BerandaIndonesiaBandungMenikmati Kenyamanan Kota Bandung Setelah Pandemi Covid-19 Berakhir

Menikmati Kenyamanan Kota Bandung Setelah Pandemi Covid-19 Berakhir

Author

Date

Category

Tahun 2020 ini saya punya beberapa rencana besar untuk diwujudkan, ceritanya demi masa depan. Mulai dari menekuni kembali dunia digital marketing, belajar fotografi hingga persiapan hijrah ke ibu kota. Serta masih punya beberapa hutang untuk traveling ke beberapa kota di Indonesia. Akan tetapi, situasi seperti saat memang bukan waktu yang tepat untuk traveling.

Saat ini hampir semua wilayah Indonesia terdampak COVID-19 dan kita menjalani isolasi mandiri di rumah. Sayangnya, geliat virus corona yang tidak tentu kapan akan berakhir ini membuat kita harus mengurungkan niat untuk berjalan-jalan untuk sementara waktu. Mungkin kamu juga termasuk orang yang tidak bisa pulang kampung untuk merayakan lebaran, sabar kamu tidak sendirian.

review reddoorz

Di masa pandemi ini kita tidak boleh keluyuran, apalagi pulang kampung. Tapi percayalah kalau nanti pandemi sudah berakhir, akan banyak orang yang akan travelling. Untuk liburan atau rindu pulang kampung. Saya ingin sekali kembali ke Bandung saat pandemi sudah berakhir.

kota bandung
Kota Bandung, salah satu destinasi menarik dikunjungi setelah pandemi
ridwan kamil
Ngefans sama kang Ridwan nih yang bikin kota Bandung makin keren.

Kota Bandung terlalu banyak kenangan indah sulit dilupakan. Apalagi enam tahun silam pernah mencicipi serunya hidup di kota kembang. Mungkin Bandung boleh dibilang kampung halaman saya. Seperti seblak, tentu ada rasa pedas, segar dan spesial buat ditelusuri.

Sekalipun saya sudah berpindah pulang ke Palembang, kota Bandung selalu saja berhasil membuat saya gagal move on. Ingatan tentang suasana, kesejukan dan keramahan kotanya membuat saya rindu dan ingin kembali lagi segera ke Bandung. Namun, untuk saat ini rasa rindu itu harus saya tabung dulu ya.

kota bandung
Bandung selalu dirindukan banyak orang.

Sekedar untuk mengobati rasa rindu ini, sebelum nantinya bisa saya kunjungi kembali setelah pandemi Covid-19 berakhir dan kondisi kembali aman. Saya menyusun itinerary lepas rindu ke Kota Bandung. Kalian pada suka menyusun rencana perjalanan nggak?

Saya ingin ajak kalian untuk menikmati kota Bandung yaa.. Ikutin terus cerita ini.

Apa saja Kegiatan Seru Liburan di Bandung?

Kota Bandung pada masa lalu banyak dijadikan sebagai kawasan permukiman sejak pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Ciri khas kota kembang ini adalah hawa sejuk yang pasti akan membuat orang betah. Sehingga tidak jarang masih bisa menemukan beberapa sisa bangunan peninggalan kolonial.

1. Berkeliling ke Dalam Museum Konferensi Asia Afrika (KAA)

wisata bandung
Museum Asia Afrika Bandung

Museum KAA tak pernah sepi dari pengunjung. Setiap hari selalu ada wisatawan yang datang untuk menyambangi museum KAA. Ruangan museum KAA cukup besar, jumlah koleksi yang banyak.

Di dalam museum, pengunjung bisa membaca buku di perpustakaan. Di sana terdapat banyak buku di dalam etalase dan rak yang mengelilingi dinding perpustakaan. Kalau ingin membaca disediakan sudut baca yang digelar karpet juga meja-meja untuk sekadar duduk sambil menulis.

wisata bandung
Isi museum KAA

Selain itu museum KAA ini juga ramah teman disabilitas. Tak usah khawatir karena ada pojok braille untuk membantu teman tunanetra dalam menikmati museum.

Museum KAA juga memiliki ruang audio visual yang memutar film dokumenter perjalanan Konferensi Asia Afrika. Sebagai informasi, museum KAA cukup bersejarah karena ada peran Bung Karno. Di dalam ini ada ballroom Gedung Merdeka. Ruangan yang diisi dengan kursi merah dan dihiasi oleh piguran berisi foto-foto perdana menteri dari beberapa negara yang terlibat dalam KAA.

Bagi saya, di setiap sudut ruang museum memiliki daya pikat sejarah sekaligus spot menarik untuk pengunjuk berfoto. Ruangan museum cukup instagramable, seperti toilet.

2. Bersantai di Alun-Alun Bandung

wisata kota bandung
Alun-alun kota Bandung yang nyaman

Tak jauh dari Museum KAA, kita bisa berjalan kaki melewati terowongan yang sering dikunjungi karena sepenggal kalimat dari Pidi Baiq. ada sebuah alun-alun kota luas yang digunakan menjadi titik temu masyarakat berkumpul. Di sekitar alun-alun cukup nyaman untuk berjalan kaki. Memang rasanya nyaman sekali berjalan kaki di pusat kota Bandung karena ramah untuk pejalan kaki.

ketan bakar Bandung
Ketan bakar yang dijual dekat alun-alun
wisata bandung
Area alun-alun dilewati oleh bus gratis untuk keliling kota

Pertengahan tahun 2014, saat masih tinggal di Bandung. Alun-alun Bandung sedang berbenah diri kembali hijau. Beberapa ruang terbuka hijau telah dibangun, belum lagi Bandung memiliki banyak taman hijau dan terawat. Area alun-alun ini diberi rumput sintetis sehingga masyarakat bisa bersantai bersama teman dan keluarga. Dari alun-alun ini kita bisa menikmati sore hari menjelang malam. Kalau perut lapar, ada banyak penjual jajanan gerobak seperti ketan bakar. Cukup menarik bukan?

3. Nostalgia Di Jalan Braga

jalan braga
Jalan Braga yang legendaris

Ruas jalan Braga merupakan salah satu bukti sejarah yang saat ini masih berdiri kokoh dengan berbagai macam cerita yang tersaji di dalamnya. Jalan ini pun menjadi pusat anak-anak muda Bandung untuk menghabiskan waktu malam minggu mereka.

Sejarah bercerita kalau pada era kolonial Belanda kerap menjadi jalan lalu lintas warga dan pengangkut hasil bumi, salah satunya kopi. Makanya di dekat sekitar Jalan Braga ada beberapa kedai kopi lokal yang rasanya enak.

jalan braga bandung
Ruas jalan yang nyaman untuk pejalan kaki

Saya senang duduk di kafe pinggir jalan di Jalan Braga. Di waktu pagi bisa menyantap bubur gerobakan dan malam harinya kita bisa menikmati hiruk pikuk warga lokal bersantai di kafe-kafe seperti Braga Permai yang suasananya sangat kolonial.

4. Mampir ke Galeri Wayang Golek

wayang kulit bandung
Mampir ke wayang kulit di pusat kota Bandung

Kalau kamu menyukai seni, ada sebuah galeri wayang yang cukup legenda di Bandung. Namanya Ruhiyat Wooden Puppet & Mask. Galeri wayang milik alm. Ruhiyat ini kini dikelola oleh Pak Tatang Heryana, generasi kedua dari galeri wayang Ruhiyat.

Di galeri yang juga tempat tinggalnya, Pak Tatang bercerita telah diajarkan membuat wayang sejak bangku SMP. Dari sejak kecil, Pak Tatang sudah melihat ayahnya membuat wayang golek. Usia pak Tatang memang sudah tidak muda lagi, namun tangan pak Tatang masih cekatan untuk menghaluskan kayu untuk membuat aksesoris wayang.

Kini banyak orang yang memang memesan wayang golek dalam bentuk souvenir dari beberapa negara. Pak Tatang bercerita kalau dulu butuh waktu sekitar empat hari untuk pengerjaannya sampai selesai. Sekalipun wayang golek ini mulai mengalami pergeseran minat, tetap ada harapan yang ditangkap dari kesenian khas Jawa Barat ini juga bisa dilirik oleh generasi muda.

5. Meluangkan waktu untuk berbelanja

Kurang lengkap datang ke Bandung tidak mampir ke gerai factory outlet. Ciri khas kota Bandung adalah produk fashion yang menarik. Di sini ada banyak sekali gerai toko mulai dari mall hingga distro pakaian yang pastinya akan membuat penampilan kita makin keren.

cihampelas walk
Salah satu mall di Bandung

Mall di Bandung tidak terlalu banyak, namun sudah cukup membuat kita bisa sekedar jalan-jalan atau window shopping. Kalau ingin belanja pakaian murah, saya senang main ke Pasar Baru atau ITC Kebon Kalapa. Dua tempat ini pusatnya pakaian yang murah meriah. Justru sensasi tawar menawar hingga berdesak-desakan akan bisa dirasakan di sini. Seru sekali!

Selain kita bisa berbelanja di mall atau pasar, kita bisa berjalan ke daerah Jalan Dago, Riau atau Setiabudi. Tidak sulit menemukan di sepanjang jalan ada banyak distro yang berjualan pakaian. Bahkan beberapa produksi pakaian merupakan produksi lokal dengan harga dan kualitas yang bersaing. Makin rindu saya untuk mengunjungi distro dan factory outlet yang ada di Bandung.

6. Keliling Kota Pakai Angkot

angkot di bandung
Pengalaman seru naik angkot

Sekarang ojek online sudah ramai di Bandung, namun tetap tak bisa dibandingkan dengan sensasi naik angkot di Bandung. Dulu ketika saya baru pindah ke Bandung, saya belajar mengenali kota ini dengan naik angkot bertanya ke orang sekitar. Walau kadang naik angkot menyebalkan karena suka ngetemnya lama banget, tetapi saya merasakan beberapa kali kebaikan ketika ketiduran di dalam angkot dibangunkan sama abang sopirnya.

Akses angkot di Bandung sangat mudah. Beberapa jurusan angkot mulai dari jurusan St. Hall – Dago, Dago – Kalapa, Cicaheum – Ciroyom, Cicaheum – Ledeng, Dago – Riung Bandung. Rata-rata jurusan angkot ini akan mengelilingi beberapa titik pusat keramaian kota Bandung. Makanya kalau nanti balik ke Bandung, saya ingin nostalgia naik angkot.

Kuliner Apa Saja yang Harus Dicicip?

Mendapat predikat sebagai pusat industri kreatif, Bandung terkenal dengan kuliner. Sebut saja seperti seblak, cireng, tahu gejrot dan sebagainya. Berbagai menu makanan enak dan murah meriah bisa ditemukan di Bandung. Satu minggu di Bandung setidaknya bisa membuat hati senang dan perut kenyang. Tidak perlu khawatir saat pagi sampai malam, jajanan di Bandung selalu hadir untuk menggoda kita.

7. Sarapan Pagi di Kedai Kopi Purnama

warung kopi purnama
Salah satu warung kopi untuk sarapan pagi

Kaki kamu sudah capek berkeliling kota Bandung? Ada satu tempat nongkrong kedai kopi yang enak. Rasanya nikmat sekali nongkrong dengan suasana tempo dulu. Warung Kopi Purnama yang berada di Jalan Alkateri menjual kopi susu dan roti selai srikaya yang sangat enak.

Bangunan kedai bergaya Tionghoa Melayu. Jauh dari bentuk interior kedai kopi kekinian. Namun, nongkrong di sini kita seolah dibawa kembali ke era 1930 an. Sejumlah dinding ada pajangan foto jadul pemiliknya hingga sekarang. Penerangan lampu di sana juga mendukung.

kuliner enak bandung
Roti srikaya khas warung kopi Purnama

Ruangan kedai kopi Purnama ini cukup luas, ada dua ruangan baik luar maupun dalam. Untuk membuat pengunjung yang datang betah, warung kopi ini juga menyediakan wifi gratis. Setiap pagi selalu ramai orang datang untuk sarapan. Oleh karena ini,disarankan untuk datang lebih pagi agar kebagian tempat duduk dan tidak kehabisan.

8. Makan Mie Yamin sejak 1950

mie ayam linggarjati
Proses merebus mie ayam

Banyak makanan legendaris di Bandung, bukan hanya lama berdiri namun juga rasa yang sepadan. Salah satunya kedai mie yamin tua yang cukup legendaris. Orang-orang Bandung tentu mengenal Mie Linggarjati yang sudah ada sejak 1950. Bangunan kedai berada di bekas bioskop Dian. Kedai mie yamin ini didominasi oleh warna hijau. Mulai dari kasir, meja, bangku pelanggan, sampai kipas, semuanya klasik. Kamu seakan kembali ke masa lalu saat jalan-jalan ke sini. 

mie ayam
Tekstur mie tipis dengan bumbu mie yang meresap

Mie ayam Linggarjati ini dibuat tanpa pengawet. Oleh karena rasanya yang otentik membuat orang rela mengantri untuk menikmati seporsi mie yang lezat.

Yang saya suka dari Mie Linggarjati adalah tekstur mie tipis dan lembut. Bumbu racik mie sederhana yang menyuguhkan rasa yamin manis dan juga asin. Pasti kamu juga akan suka. Selain mie yamin, saya juga mau mencoba es alpukat yang diolah secara manual. Ada gula, es serut, kental manis. Benar-benar istimewa.

9. Harum Lembut Roti Jadul Sidodadi

toko roti sidodadi
Tampak depan toko roti Sidodadi

Dan terakhir, ini salah satu kuliner yang bikin saya ingin kembali ke Bandung kalau pandemi sudah selesai yaitu roti jadul yang masih berjaya.

Masih ada beberapa penjual roti di kota Bandung yang berjualan. Selain rasanya enak, roti yang dijual ada yang tidak pakai pengawet. Salah satunya yang dijual di toko roti Sidodadi. Lokasi toko roti ini berada tak jauh dari jalan Dalem Kaum.

roti sidodadi
Aneka roti hangat tanpa pengawet

Datang ke toko roti ini jangan harap akan mendapatkan roti di sore hari. Banyak pengunjung yang mengantri sambil menunggu roti baru saja dikeluarkan dari oven. Karena bahan roti tidak menggunakan pengawet, cita rasa roti sangat nikmat dari yang roti biasa sampai berisi.

Beraneka pilihan roti dan kue tradisional. Selain menggunakan plastik kertas, harga jual roti ini pun menggunakan harga ganjil. Cukup unik bukan.

wisata kota bandung
Adakah yang rindu kota Bandung, selain saya?

Bandung seperti ada relung hati tak terbendung. Bagi saya kota Bandung ini punya berjuta kesan di hati para penghuninya. Selain itu, Bandung juga salah satu destinasi wisata yang bisa dikunjungi setelah pandemi berakhir. Karena, jarak masih cukup terjangkau hanya memakan waktu sekitar 3 – 4 jam saja dari kota Jakarta. Kita juga bisa membeli beberapa oleh-oleh menarik hingga menginap di hotel bernuansa nyaman dan murah.

Membayangkan liburan ke Bandung sudah membuat pikiran jadi lebih enak. Barangkali kita jenuh atau bingung berbuat apa selama isu covid-19. Semoga pandemi covid-19 ini segera berakhir dan kita bisa jalan-jalan lagi deh ke Bandung atau destinasi menarik lainnya.

Deddy Huang
Deddy Huanghttp://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com

43 KOMENTAR

  1. Udah lama banget ga ke Bandung. Terakhir ke sana menyempatkan diri makan padang di Malah Dicubo, warung makan padang dekat stasiun yang menu dendeng batokoknya juara banget.
    Tapi memang sih di Bandung kulinernya enak-enak semua. Entah kenapa. Hahaha.

  2. Jujur kepengen banget quarantine di Bandung. Penat sama udara Bekasi, pengen hirup udara Bandung yang sejuk. Terima kasih infonya mas, bakal saya simpen buat panduan ke Bandung nanti. Mau coba nginep di Reddoorz juga deh.

  3. ku sudah 3 atau 4 kali ke Bandung tapi kok belum mengunjungi semua tempat yang disebutin di atas ya? wkwk..

    -traveler paruh waktu

  4. Biasanya kalo ke Bandung, tujuan utamaku cuma kuliner, belanja Ama istirahat mas :p. Makanya jarang banget nginep di kotanya, LBH sring di Lembang. Krn ga kepengin turun memang. Kulinernya baru pas mau balik JKT, jd nyempetin muter dulu sekalian belanja.

    Pengen juga jadinya sesekali kalo ntr udah bisa ke Bandung lagi, aku coba stay di kota, trus jalan2 ke museumnya :). Itu warung kopi purnamanya aku lgs masukin ke itin juga ah kalo ntr kesana :D. Minum kopi Ama roti bakar itu emang udah paling pas 😀

    • Iya nih naik bandros itu perjuangan karena banyak juga yang mau naik hehehe.. tapi seru kayak berasa banget turisnya. Biasanya kalo ngak bisa naik bandros aku jalan kaki aja sesuai rutenya.

  5. Kali terakhir saya ke Bandung kayaknya 2018 deh, Mas. Mampir sebentar pulang dari Gunung Ciremai. Tapi nggak ke mana-mana. Cuma santai aja sambil nonton serial di kamar kawan. Baca postinga ini jadi pengen nyobain naik Bandros. Kayaknya seru juga itu keliling-keliling Bandung naik bus tingkat model klasik begitu. 🙂

  6. Wah sudah lama saya ga ke Bandung, sekarang kudu mikir dua kali kalau mau ke Bandung. Harus nyari waktu yang tidak peak biar tidak kena macet hhehehe.

    Saya kalau ke Bandung paling suka ke kawasan Braga, entah kenapa berjalan di daerah ini serasa terlempar ke masa lalu.

    Good luck ikut lomba blognya Ko

  7. lebaran tahun lalu pas ke Surabaya juga aq nginep di Reddorz, sampe dua hari, murmer banget cuma 99k doang per malem, lokasinya juga strategis banget dekat dengan Tunjungan Plaza, jadi mau ke mana2 dekattt.

  8. Bicara soal Bandung, yang paling dirindukan itu jalan-jalan di Braga terus ke PVJ sama makan cantik di Dago Atas, mas ? selain itu, ingin juga melihat Bandung di era Pak Ridwan Kamil yang sepertinya berhasil membuat kota Bandung menjadi sangat cantik dan rapi ? maklum terakhir ke Bandung sudah lama sekaliiiii ~

    Semoga setelah pandemi berakhir bisa ke Bandung lagi ?
    And good luck ya mas untuk lombanya ?

    • PVJ itu kayak mall fashion gitu ya.. aku suka ke PVJ, luas pula.

      Efek kang Ridwan emang bikin orang penasaran buat lihat infrastruktur kotanya ya. Aamiin.. semoga tulisan ini berkenan di hati juri hehe..

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at [email protected]

Artikel Populer

Komentar Terbaru