Iklim cuaca saat ini siapa bisa menduga, sudah sulit kita prediksi lagi. Apalagi bagi kita tinggal di Indonesia yang cuma punya dua musim. Musim kemarau dan hujan. Setiap hari biasanya setelah cuaca panas terik, sorenya akan turun hujan atau sebaliknya hujan di pagi hari baru siangnya panas terik. Beberapa bulan lalu setiap harinya di Palembang itu selalu turun hujan. Sebagai penyuka hujan saya senang sekali kalau ada hujan. Alasannya karena selalu suka cium aroma tanah dari hujan.
Ternyata walau saya suka dengan hujan, tidak untuk mama di rumah. Dia termasuk orang yang paling cemas kalau saat hujan tiba 😀 Semula saya tidak hiraukan kenapa saat hujan dia tampak cemas dan menelepon saya untuk segera pulang. Biasanya untuk mengangkat baju, tapi ini lantaran dia cemas kondisi di rumah bakal banjir. Semua sikap saya akhirnya harus berubah wajah seketika melihat air kotor berwarna hitam mulai memasuki ke dalam rumah.
Awalnya air kotor itu masuk hanya sebatas perkarangan teras saja. Berhubung di teras sudah dibendung dengan meninggikan lantainya ternyata tinggi air sudah mulai naik sampai ke batas lantai yang sudah ditinggikan. Lorong jalanan di depan rumah juga terendam oleh banjir sekitar 30 cm. Saat itu pikiranku apa mungkin karena pembangunan rumah-rumah baru di sekitar rumah saya yang lama? Sehingga dataran tinggi di sekitar lorong rumah sudah menipis. Tapi memang tidak ada yang bisa disalahkan juga.
Pernah dalam satu hari hujan tanpa henti hampir 12 jam, cuaca memang sejuk sekali. Belum pernah saya rasakan cuaca Palembang sedingin itu hingga lebih memilih bergumul dengan selimut pada malam hari. Tiba-tiba dalam tidur yang pulas saya terbangun dan mendengar suara aliran air yang kencang. Langsung saya meloncat membangunkan mama dan kakak saya yang mana kami tidur bersama di lantai.
Tanpa pikir panjang, alas kasur dan bantal langsung kami angkat ke tempat tinggi. Saya melihat arah dinding, pukul 3 pagi. Oh Tuhan, hujan dari sore sampai subuh masih belum reda? Lalu kami bertiga berhasil tidak tidur dan hanya melihat genangan air yang sudah masuk ke dalam rumah. Pagi itu saya harus bolak balik untuk membuat air kemudian mengepel lantai bersih kembali sebanyak dua kali. Sebab aroma air kotor memang lebih kuat karena keluar dari tempat saluran pembuangan.
Malamnya, apa kami bisa tidur nyenyak? Sudah pasti harap-harap cemas kalau hujan datang dengan volume yang deras. Kami sudah harus siap-siap mengangkat kasur dan bergadang untuk membersihkannya kembali. Dengan situasi hujan berkepanjangan seperti itu bagaimana kami bisa tidur yang berkualitas?
Lalu, kakak saya punya ide untuk membeli pompa air yang bisa menyedot air untuk keluar rumah. Setelah merangkai pompa air dengan daya watt kecil ternyata bisa menjadi solusi singkat untuk mengatasi banjir di dalam rumah. Hanya perlu repot sejenak untuk mengangkat pompa lalu mengeluarkan selangnya ke luar. Lumayan berat kalau dikerjakan seorang diri.
Besoknya setelah pompa air ada, saya dan kakak saya bekerja sama untuk menjaga air yang kotor tidak masuk ke dalam lagi. Ternyata hari itu berhasil dan kami bisa tidur nyenyak walau masih harus dibersihkan lantainya tapi tidak terlalu membuat tubuh ini kecapekan. Cuma mau sampai kapan? Kalau misalnya kami sedang aktivitas di luar dan tiba-tiba turun hujan berarti kami pun kembali membersihkan air kotor di dalam rumah.
Kalian pernah terpikirkan selama satu minggu berada di hotel cuma untuk menumpang tidur malam? Saya bingung menyebutkannya apa ini termasuk staycation? Soalnya kalau mau dibilang staycation kami sekeluarga layaknya dibilang mengungsi karena kondisi rumah memang tidak memungkinkan kami untuk tidur.
Kami sudah menyiapkan perlengkapan buat menginap di hotel, padahal cuma menumpang tidur lalu paginya kembali ke rumah dan membersihkan lantai. It was so absurd. Selama satu minggu saya iseng memilih untuk berpindah-pindah layanan hotel Soalnya kapan lagi saya punya momen untuk tidur di hotel sedangkan kitanya sendiri juga tinggal di kota yang sama. Beberapa hotel di Palembang saya coba waktu mengungsi dari banjir mulai dari Hotel M Square, Hotel AZZA, dan Hotel Red Planet.
Betul toh? Kapan lagi ada momen bisa coba sendiri kamar hotel.
Bayangkan saja waktu hujan deras sekitar pukul 11 malam dan air banjir sudah tidak bisa dibendung lagi, saya langsung pesan kamar hotel saja pakai Traveloka. Mama masih sibuk mengurus barang untuk mengungsi ke hotel. Saya sendiri mencari hotel terdekat dari rumah, lalu segera membayar pesanan kamar. Barangkali karena telah terbiasa menggunakan aplikasi online, maka tidak membutuhkan waktu lama dapat konfirmasi dari Traveloka kalau hotelnya sudah berhasil dipesan. Kami bergegas menuju hotel menggunakan paying. Beruntung saja daerah rumah saya dekat sekali dengan beberapa hotel.
Sesampainya kami ke hotel, saya merasakan tatapan aneh mulai dari sekuriti sampai resepsionis. Barangkali dalam benak mereka ada apa ini sama satu keluarga datang berbondong dan meminta dibukakan kamar. Setelah saya menyodorkan ponsel dan tunjukkan kode booking kamar, saya pun jelaskan kalau kita mengungsi dari rumah karena banjir 😀 Barulah mereka paham dan kasih kunci kamar untuk kami istirahat sejenak. Untung saja proses check-in kamar tidak rumit. Resepsionis juga cepat tanggap dengan booking kamar via Traveloka jadi tidak perlu waktu yang lama.
Masuk ke kamar yang bersih dan empuk, mama tampak senang sekali tidur di hotel. Maklum saja kami selama ini tidur dengan cara sederhana saja. Hanya ada angin alami dan beralaskan tikar. Jadi begitu dapat kamar yang nyaman lalu harga kamar promo lebih murah dari harga normal kalau kita datang sendiri ke hotel. Makanya hampir satu minggu kami sekeluarga tidur nyenyak di hotel selama musim hujan yang panjang. Baru besok paginya harus kembali ke dunia nyata untuk membersihkan sisa banjir yang tergenang.
Momen kebanjiran rumah ini syukurlah tidak berlangsung lama, sebab hampir saja mengacaukan rencana saya traveling ke Raja Ampat beberapa waktu lalu. Selain itu kita juga harus segera mencari rumah baru untuk berteduh dan pindah. Sebab kami juga sudah lama hampir tujuh tahun menumpang. Ini adalah momen yang tepat bagi kami mencari tempat tinggal baru. Kalau tidak mau sampai kapan mengungsi di hotel? 😀
Kalau mengingat-ingat pengalaman saya bermalam di hotel hanya untuk mengungsi dari banjir di waktu malam ternyata jadi momen kocak sendiri bagi saya dan keluarga. Apalagi mama saya ketagihan sekali untuk tidur di hotel lalu dia enaknya tinggal bilang, udah pesan saja di Traveloka.
[…] meja kerja, baju kimono, deposit box. Fasilitas standar yang biasa saya temukan apabila sedang staycation di hotel lain. Hanya saja tipe stylish hotel ini memiliki desain yang minimalis, seperti lemari […]
Kalau di kasusku, hikmah dari yang kayak gini semacam ‘memaksa’ kita untuk spending time bareng keluarga ya. Apalagi yang sibuk kerja atau bisnis.
ini judulnya banjir membawa rezeki ya om 😀
waaaahh kena banjir juga ia di palembang, heee
tapi dengan begitu bisa sekalian nyoba pelayanan di hotel-hotel wkwkkw
salam kenal
iya pasti kena lah mas.. soalnya makin tahun lahan tanah udah mulai menipis kan. struktur pembuangan air juga udah mampet makanya kenanya ke rumah.
Kalo air pasang, rumah kami jg banjir. Yo wes, ngungsi ke lantai 2. hehehe
Semoga tahun ini ndak terjadi banjir lagi lah di rumah yan 😀
Wah banjir. Ane belum pernah ngerasain banjir sih. Tapi dari cerita koh, rasannya ribet banget ya kalau sudah banjir
Ribet banget… mau bersih dan siap-siap tiap hujan turun. Capeknya pas bersihin sisa air kotornya.
Ada hikmah di balik banjir ya, Koh. Bikin Mama happy tidur di hotel, sejenak refreshing sama keluarga. Semoga Mama sehat selalu ya.
Seperti itu lah Gesi..
Hehehe selama seminggu pindah pindah hotel. Olang Kayah kali abang ini
Hahaha mau gak mau … Kalau gak pindah kan ga bisa tidur nantinya.
Waaahh banjiiirrr, jd itu yg bikin status2 galau menjelang ke Raja Empat dulu Koh?
Untung skrng akhirnya dah pindah ya?
Hahaha.. yesss tepat sekali mbak April.. kamu masih inget aja.. makanya kemarin galau mau berangkat atau gak, karena alasan ini di rumahku lagi banjir dan pas harus segera pindahan rumah. ?
tapi brekah banjir bisa mnginep di hotel, itung2 suasana baru
wkwkwk.. yaa bisa kumpul bareng keluarga nih.
wah koh kok bisa item gitu airnya…sementara ngungsi dulu koh nginep hotel, tapi foto hotelnya kurang banyak koh hehe
Staycation gak direncanakan ya koh.. Tapi saat darurat gitu emang lbh baik ngungsi dulu.. Lumayan jg kan mamanya koh Deddy bisa istirahat, bisa happy diajak nginep di hotel hehe.. Semogaaa gak kebanjiran lagi yaa..
Sedih banget ya kalo sampe banjir gitu, semoga next time mama lebih sering diajakin staycation biar hepi, tapi ga pake acara banjir lagi.
Orang kaya, ngungsinya ke hotel. Hehehe.
Parah banget banjirnya ya, koh?. Cerita ngungsi gitu aku jadi keinget pengalaman ngungsi ke hotel malam2. Tapi bukan gegara banjir, tapi karena tiang listrik depan rumah rusak ketimpa pohon roboh dan listrik padam seharian. Daripada emosi kepanasan ga bisa tidur, langsung cus nginep hotel. Hahaha. Sayangnya waktu itu belum ada OTA kayak Traveloka gitu?.
Yha… Gitu deh pas banjir bisa tinggi banget masuk ke dalam rumah. Makanya kalau dulu gak ada kayak OTA kayak Traveloka kebayang kan repotnya kita mau booking kamar.
Jadinya hujan membawa hikmah, krn banjir bisa nginep hotel dgn mudah pakai Traveloka ya koh 😀
Kalau mbak Ivone enak tiap staycation sama suami eaaaa
Staycationnya gak direncana ya koh, tapi ada hikmahnya jadi liburan staycation dadakan bareng keluarga ya.
Iya.. kalau di kota sendiri jarang mau staycation. Pas momen banjir gini aja baru deh tapi besoknya udah pusing buat bersihin rumah
Banjir emang bikin sebel ya ko..bikin barang2 rusak juga terutama yang berbahan dasar Kayu. Kadang badan udah di hotel, fikiran masih di rumah. ?
Betul, makanya sekarang banyak rumah juga udah ditinggiin di dalam rumahnya.
Walau badan udah di hotel memang masih kepikiran sih haha..
Jangan sampai sering2 air hujan masuk rumah ya Ded, ntar ngungsi ke hotel melulu 😀
Tapi memang kalau sudah terdesak seperti itu pilihan mudahnya ya ngungsi. Untung sekarang traveloka kasih kemudahan buat pesan2 kamar kapanpun butuh.
Duitnya gak nahan mbak ke hotel terus ngungsi haha.. untunglah bisa pesan online jadi kamar udah pasti ada kan.
Mama akhirnya bisa nginap di hotel juga koh
Iya mamaku jarang banget kalau mau nginep. Maklum lebih kepikiran ngurus rumah gitu.