BerandaIdeaMakan Sendirian di Restoran, Kenapa Selalu Dilihat Aneh?

Makan Sendirian di Restoran, Kenapa Selalu Dilihat Aneh?

Author

Date

Category

Makan sendirian di restoran kenapa terlihat memalukan bagi sebagian orang?

Saya pernah menangkap pandangan mata waiter saat saya bilang makan sendirian saja. Lalu, waiter terlihat bingung untuk mencari tempat meja untuk seorang diri. Karena, restoran tersebut lebih banyak meja untuk diduduki oleh banyak orang. Sehingga kalau saya duduk sendirian di meja tersebut pasti tidak cocok.

Memang terkadang tidak menyenangkan ketika sedang makan sendirian di restoran. Rasanya puluhan mata sedang memandang ke arah kita melihat kita. Tetapi bukan berarti makan sendirian itu adalah tabu.

Tidak selamanya kita pergi ditemani saudara atau teman, ada kalanya kita harus pergi sendirian atau memang lagi pengen menyendiri.

makan sendirian di restoran

Terlebih saya sebagai food writer biasanya melakukan berkunjung ke restoran juga seorang diri apabila tidak ada lawan makan yang menemani. Tujuannya agar bisa menilai restoran tersebut dari standar pelayanan waiter, rasa makanan, harga, hingga suasana tempat tersebut. Hingga akhirnya saya bisa memutuskan untuk merekomendasi tempat makanan tersebut atau tidak.

Jadi, sebenarnya ada salah dimana untuk orang yang senang makan sendirian di restoran?

***

Saya pernah melakukan survey ke lima orang teman dan bertanya apakah mereka nyaman makan sendirian, tidak ada yang menemani?

Sebagian menjawab ya, dan sisanya tidak. Untuk yang menjawab iya ini lebih karena mereka tidak ketemu lawan makan yang sedang ingin makan, atau sedang ada dikejar waktu untuk meeting, sisanya karena selera tiap orang berbeda. Misalnya dia tidak cocok sama jenis makanannya atau sedang bokek saja.

Sedangkan yang menjawab tidak, biasanya karena mereka ada rasa canggung saat makan sendirian. Tidak ada lawan ngobrol.

Berbagai macam jawaban ini semuanya tidak ada yang benar dan salah.

Pertama kali makan di restoran sendirian, mungkin akan merasa kesepian dan kurang nyaman. Berbeda dengan bersama teman, tapi percayalah ketika kamu sedang makan sendirian kamu bisa jauh lebih peka untuk melihat lingkungan sekitar.

Kita mengasah intuisi dan firasat untuk keputusan kita saat memilih menu makanan. Entah itu mencari tempat makan, apa yang harus dipesan dalam menu, atau ingin mencari tempat duduk

Saat kita dengan orang lain, kita lebih fokus dengan kebersamaan.

Sementara itu, saat makan sendirian, kita akan lebih menikmati makanannya.

Hal ini tentunya jika kita telah memilih tempat makan yang nyaman dengan atmosfir yang bagus.

Duduk seorang diri di restoran kini bukan lagi memalukan tetapi jadi tren. Ada jumlah pengunjung restoran seorang diri lebih meningkat. Namun, sayangnya saya masih menjumpai restoran yang tidak menyediakan tempat meja dan kursi untuk tamu sendirian, mereka lebih memilih tamu dalam jumlah kapasitas lebih dari empat orang.

Kenapa penyebabnya? Padahal orang yang duduk sendiri cenderung lebih cepat untuk makan. Ketimbang orang tamu yang datang bergerombol.

Apa yang saya lakukan ketika saya sedang makan seorang diri? Saya biasanya melakukan pengamatan pada saat menikmati makanan di restoran. Fokus saya pada pengalaman yang menikmati makanan apakah sebanding dengan uang yang saya keluarkan.

Pengalaman tersebut mulai dari etika pelayan resto dalam memberi sambutan, menjelaskan menu makanan, kecepatan waktu dalam penyajian, suhu makanan saat datang ke meja, hingga aroma dan rasa makanan. Selesai dari situ baru saya amati bagaimana interior tempat makan. Sehingga untuk pengamatan ini memang tidak memerlukan waktu yang cukup lama apabila seorang diri.

Makan sendirian bisa saja timbul rasa cemas atau bahasa kerennya sekarang insecure. Hanya kalau di kota besar dengan padatnya pekerjaan di kantor, tentunya makan sendiri bukanlah sebuah aib.

Uniknya ketika saya sedang makan sendirian, terkadang saya bisa menjadi akrab dengan pelayan resto. Mengobrol dengan staf restoran perihal menu masakan, cara menghidangkan makanan, atau menanyakan promo menarik di sana bisa jadi hal yang menarik untuk dibicarakan.

Atau bisa juga ketika si pemilik restoran sedang ada. Menyenangkan bisa menambah wawasan tentang makanan dari ownernya langsung, bukan?

Deddy Huang
Deddy Huanghttp://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com

8 KOMENTAR

  1. Tapi kalo aku adalah tipikal orang yang males kalo sendirian wkwk, tapi kayanya seru juga kalo jalan atau makan di sebuah resto sendirian.

  2. aku pernah kayak gini koh, suka heran sendiri kalau liat orang lain ngeliat aku duduk sendiri, makan sendiri. Anehnya dimana gitu, padahal akunya biasa aja
    terus malah “kasian” sama temen yang nggak pede pergi makan sendiri, kayak orang ilang katanya. yampunn

  3. Wahahahhaa

    Paham dan relate banget deh sama pengalaman koko, soalnya udah dua tahun terakhir aku juga aktif ngereview kuliner di akun baru ku @foodbloggerpadang dan emang sering makannya sendiri kalo diundangnya sendiri

    Tapi seru-seru aja deh
    Soalnya kan juga aku sibuk bikin kontennya : foto-foto, nyari angle, geser-geser makanan, dan baru deh terakhir makan sambil liatin hasil-hasil foto wkwkwk

  4. Wah ada juga yang bahas ini. Saya juga pernah mengalamai hal seperti ini mas, dan anehnya kalau makan sendiri pasti dianggap aneh, terutama teman. Padahal banyak plusnya seperti mas katakan, kayak insting dan firasat lebih peka.

    Tapi balik ke tujuan, kalau mau melepas jenuh dan kerja, datang sendiri. Kalau rame2 biasanya bertemu keluarga

  5. Pernah aku makan sendirian pas di kantin kampus dulu, terus beberapa teman yang datang bergerombol ngomong “Ra, sendirian aja kamu makan, kayak orang ilang aja”. Dari situ aku jadi sadar, rang orang gak mau makan sendirian mungkin karena takut diomongin sama orang lain. Stigma kalau sendirian itu jomlo ngenes atau orang ilang membuat beberapa orang gak mau makan sendirian, apalagi kalau perempuan pasti kudu ngajak temen wkwkwk

  6. Sejarahnya orang suka makan-makan di resto (bukan di rumah)memang karena unsur sosialisasi. Buat ngobrol-ngobrol.Bahkan bisa sampai berjam-jam. Seiring perkembangan jaman dengan hadirnya fast food dan orang lebih pilih beli makan di luar -trend berubah. Di Barat yg individualistik amqt lumrah kalau makan sendirian. Di Indonesia krn masyarakatnya komunal, makan sendiri di resto dianggap tidak biasa, karena kadang malah menarik perhatian (apalagi cewek ya). Kadang ada yang pilih makannya di bawa pulang saja untuk menghindari itu.? Karena kalau sendirian dianggap nunggu temen yg tak kunjung tiba atau… jomblo ngenes.? Tapi sekarang eranya food reviewer mungkin pemilik resto malah waspada sama yg datang sendirian ?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at [email protected]

Artikel Populer

Komentar Terbaru