Dan ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami – (penggalan Doa Bapa Kami)
Saya bercermin dalam diri saya bahwa sifat untuk memaafkan orang lain itu sulit sekali. Walaupun bibir sudah mengucapkan YA SAYA MEMAAFKAN, tapi ada suatu ganjalan yang terus menghantui akan PERBUATAN yang telah dilakukan.
Saya pernah diskusi dengan pendeta, saya katakan kalau saya selalu berhenti baca Doa Bapa Kami waktu penggalan … ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami… Kenapa saya berhenti mengucapkannya? Karena saya pribadi masih sulit untuk memaafkan orang lain atas perbuatan yang telah mereka lakukan. Saya sudah berusaha untuk dan mohon petunjuk dari Tuhan agar saya mampu memaafkan orang itu secara TULUS.
Saya kecewa dengan diri saya!!!!!!!!!!!!!!
@ Dian
Ya kalau kecewa saja artinya percuma saja. Butuh tindakan buat berubah.
Kecewa dengan diri kamu saja nggak baik lho.. Soalnya kalau berlanjut, cuma akan menyiksa diri sendiri aja.
Tapi beda kalau dengan kecewa pada diri kamu sendiri, lalu kamu merencanakan dan melakukan suatu perbaikan.
Itu baru baik. XD XD