Sudah sejak subuh saya bangun dari tidur. Tidur dalam tenda merupakan pengalaman saya yang kesekian. Dibalik ketidaknyamanan, namun ada rasa yang dirindukan. Rombongan kami melakukan camping di pinggir sungai Desa Kelumpang, OKU tujuannya adalah untuk merasakan pengalaman bermain air di kawasan ini.

Jujur saja adanya aliran sungai yang kencang membuat saya cukup ciut nyalinya. Apalagi tenda saya berada persis di pinggir sungai yang kalau hujan deras disertai angin kencang bisa saja sewaktu-waktu merobohkan struktur tenda.

Untungnya semuanya berjalan aman. Bangun tidur pagi jauh lebih segar karena merasakan udara yang bersih jauh dari kata polusi.

Rencana kami pagi hari ini adalah menuju ke sumber air panas Gemuhak, Ulu Ogan. Saya diceritakan bahwa tempat yang akan kami datangi bukanlah sumber mata air sembarangan karena memiliki keunikannya, sehingga saya melihat salah satu teman kami membawa sekantong telur.

“Buat di masak dan makan di sana!” serunya.

Sementara itu, tak jauh dari jembatan gantung sudah ada beberapa motor trail yang bertengger untuk mengangkut kami. Pikirku, “Wah bakalan seru nih!”

Tanpa berpikir lama, saya segera naik ke atas motor yang sudah ada seorang bapak akan membawa saya ke wisata air panas Gemuhak.

Pengalaman Naik Motor Trail

Luar biasa sekali perjalanan menuju sumber air panas Gemuhak ini. Pantat dan perut saya terasa dikocok-kocok saat melewati rute jalan menanjak, penuh lumpur dan batu. Motor trail yang saya tumpangi ini tidak memiliki pijakan kaki sebelah kiri, sehingga kaki saya harus menahan sambil memeluk pinggang bapaknya.

Kalau boleh memilih mungkin ingin berjalan kaki saja, namun apa daya memang kondisi jalanan tidak baik sehingga motor trail adalah satu-satunya akses menuju sumber mata air. Motor yang saya tumpangi beberapa kali mogok dan mengalami jatuh dua kali, untungnya kaki jenjang saya bisa sigap untuk segera menahan bobot berat, jika tidak jatuhlah saya dikubangan lumpur.

Adrenaline serasa ikut terpacu, namun semakin sulit medan jalan yang kami akan datangi tentunya akan menjadi daya tarik yang kuat. Bukankah untuk menuju wisata “hidden gem” harus kuat usahanya?

Menyebrangi Aliran Sungai Deras

Saya pun segera turun dari motor trail karena tujuan kami hampir sampai. Selangkangan saya terasa kebas dan perut seperti terguncang. Berasa bersalah kenapa sebelum berangkat saya mengambil sarapan cukup banyak, ternyata pengalaman naik motor trail memang “ajaib”.

Perjalanan menuju lokasi wisata sumber air panas Gemuhak saat ini hanya dapat dilakukan dengan menggunakan motor trail karena banyak tanah liat dan jalanan berbatu. Selain itu objek wisata termasuk dalam kawasan hutan lindung dan tidak terdapat pemukiman penduduk.

Cerita ini belum usai, kami harus menyebrangi aliran sungai yang kencang.

Beberapa teman yang menggunakan sepatu ingin melepas alas kaki biar bisa menyebrang namun sama abang-abang yang mengantarkan kami bilang asal kaki kuat menahan panasnya batu dan air. Beruntung sejak awal saya sudah menggunakan sandal gunung.

Begitu kaki saya melangkah masuk ke dalam aliran sungai. Saya merasakan kalau aliran airnya sudah sangat kencang, saya memegang tangan Astari biar kami bisa saling menguatkan sewaktu menyebrang.

Jarak aliran sungai sebenarnya tidak jauh, namun karena kencangnya aliran air membuat kami lebih banyak berhenti sejenak sambil mencari pijakan batu dari dalam air.

Berhasil menyebrangi aliran sungai, ternyata alas kaki kanan sendal saya pun lepas karena kalahan menahan panasnya air. Teman-teman yang melihat kejadian tersebut langsung tertawa.

Wisata Sumber Air Panas Gemuhak, Ulu Ogan

Percikan air panas langsung menyentuh kulit saya secara tak sengaja. Pasir bercampur tanah basah menjadi landasan tempat kaki berpijak. Panas suhunya bisa mencapai 90-100 derajat Celcius. Saya seperti terjebak dalam aliran air panas dan segera berpindah ke tempat yang lebih sejuk. Namun, jangan khawatir karena semburan air panasnya aman dan tidak berbahaya.

Area air panas Gemuhak ini berada di Desa Gunung Tiga Kecamatan Ulu Ogan. Saya diberitahu bahwa ada beberapa sumber air panas yang masih menyemburkan air panas tiap selang waktu 12-15 detik.

Keunikan lain dari sumber air panas ini adalah saking panasnya kita bisa bawa bekal telur mentah atau jagung untuk dimasak di sana. Kita cukup mencelupkan telur ke dalam air panas dan tinggal ditunggu saja sampai telur matang kurang lebih 15 menit.

Sumber air panas ini sebenarnya merupakan geothermal yaitu potensi perut bumi yang menyemburkan lumpur panas di dasar sumber mata air. Sehingga air yang terbawa otomatis menjadi panas.

Air panas ini juga mengandung mineral-mineral, yang kalau saat dirasakan berasa asin makanya dapat dikonsumsi secara langsung, karena sudah mendidih. Air panas yang dihasilkan ini memiliki kandungan sulfur dan yodium yang tinggi yang tentu saja dapat mencegah penyakit gondok karena kandungan yodiumnya dan mengobati berbagai macam penyakit kulit karena kandungan sulfur yang ada.

Wisata alam memang menarik. Namun tidak semua alam di Indonesia bisa menyuguhkan wisata yang menarik. Sekarang sudah banyak wisata alam yang dieksplorasi dengan cermat atau malah beralih fungsi menjadi hal yang tidak semestinya. Saya bayangkan kawasan ini bisa dibangun menjadi tempat untuk terapi kesehatan, spa center, kolam rendam dan dilengkapi fasilitas pendukung lainnya.

Berhubung kita masih berada di kawasan hutan lindung, kita juga perlu berhati-hati karena masih bisa ditemukan harimau yang berada di sekitar lokasi, selain itu kita juga bisa menemukan bunga anggrek kalajengking yang sama masyarakat setempat disebut bunga Gemuhak.

Menarik sekali bukan berkunjung ke salah satu aset daya tarik pariwisata di Kabupaten Muara Enim ini, terutama potensi alamnya masih sangat memungkinkan untuk pengembangan sektor pariwisata air panas.

Persiapan sebelum mengunjungi sumber air panas Gemuhak : 

• Gunakan pakaian nyaman, bisa pakai kaos dan celana pendek.
• Gunakan sandal gunung
• Gunakan sunscreen
• Gunakan tas yang sudah memiliki fungsi waterproof
• Gunakan topi karena cukup panas terik kalau di siang hari.

Terima kasih Disbudpar Sumsel yang sudah mengajak saya dalam perjalanan fam trip kali OKU Selatan.