BerandaTravelingIndonesiaJejak Rumah Limas Demang Warisan Budaya Palembang

Jejak Rumah Limas Demang Warisan Budaya Palembang

Author

Date

Category

Demang Lebar Daun salah satu jalan raya yang ada di Kota Palembang. Keberadaan jalan ini merupakan titik sentral, karena menghubungkan langsung ke beberapa daerah. Mulai dari menghubungkan Jalan Soekarno Hatta, Parameswara, Bukit Besar, Kolonel Haji Burlian, Jendral Sudirman dan Angkatan 45. Tak lupa di Jalan Demang ternyata ada jejak warisan budaya Palembang yaitu Rumah Limas Demang yang bisa dikunjungi untuk wisata.

Sekilas Cerita Demang Lebar Daun

Kawasan Demang Lebar Daun juga sudah dilewati jalur LRT Palembang yang akan mempermudah warga dalam transportasi umum. Kontur jalan Demang Lebar Daun tidak terlalu rata karena ada tanjakan cukup tinggi ke atas layaknya kita sedang menaiki perbukitan.

Konon, Demang Lebar Daun merupakan jabatan turun temurun di daerah Bukit Siguntang pada abad ke-14. Sosok yang dikagumi rakyatnya. Dipegang oleh Penguasa Wilayah Lebar Daun, yang lokasinya diperkirakan tidak jauh dari Bukit Siguntang Palembang.

Kesimpulan sementara Demang merupakan sebuah jabatan dan Lebar Daun merupakan sebuah tempat. Tapi secara artefak kita tidak menemukan dimana makam-makam Demang tersebut.

Masuk ke Rumah Limas Demang

rumah limas demang
Rumah Limas Demang Palembang

Dilewati oleh LRT Palembang, tentunya ada yang menarik yaitu adanya sebuah rumah limas yang merupakan rumah tradisional khas Sumatera Selatan. Bangunan rumah ini terlihat mencolok di antara bangunan lainnya. Warna cat emas yang berkilau kalau dilihat dari luar.

Rumah Limas dilihat dari berbagai sisinya terbuat dari kayu ini bergaya panggung dengan atap berbentuk limas. Dan saya terkejut karena rumah ikonik itu ternyata terbuka buat kunjungan umum untuk melihat isi di dalamnya. Hanya membayar 10 ribu rupiah saja kita bisa menyempatkan waktu sejenak melihat kemewahan di dalam.

rumah limas demang
Haji Aziz dan anaknya, Kak Ateh (tengah)
manajer artis rangga smash
Istri kak Ate, Kak Angel yang juga manajer artis Indah Dewi Pertiwi sama Rangga Smash. Orbitin aku juga kakkkk :))

Pemilik Rumah Limas ini adalah Haji Aziz, pedagang mebel lama yang cukup dikenal. Masuk ke sisi dalamnya, nuansa tradisional Palembang semakin terasa dengan berbagai sisi yang didominasi interior kayu lengkap dengan ukiran khas setempat. Meskipun begitu, sisi dalam rumah ini tidak pengap seperti rumah kuno. Hanya saja penerangan di dalam memang cukup temaram. Ventilasi udara di rumah bagian depan menyemburkan cahaya lembut untuk kita yang ingin berfoto.

Haji Aziz sendiri juga baru membuka rumah limasnya dikunjungi secara umum. Yang mengelolanya adalah anak laki-laki dan istrinya yaitu Kak Ate dan Angel. Pasangan yang baru menikah ini yang pertama kali saya berjumpa dengan mereka berdua. Angel sendiri seorang mualaf yang namanya cukup dikenal di kalangan artis ibukota.

Interior Rumah Megah dan Klasik

arsitektur rumah limas
Rumah panggung dua tingkat dengan ukiran kayu keemasan

Arsitektur Rumah Limas memang mewah. Kita akan melihat kalau ornamen interior yang dibuat sangat mirip dengan rumah tradisional masyarakat tempo dulu, mulai dari perabot rumah tangga, ukiran hingga baju tradisional Sumsel yang disiapkannya.

Ada bagian-bagian dari detil yang memang dibuat sendiri, misalnya ukiran fauna. Walau mau dibilang ada pencampuran budaya antara Cina dan Palembang. Cina menggunakan simbol seperti naga dan warna merah.

rumah limas demang
Ukir kayu yang lebih detil

Dari segi arsitektur, rumah limas terdiri dari ruang persegi dan persegi panjang. Rumah Limas juga disebut sebagai rumah panggung karena bagian bawah Rumah Limas terdapat kolong rumah. Kolong rumah yang terbuka ini biasa digunakan untuk kegiatan sehari-hari, mulai dari tempat berkumpul keluarga atau tetangga, hingga aktivitas lainnya. Namun, kolong rumah di tempat ini dijadikan galeri untuk berjualan di tempat ini.

rumah limas demang
Area bawah kolong rumah yang dijadikan tempat berjualan souvenir Palembang. Mulai dari makanan sampai pakaian.

Dari sisi luar, Rumah Limas ini memiliki dua buah tangga di samping kiri dan kanan depan rumah. Dengan bentuk pola kayu yang khas, saat menginjakkan kaki ke rumah ini, kita bisa merasakan decitan suara kayu yang mempunyai irama tersendiri.

rumah limas demang
Area ruang tamu dalam Rumah Limas Demang
rumah limas demang
Banyak meja dan kursi hasil koleksi tuan rumah
rumah limas demang
Sudut asyik untuk duduk sambil ngobrol karena pencahayaan masuk dengan lembut

Di dalam rumah, saya melihat berbagai interior khas rumah limas tertata sangat rapi. Mulai dari ruangan depan, kamar, ruang makan, semuanya menggambarkan rumah limas tempo dulu yang masih terjaga keindahannya.

Ada ciri khas dari bagian Rumah Limas yaitu jenjang tangga yang konon untuk menentukan simbol atas jenjang kehidupan bermasyarakat. Garis keturunan yang menunjukkan kedudukan seseorang, dimulai dari tingkat tertinggi yaitu Raden atau Masagus, Kemas dan Kiagus. Namun, pandangan ini ternyata salah bahwa jenjang tangga itu sebagai menghormati orang yang lebih tua dan muda.

rumah limas demang
Pengunjung bisa menyewa pakaian adat Palembang
rumah limas demang
Berfoto bersama keluarga
rumah limas demang
Berfoto bersama teman

Rumah Limas Demang Melestarikan Budaya Palembang

rumah limas demang
Pangken pengantin, pangken istilah lain dari kamar.

Rumah sarat simbol perjalanan hidup manusia. Dari awal kelahiran hingga akhir, atau kematian. Dibangun dengan kayu yang kokoh, sangat memikat dengan ornamen dan ukiran ratusan tahun.

Rumah Limas berada di Jalan Demang Lebar Daun No 51, Palembang dibangun dengan dua jenis kayu kokoh, yaitu Kayu Unglen atau Kayu Besi dan Kayu Tembesu pada dinding, lantai, dan atap rumah. Sementara tiang rumah dibuat dari campuran kayu tembesu dan semen, sehingga tahan air dan kuat.

Tamu yang datang juga bisa berfoto pakai baju tradisional, harganya Rp 150.000 per orang, sudah termasuk sewa baju, aksesoris, makeup, tata rambut dan cetak foto 1 lembar ukuran 4R.

rumah limas demang
Berfoto bersama teman-teman baru.

Saya juga mengakui kalau sekarang banyak rumah-rumah tua yang sudah banyak ditinggal penghuninya. Banyak juga anak cucu yang menjual rumah peninggalan dari nenek moyang. Kita doakan saja semoga Rumah Limas Demang Palembang ini tetap terjaga dan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat luas. Kita pun juga mengerti pentingnya melestarikan salah satu warisan budaya daerah agar tetap dikenal generasi yang akan datang.

Selesai kamu mengunjungi salah satu Wisata Palembang yaitu Rumah Limas Demang. Kamu bisa menyempatkan untuk ngopi di Demang. Setidaknya ada 6 tempat ngopi di Demang yang bisa kalian coba. Referensi tempat ngopi di Demang ini bisa kalian coba satu per satu ya.

 
[googlemaps https://www.google.com/maps/embed?pb=!1m18!1m12!1m3!1d3984.467903354628!2d104.73151491486318!3d-2.9675867978386714!2m3!1f0!2f0!3f0!3m2!1i1024!2i768!4f13.1!3m3!1m2!1s0x2e3b75c60e44ac1b%3A0xb12343300fbbc50e!2sRumah%20Limas%20Palembang%20-%20Museum%20Adat!5e0!3m2!1sid!2sid!4v1583465013858!5m2!1sid!2sid&w=600&h=450]

HTM : Rp 10.000
Sewa baju adat Palembang : Rp 150.000

Rumah Limas Demang
Jl. Demang Lebar Daun No.51, Demang Lebar Daun, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30131

***

Follow @deddyhuang for latest update.
Disclosure: This is just my personal experience. Thanks as always for your support!

Deddy Huang
Deddy Huanghttp://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com

6 KOMENTAR

  1. sering lewat depan rumah ini dulu jaman masih tinggal di palembang, syukur deh kalo udah dibuka buat umum 🙂 tiket masuknya cukup murah hehehe… kalo bayar 150 buat sewa baju agaknya masih bikin aku mikir2 koh hehehe…

  2. Oh, di Palembang juga ada istilah Demang ya Mas? Saya kira hanya di Jawa saja. Interiornya cukup mewah kelihatannya. Saya yakin rumah itu tidak sembarangan dibangun. Postingan ini menginspirasi saya untuk menuliskan jejak-jejak peninggalan jaman dulu yang ada di Kabupaten Purbalingga.

    Salam…

  3. Sekilas dari penampakan mirip rumah adat di belitung yaa, mungkin karena dulu belitung pernah bersatu dengan palembang provinsinya (sumatera selatan), tapi sekarang sudah memisahkan diri dan membuat provinsi sendiri bersatu dengan P. Bangka.

    Iya nih, menariknya kalo berkunjung kesana kita bisa menggunakan berbagai alat alat yang ada disana untuk bisa foto bareng dengan yang lainnya. Jadi keliatan kalo dari jaman dulu yah hehehe. Seru nih kalo rame rame 😀

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at [email protected]

Artikel Populer

Komentar Terbaru