BerandaReviewNabung Reksadana Buat Traveling di Aplikasi Bibit, Yuk Coba!

Nabung Reksadana Buat Traveling di Aplikasi Bibit, Yuk Coba!

Author

Date

Category

Selama pandemi covid-19 suka melihat temanku memberikan informasi mengenai nabung reksadana. Ada rasa menyesal kemana saja pas 4 SKS belajar mata kuliah Pasar Modal di kampus.

Investasi merupakan hal penting meskipun kamu memulainya di usia yang sudah tidak muda.

Keuntungannya di masa depan bisa membantu dalam mewujudkan keinginan dan kebutuhan hidup. Seperti jangka pendek untuk kebutuhan traveling!

***

Menghitung Berapa Biaya Traveling

Bagi traveller ada kesenangan ketika sedang survey tempat yang akan dikunjungi, baik dalam maupun luar negeri. Tahan kantuk agar mendapatkan tiket pesawat dan hotel promo yang biasanya baru dibuka pada saat tengah malam. Hingga mencari kegiatan-kegiatan seru selama di kota tersebut.

Biaya traveling setiap orang memang berbeda, sesuai minat dan budget. Akomodasi hotel termasuk yang bisa kita kontrol, antara mencari harga kamar diskonan, menurunkan standar hotel atau bisa menumpang di rumah kenalan.

Sedangkan kalau transportasi memang sulit untuk diturunkan, karena menyangkut cara kita menuju ke lokasi. Kecuali ada alternatif misalnya tidak naik pesawat namun menggunakan transportasi lain seperti bis.

Ada pula teman saya cukup impulsif dalam membeli tiket pesawat promo, seperti memesan semangkuk bakso. Prinsip mereka lebih baik membeli tiket dulu, berangkat kemudian. Urusan biaya berangkat nanti-nanti saja.

Sebenarnya langkah ini kurang baik, karena tanpa persiapan matang.

Jika tidak jadi berangkat, artinya tiket pesawat tinggal disobek, sama saja membuang uang bukan?

Nabung Reksadana Sebelum Telat Usia

Saya kembali mencari informasi sekaligus bertanya dengan beberapa teman mengenai fundamental investasi untuk pemula seperti nabung reksadana.

Ternyata ada cara lain untuk mendapatkan modal traveling selain kita menabung rutin bulanan dari gaji atau penghasilan lainnya.

Dan, nabung reksadana salah satu yang disarankan oleh beberapa pakar keuangan setelah saya membaca artikel investasi aman selama pandemi.

Selama pandemi covid-19 ini tentu bakal banyak orang yang rindu sekali dengan semua kegiatan traveling. Namun, uang yang tadinya dikumpulkan untuk persiapan traveling kenapa tidak dialihkan untuk investasi?

Investasi bertujuan bagaimana agar uang segar kita tidak diam di dalam saldo bank saja. Melainkan bisa bekerja untuk jangka waktu tertentu. Pilihan investasi memang harus disesuaikan dengan profil risiko kita sebagai investor.

Sempat tanya ke temanku, dia memberikan masukan mengenai pengetahuan apa itu reksadana.

Investasi reksadana merupakan jenis investasi yang mudah dipelajari dan harganya murah mulai dari 100 ribu sudah bisa. Ibarat kata bisa dilakukan oleh semua orang yang baru memulai investasi atau baru belajar investasi.

Bagaimana Cara Kerja Reksadana Agar Tetap Aman?

Cara kerja reksadana ini ketika kita menanamkan uang dalam nabung reksadana, maka kita disebut sebagai investor.

Nanti uang akan dikelola oleh Manajer Investasi ke dalam berbagai instrumen investasi sesuai kebijakan dan strategi investasi yang sudah ditetapkan dalam prospektus reksadana. Manajer investasi ini tentunya sudah berlisensi dan diawasi oleh OJK.

Peran manajer investasi bukan saja mengelola dana milik kita saja. Modal yang kita tanamkan akan dikelompokkan atau digabungkan dengan modal yang ditanamkan oleh orang-orang lain. 

Faktor inilah yang membuat nabung reksadana dapat dilakukan dengan modal yang kecil, karena kita patungan bersama dengan investor-investor lainnya untuk membeli aset dari perusahaan-perusahaan besar dan bonafit. 

Dengan kata lain, nabung reksadana termasuk berinvestasi di sektor non-riil. Kita alokasikan kekayaaan dan menggunakannya ke aset finansial yang berpotensi mendatangkan keuntungan di masa depan.

Jenis-Jenis Reksadana

Keseluruhan modal investasi kita akan dikelola dalam bentuk portofolio dan dikelola sesuai aset yang dibeli. Ada 4 jenis reksadana yang menjadi tempat bermuaranya dana kita sesuai dengan tingkat risiko :

1. Reksadana Pasar Uang

Manajer investasinya akan alokasikan dana kita di pasar valas yang risikonya sangat kecil bahkan hampir nggak ada. Imbas nilai pertumbuhannya juga paling kecil, biasanya di 5-7% saja.

2. Reksadana Obligasi atau Pendapatan Tetap

Manajer investasi akan bermain di obligasi. Risiko juga cukup kecil. Hanya nilai pertumbuhannya diambang batas sedang. Biasanya di 8-13%.

3. Reksadana Campuran

Jenis ini seperti jalan tengah bagi manajer investasi untuk kelola dana. Manajer investasi akan memutar dana kita di campuran obligasi dan saham. Risiko jelas cukup besar namun sesuai dengan nilai pertumbuhannya lumayan besar di 10-20%.

4. Reksadana Saham

Sudah pasti manajer investasi akan mengalihkan dana investasi untuk di saham. Risiko tentu saja paling besar sebab hasil pertumbuhan sekitar 20-30%.

Kumpulan aset ini terbagi dalam bentuk portofolio. Sebagai investor, kita memiliki hak untuk melakukan diversifikasi investasi ke berbagai instrumen. Misalnya reksadana saham berinvestasi di berbagai perusahaan dan usahakan tidak pada satu saham saja.

Profil Risiko Seorang Investor

Sebelum memutuskan nabung reksadana, apa sebelumnya kalian sudah tahu dengan profil risiko?

Profil risiko seperti batas risiko atau tingkat kesiapan kita ketika menanggung naik atau turunnya (volatilitas) nilai investasi di berbagai instrumen yang dimiliki. Ibaratnya ketika angka merah atau minus kita tidak dibuat jantungan.

Sederhana sekali untuk mengenal profil risiko kita sebelum memutuskan investasi seperti nabung reksadana. Karena nantinya akan berhubungan dengan kebutuhan investasi untuk jangka pendek atau panjang.

Lebih lanjut ada tiga profil risiko yang bisa kita pelajari.

a. Profil Risiko Konservatif

Kalau kamu tipe yang tidak suka dengan volatilitas berlebihan dan merasa cukup nyaman dengan potensi imbal hasil investasi yang tidak terlalu tinggi biasanya akan jatuh pada profil risiko konservatif. Profil risiko konservatif bisa juga terjadi karena kebutuhan investasi jangka pendek.

b. Profil Risiko Moderat

Tipe ini berada di tengah-tengah, yaitu kamu tidak takut dengan volatilitas dan ingin mengejar potensi imbal hasil yang tinggi. Apalagi kalau sudah menetapkan untuk jangka waktu investasinya panjang.

c. Profil Risiko Agresif

Tipe terakhir ini adalah sepertinya tidak perlu dijelaskan lagi. Tipe agresif adalah orang yang sudah paham betul mengenai high risk high return. Sehingga ketika nilai investasi sedang turun dia masih bisa anggap baik-baik saja.

Bagaimana Cara Mendaftar Untuk Nabung Reksadana?

Semua selalu ada yang pertama kalinya. Begitu pula kali ini, ceritanya ini kali pertama saya nabung reksadana setelah mencari sejumlah informasi. Baik, selanjutnya bagaimana memulai nabung reksadana untuk dana traveling atau tujuan di masa depan?

Kalo saya pribadi termasuk tipe investor moderat alias berada ditengah-tengah dalam penerimaan risiko investasi. Mungkin profil kamu akan berbeda dengan saya. 

Setelah kita tahu profil risiko sendiri, memang sebaiknya kita coba untuk memberanikan diri untuk mengulik sendiri mengenai nabung reksadana lewat aplikasi Bibit.

review aplikasi bibit
Mudah nabung reksadana pakai aplikasi Bibit

Memiliki reksadana sekarang jauh lebih mudah dibandingkan beberapa tahun lalu. Cara konvensional seperti pergi ke bank dan membuka akun rekening efek. Semua birokrasi tersebut sudah bisa dipotong dengan cara online seperti menggunakan aplikasi Bibit.

Lewat aplikasi Bibit, kita bisa nabung reksadana dari dimana saja. Semudah menggoreng telur mata sapi.

Ikuti saja semua proses registrasi awal, kamu hanya perlu menunggu akunmu disetujui oleh pihak Bibit.

Unggulnya aplikasi Bibit yang saya temukan adalah memiliki Robo Advisor yang akan merekomendasikan investasi berdasarkan profil risiko investor. Sehingga bagi pemula seperti saya mendapat tuntunan untuk awal. Selebihnya saya tinggal belajar kembali mengenai investasi reksadana.

Profil risiko ini nantinya yang akan menjadi acuan kita untuk memulai nabung reksadana. Alokasi mana aset yang sesuai rekomendasi manajer investasi. Biasanya tugas MI memberikan rekomendasi investasi secara diversifikasi agar tidak meletakkan semua modal kita dalam satu aset saja. Kita bisa pelajari dulu nih mengenai profil aset.

Ada Bantuan Robo Advisor

Saat melakukan investasi reksadana menggunakan Aplikasi Bibit, kita bisa memilih untuk menggunakan fitur otomatis yang disarankan oleh Robo Advisor atau menggunakan opsi manual.

Apabila memilih otomatis, maka Bibit akan menghitung alokasi yang dibutuhkan berdasarkan nilai risiko yang sudah ada dan akan membaginya menjadi bermacam jenis reksadana.

Dalam contoh ini, nilai risiko saya adalah 4,5 maka akan disarankan komposisi Pasar Uang 12%, Obligasi 70%, dan Saham 18%. Jenis reksadana pun juga sudah dipilihkan oleh aplikasi Bibit.

Lalu, kalau kita tidak ingin mengikuti Robo Advisor? Kita dapat membeli secara manual sesuai hasil analisis sendiri. Tentunya lakukan dengan kesadaran diri ya.

review aplikasi bibit
Cara kerja Robo Advisor dalam aplikasi Bibit

Untuk saya yang pemula nabung reksadana sambil belajar. Lebih mengikuti saran dari Robo Advisor, karena reksadana yang direkomendasi terlebih udah dikurasi oleh Manajer Investor.

Terakhir, sudah memantapkan pilihan dengan jenis reksadana yang mau dijadikan portofolio. Maka kita, tinggal membayar dana secara transfer.

aplikasi bibit

Yang juga menarik adalah cara pembayaran investasi di Bibit Reksadana, adalah bisa dilakukan lewat GoPay, LinkAja dan transfer rekening. Pilihan metode pembayaran ini sangat fleksibel untuk nabung reksadana.

Nabung Reksadana Untuk Jangka Panjang

Memang situasi sekarang ini saya pun belum bisa untuk traveling. Terlebih sekarang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan yang menjadi prioritas agar imunitas tubuh tetap sehat.

Selain menjaga kesehatan diri, jangan lupa jaga kesehatan keuanganmu. Pastikan kondisi keuangan tetap sehat, tabungan dan investasi terjaga.

Sebagai contoh, tahun depan saya nabung reksadana untuk tujuan traveling ke Labuan Bajo. Setelah kalkulasi biaya yang akan dikeluarkan mulai dari tiket pesawat, biaya transportasi hingga akomodasi ternyata kurang lebih membutuhkan biaya sekitar 8 juta rupiah.

review aplikasi bibit

Makanya saya usahakan membuat goal setting nabung reksadana agar uang yang ditabung bisa berkembang lewat Bibit.

Cara membuat portofolio nabung reksadana untuk dana traveling pun gampang :

  1. Klik Portfolio, lalu klik Tambah Portfolio.
  2. Pilih Tujuan Investasi diantara 12 pilihan yang ada, misalnya ‘Traveling’, lalu klik Terapkan.
  3. Kamu bisa ubah nama portfolio sesuai keinginan kamu, tentukan berapa uang yang harus terkumpul dan kapan ingin tujuan itu tercapai.
  4. Robo Advisor akan memberikan rekomendasi seberapa besar uang yang sebaiknya ditabung setiap bulan untuk tujuan investasi kamu.
  5. Setelah berhasil menambah portofolio baru. Saatnya untuk investasi sekarang dengan mengatur nabung rutin demi tujuan investasi kita.

Kiat Aman Nabung Reksadana

Kembali lagi saat ingin investasi kita harus kenali diri mulai dari profil risiko, dana yang ada hingga tujuan. Dana yang digunakan disarankan bukanlah dana yang nantinya digunakan untuk keperluan sehari-hari, hal ini dikarenakan nabung reksadana sebaiknya untuk jangka waktu panjang.

Berapa sebaiknya menyisihkan dana untuk investasi?

Saya sendiri sudah menerapkan jauh sebelum nabung reksadana untuk traveling adalah mengalokasikan 10-15% untuk dana investasi. Namun, lebih banyak tentu lebih baik bukan.

Dilihat dulu tujuan finansialnya apakah jangka pendek atau jangka panjang. Agar kita tidak boncos suatu hari nanti.

Apakah aplikasi Bibit penipu? Sejauh ini saya belum menemukan indikator aplikasi Bibit kearah tersebut. Makanya sebelum saya mencoba nabung reksadana, saya menggali informasi lewat internet dan bertanya ke beberapa teman saya yang sudah investasi terlebih dahulu.

Keunggulan Aplikasi Bibit

  1. UI/UX sederhana dengan UX writing yang informasi dan lengkap.
  2. Proses registrasi hingga pembayaran mudah. Buat pemula yang ingin pertama kali belajar investasi pasti bisa.
  3. Diberikan panduan mengenai dasar-dasar investasi reksadana.
  4. Pilihan produk reksadana di aplikasi Bibit masih terbatas, akan tetapi Bibit memiliki acuan dengan memberikan reksadana yang terbaik untuk jangka panjang.

Kekurangan Aplikasi Bibit

  1. Kadang aplikasi akan mengalami gangguan saat dibuka. Ada kemungkinan server.
  2. Fitur Robo Advisor ini memang diunggulkan di setiap marketing. Fitur ini hanya berlaku untuk investor pemula yang tidak ingin pusing dan percaya, maka mengikuti saran Robo Advisor juga tidak masalah.

Kapan waktu tepat investasi reksadana?

Kalau sekarang kamu di posisi sudah paham tentang manfaat investasi dan tengah memilih reksadana untuk menghindari gerus uang dan keribetan pilih saham perusahaan. Tentu saja bisa pakai aplikasi Bibit karena kita cukup mencari produk reksadana yang aman dan nyaman.

Berapapun usiamu jangan ragu untuk mulai berinvestasi. Jika di usia yang muda saja kamu sering kali ragu untuk berinvestasi, apalagi di usia yang sudah matang. Kenapa begitu? Karena saat itu, kebutuhan dan tanggunganmu bisa saja sudah lebih banyak. Dengan begitu, risiko yang dihadapi bisa lebih besar.

Sekarang langkah yang tepat adalah segera ambil ponselmu untuk instal aplikasi Bibit, registrasi dan ada potongan cashback senilai 25 ribu untuk tambahan membeli reksadana? Kalian bisa masukkan kode referal milik saya yakni “CUANRD88”.

Kamu dapat 25 ribu, saya pun juga. Artinya kita sama-sama cuan kan? Seperti filosofi orang Cina.

aplikasi bibit
Ayo kita cuan bareng dengan nabung reksadana

Ingat ya, kalau ingin sama-sama cuan, pas instal aplikasi Bibit kalian masukan kode referal “CUANRD88” biar dapat cashback.

Tulisan ini memang baru babak awal, sebagai coretan pengalaman saya menemukan hal yang bermanfaat dan positif tentang investasi untuk dibagikan sama kalian. Siapa tahu nanti setelah pelajari lebih lanjut mengenai nabung reksadana bisa saya ceritakan kembali.

Deddy Huang
Deddy Huanghttp://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com

11 KOMENTAR

  1. Beberapa investasi ku ada di Reksadana juga :D. Cuma biasanya aku melalui bank tempat aku jd nasabah mas. Dan dibantu Ama RM(relationship manager) yang bertugas di sana.

    Utk profile resiko, aku termasuk yang speculative ato agresive . Aku memang LBH suka ambil resiko gede asalkan bisa dpt untung gede juga :D.

    Makanya deposito ga prnh masuk dalam investasi ku. Ga menguntungkan. Mendingan aku main di P2P lending drpd deposito :D.

    Cuma memang selama pandemi gini, aku agak nahan diri utk invest di Reksadana. Reksadana yg ada aja msh merah semua hahahahhaa. Jd aku lebih fokus ke P2P dan emas batangan untuk sementara :D. Ngamanin asset dululah, biar ga jatuh value-nya :D. Setelah ada tanda2 kondisi ekonomi membaik, baru aku mulai main LG di Reksadana ato obligasi.

    Tapi aku baru denger platform BIBIT nih. Bagus juga ada robo yg membantu yaa . Jd pemula ga bakal bingung.

    • Aku bikin tulisan ini karena memang baru pertama kali mencoba. Lalu pikir apa emang aku udah terlambat buat memulai investasi hehe… setelah mendengar pengalamanmu ternyata emang kamu tipikal profil yang mengejutkan haha..

      kalau emas batangan agak was-was buat simpan, mungkin emas dalam bentuk digital kali ya buat amankan nilai tukar rupiahnya.

      mengenai P2P lending, aku belum begitu familiar. Contohnya seperti apa sih, mbak?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at [email protected]

Artikel Populer

Komentar Terbaru