang nampak toxic kaya gitu di Alma tolong bantu k getin ye koh biar didetox. Hohoho ..

    Buru-buru cari Natsbee aaah biar semua toxic out.

  3. Sebenernya ada beberapa akun instagram yang agak sedikit banyak berbau drama queen di list following saya, tapi mau nge-unfollow kok ya nggak tega. Solusinya ya, kalau pas ada uploadan foto dari si drama queen ini, sering saya skip dan nggak tak lihat / tak baca kepsyennya. Bikin ilfeel sendiri.

  4. Self reminder banget!
    Harus lebih banyak introspeksi diri.

    Setuju banget! Si pelaku “toxic personality” ini memang canggih, kadang bisa dideteksi, kadang seperti siluman menggunting dalam lipatan atau bahkan berkepribadian ganda.

    Di media sosial bijaksana tingkat dewa, pas di dunia nyata, kebalikannya. Nah loe!
    Bahahaha…

    Jadi, waspadalah, waspadalah!

  5. kalau timeline ku aman2 aja, yang negatif2 langsung di unfol or mute :p supaya sehat jiwa dan raga, raga sehat tapi jiwa enggak kan bahaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at [email protected]

Artikel Populer

Komentar Terbaru