Seandainya bukan karena perjalanan roadshow saya mengisi talkshow tentang Asiknya Bermain Media Sosial bersama ex perusahaan saya. Lalu kita “sedikit” membohongi Dedi yang menjadi driver saat itu untuk mengantarkan kami jalan-jalan ke Air Terjun Bedegung, Muara Enim.
“Koh, nanti kita bohongi Dedi yo kalau dari sini ke Bedegung cuma 20km bae,” seru Hendra memberitahu saya sewaktu kita sedang menikmati makan siang bersama. Kebetulan acara roadshow kami di sekolah sudah selesai dan akan melanjutkan ke Lahat. Namun sebelum melanjutkan perjalanan ke Lahat ternyata mereka merencanakan untuk bermain air sebentar di Air Terjun Bedegung. Kami berangkat dari ada 6 orang, termasuk saya untuk projek yang mana saya menjadi pembicara untuk berbagi pengalaman selama di dunia media sosial.
Heh? Saya pun segera mengecek GPS dari ponsel untuk mengukur jarak dari lokasi kami saat itu di tempat makan ke Air Terjun Bedegung. Kurang lebih sekitar 38km atau boleh jadi 1,5 jam perjalanan. Sedangkan saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore.
“Yakin ini 20km? Kok rasanya jauh yo..” Dedi mulai tampak gelisah. Saya pun lebih memilih mengiyakan saja sambil melihat GPS jarak sebenarnya.
Medan jalan khususnya Sumatera Selatan boleh dikatakan lumayan ekstrim dan menegangkan, selain ada beberapa lokasi yang ditakutkan dengan begal dan bajing loncatnya. Pemandangan sepanjang jalan hanya hutan atau perumahan penduduk tanpa lampu dan saling berjauhan. Mengingat hari sudah mulai sore, sudah pasti akan tiba disana sore hari menjelang magrib.
Menghitung Kilometer Menuju Air Terjun Bedegung
Sebagai orang asli Palembang, saya sedikit iba dengan kondisi alam di kota Palembang. Jauh dari pegunungan dan air terjun, bahkan tidak ada pantai. Mungkin kalau sedang benar-benar suntuk dan punya waktu senggang akan plesiran ke daerah Sumsel lainnya. Demi melihat pemandangan alam dan jauh dari hiruk pikuk kota kita pun berjalan ratusan kilometer dari Palembang. Maka kalau ada teman dari luar kota atau blogger yang bertanya bagaimana cara untuk bisa sampai ke tempat-tempat wisata di Sumatera Selatan, saya merasa perlu dijabarkan.
Dari jumlah air terjun di Sumatera Selatan yang saya ketahui, barangkali ini adalah air terjun kedua yang pernah saya datangin setelah delapan atau sembilan tahun sebelumnya di Pagaralam. Wajar kalau saya sangat antusias karena terbayang segarnya sapuan air dari atas batu tepat mengenai badan kita. Air Terjun Bedegung ini memiliki nama lain yaitu Curug Tenang yang terletak di Desa Bedegung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Air Terjun Bedegung bisa dikatakan sebagai salah satu air terjun yang “dekat” dari kota Palembang. Walaupun “dekat” ternyata kita harus menghabiskan perjalanan darat selama kurang lebih 5 jam atau “hanya” sekitar 240km melalui rute Palembang – Indralaya (30 km) – Prabumulih (60km) – Muara Enim (90km) – Desa Bedegung (60km).
Sudah bisa dibayangkan pegalnya pantat dan badan seperti dikocok-kocok oleh karena jurang yang tajam. Bukan hanya jurang saja melainkan harus berbagi ruas jalan dengan truk batu bara yang menguasai jalanan. Faktor seperti ini juga harus dipikirkan, sebab para truk ini geraknya lambat dengan konvoi lebih dari 2 truk. Masih terpikirkan untuk mencoba menyalip atau mengebut? Lupakan karena ada keluarga yang menantikan kita pulang dengan selamat.
Bagaimana dengan akses transportasi umum ke Air Terjun Bedegung? Kabar kurang baiknya memang tidak ada transportasi umum untuk menuju Air Terjun Bedegung. Solusinya kalian bisa menyewa mobil dari Palembang atau naik mobil travel lalu mencari ojek untuk mengantarkan kalian ke sana. Opsi kedua tidak saya sarankan, lebih baik memilih opsi pertama.
Mari kita lupakan sejenak perjalanan yang melelahkan dan penuh rintangan dari yang saya ceritakan sebelumnya. Sebab, tak lama lagi kalian bisa menikmati segarnya Air Terjun Bedegung, kebanggaan masyarakat Muara Enim.
Selamat Datang di Wisata Air Terjun Bedegung

Kami tiba pukul 5 sore. Tepat di depan Desa Bedegung akan disambut oleh gapura yang mengantarkan kita untuk masuk ke dalam perkampungan warga Desa Bedegung. Ikuti saja jalur masuk ke dalam, apabila membingungkan arahya boleh bertanya dengan warga setempat untuk mengarahkan masuk ke dalam Wisata Air Terjun Bedegung. Kadang kita akan menjumpai kumpulan anak-anak kecil yang sedang bermain atau bersiap untuk berenang sambil membawa ban karet.
Kawasan Air Terjun Bedegung ini memiliki area parkir mobil yang luas dan bersih, begitu kesan pertama yang saya dapatkan. Terdapat warung-warung kecil yang menjual makanan dan minuman, tapi kebanyakan mereka menjual mie instant seduh tinggal makan. Selesai memarkirkan mobil kami pun turun dan berjumpa dengan petugas setempat untuk bertanya harga tiket masuk ke dalam. Untuk kita berenam dipatok harga Rp 35.000. Tidak diketahui dengan jelas berapa harga tarif masuk ke dalam. Saya hanya mereka dengan rincian per orang lima ribu dan parkir mobil juga lima ribu rupiah. Di sisi lain, beberapa spanduk bertulisan bertuliskan untuk tidak memberikan uang lebih sebab di kawasan ini memang tidak ada pungutan liar juga mudah sekali ditemukan.
Kalau sudah mendengar kata air terjun tentu kita memiliki ekspektasi yang tinggi dengan keindahan air yang deras dan bermain air bersama teman. Kaki kami pun melangkah masuk ke dalam menuju sumber air terjun. Langkah saya pun terhenti melihat aliran air yang mengalir, ada rasa iba dan pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Namun, simpan saja dulu sambil tetap berjalan ke tujuan akhir.
Sesampai di pintu masuk Air Terjun Bedegung, kita perlu mempersiapkan tenaga untuk berjalan masuk sekitar 100 meter menuju lokasi utama air terjun. Ada sedikit trek mendaki, tapi kita boleh tertolong oleh karena fasilitas anak tangga untuk membantu kita perjalanan kita lebih ringan. Selama mendaki kita bisa melihat air yang mengalir dan terasa ingin segera menyemplungkan diri. Hati-hati sewaktu kaki mau naik ke atas sebab tanah yang terkena air dapat membuat licin dan sulit untuk naik ke atas. Maka, hindari penggunaan sandal sewaktu naik ke atas. Kemudian, pastikan barang elektronik kamu disimpan di tempat kering atau sudah ada pembungkusnya supaya terhindar dari percikan air.
Saya menangkap beberapa pemandangan unik yang saya jumpai sewaktu menelusuri jalan setapak menuju pusat air terjun. Dimulai dari pemandangan ibu tua yang memanggul barang berat di belakang punggungnya. Seolah dia sudah terlatih untuk memanggul barang berat tiap harinya. Sesekali juga saya melihat orang-orang serupa dari arah berlawanan. Dugaan saya mereka adalah para penjual makanan yang berada di atas air terjun.
Pemandangan lainnya yang saya jumpai adalah warga setempat yang mencuci motor bahkan mandi di sekitar pinggir kali. Bukanlah hal yang aneh apabila air di sekitar sering digunakan untuk kebutuhan MCK. Bahkan di pinggir Sungai Musi warga setempat juga menggunakan air dari Sungai Musi sebagai kebutuhan sehari-hari. Dengan pemandangan berserakan sampah bekas mie instant yang berserakan, mungkin tidak ada yang merasa risih dan atau tampak ini pemandangan sudah biasa.
Percikan air yang segar bisa dirasakan mulai dari radius jarak sekitar 50 meter di jembatan tempat saya berdiri. Sore itu sudah tidak terlalu banyak lagi pengunjung yang datang, sebab tidak beberapa lama mereka semua mulai beberes untuk pulang. Sehingga tinggal kami berenam saja di Air Terjun Bedegung sekitar pukul 5.30 sore. Menurut informasi dari teman, air terjun ini memiliki ketinggian mencapai hampir 100 meter dari permukaan.
Saya melihat potensi yang baik untuk kawasan Wisata Air Terjun Bedegung apabila pihak-pihak yang mengelolanya lebih peduli dan tegas dengan segala bentuk perusakan alam yang sudah ada di sana. Hembusan angin yang membawa butiran air serta panorama yang segar dengan nuansa alam dikelilingi perpohonan hijau sangatlah menyegarkan mata serta destinasi wisata favorit untuk Kabupaten Muara Enim.
Satu per satu dari kami mulai menuju ke tengah air terjun untuk cemplung-cemplung manja. Berhubung saya yang membawa kamera, saya pun mendokumentasikan mereka sebelum akhirnya saya ikut cemplung ke Air Terjun Bedegung. Ada rasa khawatir tentang arus air yang deras dan dalam serta sangat berhati-hati saat memijak batu besar. Saran saya, minta bantuan teman untuk dibantu agar kita punya pegangan saat menaikin batu menuju tengah air terjun. Rasakan senangnya sewaktu berendam atau butiran air mengenai kepala kalian.
Sekitar satu jam berada di Air Terjun Bedegung, kami pun segera membereskan diri untuk segera melanjutkan perjalanan ke Lahat. Secara keseluruhan dari fasilitas yang tersedia sudah baik mulai dari perbaikan sarana dan prasarana penunjang. Hal ini setelah saya mencocokkan foto-foto perjalanan teman yang sudah pernah ke sana beberapa waktu silam. Berbeda sekali dengan kondisi saat ini mulai pembangunan jalan setapak yang nyaman dan bisa diakses oleh wisatawan untuk masuk ke dalam. Selain itu, terdapat masjid dan toilet umum yang bisa kita gunakan.
Kesadaran Penuh Untuk Menjaga Objek Wisata
Ada bagian yang membuat kami sangat menyayangkan dengan melihat sendiri aktivitas warga yang kurang peduli untuk menjaga lingkungan mereka sendiri. Contohnya dengan membuang botol minuman dan wadah mie instant langsung di Air Terjun Bedegung itu sendiri. Sangat miris melihat mereka rela mengangkut barang jualan mereka yang berat ke atas tapi ringan tangan untuk membawa turun kembali sampah tersebut. Apa susahnya sih?
Selain membuat lingkungan di sekitar Air Terjun Bedegung kotor, tentunya bisa juga membuat air menjadi tercemar dengan bekas minyak dari mie instant dan limbah-limbah tersebut akan sulit didaur ulang. Tempat sampah dan petugas kebersihan memang solusi, tapi hal yang terpenting adalah kesadaran dari diri sendiri untuk menjaga fasilitas umum yang tersedia. Semoga Pemerintah Kabupaten Muara Enim terus menerus melakukan beberapa perbaikan sarana dan prasarana penunjang.
Air terjun alami ini merupakan aset tempat rekreasi yang memberikan kesan bagi pengunjung karena hembusan angin yang membawa butiran-butiran air. Nikmati pula suasana alam di sekitar dengan perpohonan hijau. Apabila kalian sedang singgah ke Muara Enim, mari luangkan waktu untuk berkunjung ke salah satu aset Wisata Sumatera Selatan yaitu Air Terjun Bedegung.
coba snorkling ke pulau mandeh kak, spot bawah lautnya keren banget loh kak mirip raja ampat
Aku udah pernah kesana, dan memang indah banget air terjun bedegung itu
[…] Ulu (OKU), atau sekitar 45 menit dari kota Baturaja. Kalaua kalian dari Muara Enim sehabis dari Air Terjun Bedegung, mengapa tidak mampir melintasi jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Baturaja dan Muara Enim […]
[…] Baca juga : Pesona Air Terjun Bedegung, Aset Wisata Sumatera Selatan […]
[…] Kota Palembang atau butuh 2 jam lagi apabila kalian dari Muara Enim. Saat itu perjalanan saya dari Air Terjun Bedegung, Muara Enim dan apesnya saat itu kami mengambil jalur belakang yaitu lewat Desa Semende yang […]
Meski jauh, Sumsel masih punya air terjun.
Balikpapan juga tidak banyak memiliki tempat wisata. Kudu ke luar kota.
Tapi seperti kata pepatah, bukan tempatnya, tetapi dengan siapa kita ke sana, setuju?
Aiyaa mbak Ros bisa aja berpantun hehe.. Balikpapan kalau ke tempat wisata bisa berapa jam?
bagussss bgt landskap air terjunnya.. yg disayangkan itu sampahnya.
moga ada kesadaran pengujung dan pengelolanya soal kebersihan di lokasi ini
ah ada kak nobi kesini.. daku senang :p
selama pengelola sepakat untuk menjaga dan orang-orang yang datang juga sadar diri, pasti bisa kok bersih tempa wisata ini.
What?! 240km itu paling deket? Hadeh… kalau di Palembang susah dong kalau mau wisata… Saya aja ke pantai Gunungkidul naik motor jarak 110km udah pegel wkwkwkw 😀
Yah begitulah karena kondisi wilayah sumatera mau gak mau dijalanin saja om.
Makanya, Palembang kurang hiburan nih.
Sdh lama pengen ajak anak ke sini
Thanks dedy sdh memberi gambaran awal.
Asek semoga bermanfaat. Katanya masih ada curug lain ya om di Muara Enim?
[…] Ulu (OKU), atau sekitar 45 menit dari kota Baturaja. Kalaua kalian dari Muara Enim sehabis dari Air Terjun Bedegung, mengapa tidak mampir melintasi jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Baturaja dan Muara Enim […]
Wah semoga akomodasi ke lokasi wisata ke depan bisa dipertimbangkan ada ya, soalnya kalo musti sewa travel bisa berat di ongkos juga hehe
Btw potret ibu pmanggul itu laksana perempuan perkasa ya
Iya, makanya bareng teman-teman biar ongkos ke sananya bisa diminimalkan.
Itu ibu penjual jajanan di atas lho..
sayang sekali kesadaran masyarakat akan kebersihan kurang sekali, padahal air terjunnya kece :O
Kita lihat yang menariknya aja dulu hehe kalau soal kebersihan biarlah menjadi bagian mereka.. yang penting air terjun ini tetap sejuk :p
Kamu ngak nyobain rafting nya ????
Gak kak cum karena udah sore. Lagi pula waktunya mepet untuk main. Pasti dirimu seneng banget ya
Suka banget lihat pemandangan desa kayak gitu ^^ walau jauh pemandangan air terjunnya kaceh ya, Koh.
Sayangnya, sampah itu loh bikin sedih. Ini yang mesti diperbaiki lagi 🙁
Tapi kata temen kalau untuk fasilitas umumnya udah banyak perbaikan kok.
Pemandangan gini refreshing sejenak.
Masalah utama di objek wisata Indonesia samaa aja, sampaah hiks. sayang sekali jika nanti objek wisata menarik ini dipenuhi dengan sampah2.
Hooh, cuma selama kita kesana gak ikutan membuang sampah, aku rasa kita udah punya sikap sendiri. Pengen banget nikmati alam-alam wisata di Indonesia nih.
Sayang sekali banyak sampah di sana. Tadi saya sempet kaget dan beneran ngelihat dari deket fotonya Kang Kokoh. Ternyata benar, itu sampah. Semoga pengelolaannya bisa lebih pro deh, entah gimana caranya, biar tempat ini tambah cantik. Btw, kalian nakal, sekongkol ngakalin supir. hahaha./
Aku kira kamu sengaja lihatin fotoku dari deket hahahahah…
Iya kalo gak kan kita ga bisa maen air haha
Deketnya Palembang cuma 5 jam!! Hahaha tapi asli keren grojogan airnya, meski miris lihat genangan sampah yang bikin pedas mata.
Iya, ini yang paling dekat untuk objek wisata haha… sedih harus seharian buat lihat wisata di luar daerah dengan kondisi jalan lintas sumatera yang gak begitu oke.
Sekilas mirip kayak Bukit Lawang, ada batu-batu besar sama anak-anak yang bawa ban…Kalau joroknya mirip juga 😀
Bagus ya sebenernya tempatnya, tapi banyak sampahnya itu bikin miris ?
Rasanya tiap yang tempat wisata kalau masih ada oknum jahil tentu masih akan ada sampah yang berserakan mbak.
Wah 240 kilometer! Hampir sama jaraknya kaya Jakarta-Bandung-Jakarta. Udah hampir jam 5 sore, tapi berani ya walau rawan bajing loncat. Hehe..
Akhirnya penasaran sama sampah di air terjun yang Koh Huang bilang. Malah pelakunya ya warga setempat yang gantungin nafkah di sana ya.
Begitulah, mereka cari makan disitu malahan dirusak sendiri. Kalau sepi pengunjung kan mereka juga yang ikut rasain.
Palembang ga ada hiburan alam nih hiks
Hehe.. Dukung Koh Huang jadi kepala dinas pariwisata Palembang! *jadi tim hore* 😀
Hoy hoy.. Ogah haha
Hahahahahaha xD
Memang susah cari wisata alam di Palembang. Madakin wisata mall mlulu kan bosan (baca:bangkrut)
Hahaha… Yah pindah lah keluar Palembang :p biar bisa jalan-jalan trus hehe
sayang koh masih ada sampah padahal udah alami gitu tempatnya
Semoga lah next kalo dateng lebih baik tempatnya
Akses ke situ kok agak lain sekarang. Mungkin baru yak.
Itu sampah emang sangat disayangkan, padahal jadi wisata andalan. Harusnya pengunjung kudu setor duit deposit. Jadi kalo makanan yang dibawa sampahnya gak dibawa pulang, deposit gak dibalikin.
Info larangan pungutan liar bagus.
Menurutku penyakitnya dari si penjual dagangan disitu yang terang-terang langsung buang ke airnya.. Mungkin ini info yang baru dari yang terakhir kalian kemarin FAM Trip
Waktu terahir ke situ relatif bersih, walau air keruh krn musim hujan. Tapi gak keliatan sampah kayak gitu >.<
HUah sampah plastik nya….. permasalahannya sama yah di banyak tempat wisata. Sampah plastiknya. Tapi air terjunnya keren. Semoga ada denda yah buat yang ketahuan buang sampah plastik gitu
Air terjunnya emang bagus. Termasuk dalam salah satu air terjun tertinggi di Indonesia lho.
Aku pernah dapet kartu pos Air Terjun Bedegung ini dari Yayan.
Emang suka gemes ya kalo ngeliat orang-orang yang suka buang sampah sembarangan di tempat-tempat cantik begini.
Kelihatannya seger koh…. , enak tuh mandi2 disitu. Tapi sayang ya kesadaran warganya masih kurang…. sayang kan air terjun indaj begitu dibuat kotor.
Btw, bajing loncat itu apaan?
Bajing loncat itu begal. Hehe…