BerandaDigital MarketingHarga Jasa Fotografi Mahal, Benarkah?

Harga Jasa Fotografi Mahal, Benarkah?

Author

Date

Category

“Harga jasa fotografi sama lu kan mahal. Mana mampu lah gue buat bayar.”

Terdengar familiar dengan kalimat tersebut bukan? Menetapkan harga jasa fotografi serta jasa lainnya memang bukan hal gampang. Dikasih harga terlalu mahal nanti dibilang kemahalan. Kalau harga terlalu murah, ternyata nggak menutupi biaya produksi dan kita nggak untung. Selain itu kesannya, kita kok nggak menghargai diri sendiri sehingga bisa saja orang memandang kita sebelah mata.

Tenang, man! Saya juga alami hal serupa kok. Dalam hati saya mau bilang, kayak nggak tahu saja karakter orang Palembang seperti apa kalau sudah dikasih harga. Selain itu karena di dunia digital marketing pun, udah banyak agensi-agensi yang datang tanya harga lalu pergi. Well.

Terjun ke Dunia Fotografi

Saya akhirnya meyakinkan diri buat masuk ke dunia fotografi. Setelah selama ini foto-foto perjalanan, saya juga punya ketertarikan untuk masuk lebih dalam di dunia fotografi. Namun, saya sadar kalau profesi fotografi ini semakin banyak yang berkecimpung. Hal ini didorong banyaknya kebutuhan akan dokumentasi foto untuk kepentingan komersial, pribadi, atau bahkan untuk memenuhi kebutuhan media sosial saat ini.

Hanya saja tak jarang latah, sekarang bermodal kamera dan lensa maka langsung memberanikan diri tanpa bekal. Dan ada yang masih kurang paham dalam memberikan harga dari jasa fotografi. Satu sisi, hal ini karena semakin banyaknya fotografer maka semakin kecil juga pembagian market share kue.

harga jasa fotografi
Salah satu klien yang saya handle untuk foto menu barunya.

Agar penjelasan ini nggak semakin bercabang, maka saya membatasi dengan diskusi apa saja poin yang biasanya saya lihat ketika menentukan harga jasa fotografi. Selain itu juga menjadi bahan edukasi bagi calon klien bahwa setiap fotografer memberikan harga tentunya ada perhitungannya.

Berikut beberapa tips menentukan harga jasa untuk fotografi :

1. Harga jasa foto bukan melulu tentang mahal

Sebagai klien seharusnya bisa memahami kalau fotografer bukanlah sekedar cuma foto saja. Contohnya ketika menggunakan jasa fotografer makanan, artinya klien itu membayar jasa fotografer, jasa food stylist, sewa alat, bahan baku produksi, dan lainnya. Sehingga harga jasanyanya sudah ada variabel lain yang telah dimasukkan bersama.

Fotografer juga perlu merawat peralatan kamera. Apabila ada jamur kena ke sensor berarti beli kamera baru. Selain itu backup foto yang sudah pernah dilakukan. Peralatan juga harus tetap update untuk mendapatkan kualitas gambar yang tajam dan bagus.

Bukan tentang kamera dan lensa saja, dia juga harus mengejar momen yang barangkali momen tersebut adalah momen kamu sekali seumur hidup. Coba bayangkan kalau momen pernikahanmu, lalu fotografer lupa dalam mengambil momen ketika penghulu mengatakan sah. Kalau buat foto makanan, artinya saya harus menyisihkan dana membeli properti seperti piring, mangkok, sendok, dan lainnya. Semua bahan-bahan itu harus dipikirkan untuk merumuskan sebuah harga jasa fotografi.

2. Dilihat pengalaman dan jam terbang

Tentunya jam terbang dan pengalaman seorang fotografer juga perlu dilihat. Namun, ini juga bukan buat mengecilkan hati fotografer pemula, karena semua yang senior berawal dari pemula bukan? Sehingga sebagai klien, kamu juga perlu memberikan kesempatan bagi fotografer pemula. Tidak jarang hasil foto dari fotografer pemula juga berkualitas kok.

Faktor pengalaman dilihat dari fotografer itu sendiri, tingkat skill maupun portofolio. Contohnya pada saat foto makanan, setidaknya saya sudah punya beberapa portofolio jenis makanan yang pernah saya foto. Sehingga ketika ada klien yang bertanya, saya bisa menunjukkan portofolio.

3. Peralatan yang digunakan

Seandainya harga beli kamera terbaru lengkap lensa bisa ditukar sama exposure, saya pun bersedia. Sayanya nilai puluhan juta harga kamera itu harus ditukar dengan uang. Lantas, kalau sebagai klien kalian hanya membayar dengan “terima kasih” dari mana si fotografer menutupi biaya hidupnya?

Peralatan yang digunakan oleh fotografer tentunya perlu diupgrade agar hasil lebih maksimal. Ketika peralatan yang dipakai masih kelompok murah, biasanya akan diikuti dengan harga jasa fotografer. Maka kalau nanti harga jasa fotografi saya naik, artinya karena saya sudah meng-upgrade peralatan.

4. Konsep yang ditawarkan

Foto bukan hanya sekedar foto. Ada proses kreatif yang harus menjadi salah satu poin untuk kalian perhatikan. Konsep foto yang seperti apa yang membuat harga jasanya menjadi mahal. Kalian tidak tahu kalau ketika fotografer mengerjakan proyek biasanya dia akan survey terlebih dahulu. Riset ini bertujuan agar dia tahu pengambilan foto, peralatan yang digunakan. Tujuannya adalah bagaimana memvisualisasikan produk kamu dengan baik.

Saya sendiri lebih senang melakukan meeting kecil dengan klien, tujuan ini untuk mendapatkan keinginan klien dan kita juga bisa menjelaskan apa yang bisa kita tawarkan.

5. Hasil foto juga tetap perlu di edit

Selesai foto produk, maka dilanjutkan tahap post production. Proses edit foto ini pasti diperlukan dan membutuhkan biaya dan waktu. Bayangin aja kalau si fotografer menggunakan laptop yang lambat sekali. Kapan selesainya? Selain itu juga ada biaya internet dan listrik. Terakhirs sebagai klien juga harus tahu diri dengan permintaan untuk revisi.

Pesan terakhir adalah sebagai fotografer jangan bersaing dengan harga. Pertama, pasti klien sudah langsung membandingkan harga. Kedua, selalu ada fotografer yang lebih murah dari kita. Saran saya lebih baik bersaing dengan kualitas produk dan layanan.

Kesimpulan

Ada banyak aspek dalam menentukan harga jasa fotografi. Ketika kalian sudah punya harga jasa dan menawarkan ke klien. Maka klien tinggal memutuskan apakah cocok dengan harga yang ditawarkan. Apabila tidak dan sudah negosiasi, anggap saja kalau klien tersebut bukan target kita. Sangat jarang sekali kalau ketika ketemu klien dan mereka langsung cocok dengan harga jasa fotografi kita.

Mahal dan murah di dunia jasa itu relatif. Sehingga tidak semua hal dianggap mahal, tergantung dari sudut pandang klien mengapresiasi karya foto. Mungkin saja sekarang budget yang kita tawarkan belum masuk ke budgetnya klien, tidak apa-apa. Kita doakan saja semoga ada datang klien baru yang masuk dalam budget sesuai standar kita.

Ayolah kapan kita ngopi bareng buat bahas projek foto. Dan kalau kalian sudah tahu harga jasa fotografi itu mahal, makanya jangan lagi minta harga teman ya!

Tulis pendapat kalian di kolom komentar ya, siapa tahu kalian ada saran lain.

Deddy Huang
Deddy Huanghttp://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com

13 KOMENTAR

  1. Tulisan ini bisa juga menjadi pengantar untuk edukasi jasa fotografi terhadap pelanggan kayaknya pak. Mudah-mudahan banyak yang baca dan akhirnya tahu kenapa suatu jasa diberikan dengan harga yang awalnya tidak sesuai perkiraan klien.

  2. Setuju. Mahal dan murah memang relatif. Tetapi, bisnis seperti fotografi menurut saya yang mahal memang idenya. Saya pribadi kalau gak cocok harga ya udah gak usah pakai ngedumel. Cari yang lain aja hihihi

  3. Selain harga, mungkin komunikasi juga penting. Misalkan bertanya harga yang dipatok, hingga mungkin menawar potongan. Lebih nyaman seperti itu. Pun kita tahu kalau fotografi dan videografi memang cukup mahal.

  4. Sayangnya banyak orang awam yang nggak ngerti ribetnya tahapan2 yang harus dilalui ya, nggak ngerti harga tools, nggak tahu seberapa lama proses belajar kita dan lain sebagainya..

    Kalau saya biarlah sebagai penghobi saja.. Nanti kalau ikut2an serius, kue semakin banyak dibaginya. Lagian, kamera yg ada sekarang kurang mumpuni wkwkwk..

    Semoga lancar terus koh..

    -Traveler Paruh Waktu

  5. Setuju mas Deddy, menurut saya pribadi, kalau soal karya seni sebaiknya nggak minta harga teman selama masih masuk budget kita bisa langsung diterima especially kalau kita sudah sangat suka dengan karya-karya mereka 🙂 semisal pun nggak masuk budget, sebaiknya jangan langsung ditawar karena itu sama saja nggak menghargai mereka 😀

    Menurut saya harga jasa fotografi mahal atau nggaknya memang relatif tergantung dari sudut pandang si pengguna jasa tersebut, tapi saya paham andaikata bisa sangat mahal (seperti beberapa fotografer kawakan) itu karena jam terbang mereka yang sudah sangat tinggi plus alat yang digunakan pun biasanya yang kelas atas semua 😀

    Saya pun belakangan ini belajar food photography karena ingin bisa foto makanan saat sedang liburan (saya hobi visit cafe soalnya), dan saya sadar ternyata untuk membuat 1 foto yang bagus butuh efforts besar di belakangnya 😀 bahkan bisa butuh waktu lama untuk mempersiapkan material serta styling fotonya sampai dapat mood yang pas. Jadi memang yang mahal dari sebuah karya seni itu adalah proses pembuatannya 🙂

    Semangat berkarya mas, semoga semakin banyak kliennya ya 😀

    • betul mas.. ada effort dan beban ketika tujuan foto itu adalah buat komersial. ya misalnya foto momen, ketika kita kurang peka dalam momen maka gambar itu pun nggak akan tercipta.

      foto makanan juga sama, kalau buat tujuan komersil biasanya kan yang memang terlihat menarik, beda kalau tujuannya buat dokumentasi, mas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at [email protected]

Artikel Populer

Komentar Terbaru