Saya seperti gado-gado. Tumbukan kacang dan gula jawa diulek bersama kencur. Bayangkan enaknya kalau saya gado-gado.
Raga saya masih menginjak tanah, tapi jiwa saya tidak. Dia melayang membawa saya tersesat. Mulut saya bilang I’m tired, Sir. Could I stop playing this game? Tapi Bapak itu menggeleng kepala-Nya dan bilang kalau saya harus selesaikan sampai di garis finish.
Bisakah kau jabarkan situasi seperti : Saya merasa ingin tertawa, tapi dalam hati saya ingin menangis. Saya ingin menangis, tapi saya menjadi tertawa. Umm… Belakangan ini saya lebih sering tertawa. Untung belum ada yang mengira saya sakit jiwa.
Ditemani sebungkus wafer cokelat
Huang
mau menjawab kalimat pertama: Berarti anda bisa dimakan?
dan akupun tertawa sambil menangis
wafer superman? atau selamat? hehe
Mas Huang udah ada wafernya, sini saya kasih minuman cokelat…
kok bagian ‘ingin menangis jadi trtawa’ itu sama banget sm saya yah Huang…

org2 spt saya dan kamu slalu di cap ‘ga pernah sedih’ karena slalu ‘gagal’ menangis
tetep SEMANGAT Huang…
Saya juga mau gado-gado,
(jadi laper !!)
Terasa berat karena kita belum tahu apa yang ada dibalik garis finish…kalau kita udah paham pasti deh…pengen cepet-cepet sampai sana
seandainya jadi bapak ,maka Dia adalah Bapak yang paling Bijak ,jadi pasti Dia tidak akan mengecewakan kita. ada maksud dibalik semua perjalanan ini,sebelum berpulang kepadaNYA. sabar dan terus positif ya bro
Saya mau wafernya saja…