Miris!

Author

Date

Category

“Terima kasih,” ucapku sambil memberi senyum sama petugas yang sudah mengembalikan barang titipanku. Baru saja aku turun dari beberapa anak tangga, sejenak aku merasa kenal sama orang yang pakai kemeja putih dan celana dasar hitam, khas kalau sedang magang. Dia sedang menyapu lantai sambil wajahnya menunduk dan terkesan menutupin.

Aku yang merasa kenal sama dia langsung menghentikan langkah kakiku untuk turun.

“An?” (nama rekaan, bukan nama sebenarnya :p). “Magang disini?” tanyaku lagi.

“A.. a…” dia kesulitan untuk menjawab pertanyaanku. Kelihatan semakin salah tingkah sambil tetap menundukkan wajahnya. Aku mencuri pandang melihat ke arah ID Card yang dia pakai bertuliskan “TRAINEE”.

“Ooh.. kerja disini,” gumamku.

“Cari pengalaman aja ko,” jawabnya.

Aku nggak bertanya lebih lanjut karena harus cepat pulang rumah. Tapi selama perjalanan pulang, otakku nggak habis untuk berpikir kenapa dia mau kerja ditempat itu? Sementara aku pernah melamar di perusahaan itu, tapi berhubung aku nggak merasa cocok dengan salary-nya aku tolak. Bayangkan saja, salary untuk sarjana dihargai sebesar 1 juta. Nah, apalagi An yang bukan sarjana, hanya tamatan SMA?

Dan yang lebih membuatku nggak habis pikir, dia siswaku 1 tahun yang lalu dan sudah lulus. Kemampuan dia baik. Investasi dia untuk belajar juga nggak sedikit, dengan biaya kursus per bulan sebesar 400 ribu selama 1 tahun. Lantas kenapa dia berpikiran mau menjadi cleaning service?

Aku mengelus dada. Menarik napas. Kemudian menghempaskan kembali. Miris.

Kejadian ini membuatku kontemplasi sangat!

Sangat ini mendaratkan kepalan tanganku ke atas dan berseru!

Jangan patah semangat! Selanjutnya akan lebih baik!

p.s : Huang, roda kehidupan akan berputar.

Deddy Huang
Deddy Huanghttp://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com
Artikulli paraprak
Artikulli tjetër

18 KOMENTAR

  1. Yaaahhh….gimana yah. Kalo di USA, pekerjaan legal apapun memiliki UMR 7 dollar per jam (termasuk tukang sampah). Kalo sehari kerja 8 jam, sebulan 20 hari, penghasilan kotor sudah sekitar 11 juta rupiah / bulan.

    Huang : Tapi itu juga termasuk biaya hidup di US yang mahal kan.

    • tergantung di kota apa? Kalo di kota kecil, biaya hidup relatif murah. Kalo di kota besar, ya jelas mahal. Walau tentu saja UMR rata-rata juga lebih tinggi.

      Sebagai contoh, kalo di kota kecil, suster dibayar 15 dollar / jam. Tapi kalo di kota besar, 42 dollar / jam.

      Sewa apartment untuk bujangan, di kota kecil bisa 300 dollar / bulan. Tapi kalo di kota metropolitan, bisa sampai 1500 – 2000 dollar / bulan.

      Tapi tentu faktor penghasilan bukanlah faktor satu-satunya yang membuat hidup berkecukupan. MIsalnya, TK – SMA negri gratis dari dulu. Hanya bayar uang makannya saja. Begitu pula, hampir di beberapa rumah sakit, selalu ada bantuan finansial untuk pasien yang tidak mampu. Di USA, prinsipnya pengobatan dulu dilaksanakan, urusan bayaran belakangan. Dan untuk orang-orang yang sudah 55 tahun ke atas, mendapat potongan biaya transportasi.

      Makanya kalo di sini, orang “miskin” pun, punya mobil, walau tentu mobil bekas 😀

      Dan kalo mas tahu, di USA itu budaya nya, setelah umur 18 tahun, anak harus benar-benar berpisah dari ortu (bukan berarti ortu tak peduli, tapi memang sudah membudaya). Sewa apartment sendiri, cari makan sendiri, biaya kuliah sendiri, punya mobil sendiri, cari kerja sendiri. Saya pikir, hal ini dimungkinkan karena UMR yang cukup.

      Coba kalo di Indonesia, boro-boro umur 18 bisa mandiri total. Sekalipun lulus kuliah dan dapat kerja, masih pusing melulu pikirin penghasilan yang tak pernah cukup.

      Welll….memang sih ini USA yang dulu, sebelum tahun 2007, sebelum krisis global ini. Sekarang sudah banyak sekali PHK dimana-mana.

      Tapi, yang sedang tidak ada kerja karena akibat PHK pun….diberi uang oleh pemerintah per bulannya 😀 .


      Huang : Wow mas Mika!! pengetahuanku jadi terbuka tentang luar negeri seperti US. Kalo di Indo untuk pengobatan yang dicari bukan menolongnya dulu tapi siapa yang bertanggung jawab atas ini semua dan siapa yang menjamin. Alhasil kadang korban sudah mati dulu baru diselamatkan. Andai pemerintah di Indonesia atau di sektor provinsi memiliki pemikiran seperti itu, umur 18 sudah bisa mandiri dan punya penghasilan sendiri. Betul banget itu, walaupun udah kerja masih aja kurang penghasilannya, gak pernah cukup untuk punya mobil sendiri, dll (properti).

      • Untuk masalah properti, ya memang tidak bisa dipungkiri hampir semua orang di sini pakai sistem kredit untuk beli rumah atau mobil. Kredit tidak selalu identik dengan budaya konsumerisme. Tapi kredit diperlukan untuk membangun kepercayaan (credit score). Semakin tinggi score nya, semakin besar kredit yang boleh diambil. Kalo ngga salah, batas maksimal 20.000 US dollar sekali pinjam (200 juta rupiah). Dan, ini bisa saja diperlukan untuk dana darurat. Misalnya ada teman saya di sini (orang indonesia juga), saat diminta pengacara imigrasi uang 5000 dollar, tidak ada? Darimana dong? ya langsung pinjam dari bank, karena credit score nya sudah bagus, sehingga dia sudah dipercaya 😀

        Dan, kalopun kita bangkrut tiba2 dan tidak bisa bayar kredit, bisa filed bankruptcy ke bank. Kita tidak perlu bayar sampai kita berpenghaslian lagi. Bank bisa terima. Hanya resikonya kalo sampai ada hutang yang tak lunas, selama belum dilunasi, kita masuk black-list untuk kredit. Jadi di seluruh USA, kita tidak bisa apply credit lagi, sampai kita lunasi hutang kita. Ini berbeda dengan Bank-bank di indonesia yang langsung menyerbu dengan debt collector yang luar biasa galaknya dengan ribuan kata-kata mutiara dan senjata 😆 😆

        Dan kalo ngga mau pakai kredit untuk beli properti, bisa saja dengan sistem LEASE. Misalnya, sewa apartment 500-700 / bulan. Kalo rajin dibayar terus sampai jangka waktu beberapa tahun, misalnya 2-4 tahun, maka apartment itu akan menjadi milik kita sepenuhnya. Kalo mau cancel Lease nya, ya tak apa, walau uang lease yang sudah bayarnya tidak dikembalikan

        Atau seperti kami (saya dan ortu), beli mobil, ya beli mobil bekas saja??? Plymouth Voyager 1999, minivan (sperti kijang kapsul) kapasitas 7 orang. Harganya “Cuma” 2300 dollar (23 juta rupiah??) Kuat sekali mesinnya dibawa jalan jauh dari New York sampai Colorado? Banyak kok mobil bekas yang berkualitas dengan harga di bawah 50 juta bahkan ada yang di bawah 10 juta. Walau tentu saja kalo persoalan bensin, lebih hemat mobil2 yang baru 😛 Tapi, daripada beli mobil baru yang ratusan juta rupiah?

        Yah kira2 begitu pengamatan saya sejauh ini sih Mas. Karena, kalo di sini, peraturan satu state bisa saja berbeda dari state lain. Oiya, kalo informasi finansial Canada, bisa mas baca di sini: http://azrl.wordpress.com/2009/10/15/common-wealth/ Menarik juga lho

  2. yah, perjalanan hidup..kalo dia punya communication skill yang memadai, mendingan jadi sales aja..selain mudah, komisinya juga jelas..seperti sales credit card misalnya kayak aku dulu

  3. selamat ulang tahun dari bri diisiniii
    traktir traktir taraktir..ahahay
    semoga sehat selalu dan yang terbaik…amiin
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    ___SMILE^^..wish u all the best___

  4. Aku memadang ini dengan sudut pandang yg sedikit berbeda, seharusnya bukan miris tapi bangga…setidaknya dia tidak berada di jalanan dan menadahkan tangan atau melakukakn tindakan kriminal atas nama kebutuhan ekonomi. Mungkin dia memang cleaning service….but we’ll never know that it’s a way to get closer to what he really wants to be 🙂

    Huang : yup yup yup

  5. keberhasilan seseorang tidak dapat disimpulkan dalam waktu beberapa saat saja…
    tapi coba lihat orang yang sama 10-20 tahun lagi…
    setelah itu baru bisa diambil kesimpulan…’udah lama nggak ke sini ne…
    terakhir waktu template yang lama
    salam mas huang…

    Huang : Salam juga buat mas Berry 🙂 iya nasib seseorang kita nggak bisa pahami.

  6. miris banget ya? cari pekerjaan jaman skrg mmg ga mudah, sarjana aja byk yg pilih menganggur timbang menerima pekerjaan yg dinilai ‘kurang pantas’ ttp sy salut sm tekad An utk ttp bekerja meskipun dg sedikit malu2 krn sbg cleaning service.
    Mudah2an keberuntungan segera berpihak padanya, pekerjaan apapun asal ditekuni dg sungguh2 psti akan membawa keberhasilan.

    salam

    Huang : Begitulah.. aku pun juga merasa sama.. huhuhu

  7. mungkin An sedang memulai a single step untuk sebuah perjalanan panjang menuju sukses. Yang jelas An bekerja,…..

    Huang : Iya.. bekerja 🙁

  8. Huang pernah ngelamar kesitu, jadi CS pula? hehehe…. becanda…

    Nyari kerja skrg susah, jadi apapun pekerjaan yang didapt skrg disyukuri, anggap aja sebagai batu loncatan tuk pekerjaan yang lebih baik ke depan nanti

    Huang : Lamar jadi DG 😀

  9. Hmm…menyesakkan dadaku…
    Mencari pekerjaan untuk ijazah SMA saat ini ya cuma itu yg didapat, bekal sertifikat kursus, sering tidak dianggap penting, hanya sekedar point plus supaya diterima.
    Semoga dia telaten, yg penting bisa membangun relasi yg lebih luas dulu, siapa tahu nanti dia mendapat info dan peluang kerja yg lebih ‘terhormat’….semoga.

    Huang : Fiuh… semoga brader Srex 🙂

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at [email protected]

Artikel Populer

Komentar Terbaru