BerandatravelMengejar Tiket Menonton Sepak Takraw

Mengejar Tiket Menonton Sepak Takraw

Author

Date

Category

Gagal menonton pertandingan sepak takraw minggu lalu di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang ternyata membuat saya makin penasaran untuk kembali menonton kembali. Apalagi ketika saya tanya Ainun apa dia ada rencana untuk menonton pertandingan sebelum hari penutupan Asian Games 2018. Ternyata dia dan keluarganya sudah membeli tiket sepak takraw. Hati makin membuncah untuk mencari tiket online dan saya harus menghibur diri ternyata penjualan tiket online pun sudah langsung habis.

Lantas harus apa? Saya segera mengajak Mbak Tika untuk ikut menonton pertandingan takraw.

“Emang dapat tiket?” tanya mbak Tika.

Saya membalas dengan emoji menggeleng kepala tanda kalau tiket sudah habis sejak H-2. “Kita beli on the spot saja, dapat tiket ya syukur. Kalau nggak ya keliling komplek aja. Yang penting kita sebagai tuan rumah Asian Games jangan sampai melewatkan momen ini,” seru saya.

“Davie masih sekolah itu!”

“Sudah bolos aja, demi nonton ini..” bujuk halus saya sambil tersenyum penuh kemenangan.

Palembang Rasa Luar Negeri

asian games 2018
Anak ini kegirangan naik LRT Palembang pertama kali

Kami sepakat untuk janjian bertemu di Stasiun Bumi Sriwijaya untuk bersama-sama naik LRT menuju Stadion Jakabaring. Tanpa kita sadari ternyata adanya pembangunan LRT di Palembang dapat membentuk gaya hidup baru berkendara. Stasiun LRT sekarang bisa menjadi titik berkumpul bersama teman.

Antusias warga Palembang sendiri sudah membludak untuk mencoba naik LRT Palembang. Apalagi selama acara internasional ini berlangsung di Palembang ada kebijakan gratis naik maka peluang ini tidak disia-siakan oleh warga, termasuk saya. LRT Palembang menjadi moda transportasi yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat Palembang, termasuk para kontingen atlet.

asian games 2018
Selfie dulu sebelum menunggu datangnya LRT

Beda sekali pengalaman saya naik LRT Palembang waktu pertama kali uji dinamis dengan yang saya rasakan kedua kalinya karena LRT Palembang sudah berjalan dari bandara menuju stadion. “Kayak gini ya om rasanya naik LRT kalau di luar negeri?” saya mengangguk waktu Davie bertanya ke saya mengenai pengalaman naik LRT. Dari dalam kereta, kita bisa melihat bangunan-bangunan yang dilintasi oleh jalur LRT. Ada rasa bangga dalam hati saya.

Berlari Masuk Dalam Stadion

asian games 2018
Mimpi apa kalau pagi hari kami harus berlari mengelilingi stadion seluas ini 😀

Tidak terasa kami pun tiba di Stasiun Jakabaring. Seluruh penumpang kereta mulai turun satu per satu menuju tangga eskalator. Lokasi stasiun halte tidak jauh dari pintu masuk utama stadion. Saya memimpin jalan di depan menuju tangga turun. Dari arah bawah saya memang melihat ada satu orang petugas yang berada di bawah. Tangga kuning tersebut bersih dari kotoran. Ketika saya sudah turun di dekat dia, baru saya tahu apa yang sedang dikerjakan oleh si petugas.

“Pak, kok dibersihin kan nanti kotor lagi?” tanya saya ke petugas yang sedang dalam posisi mengepel lantai tangga.

“Memang sudah tugas, mas. Supaya tangga tetap bersih,” jawaban petugas membuat saya cukup terpukau dan berjalan menuju pintu masuk utama stadion. Namun, langkah ditahan oleh petugas dan bilang kalau pintu utama stadion belum bisa dibuka karena sedang berlangsung pertandingan Triathlon. Petugas memberikan kami solusi untuk masuk lewat pintu samping yang jaraknya lumayan jauh.

asian games 2018
Petugas kebersihan sedang mengelap tangga pejalan kaki. Bisa dilihat perbedaan warnanya.

Loket penjualan tiket pun sudah ramai dengan orang mengantri, namun antrian di loket pertandingan takraw masih sepi. Kami saling memandang dan melirik ke arah jam. Ternyata kami telat masuk ke dalam stadion. Pertandingan sepak takraw sebentar lagi akan dimulai. Kepanikan kami makin menjadi, tidak ada solusi lain selain kami harus berlari dari luar stadion menuju venue pertandingan setelah selesai body checking dengan petugas.

Dari arah jauh, seorang petugas kebersihan melihat kami memasuki stadion dengan berlari. Dia meneriaki kami berempat, “Ayo kalian bisa! Kejar terus…” Sambil berlari kami tertawa kompak bersama. Ya ampun, belum nonton pertandingan olahraga tapi saya merasa seperti sudah ikut dalam pertandingan. Semangat!

Menyaksikan Final Sepak Takraw Quadrant Putri

asian games 2018
Suasana pertandingan final quadrant putri takraw Thailand vs Vietnam

Dengan nafas tersengal, tiba juga di venue pertandingan sepak takraw. Keterlambatan kami lumayan banyak memotong waktu melihat pertandingan takraw dari awal. Sebab ketika saya sudah berhasil masuk ke dalam venue, sedang berlangsung pertandingan final antara Thailand dan Vietnam.

Entah mengapa saya jadi tertarik dengan permainan sepak takraw. Tahukah kalau sepak takraw merupakan salah satu olahraga yang hingga kini diperebutkan klaim sejarahnya oleh banyak negara, termasuk Indonesia. Hal ini yang membuat saya mencari tahu. Di Indonesia, sepak takraw dianggap budaya tradisional khas Sulawesi Selatan. Masyarakat setempat menyebut permainan ini “ma’raga” dan memakai bola rotan. Namun, boleh jadi sejak awal abad 11 sepak takraw tercatat sebagai budaya negara-negara Asia Tenggara.

Saya mencari kursi kosong di antara para suporter lain yang rata-rata memang orang Indonesia. Ternyata dari arah kejauhan saya melihat keluarga Ainun, maka saya segera mendekati mereka. Teriakan saling bersahutan dari penonton yang rata-rata orang Palembang bisa saya dengar, apalagi ketika melihat perlawanan sengit pemain Vietnam membalas kembali lemparan bola dari pemain Thailand. Sorak dan tepuk tangan dari penonton menjadi energi bersama.

asian games 2018
Serunya menyaksikan pertandingan takraw

Ketika suasana sedang menegang, tiba-tiba serangan bola dari salah satu pemain Thailand mengenai langsung ke kepala pemain Vietnam dan berhasil tumbang. Pertandingan berhenti sejenak, pemain Vietnam tersebut terkapar di lantai sambil memegang kepalanya. Dalam permainan sepak takraw, sudah menjadi resiko pemain saat menendang bola rotan ke udara, menjaganya agar tidak terjatuh. Mereka juga harus memiliki keterampilan menjaga bola di udara dengan tendangan kaki dan sundulan kepala. Melenceng sedikit bisa saja melukai mereka.

Dua orang tim medis datang mendekati pemain yang masih terjatuh. Ketika tubuhnya ingin bangkit, segera dihalangi karena tim medis akan mengecek kondisi pemain. Saya sempat melihat ketika salah satu tim medis melambaikan tangan di depan mata tanda mengecek apakah si pemain sudah betul-betul sadar. Ketika si pemain mengatakan dia sudah tidak terjadi hal yang fatal, kami langsung bertepuk tangan. Bergetar kembali suasana di dalam venue pertandingan.

asian games 2018
Salah satu pemain Vietnam tumbang oleh tendangan bola
asian games 2018
Pertandingan quadrant putri takraw selesai. Thailand menang!

Serangan tendangan bola dari Thailand ternyata membuat pemain Vietnam pecah konsentrasi. Siang itu, Thailand berhasil memenangkan pertandingan di kategori quadrant putri. Namun saya melihat bagaimana atmosfer suara penonton termasuk para pemain yang tetap memberikan support serta dukungan.

Menjaga Kebersihan Bersama

asian games 2018
Perlombaan marching band

Sinar matahari sedang di ufuk persis di atas kepala. Di waktu bersamaan, area festival juga sedang berlangsung perlombaan marching band antar sekolah yang ada di Sumatera Selatan. Aksi para adik-adik SMA ini patut kita apresiasi. Kami ikut duduk di antara rerumputan untuk menikmati makan siang. Salah seorang kakak tingkat mereka berteriak mengenai sampah bekas makanan untuk dikumpul dan tidak dibuang sembarang.

Saya mengambil waktu duduk di samping mereka sekaligus berkenalan. Salah satunya peserta ternyata berasal dari Kayuagung, sekitar dua jam dari Palembang. Rasa penasaran timbul dengan persiapan mereka untuk mengikuti lomba. Bisa dibayangkan bagaimana kekompakan sebuah grup marching band agar setiap gerakan serta musik bisa senada.

asian games 2018
Grup marching band dari luar kota Palembang

“Dari jam 5 subuh kak kami datang ke Palembang,” seru salah satu peserta.

Saya cukup kaget melihat usaha dan niat mereka agar bisa tampil di momen Asian Games 2018. Mereka rombongan sekitar 40 orang sedari subuh sudah antusias ingin datang ke Palembang dan bisa tampil. Untungnya tim mereka sudah tampil terlebih dahulu sebelum jam istirahat makan siang. Kami pun menyatukan sampah-sampah bekas makanan agar mudah dibersihkan.

Pulang Dengan Rasa Senang

asian games 2018
Kawasan Jakabaring sekarang makin maju oleh pembangunan

Ada rasa puas bisa menyaksikan langsung pertandingan. Ketika Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Asian Games 2018, sudah pasti banyak hal yang harus dipersiapkan. Untuk menjadi tuan rumah kembali, barangkali Indonesia harus menunggu setengah abad lebih setelah Asian Games pertama tahun 1962. Artinya, harus menunggu sekitar 50 tahun lagi untuk bisa jadi tuan rumah ketiga. Saya lantas berpikir, kapan lagi?

Di tengah perjalanan pulang menuju pintu gerbang utama stadion, saya melihat seorang petugas sedang kesusahan mendorong troli barang untuk para kontingen. Bisa dibayangkan kalau pasokan air minum untuk para atlet terlambat, tentu mereka akan dehidrasi. Ternyata, ada kerusakan di roda troli dan saya melihat seorang pemuda dengan inisiatif ikut mendorong dari belakang. Mereka berdua saling tersenyum tanda penuh arti.

asian games 2018
Sebuah pemandangan manis tentang tenggang rasa
asian games 2018
Haus? AQUA dulu dong..

Ada banyak momen tindakan kebaikan yang saya lihat selama berada di dalam stadion. Tindakan kebaikan yang barangkali luput dari perhatian kita karena kita fokus hanya pada atlet atau acara. Padahal tanpa mereka, acara internasional ini barangkali tidak berjalan lancar. Misalnya petugas kebersihan yang saya jumpai sewaktu di tangga atau aksi tolong menolong saat petugas kesulitan membawa troli. Ya, setiap orang berhak mendapatkan medali kebaikan bukan?

Kami memang tidak menyaksikan pertandingan sepak takraw sampai selesai di sore hari, sebab Davie sudah mulai terdistraksi ingin bermain di luar lapangan festival. Padahal pertandingan selanjutnya adalah Indonesia. Namun, kabar baiknya ternyata tim Indonesia berhasil memenangkan pertandingan dan menyumbang satu emas jelang penutupan Asian Games 2018. Ini menjadi bukti kekompakan sebuah tim dalam perwujudan gotong royong, tolong menolong dan tenggang rasa. Tanpa semua itu, barangkali kita tidak bisa berteriak kencang.

Siapa kita??? INDONESIA!

Deddy Huang
Deddy Huanghttp://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com

12 KOMENTAR

  1. Waaa seru banget. Duh aku puengen banget bisa nonton event olahraga gitu langsung ke arenanya 🙁
    Sejauh ini pengen langsung nonton bola di stadion atau badminton

  2. Siapa kita? Indonesia hahahhaha
    Aduh koh, aku ini juga belum pernah ngerasain naik LRT, Kalau ke Palembang seperti ke luar negeri ya berarti hihihi. Seneng ya bisa langsung lihat pertandingan takraw secara nyata, aku juga kadang ngeri kalau ada pemain yg terluka, tapi ya gimana namanya juga tlit hehe

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at [email protected]

Artikel Populer

Komentar Terbaru