BerandaBlogrollArti Profesionalisme?

Arti Profesionalisme?

Author

Date

Category

Menurut kalian apa arti dari profesionalisme pekerjaan?

*** prolog

Saya kenal dengan satu orang yang jabatannya humas kampus, namun keakraban kami luntur karena menurut saya dia salah dan bagi dia itu benar. Kejengkelan serta kekesalan saya makin bertambah dengan kejadian kemarin lusa.

Saya tertarik buat daftar tes psikotes di kampus dengan biaya 150ribu, dan hari sabtu sebelumnya saya dapat sms dari teman kalau tes itu diundur. Kenapa saya kesal? Saya dapat informasi itu dari teman saya sendiri. Lho bukannya nggak ada masalah? ADA!

Alasan saya kesal adalah: saya ikut tes ini bukan gratis, dan lucu saja kalau pembatalan itu harus diberitahu oleh sesama peserta bukan dari humas? dan waktu hari h saya ke kampus, saya coba tanyain dengan teman-teman. Kata mereka kalau nggak ada pengumuman dari humas dan humas hanya bilang minta diberantain pembatalan itu ke semua peserta.

Hanya itu saja? TIDAK!

Bayangin kalau ada orang yang nggak kasih tau ke peserta lain? alasan mereka buang-buang pulsa saja, palingan mereka juga datang ke kampus. BTW, apa kalian ngeh dengan maksud saya? maksudnya kalian buang-buang waktu saja datang (buang ongkos dan waktu).

Saya lalu ketemu dengan humas dan bilang kalau saya nggak suka! saya protes!! dan kalian tahu apa tanggapan dari humas itu?

“Ya.. maklumin kerjaan saya kan padat, jadi mumpung kemarin ada anak-anak jadi aku minta mereka nyampein aja. Nih bukan masalah pulsa atau telepon tapi karena saya sibuk.”

SHIT!! Saya pengen tampar tuh muka humas!

Dan saya menangkap kalau dia kurang senang dengan sikap protes saya, dia langsung bilang: “Terimakasih sarannya.” dan langsung pergi ninggalin saya sendiri!

***

Kejadian dulu sebelum kejadian kemarin lusa, adalah waktu saya mau mengajukan beasiswa, karena dia humas maka saya berurusan dengan dia. Malam sebelum kumpul berkas saya ada hambatan dan pikir besok aja dibicarain.. dan besok paginya saya ketemu dengan dia dan dia langsung bilang kalau saya ditolak. Lucunya waktu saya tanya kenapa ditolak padahal saya belum kumpul berkas, dia bilang kalau dia tidak tahu alasannya!

***

Dan ini kejadian tambahan… dulu kampus suka meminta tolong untuk dibuatkan desain, dan humas itu langsung hubungin saya. Desain sudah aku buat dan sintingnya lagi mereka nggak kasih aku konfirmasi selama satu minggu kalau desain saya batal digunakan.

Deddy Huang
Deddy Huanghttp://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com
Artikulli paraprak
Artikulli tjetër

8 KOMENTAR

  1. Istilah “profesi” sudh cukup dikenal oleh semua pihak, dan senantiasa melekat pada “guru” karena tugas guru sesungguhnya merupakan suatu jabatan professional. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih tepat, berikut ini akan dikemukakan pengertian “profesi” dan kemudian akan dikemukakan pengertian profesi guru. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetepi memerlukan suatu persiapan melelui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Ada beberapa istilah lain yang dikembangkan yang bersumber dari istilah “profesi” yaitu istilah professional, profesionalisme, profesionalitas, dan profesionaloisasi secara tepat, berikut ini akan diberikan pengkelasan singkat mengeni pengertian istilah0istilah tersebut.

    “Professional” mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan tentang orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya. Penyandangan dan penampilan “professional” ini telah mendapat pengakuan, baik segara formal maupun informal. Pengakuan secara formal diberikan oleh suatu badan atau lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu pemerintah dan atau organisasi profesi. Sedang secara informal pengakuan itu diberikan oleh masyarakat luas dan para pengguna jasa suatu profesi. Sebagai contoh misalnya sebutan “guru professional” adalah guru yang telah mendapat pengakuan secara formal berdasarkan ketentuan yang berlaku, baik dalam kaitan dengan jabatan ataupun latar belakang pendidikan formalnya. Pengakuan ini dinyatakan dalam bentuk surat keputusan, ijazah, akta, sertifikat, dsb baik yang menyangkut kualifikasi maupun kompetensi. Sebutan “guru professional” juga dapat mengacu kepada pengakuan terhadap kompetensi penampilan unjuk kerja seorang guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai guru. Dengan demikian, sebutan “profesional’’ didasarkan pada pengakuan formal terhadap kualifikasi dan kompetensi penampilan unjuk kerja suatu jabatan atau pekerjaan tertentu. Dalam RUU Guru (pasal 1 ayat 4) dinyatakan bahwa: “professional adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dangan keahlian dan pengabdian diri kepada pihak lain”.

    “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Seorang guru yang memiliki profesionalisme yang tinggi akan tercermin dalam sikap mental serta komitmenya terhadap perwujudan dan peningkatan kualitas professional melalui berbagai cara dan strategi. Ia akan selalu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman sehingga keberadaannya senantiasa memberikan makna proesional.

    “Profesionalitas” adalah sutu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya. Dengan demikian, sebutan profesionalitas lebih menggambarkan suatu “keadaan” derajat keprofesian seseorang dilihat dari sikap, pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. Dalam hal ini guru diharapkan memiliki profesionalitas keguruan yang memadai sehingga mampu melaksanakantugasnya secara efektif.

    “Profesionalisasi” adalah sutu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan profesionalisasi, para guru secara bertahap diharapkan akan mencapai suatu derajat kriteria profesional sesuai dengan standar yang telah ditetapkan menurut Undang-undang nomer 14 tahun 2005 yaitu berpendidikan akademik S-1 atau D-IV dan telah lulus Sertifikasi Pendidikan. Pada dasarnya profesionalisasi merupakan sutu proses berkesinambungan melalui berbagai program pendidikan dalam jabatan (in-service).

  2. He he.. biasa lah, namanya juga si Humas itu lagi ‘sok kuasa’, ‘sok dibutuhin’, dst.. nti juga sadar sendiri, kalo kerja tuh kudu profesional..

    lha, kerja profesional itu kudu sesuai dengan peruntukan dan tanggung jawabnya.. kalo di PNS sih, sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi.. Kalo merasa si ‘Humas’ itu telah menyalahgunakan wewenang atau ‘tidak bertanggung jawab’ pada tugas2nya, ya laporin aja ke atasannya..

    btw,saat kuliah, hal2 yg ‘mengecewakan’ itu kelak justru akan membuatmu jadi lebih dewasa dan tegar dalam menjalani kerasnya hidup.. hehe.. jadi, enjoy ajah.. Be strong..

  3. Semua orang pengen kerja secara profesional sesuai dengan kaidah yang ada tapi terkadang itu sulit untuk dijalankan bahkan akan ada banyak yang terlewat karna kesibukan yang menumpuk yang terkadang memiliki prioritas yang sama untuk didahulukan… “Toh Humas juga Manusia” terkadang apa yang kita pikirkan baik dan harus dilakukan oleh orang lain tapi ternyata orang tersebut tidak memikirkan hal yang sama 🙂 jadi dibawa enjoy aja kali ya mungkin ini bisa dijadiin pelajaran buat belajar makin sabar dan ngerti dengan keadaan dan kondisi orang laen 🙂

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at [email protected]

Artikel Populer

Komentar Terbaru