Coba tebak, benda apa yang paling dekat dan selalu dibawa kemana saja sama kita?
“Ponsel, koh?” Betul. Apapun sebutan saat ini, ponsel atau smartphone menjadi benda penting yang mewarnai keseharian kita. Bayangkan saja kalau dalam satu hari kita ketinggalan membawa ponsel tentunya sudah berapa banyak pesan yang masuk. Pokoknya sekarang, kemana pun kita pergi pasti ponsel selalu dibawa. Ibaratnya kalau ketinggalan ponsel, rasanya ketinggalan banyak hal; jam, catatan, kalender, peta, senter, teman, kekasih, dan lainnya. Cie kekasih… cie kayak punya pacar aja.
Umumnya, pertimbangan kita sewaktu membeli smartphone baru biasanya karena menawarkan fitur yang bagus, canggih dan terbaru. Selain itu faktor harga juga menjadi penentu kita membeli smartphone baru. Bahkan menurut, laporan survei kuantitatif lembaga riset pemasaran MARS Indonesia, “Analisa Kebutuhan Ponsel Pintar (2016)” menyebutkan, hampir 80 persen dari 209 responden mengaku mengganti smartphone dalam waktu kurang dari dua tahun. Apa kalian termasuk di dalamnya? Kalau saya sih iya
Lantas bagi saya pribadi dalam hal memilih smartphone tentunya harus lebih bijaksana dalam membeli produk baru. Apalagi kalau membeli produk yang tidak bisa dimaksimalkan untuk aktivitas sehari-hari. Contohnya beberapa teman saya membeli smartphone terbaru tapi yang dia gunakan hanya untuk telepon dan bermain sosial media. Padahal masih banyak fitur sederhana misal ada fitur senter? Hayo coba cek smartphone kalian di mana letak senternya 😀
Aktivitas saya saat ini lebih banyak berkutat dengan blog, sosial media dan fotografi. Ketiga hal ini tidak bisa dipisahkan dalam keseharian, sebab memang melengkapi dan saya butuh. Katanya profesi yang paling enak itu adalah hobi yang dibayar, termasuk pilihan menjadi blogger. Awal saya mengenal dunia blog pun bermula dari tahun 2005, saya bekerja di lembaga kursus komputer. Notabene-nya tiap saat saya dekat dengan komputer yang sudah terhubung dengan internet. Selesai bekerja, saya manfaatkan komputer untuk membuat blog dan menulis catatan keseharian saya kemudian blogwalking ke blog milik orang lain. Kalau mengingat kembali suka senyum sendiri membaca tulisan pertama di blog juga berkenalan dengan blogger-blogger lawas di tahun tersebut. Saya pun masih bisa bertahan ngeblog di komputer tempat kursus karena memang belum memiliki laptop sebagai alat untuk menuangkan ide-ide.
Sewaktu ponsel baru bisa terhubung ke internet, saya pun mulai memaksimalkan ponsel tersebut walau tidak seberapa canggih tapi asalkan dapat terhubung dengan GPRS saja sudah cukup. Bayangkan saat itu koneksi GPRS yang tidak secepat sekarang, rasanya perjuangan sekali sewaktu bisa berhasil memposting tulisan baru lewat ponsel. Saat itu saya mengakali ngeblog lewat email ketika itu menulis blog masih berupa kekuatan rangkaian kata, belum seperti sekarang orang bermain infografis dan video. Kalian masih bisa melihat tulisan-tulisan lama saya yang memang banyak memanfaatkan ponsel sebagai media ngeblog. Akan tampil catatan kaki di bawahnya yaitu Posted with WordPress for Mobile Blogging.
Tiap kita tentu punya cara untuk merasakan bahagia. Saya pun juga demikian, passion saya menulis di blog oleh karena senang untuk berbagi. Apalagi sejak adanya smartphone yang membuat saya bisa dimana saja terhubung dengan teman dan keluarga. Tidak ada yang lebih membuat hati ini plong saat ada pembaca yang mengirimkan pesan, “Koh makasih banget ya info yang ditulis itu sangat membantu saya.” Sumpah pas bacanya saja saya bisa merinding ternyata kekuatan menulis itu bisa menyentuh seseorang ya. Tapi sayangnya belum bisa menyentuh hati dedek emesh.
Cara yang sederhana seperti ini membuat saya bahagia sendiri. Lalu bagaimana sebuah smartphone bisa membuat saya merasakan bahagia walau dengan cara sederhana?
Bagi saya, perangkat perang seorang blogger adalah memiliki smartphone yang dapat diandalkan dan tangguh. Dia bukan saja menjadi senjata buat pejuang ketik seperti saya dalam keseharian tapi juga menjadi teman perjalanan menciptakan momen-momen terbaik. Smartphone menjadi alat komunikasi yang efisien dan membuat hidup lebih mudah. Apakah mencari teman baru atau menyimpan momen. Fungsi awal smartphone sekarang multifungsi yang memungkinkan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Dulu saya pengguna Samsung Note 3 Neo, smartphone canggih yang membuat saya banyak merasakan #BahagiaItuSederhana untuk berbagi lewat blog dan foto. Rasanya saat membelinya saya sudah sangat senang karena dari dulu pengen punya smartphone dengan resolusi minimal 8MP saja untuk keperluan dokumentasi. Jujur, saya banyak belajar fotografi dimulai dari Samsung Note 3 Neo ini termasuk keperluan menulis blog.
Saya pun mulai memaksimalkan fungsi smartphone yang saya miliki untuk keperluan sehari-hari. Pengalaman yang membuat saya merasa tertantang adalah waktu ada lomba foto. Saat itu, saya sudah menyadari kalau peserta lainnya tentu memiliki konsep dan senjata yang lebih “wah” seperti kamera profesional dibanding saya hanya menggunakan smartphone. Sebab, salah satu kriteria lomba foto adalah ketajaman gambar yang diambil.
Prinsip saya nothing to lose saja dalam mengikuti lomba, kalau menang berarti rejeki yang dijemput, sebaliknya kalau belum menang tandanya perlu belajar kembali. Lalu, saya mulai menyusun konsep foto dan mengambil foto tersebut dengan Samsung Note 3 Neo, senjata andalan saya untuk kamera. Kalian harus percaya kalau proses tidak akan menghianati hasil, dan perjalanan manis itu membuahkan hasil. Sebab dihari pengumuman, saya mendapatkan mention dari panitia lomba kalau foto tersebut menjadi juara utama dan hadiahnya adalah kamera Samsung NX Mini!
Rasanya mau meledak seperti balon dan hatipun mengucap syukur, kok bisa sih cuma dari kamera smartphone bisa menang lomba? Bahkan teman dan follower saya pada bertanya kenapa hasil foto-foto makanan dan produk saya bagus. Apa pakai DSLR? Saya jawab hanya menggunakan kamera smartphone secara maksimal. Akhirnya tiap berjumpa teman, saya suka berbagi ilmu tentang cara mengambil foto menarik menggunakan smartphone. Ini merupakan pengalaman yang tidak pernah saya pikirkan.
Kemudian, saya mengumpulkan teman-teman lainnya yang senang memotret makanan. Tujuannya supaya bisa dapat komunitas positif untuk saling berbagi. Awalnya mereka ragu untuk bergabung, tapi saya yakinkan mereka walau memotret dari smartphone hasil yang didapat juga tidak mengecewakan kok selama kita bisa menggunakannya secara benar. Sekarang, teman-teman saya tersebut senang untuk mengeksplore smartphone mereka untuk memotret makanan
Banyak cerita yang ingin saya bagikan ke kalian tentang perjalanan manis saya memaksimalkan smartphone selama ini. Termasuk dalam dunia blog, saya sangat terbantu dengan fitur-fitur yang ada dalam Samsung Note 3 Neo. Mulai dari ukuran layarnya yang lebar yaitu 5.5 inch sehingga saya bisa leluasa menuangkan ide-ide dalam blog dan tidak membuat mata sakit karena layarnya kecil. Keperluan foto on the spot bisa dengan mudah mendokumentasikan acara.
Tempo lalu di Palembang sedang acara Festival Sriwijaya. Di sela acara ada live blogging competition yang diadakan oleh panitia Akademi Berbagi Palembang. Pastinya tiap orang yang datang termasuk blogger bersaing untuk secepatan menulis saat itu juga dan langsung dinilai oleh juri. Beruntung saya menggunakan smartphone layar lebar yang membantu jari saya mengetik langsung dan mengambil foto-foto acara untuk di-upload ke dalam blog. Hasilnya? Alhamdulillah ya, sambil benerin topi pet, tulisan saya mendapat apresiasi hari itu. Senang dong! Makanya kenapa saya suka sekali pakai Samsung Note 3 Neo saat itu karena memang bisa saya maksimalkan dengan baik.
Namun sayang, kebahagiaan saya harus ditunda dulu sementara waktu ini karena Samsung Note 3 Neo saya harus dijual karena ada kondisi saya mendapat musibah dan membutuhkan dana cepat saat itu. Untungnya sewaktu saya jual, nilai jual bekas Samsung masih tinggi. Saya saat itu sangat terbantu walaupun harus menjual benda kesayangan satu-satunya yang menemani aktivitas saya.
Saat ini, kalau kalian bertanya mau smartphone baru tidak? Oh jelas jawabannya sudah pasti mau. Saya pengen punya smartphone baru yang speksifikasinya minimal setara dengan Samsung saya yang lama. Ceritanya saya sedang suka dengan seri Samsung J Series yang terbaru yaitu Samsung Galaxy J7 (2016). Seri terbaru ini punya speksifikasi yang saya butuhkan untuk menemani kegiatan saya di dunia blog dan fotografi.
Samsung Galaxy J Series ini punya dua model yaitu Samsung Galaxy J5 (2016) dan Samsung Galaxy J7 (2016). Dua produk unggulan Samsung ini memiliki desain yang mewah dengan pinggiran logam. Tapi bukan hanya desain saja, melainkan punya beragam fitur unggulan yang sangat membantu kalian atau saya sebagai blogger. Penasaran seperti apa speksifikasinya, coba kita lihat dulu ya di bawah ini.
Berhubung penasaran dengan smartphone terbaru dari Samsung ini, saya pun segera menuju ke mall untuk melihat langsung bentuk fisik Samsung Galaxy J7 (2016) di Samsung Experience Store. Soalnya melihat langsung fisik smartphone rasanya seperti suka sama orang tapi belum bisa memiliki… cieee… puk puk koh Huang
Pertanyaannya, bisakah Samsung Galaxy J5 (2016) dan Samsung Galaxy J7 (2016) dengan harga yang terjangkau ini memiliki kualitas dan performa yang luar biasa? Dan bisa menunjang aktivitas kita? Kita temukan jawabannya sama-sama yuk!
Sekilas desain Samsung Galaxy J5 (2016) dan Samsung Galaxy J7 (2016) bentuknya mirip dan tidak nampak perbedaan mencolok antara keduanya. Galaxy J7 (2016) memiliki desain yang lebih panjang dibanding saudaranya Galaxy J5 (2016) yang lebih pendek dan ringan. Persamaannya terletak dari bahan material yang digunakan di Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) yaitu berbahan metal dengan bentuk yang lebih kokoh dan melindungi bodi smartphone tahan lama. Samsung masih mempertahankan material plastik pada bagian back cover Galaxy sehingga kita masih bisa membuka penutup belakang untuk melepaskan baterai dengan mudah.
Saat digenggam juga terasa nyaman, bentuknya yang hampir flat dan memiliki lapisan di bagian bezel membuat Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2017) masih nyaman untuk digunakan baik dengan satu atau dua tangan. Bahkan untuk dimasukkan ke dalam saku celana juga masih manusiawi. Ciri khas Samsung yang mudah dikenali adalah tombol home khas Samsung yang mudah dikenali dengan tombol kiri untuk task switcher atau perpindahan aplikasi dan tombol kanan untuk touch back atau tombol kembali ke menu.
Berpindah ke samping bodi bagian kanan sudah ada tombol power dan bagian kanan adalah tombol volume up and down. Menariknya Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) di atas layar ada LED flash yang pasti akan berguna. Sedangkan untuk pengisian baterai masih menggunakan port micro USB yang gampang ditemukan apabila kita kelupaan membawa charger.
Secara pribadi, di antara keduanya saya lebih suka Galaxy J7 (2016) sebab dari desain layarnya lebar dengan ukuran 5.5 inchi dibanding Galaxy J5 (2016) layarnya ukuran 5.2 inchi. Asiknya smartphone layar lebar bisa lebih leluasa bermain di sosial media, menonton drama Korea dan Youtube, sampai mengedit blog dan foto langsung dari smartphone. Semuanya bisa dilakukan dengan mudah lewat genggaman kita saja. Menarik kan?
Keunggulan lain yang tidak dimiliki oleh smartphone lainnya adalah layar Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) sudah Super AMOLED. Tidak diragukan lagi kalau kualitas layar Super AMOLED sudah saya buktikan sendiri karena dapat menciptakan tampilan layar yang tidak menyilaukan walau kita menggunakannya di luar ruangan seperti di bawah sinar matahari. Layar Super AMOLED akan langsung menyesuaikan kontrak yang lebih tinggi dan warna yang lebih hidup. Makanya, kalau misal saya sedang di luar ruangan, saya tidak perlu menutupi layar dengan satu tangan lainnya supaya tetap bisa menggunakan bermain sosial media.
Faktor terkuat bagi kita dalam membeli smartphone baru tentunya akan melirik ke kamera. Saat ini peran kamera smartphone menjadi penting saat trend selfie dan foto kekinian di Instagram mulai menjamur. Bahkan dikondisi tertentu kamera smartphone dapat menjadi penyelamat untuk mengabadikan momen dalam sekejap. Dalam acara seminar, saya lebih suka memotret materi pembicara sebagai bahan bacaan nantinya atau memotret dokumen sebagai lampiran dalam kondisi terdesak. Bahkan untuk memotret dokumen sendiri dengan menggunakan aplikasi, kita bisa mendapatkan hasil foto dokumen yang rapi seperti scan di mesin.
Kamera yang ditanamkan di Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) mendukung kita untuk berkreasi. Sewaktu saya mencoba fitur kamera Galaxy J7 (2016) di Samsung Experience Store, kamera Galaxy J7 (2016) mampu diajak bekerja cepat yaitu sanggup mengambil banyak foto dalam satu detik. Rahasianya ada di kamera utama Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) resolusi CMOS 13MP dengan bukaan lensa f/1.9 dan ada LED flash. Berkat sensor CMOS inilah yang mampu mengambil foto lebih cepat tanpa ada jeda saat menjepret. Apalagi dengan resolusi 13MP membuat hasil foto kita lebih jernih dan tajam. Peran bukaan lensa atau aperture f/1.9 tentunya membuat Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) lebih banyak menyerap cahaya yang masuk. Apabila dirasa kurang, bisa mengaktifkan LED flash pada saat memotret.
Di dalamnya tersedia beberapa pilihan mode yang dapat digunakan, seperti Night mode, Sound & shot, Sports dan HDR. Fitur yang saya suka dari Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) adalah memiliki fitur Pro, sebab ada pengaturan ISO, exposure dan white balance yang bisa berguna untuk memotret makanan atau dalam kondisi minim cahaya. Saya bisa tampil percaya diri saat acara blogger buat mendokumentasi acara hanya lewat kamera smartphone. Lalu, ada fitur tekan 2 kali di tombol Home maka akan langsung masuk ke menu kamera. Canggih! Fitur ini bisa buat kita tetap bisa abdikan momen dalam kondisi cepat.
Untuk kamera depan, Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) sudah sangat mendukung bagi kita yang menyukai berfoto selfie atau wefie bersama teman, keluarga atau kekasih. Ciee kekasih lagi… tapi bukan hanya bisa gunakan untuk selfie saja. Resolusi kamera depan 5MP Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) bisa digunakan untuk video call lewat aplikasi ketiga. Saya pernah melakukan proses interview lewat Skype. Supaya hasil tampil gambar lebih jernih, tentunya kita membutuhkan kualitas kamera depan yang cerah dan jernih. Menariknya, kamera depan Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) juga dilengkapi dengan LED flash.
Fitur lainnya yang ada di kamera depan Samsung Galaxy J Series ini adalah Palm Selfie dan Beauty Mode yang membuat kulit wajah kita kelihatan cerah.. Masih zaman foto selfie pakai timer? Pasti kita pernah mengalami kesulitan sewaktu foto lewat kamera depan. Nah, sekarang dengan Palm Selfie kita cukup lambaikan tangan di depan kamera, maka berfoto untuk saat ini jadi lebih asik. Kemudian, selfie sama teman-teman juga tidak perlu takut muka kita kepotong karena kamera depan Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) punya wide angle selfie 120 derajad. Jadi mau foto bersama rombongan lebih mudah.
Teknologi smartphone saat ini sangat membantu kita mewujudkan ide kreatif kita. Saat ini saya sedang belajar membuat video atau istilahnya vlog. Tentunya saya membutuhkan kualitas rekam video yang jernih. Untungnya, Samsung Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) dapat merekam video dengan kualitas FHD (1920 x 1080) atau Full HD. Selesai merekam video, kita bisa langsung mengedit video langsung dari smartphone. Aplikasi untuk mengedit video seperti Filmaro, Power Director, dan Viva Video termasuk aplikasi terbaik untuk mengedit video dan bisa kalian unduh lewat Playstore.
Saat ini sistem operasi Android menjadi pilihan bagi orang-orang yang menyukai kemudahan dalam pemakaian smartphone. Hal yang saya suka menggunakan Android adalah sinkronisasi data yang gampang sekali lewat Google. Hanya dengan akun Google, kita tidak perlu khawatir saat ganti smartphone baru karena cukup masukkan akun Google kita saja. Samsung Galaxy J 2016 Series ini membawa operasi sistem Android 6.0.1 Marshmallow terbaru dengan halaman tampil muka khas Samsung yaitu TouchWiz. Samsung memiliki ciri yang berkarakter dengan menu user interface yang gampang digunakan oleh segala lapisan mulai dari anak-anak sampai orang tua.
Saya pernah survei ke beberapa teman mengenai berapa total jumlah aplikasi yang diunduh dalam smartphone masing-masing. Rata-rata ada tiap kita punya 30 sampai 40 aplikasi sesuai kategori dan hobi kita masing-masing. Mulai dari aplikasi sosial media, edit foto dan video, musik, permainan dan lainnya. Bayangkan saja dapu pacu smartphone kita dipaksa untuk menjalankan aplikasi yang berat. Efeknya tentu smartphone kita terasa lambat sewaktu membuka aplikasi.
Nah, kalau pakai Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) kita bisa merasakan performa lebih baik. Soalnya, Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) sudah menggunakan prosesor yang mampu mendukung kita menjalankan aplikasi yang banyak tanpa ada kendala. Galaxy J5 (2016) dilengkapi dengan prosesor Quad Core 1.2 GHz sedangkan Galaxy J7 (2016) dilengkapi dengan prosesor Octa Core 1.6 GHz. Perbedaannya terletak di jumlah inti otak untuk menjalankan aplikasi.
Mana yang bagus? Keduanya sama bagusnya sebab menggunakan prosesor yang terbaru juga kecepatan membaca memori RAM yaitu 2GB. Kita bisa leluasa multitasking beberapa aplikasi sekaligus tanpa ada kendala. Bermain sosial media sambil memutar musikpun juga bisa. Sewaktu saya mencoba Galaxy J7 (2016), memori RAM 2GB masih berjalan mulus. Pergeseran antar menu tetap smooth dan kalau mau multitasking aplikasi tidak ada masalah.
Didukung dengan layar yang lebar, tentunya menjadi keuntungan bagi kita yang menggunakan Samsung Galaxy ini, sebab bisa lebih nyaman untuk browsing, membalas pesan masuk atau membaca informasi terbaru yang ada di FemaleDaily.com, situs referensi review produk fashion and beauty.
Sedangkan untuk memori internal yang bisa kita gunakan untuk mengunduh aplikasi diberikan kapasitas memori internal 16GB. Jangan takut nanti akan kehabisan memori sebab, masih ada sekitar 10GB memori internal kosong yang bisa kita gunakan untuk unduh aplikasi favorit. Kalau kalian mau menyimpan foto dan video bisa manfaatkan memori eksternal yang dapat menampung hingga 128GB! Kalau punya kapasitas memori yang banyak tentunya smartphone kita lebih lega dan lancar.
Walaupun Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) tidak dilengkapi dengan kemampuan mengisi daya baterai cepat, tapi kita tidak perlu takut Samsung Galaxy kita akan cepat kehabisan daya bateri. Soalnya, untuk Galaxy J5 (2016) punya kapasitas baterai 3100 mAh. Beda sedikit dengan Galaxy J7 (2016) yang 3300 mAh. Enaknya keduanya menggunakan baterai yang bisa dilepas atau removable battery, sehingga performa tetap terjaga. Apabila kita mau mencabut baterai tinggal melepaskannya saja.
Selain itu Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) mendukung fitur Ultra Power Saving Mode yang sangat bermanfaat kalau saat penting kita kehabisan baterai tapi sedang menunggu telepon penting. Kita bisa langsung aktifkan fitur tersebut untuk mengurangi konsumsi baterai dengan menonaktifkan fitur-fitur yang tidak dibutuhkan. Ada juga, Smart Manager yang berfungsi untuk memeriksa informasi baterai, status penyimpanan, status memori dan pengaturan keamanan.
Hal yang saya suka dari sistem Android adalah kemudahan dalam konektivitas dalam pengiriman data. Termasuk untuk Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) memiliki konektivitas yang lengkap. Kita bisa berkirim data lewat bluetooth, wifi direct, NFC, bahkan USB On The Go yang sering saya gunakan. Nyaman sekali kalau saat dikejar deadline menulis dan mengirim email, saya bisa dengan mudah menghubungkan flashdisk lewat kabel USB OTG ke Galaxy J5 (2016) atau Galaxy J7 (2016). Buat kalian pengguna Samsung Gear jangan khawatir karena Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) mendukung penggunaan Samsung Gear S2.
Dalam hal komunikasi juga tidak ada kendala, oleh sebab Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) sudah DUOS atau dual simcard yang saat ini sangat dibutuhkan oleh kita. Enaknya menggunakan Samsung yaitu slot memori kartu memang untuk dua kartu bukan hybrid seperti trend smartphone lainnya. Sehingga kita tidak perlu pusing memilih antara menggunakan satu kartu dan satu memori eksternal tapi kedua sim bisa aktif bersamaan beserta memori eksternal. Urusan internet
Selain itu, jaringan kartu simcard pertama sudah 4G LTE. Sudah pasti tidak perlu diragukan tentang kecepatan berselancar, streaming video, atau video call dengan jaringan 4G. Jujur, saya penasaran dengan menggunakan smartphone 4G. Soalnya memang saat ini smartphone saya masih jaringan 3G.
Samsung J Series punya fitur sederhana, mungkin dilewatkan oleh kalian yang sudah menggunakan Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) terlebih dahulu. Fitur khas tersebut yakni S-Bike Mode yang berfungsi mencegah panggilan masuk saat kita sedang berkendara. Tentunya dapat mengganggu konsentrasi kita apabila ada panggilan telepon masuk. Lewat S-Bike Mode akan memberikan notifikasi yang menjelaskan kalau kita sedang berada di kendaraan bermotor roda dua dan tidak dapat menjawab panggilan telepon. Kalau panggilan bersifat darurat, maka penelepon dapat menekan angka 1 dan panggilan akan ditampilkan. Saya tidak tahu bagaimana Samsung dapat memikirkan fitur sederhana seperti ini tapi bermanfaat. Membuat saya berdecak pukau. Praktis dan aman!
Hadir di kelas smartphone kelas menengah pastinya membuat Samsung Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) menjadi pilihan buat kita yang menyukai smartphone layar lebar dengan kualitas kamera jernih dan tajam. Selama saya mengikuti perkembangan produk Samsung, Galaxy J5 (2016) dan Galaxy J7 (2016) adalah salah satu smartphone kelas menengah bawah Samsung yang menggunakan material metal di bodinya.
Fitur-fitur yang ditawarkan dapat mewakili kebutuhan kita sebagai blogger, termasuk saya. Contohnya saja Galaxy J7 (2016) dengan layar 5.5 inch akan memudahkan saya untuk bisa mengedit halaman blog atau saat ada event bisa langsung live blogging dengan memanfaatkan kamera 13 MP yang jernih pastinya hasil tulisan saya bisa lebih maksimal. Bisa juga sewaktu jalan ke mall, jumpa dengan artis juga bisa langsung keluarkan smartphone buat minta foto bareng 😆 Dalam hal baterai saya pun juga lebih tenang untuk bermain sosial media sebab kapasitas baterainya yang besar membuat saya lebih jarang menggunakan powerbank.
Hal yang saya suka adalah kualitas layarnya yang sudah menggunakan Super AMOLED. Boleh saya katakan kalau Samsung berada di urutan paling depan dalam hal menggunakan layar AMOLED pada produknya. Kecerahan layar yang ditampilkan memanjakan mata untuk terus betah berlama-lama di layar smartphone.
Apalagi harga yang ditawarkan juga masih ramah di kantong dengan kualitas sesuai yang didapat. Seperti keunggulan tampilan antar muka yang halus, sistem operasi Android terbaru, performa yang nyaris tanpa gangguan dan transisi antar menu juga minim jeda. Harga resmi Galaxy J5 (2016) adalah Rp 2.999.000. Sedangkan harga resmi Galaxy J7 (2016) adalah Rp 3.499.000. Kalian bisa mendapatkan Samsung Galaxy J Series ini lewat Samsung Experience Store terdekat di kota kamu. Tentunya kualitas dan garansi yang terjamin asli.
Jadi, kamu lebih memilih Samsung Galaxy J5 (2016) atau Galaxy J7 (2016)?
Beberapa tahun lalu blogging masih dianggap sebatas hobi. Namun sekarang, banyak blogger bermunculan dan menyempit menjadi sebuah profesi tersendiri. Menurutku, menjadi blogger memang susah-susah gampang. Layaknya mau membuka usaha, tentu seorang blogger juga membutuhkan modal, salah satunya smartphone dengan kualitas yang baik bisa menjadi langkah awal. Investasi pada smartphone yang baik tentunya dapat menghemat biaya juga bisa memudahkan pekerjaan sebagai blogger yang memiliki kemampuan multitasking sehingga aktivitas ngeblog pun akan terbantu.
Ah, berandai saya punya Galaxy J7 (2016) rasanya saya seperti bernostagia kembali dengan Galaxy Note 3 Neo saya terdahulu. Saya bisa menuangkan ide-ide tulisan langsung juga memotret makanan tanpa perlu repot bawa kamera. Kalau mau memotret dalam kondisi terdesak, biasanya kamera smartphone adalah andalan. Akan sangat berbahaya apabila memotret di tempat umum menggunakan kamera sebab kita akan jadi pusat perhatian. Berbeda kalau kita memotret lewat smartphone, kamera Galaxy J7 (2016) bisa saya manfaatkan langsung dengan menekan 2 kali di tombol Home maka akan masuk ke halaman kamera. Doakan saja, ini jawaban dari semuanya semoga saja ada rejeki untuk membeli kembali smartphone canggih terbaru. Aamiin.
Gan…tau caranya ngeprint langsung lewat samsung j7 prime pake wifi atau ada link yg berhubungan dengan itu? Minta infonya y gan…makasih.
Saya baru bulan lalu berganti HP dari Samsung S3 Mini ke Asus Zenfone 3. Saya sempat tertarik dengan Samsung seri J khususnya J7. Tapi setelah menonton berbagai review di youtube, saya memilih Zenfone 3 karena lebih sesuai dengan kebutuhan saya.
Tahun 2017 ini kemungkinan istri saya juga akan berganti HP karena HP nya sekarang terasa sudah lemot, yaitu Samsung Galaxy Prime. Saya kemungkinan akan menyarankan untuk memilih Samsung seri A khususnya A5 atau kalau budget cukup mungkin sekalin A7, tentunya yang versi 2017.
Betul bli, Samsung A series 2017 bikin mupeng dari desain dan fitur. Tadi pagi baru lihat youtube reviewnya juga.
Haha, bener koh, kalau live tweet lbh enakan di layar yg lebar ya 😀
Anyway, baterainya udah oke tuh, di atas 3,000-an 🙂
Nah, kan sekarang suka diadain live tweet ama live blogging. Makanya asik banget pake hape layar gede. Soal baterai udah cukup buat eksis.
Samsung konsisten rilis produk smartphone, Galaxy J series udah masuk generasi kedua sekarang hehehehe… Kayaknya bakal menang lagi ini, artikelnya lengkap banget dan penyampaiannya enak 😀
Iyes.. Menurutku brand ini memang konsisten di antara kompetitor yang mulai ngos2 di bisnis gadget ya. Wah kalau menang tandanya menambah #BahagiaItuSederhana lagi mas ditya hehehe..
Yakin deh…kalo Deddy sudah ngereview hasilnya kita2 nih dapet info yang terang-benderang.. kbetulan nih aku lagi nyari2 referensi pengen beli hape yang harganya ramah di kantong dan mendukung aktifitas ngeblog.. Makasih sudah berbagi ya…
memangnya susah menyentuh hati dedek emesh om?? mungkin hanya perlu sedikit kesempatan dan sebanyak keberanian #eh :p
Susah kak… Kamu kan lebih ahli hahaga..
smartphone sekarang sudah canggih2 ya koh .. hasil foto2nya keren2 malah bisa ngalahin dslr new entry .. hehehe
Apalagi kayak kamu mas senang bersapedahan pastinya enakan bawa smartphone aja buat ukur jalan sama foto2.
hp hari demi hari makin canggih aja kak
iya masa ga canggih nanti jadi kudet dong dek :p
Mupeng nak beli setelah baco tulisan ini
Belilah feri.. Buat dipake agek ke india biso selfie2..
Wow. Tulisannya wow ?
Lahh kok tulisannya yang wow.. Hapenya dong yang wow haha
Orangnya yang wow hahaha. Tulisannya detil banget. Salut aku kokoh ???
Aku tersepona dalam kuah cuko.. Payoklah kapan kopdar. Lah lamo nian idak kopdar kito neh hahaha
Saya masih pakai samsung – tab s – kualitas bagus cuma makin ke sini makin mahal ya.
Aku dari dulu suka hp samsung om. Sekarang aku pakai a3 gold. Nih samsung j7 bagus cocok buat kayak aku om ded..
Loh bukan A5 (2016) ya? Aku tempo lalu punya A5 (2016) cuma karena satu hal aku lepas juga 🙁 suka ama bentuk desainnya juga. Kalo J7 mirip kayak note 3 neo kum
A5 aku jual om dan aku ganti A3 (2016). Hehehe.. Duh klo gitu nabung lg buat beli yg J7
Wah lebih kecil lagi jadi. Knp suka A3 nya?
Ya om lebih kecil.. hehe.. Aku melihat desain ny keren, trus hasil kamera ny juga bagus om. *Bentuk ny juga mirip iphone ?
Hehehe dari desain menurutku seri A ini elegan banget..
Ah, SIM CITY! #salahfokus 😀 😀
spek sama harganya cukup sebanding ya. masuk radar dulu nih, kebetulan baru nyari2 hp yg cocok buat ortu. 😀
Suka maen SIM CITY toh?
Aku suka brandnya karena user friendly, baik anak kecil atau orang tua gampang pake cari menunya. Mungkin cocok buat ortumu kak.. Atau beliin aku juga boleh :p
lengkap bangettt reviewnya koh … good luck yak
Makasih ya kak Sashy.. Eh kok tahu ini buat lomba :p ini kan buat orang yang pengen hape baru kakkk