BerandaSerba SerbiBumi Dalam Sampah Kertas

Bumi Dalam Sampah Kertas

Author

Date

Category

Kapan terakhir kita membayar secara tunai? Duduk bersantai di kedai kopi ternama pakai tumblr berbahan plastik? Atau membaca koran di pagi hari?

Dengan teknologi yang semakin baik dari hari ke hari, ada begitu banyak hal tentang kehidupan kita yang telah berubah. Dari cara kita berkomunikasi hingga cara kita menyerap media. Ada begitu banyak hal yang telah kita lakukan satu dekade sebelumnya. Dampaknya baru dirasakan sekarang.

Satu hal yang berubah secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir adalah cara kita menjaga Bumi dan Keanekaragaman Hayati di dalamnya. Contohnya seperti penggunaan kertas dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam banyak hal, teknologi sudah sangat maju. Namun, apakah masyarakat tanpa kertas sesuatu yang ingin kita tinggalkan?

Menjaga Keanekaragaman Hayati

Ada penelitian menyebutkan bahwa antara tahun 2030-2050, perubahan iklim pasti terjadi. Diduga dapat menyebabkan kenaikan angka kematian sebesar 220 ribu jiwa pertahun akibat malnutrisi, diare dan udara panas. Pemanasan global, polusi dan cuaca ekstrim juga terjadi. Penyebabnya karena kita tidak menjaga bumi.

Sebagai penghuni bumi, tentunya kita harus sadar keadaan bumi sudah tidak seperti dulu lagi. Bumi yang menjadi tempat tinggal kita sebenarnya juga berbagi dengan makhluk hidup lain. Perlu dirawat dan dijaga seisinya. Mulai dari air, tanah, tanaman, dan segala elemen yang ada di dalamnya.

sampah kertas
Infografik tentang Sampah Kertas

Teringat obrolan dengan teman saat mengikuti acara tentang eco-traveling. Barangkali kita terlalu hanyut dengan segala fasilitas yang disediakan bumi sampai kita terlalu berlebihan memanfaatkan sampai menyakiti bumi hanya demi keuntungan kita para manusia. Seperti menebang pohon sembarangan, buang sampah, penggunaan kertas dan plastik yang berlebihan dan lainnya.

Sadar atau tidak semakin kita melakukan kebiasaan buruk yang merusak lingkungan tersebut, sama saja merusak diri kita sendiri. Karena jika kualitas alam menurun, kita yang tinggal di dalamnya juga terkena imbasnya.

Hutan Indonesia

cerita kertas
Kerusakan Keanekaragaman Hayati

Laju kerusakan lingkungan keanekaragaman hayati di Indonesia cukup tinggi. Salah satunya terdapat penurunan areal hutan. Ada kekhawatiran setiap jam, sebanyak tiga jenis biota punah dan 20 ribu jenis punah per tahunnya.

Pohon menjadi sumber utama bahan kertas. Setiap hari, kita hampir tidak luput dari kertas. Seperti buku, majalah, kertas HVS, menyeduh kopi di gelas kertas sekali pakai dan masih banyak lagi. Kita menjadikan kebiasaan sulit untuk beberes sampah makanan selesai makan, sehingga menggunakan gelas dan piring berbahan kertas sekali pakai dianggap praktis.

 

Jika rata-rata konsumsi kertas per orang 20 lembar kertas per harinya, maka dalam sebulan akan menghabiskan 600 lembar kertas atau 14,4 rim kertas dalam kurun waktu setahun. Angka ini setara dengan 1 pohon. Setiap orang menghabiskan 1 pohon dalam setahun, coba kalikan dengan jumlah seluruh penduduk di Indonesia. Berapa banyak pohon yang sudah dihabiskan setiap tahun? Ini baru kertas saja, belum tisu, gelas dan piring kertas habiskan setiap tahun?

Kebutuhan kertas adalah salah satu alasan mengapa pohon ditebang setiap hari. Mengingat semua kekhawatiran tentang perubahan iklim dan dampak yang kita alami saat ini di atmosfer. Apalagi Indonesia merupakan negara dengan hutan yang cukup banyak dan berpotensi.

Bijak Kertas

Analisis baru dari EEPN (European Environmental Paper Network), menyatakan kertas berkontribusi terhadap perubahan iklim daripada yang diperkirakan. Produksi dan penggunaan kertas turut menyumbang lebih dari 7% dari emisi karbon global.

Industri kertas dinyatakan sebagai pemakai bahan bakar energi ke-3 terbesar di dunia (American Forest and Paper Association). Dengan kita mengurangi penggunaan kertas sama dengan menghemat 10 kali biaya 1 kertas, termasuk mengurangi biaya teknologi seperti biaya tinta printer. Bahkan termasuk pemotongan biaya ongkos kirim yang bisa diatasi dengan mengirim surat lewat email. Sangat menghemat waktu serta juga dapat mengurangi tekanan pada hutan dari penebangan pohon dan dapat mengurangi penghasilan limbah.

Edukasi penggunaan kertas bijak dapat kita mulai dari diri sendiri seperti mengurangi pemakaian kertas dan tisu, menggunakan dua sisi kertas, membawa tas kain untuk mengisi barang belanja kita, hingga membawa handuk kecil atau sapu tangan. Terakhir dalam bijak kertas, beberapa orang telah menghindari pencetakan dokumen dengan menggunakan versi elektronik. Istilah saat ini adalah paperless.

Paperless Society

paperless society
Struk pembelian sekarang sudah bisa dikirim lewat SMS atau email

Di sebuah kedai kopi, ketika hendak membayar secangkir kopi di depan kasir. Saya ditawarkan oleh kasir untuk pengiriman struk pembayaran menggunakan digital. Sudah beberapa bulan terakhir, kedai kopi ini sudah tidak menggunakan kertas cetak seperti sebelumnya. Beralih ke digital, pilihan struk pembayaran bisa melalui surel (email) atau pesan singkat (SMS).

Solusi meminimalkan kertas bisa dengan memaksimalkan teknologi. Penggunaan pencetakan dokumen dengan menggunakan versi elektronik adalah salah satu solusi mendisiplinkan diri untuk mulai mengurangi penggunaan sampah kertas.

paperless society
Struk pembelian masuk ke dalam ponsel kita lewat SMS

Di beberapa industri dan lembaga seperti kampus juga menggabungkan teknologi sebagai bentuk pembelajaran dan pelestarian lingkungan. Kampus yang sudah menerapkan sistem informasi memanfaatkan yang dulunya cetak Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS) menggunakan kertas sekarang dialihkan ke digital. Bahkan anak-anak mahasiswa pun mengerjakan tugas melalui virtual class, mereka bisa menyelesaikan tugas kelompok secara bersama tanpa perlu corat-coret di kertas.

Kita semakin ke arah kertas bukanlah bentuk komunikasi utama kita, baik untuk membaca atau menulis. Wacana paperless society ini timbul karena teknologi yang saat ini semakin harinya terus berkembang. Dan mengisi setiap lini kehidupan manusia yang memberikan kemudahan menjadi pendorong era perubahan dan peralihan penggunaan kertas ke Paperless Society.

Mewujudkan paperless society diantaranya bisa dilakukan dengan Scan Everything (memindai dan menyimpan dokumen secara digital), Paperless Faxing (menggunakan online fax service untuk memforward pesan tanpa harus dicetak, Embrace Electronic Signatures (tanda tangan digital), Digital Notes (catatan digital), dan Reduce Where You Can’t Eliminate (mencetak sedikit mungkin).

Manfaat Besar

Konsep paperless society memang memberi manfaat besar yaitu pengurangan biaya cetak, duplikat dokumen, informasi lebih mudah diakses dengan efektif melalui self-service dalam bentuk website, media sosial, berita online dan lainnya.

Bahkan konsep paperless society menawarkan proteksi online yang biasanya menggunakan kertas rentan terkena air, api, dan rayap.

paperless society
Paperless society bikin hidup lebih ringkas

Sekarang, ketika saya sedang menjalankan projek dengan klien. Untuk urusan berbagi dokumen, kita sudah menggunakan layanan virtual cloud. Sehingga bisa langsung melakukan pengeditan saat itu juga. Termasuk juga dalam tanda tangan digital. Saat saya menulis artikel ini pun menggunakan layanan dokumen online agar tetap tersimpan dan saya bisa mengerjakan dimanapun dan kapan pun.

Wujud paperless society seperti penebangan pohon akan berkurang, alam akan senantiasa terjaga dari efek gas rumah kaca (GRK) dan makhluk hidup akan aman tinggal di bumi terbebas kekhawatiran efek penebangan pohon untuk pembuatan kertas.

Saya ingin menghirup udara segar, bebas asap dan suara burung di pagi hari. Flora dan fauna menyelamatkan dalam ekosistem hidup kita. Tentunya kita tidak mau penggunaan kertas semata-mata dihilangkan sepenuhnya dalam kehidupan kita sehari-hari. Pada saat yang sama, beberapa hal tidak dapat dengan mudah didigitalkan.

Kita juga tetap butuh kertas. Sebab yang terpenting adalah bagaimana cara kita mereduksi penggunaan kertas bukan menghilangkannya.

Worry Less

tumpukan kertas
Banyak tumpukan buku dan kertas yang mungkin sisa cetak tidak terpakai.

Apalagi saat ini masyarakat urban sedang menerapkan gaya hidup minimalis. Terus terang setiap saya rogoh saku kantong celana selalu ada terselip kertas struk pembayaran yang lupa saya buang di tempat sampah. Sayang memang kertas struk menumpuk itu akhirnya menjadi sampah yang tak tahu kemana alirannya. Gaya hidup minimalis juga menganggap menyimpan kertas yang tidak bisa digunakan lagi adalah suatu kerepotan.

Berfokus pada penggunaan barang-barang yang digunakan dan dipakai sehari-hari. Tidak ada tumpukan barang tak terpakai sehingga membuat sesak lemari kamar. Makanya saya juga belajar menggunakan kertas secara bertanggung jawab termasuk memakai produk yang sustainable seperti kertas.

Bayangkan pakai kertas saja kita detil. Apalagi untuk urusan asuransi sebagai perlindungan yang bagi sebagian orang masih terlihat sepele.

Empat bulan lalu saya memantapkan hati untuk memproteksi barang-barang berharga saya. Setelah musibah yang sempat saya alami dua tahun lalu. Semua peralatan kerja saya mulai dari laptop dan kamera raib diambil orang. Musibah yang membuat saya sempat down beberapa waktu karena belum ada dana untuk membeli peralatan kerja kembali.

Di balik musibah, tetap ada yang saya syukuri karena data seperti foto, tulisan dan lainnya masih bisa saya selamatkan karena saya sebagian tersimpan dalam bentuk cloud. Sedangkan ada buku catatan yang saya tulis juga hilang. Hal ini sepatutnya saya bersyukur karena saya masih bisa bekerja walau dengan alat terbatas dalam beberapa waktu.

Musibah itu masih meninggalkan rasa khawatir kalau akan bepergian jauh atau keluar rumah. Misalnya traveling karena sebagai pekerja konten tentu peralatan kerja adalah modal bagi saya.

paperless society
Salah satu bentuk dukungan paperless dari Asuransi MSIG lewat polis digital

Oleh karena saya ingin bebaskan rasa khawatir selain hidup minimalis. Menjadi bagian dari Asuransi MSIG sebagai Asuransi Umum (asuransi umum adalah asuransi yang memberikan ganti rugi kepada Tertanggung atas kerusakan atau kerugian harta benda) adalah pilihan tepat.

Nantinya polis Asuransi MSIG ini akan memberikan perlindungan kehilangan barang berharga seperti laptop, kamera, smartphone atau barang elektronik lainnya.

Jumlah maksimum penggantian untuk orang Tertanggung tidak boleh melebihi jumlah nilai pertanggungan dari paket asuransi yang dipilih seperti tercantum dalam Ikhtisar Pertanggungan. Bagi saya perlindungan seperti ini sangat membantu saya ketika tidak ingin barang berharga hilang.

Paperless Policy

Satu kecemasan sudah teratasi karena jaminan yang diberikan oleh Asuransi MSIG apabila terjadi kehilangan barang pribadi.

asuransi msig
Menjadi bagian keluarga MSIG dalam perlindungan

Ketika menandatangani kontrak perjanjian polis, saya ditawarkan buku polis asuransi dalam bentuk cetakan atau softcopy agar paperless. Tanpa berpikir dua kali, saya tentu memilih softcopy karena bagi saya dokumen tersebut dapat saya simpan dan bebas dari hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya kebakaran, air, atau dimakan oleh rayap sampai kekuningan kertasnya.

Selain itu juga untuk mendisiplinkan diri dalam paperless society agar dokumen saya tidak bertumpuk sebagai bentuk gaya hidup minimalis.

Kita tentu tidak bisa melawan adanya pemanasan global atau perubahan iklim. Namun cara kita dalam memperlakukan alam bisa diubah. Kita dapat mempraktekkan cara-cara hidup yang ramah lingkungan. Bukan begitu?

Selamatkan Untuk Generasi Mendatang

Faktanya, keanekaragaman hayati di bumi ini berada di bawah ancaman parah. Langkah ini ditangkap oleh Asuransi MSIG dalam MSIG Biodiversity untuk menjaga bumi dalam sampah kertas. Bekerja sama dan melibatkan dengan masyarakat lokal dalam pertanian dan pemanenan berkelanjutan. #MSIGCintaBumi

Inisiatif yang dilakukan masih terus berlanjut. Pohon dan bibit pembibitan juga dibagikan. Diberikan pelatihan cara penanaman dan pemeliharaan. Agar timbul menjadi mata pencaharian dan pendapatan baru. Hingga saat ini tercatat prestasi yang dilakukan oleh MSIG Biodiversity seperti yang dilakukan pada Suaka Margasatwa Paliyan :

  • 300.000 pohon ditanam
  • 23 spesies burung tambahan yang didokumentasikan
  • 9 spesies kupu-kupu tambahan didokumentasikan
  • 19 sekolah berpartisipasi dalam pendidikan lingkungan
  • 165 guru dilatih dalam pendidikan lingkungan
  • 97.057 bibit didistribusikan
  • 185 rumah tangga lokal dilatih dalam metode penanaman

Keanekaragaman hayati di bumi ini sangat menakjubkan. Dunia kita seperti mewakili spesies hidup yang berbeda dalam suatu ekosistem. Saling terhubung. Setiap spesies, betapapun kecilnya, memiliki peran dalam ekosistem alami dan memelihara planet dengan populasi lebih dari 7 miliar orang. Seperti ketika satu koneksi terputus, seluruh web menjadi tidak stabil.

cerita kertas
Sebuah pengingat kalau sampah yang kita hasilkan akan lama terurai kembali

Untuk meminimalkan bumi dalam sampah kertas, diperlukan kerja sama antara masyarakat, sektor swasta dan pemerintah dalam pengelolaan sampah perkotaan. Keanekaragaman hayati menjadi kekhawatiran kita bersama untuk masa depan lebih baik.

Semuanya ada solusi. Dapat diatasi dimulai dari diri sendiri. Mengambil langkah untuk mengatasi rasa khawatir mulai dari meminimalkan penggunaan bahan-bahan sulit daur ulang. Bukan hanya untuk masa depan bumi ini, tetapi juga untuk diri kita sendiri dan generasi mendatang.

Deddy Huang
Deddy Huanghttp://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com

8 KOMENTAR

  1. Setuju sekali dengan ide paperlessnya. Kalau plastik harus dihindari karena sulit terurai. Sedang kertas lebih kepada penghematan bahan bakunya, yakni pohon.

  2. Sepakat. Mulai dari hal kecil, mulai dari sekarang dan mulai dari kita sendiri. Kantor saya sudah 4 tahun disposisinya online, sekarang eranya paperless.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at [email protected]

Artikel Populer

Komentar Terbaru