Â
Sebenarnya kadar kejujuran itu dipandang darimana sih?
Ada kasus kayak gini, misalnya si A melamar pekerjaan. Waktu si A diwawancara dia menjawab 1+1 adalah 2, maka pihak perusahaan menolak A karena dia terlalu jujur. Kemudian datanglah si B dan diwawancara dengan pertanyaan yang sama, tapi B juga ditolak karena dia menjawab 1+1 adalah 4. Alasan B ditolak karena B terlalu licik.
Kadang saya berpikir, buat apa sih jujur?  Terkadang kejujuran bisa membuat diri menjadi tolol karena orang lain bisa naik satu level dengan ketidakjujuran. Ya katakanlah jujur karena masih idealis. Tapi apakah idealis akan terus jujur?