BerandaSumatera SelatanBaturajaGua Putri Tempat Pilihan Rekreasi di Kota Baturaja, Sumatera Selatan

Gua Putri Tempat Pilihan Rekreasi di Kota Baturaja, Sumatera Selatan

Author

Date

Category

Apabila kalian sedang mencari tempat petualangan menelusuri berbatuan sampai ke ujung dalam gua di Sumatera Selatan? Jawabannya tentu saja Gua Putri. Salah satu objek wisata yang dapat dikunjungi saat kita berada di Baturaja, Sumatera Selatan. Gua Putri ini memiliki panjang lebih dari 150 meter ini telah berumur sekitar 350 tahun. Lokasinya terletak di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), atau sekitar 45 menit dari kota Baturaja. Kalaua kalian dari Muara Enim sehabis dari Air Terjun Bedegung, mengapa tidak mampir melintasi jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Baturaja dan Muara Enim hanya sekitar 20 sampai 30 menit perjalanan saja.

Kalau kalian sudah menemukan petunjuk arah ini tandanya sudah berada di kawasan Gua Putri
Apabila sudah menemukan petunjuk arah ini tandanya sudah berada di kawasan Gua Putri

pintu-gerbang-masuk-gua-putri

Persisnya lokasi Gua Putri terletak di Desa Padang Bindun, Kecamatan Semindang Aji. Untuk menjangkau ke objek wisata Gua Putri lumayan gampang karena apabila kita menemukan jembatan petunjuk menuju Gua Putri tandanya kita sudah dekat dengan lokasi tersebut. Sepanjang jalan masuk ke dalam suasana sangat rindang dengan perpohonan. Halaman parkir juga luas dan ada beberapa warung kecil yang berjualan.

 “Tahu dek pintu masuknya?” tanya petugas tiket.

“Tahu pak, kebetulan ado teman yang pernah ke sini,” jawab salah satu dari kami.

tiket-masuk-ke-gua-putri

Selesai kami membayar retribusi masuk ke objek wisata Gua Putri, kami bersemangat menelusuri masuk ke dalam gua. Harga retribusi masuk setempat sangat terjangkau. Per kepala orang dikenakan biaya sebesar lima ribu rupiah, sedangkan untuk mobil dikenakan biaya parkir juga sama yaitu lima ribu rupiah.

Sesuai nama tempatnya, mendengar kata “gua” akan memberi kesan sempit dan gelap yang terlintas di pikiran. Kita bisa melihat pemandangan batu-batu besar dari arah luar, sangat asik bagi kalian yang menyukai berfoto ala Instagramable. Kalau dari tampak luar saja sudah asik untuk berfoto, pasti sudah sangat penasaran untuk melihat dalam gua.

Asal Muasal Legenda Gua Putri, Ogan Komering Ulu

legenda-gua-putri-baturaja

Kesan pertama yang saya rasakan sewaktu tiba di gerbang masuk Gua Putri adalah gua yang penuh cerita mistis. Sebab, terdapat sebuah batu yang dinamakan dengan Batu Putri yang konon merupakan jelmaan dari Putri Balian akibat sumpah dari Si Pahit Lidah. Menurut legenda, dahulu kala hiduplah seorang putri yang bernama Dayang Merindu, selir dari Prabu Amir Rasyid, Penguasa Kerajaan Ogan. Suatu pagi, sang Putri mandi di muara sungai Sumuhun dan pada saat mandi, lewatlah seorang pengembara bernama Serunting Sakti ingin sekali menyapa putri yang berparas cantik itu, tapi kehadirannya tidak diperhatikan Putri Dayang Merindu. Serunting Sakti gusar, dia pun berujar, “Sombong nian putri ini, diam seperti batu.” Belum kering ludahnya, Putri Dayang Merindu menjadi batu. Serunting Sakti kemudian pergi ke desa tempat tinggal Putri Dayang Merindu dan keluarganya. Dilihatnya sepi, Serunting Sakti berujar, “Sepi desa ini seperti gua sepi.” Desa itu pun menjadi gua batu.

Fasilitas yang perlu diperbaiki kembali
Fasilitas yang perlu diperbaiki kembali
Ketoklah batu sebelum masuk ke dalam gua.
Ketoklah batu sebelum masuk ke dalam gua.

“Dek, ketoklah batu ini tigo kali,” tunjuk ibu yang akan mendampingi kami masuk ke dalam gua.

“Kenapo bu?”

“Buat tando masuk ke dalam gua.”

Duk… duk… duk… maka terdengar bunyi bergema saat kami memukul batu tepat di muka kami. Menurut si ibu, mengetuk dinding batu sebagai tanda salam untuk masuk dalam gua ke para leluhur yang ada di dalamnya. Cobalah untuk memukul dengan tangan terkepal, maka suaranya akan berdengung. Tapi akan berbeda kalau memukul dengan telapak tangan. Percaya?

Terpesona Oleh Keindahan Gua Putri

aliran-sungai-sumuhun
Aliran Sungai Sumuhun di sekitar Gua Putri

Apa yang disajikan di dalam Gua Putri menjawab rasa penasaran saya sedari lama ingin berkunjung ke sini, sebelumnya adalah Danau Ranau. Gua Putri adalah legenda warga OKU yang menceritakan Si Pahit Lidah atau Serunting Sakti dengan Putri Dayang Merindu. Pemandangan stalaktit dan stalagmit yang menghiasi di dinding gua terbentuk secara alami. Stalaktit merupakan kalsium karbonat yang menggantung dan membeku di langit-langit gua. Sedangkan Stalagmit merupakan berbatuan berbentuk kerucut tumpul yang menghadap ke atas. Bunyi gemericik air dari aliran Sungai Sumuhun pun ikut terdengar mengiringi derap langkah kami di Gua Putri.

Berhati-hatilah sewaktu melangkah, sebab jalan setapak yang merupakan berbatuan agak sedikit licin. Sehingga pastikan kalian tidak menggunakan alas kaki yang tipis. Saya tidak berhenti berdecak kagum saat masuk ke gua. Pemandangannya begitu indah karena pantulan lampu warna-warni yang menimbulkan kesan mistis. Mata saya terus mengeksplorer tiap sisi gua yang sangat apik untuk diabadikan lewat gambar.

stalagmit-gua-putri

stalagmit-gua-putri-2

stalagmit-gua-putri-3

stalagmit-gua-putri-4

Sarang Kelelawar di atas dinding langit gua
Sarang kelelawar di atas dinding langit gua

Terlepas Gua Putri dikatakan terbentuk oleh karena legenda, nyatanya Gua Putri memang memiliki keindahan serta nilai sejarah yang tak boleh untuk dilewati. Aroma kelelawar sudah tidak asing, sesekali kita akan mendengarkan suara pekikan kelelewar dari atas langit-langit gua yang membentuk celah seperti sarang rumah kelelawar. Pastikan kalian jangan melewatkan untuk menikmati ditiap sudut Gua Putri.

Air Sungai Sumuhun Dianggap Rahasia Awet Muda

pemandian-putri-dayang-merindu

Apabila diperhatikan, bentuk dari beberapa batu yang berada di Gua Putri ini bukan seperti batu biasa. Namun ada yang berbentuk manusia, gajah, harimau, singgasana raja bahkan panggung. Ibu yang mengantarkan kami menunjukkan beberapa batu tersebut, bahkan ada batu yang dipercayai sebagai tempat tidur Putri. Seolah saya diajak untuk memvisualisasikan sosok putri yang cantik dan tidur di atas beralaskan batu. Menarik!

Batu tempat tidur Putri Dayang Merindu
Batu tempat tidur Putri Dayang Merindu
Batu menyerupai bentuk gajah
Batu menyerupai bentuk gajah
Batu menyerupai harimau
Batu menyerupai harimau

Tidak jauh dari batu yang menjadi tempat tidur Putri, terdapat aliran Sungai Sumuhun yang konon menurut cerita apabila kita meraup muka di aliran sungai ini, apa yang kita inginkan secara tulus mudah-mudahan dapat terwujud. Saya penasaran lalu mulai turun ke bawah untuk meraup muka di aliran Sungai Sumuhun. Apa yang dirasakan sewaktu meraup muka saya, berharap sehabis meraup aura kegantengan saya makin bertambah :mrgreen: Tidak ada unsur mitos lainnya, selain memang aliran air di dalam gua ini memang jernih dan segar. Sangat cocok bagi kita yang mulai terasa gerah berlama-lama di dalam Gua Putri. Suasana gua makin masuk ke dalam mulai terasa tekanan suhu pengap dan minim cahaya. Andalan cahaya satu-satunya adalah lampu senter yang dibawa oleh si ibu sewaktu menuntut kami menikmati eksotisme Gua Putri, Ogan Komering Ulu, Baturaja.

stalagmit-gua-putri-6

foto-gua-putri

foto-dalam-gua-putri

gua-putri-instagramable

Kurang lebih perjalanan kami di dalam gua hampir 45 menit, namun saya seolah kehabisan tenaga selama berada di dalam. Boleh jadi karena saya memanjat batu yang tinggi untuk mendapatkan momen foto yang dramatis. Hal yang menjadi keunikan dari Gua Putri adalah akses masuk dan keluar bagi pengunjung tidak pada jalur yang sama. Sangat menarik!

Museum Si Pahit Lidah Ada Fosil Manusia Purba Dari Gua Harimau

Museum Manusia Purba yang ditemukan di Gua Harimau
Museum Manusia Purba yang ditemukan di Gua Harimau

Keluar dari Gua Putri, kami menuju arah parkiran untuk istirahat sejenak duduk di pondokan yang ada di sekitar. Mata saya tertuju di sebuah rumah yang tertutup dan disebelahnya sedang ada bangunan berdesain modern sedang dibangun. Rasa penasaran saya timbul untuk mendekati bangunan tersebut dan melihat ada gerangan apa yang sedang dibangun di desa ini.

“Kak, ini museum apo yo?”

“Ini tempat penelitian manusia purba yang dulu dapet di Gua Harimau,” balas seorang pria yang sedang saya dekatin untuk bertanya.

“Boleh masuk ndak?”

“Boleh tapi tunggu yang orang yang tadi keluar balek yo, soalnyo kunci digawak oleh dio,” sembari menunggu salah satu rekannya pulang saya pun membuka obrolan-obrolan mengenai objek wisata Gua Putri tersebut. Syukurlah tidak beberapa lama kemudian rekannya pulang dan segera kami menuju ke museum tempat penilitian manusia purba.

penggalian-gua-harimau

isi-museum-manusia-purba

Tidak banyak yang bisa kami lihat dari dalam isi museum manusia purba yang ditemukan di Gua Harimau. Museum ini diberi nama Museum Si Pahit Lidah. Menurut informasi, nantinya tempat ini akan menjadi konsep rumah peradaban dan pembelajaran bagi orang-orang yang ingin mengetahui tentang sejarah manusia purba. Berbeda dari museum-museum yang pernah saya kunjungi. Lokasi Gua Harimau sendiri memang bukan berada di dekat Gua Putri, tapi masih sekitar satu kilometer lagi untuk menuju Gua Harimau. Namun para peneliti meletakkan hasil temuan mereka berdekatan dengan Gua Putri.

Benda-benda yang ada di dalam ruangan ini terdiri dari kerangka tulang baik replika atau asli yang digips putih. Selain itu terdapat juga pecahan-pecahan dari senjata manusia purba saat itu sampai peralatan dapur yang ditemukan dalam penggalian sedalam tiga meter saat itu. Menurut info dari bapak yang menemani kami, ada sekitar lebih dari 70 kerangka manusia yang ditemukan dalam tanah galian. Sewaktu saya melihat foto dalam ukuran besar tentang Gua Harimau, saya membayangkan kalau bekas tanah yang digali adalah kuburan massa. Bayangkan saja kalau ada 70 kerangka manusia dalam lubang yang besar, selain itu juga ditemukan peninggalan-peninggalan lainnya.

petugas-museum-gua-harimau

fosil-manusia-purba-gua-harimau
Fosil asli yang telah digips, masih nampak sisa gigi serta hewan lainnya yang menempel

“Lalu jenis manusia purba apo sih setelah diteliti?”

“Jenis suku Aborigin.” Ada penelitian yang menyimpulkan bahwa Gua Harimau yang terletak di Desa Padang Bindun, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan adalah lokasi pertama kedatangan pertama manusia Austronesia di Sumatera.

Jujur saya terkejut dengan hasil penemuan tim arkeolog nasional yang berhasil menemukan kerangka manusia ras Australoid yang dikenal sebagai nenek moyang masyarakat Papua. Artinya, dengan temuan tersebut ternyata di wilayah Baturaja, Sumatera Selatan ini pernah juga menjadi tempat tinggal bangsa ras Aborigin yang cukup menarik dikembangkan sebagai bahan penelitian dan menjadi bahan sejarah yang menarik untuk museum. Saya sangat yakin jikalau museum kerangka manusia dan benda-benda pra sejarah di Baturaja ini berhasil dibangun dengan baik. Bukan saja bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke kabupaten ini tapi juga kesejahteraan bagi penduduk setempat.

Penelitian tentang penemuan manusia purba ini telah dilakukan sejak tahun 2009 setelah tahun penemuan awal yaitu tahun 2008. Penelitian yang diketuai oleh Bapak Truman Simanjutak dari tim Arkeologi Nasional bersama Bapak Aufa S Sarkomi selaku Kadisbudpar OKU di kawasan objek wisata Gua Putri akan dikembangkan dan ditata rapi. Rencananya bangunan yang sedang dibangun ini akan dijadikan sebagai pusat penelitian sekaligus museum manusia purba. Harapan saya saat bangunan tersebut sudah selesai, saya dapat berkunjung kembali untuk melihat langsung sejarah manusia purba yang sangat menarik ini.

Bagaimana Akses Menuju Gua Putri?

obyek-wisata-gua-putri-2

Saya melihat akses menuju Gua Putri ini memang sulit dijangkau menggunakan transportasi umum. Sebab lokasi yang berada di perkampungan warga hingga masuk ke dalam lagi tidak memungkinkan kita menggunakan transportasi umum. Solusinya adalah dengan menyewa mobil untuk menuju Gua Putri apabila dari kota Palembang. Namun, kalau kalian mau menuju Baturaja ada banyak pilihan yang bisa dipilih seperti mobil travel, bus, dan kereta api dengan tujuan Palembang – Baturaja. Nantinya kalian juga bisa menyewa kembali mobil pada saat di Baturaja dengan tujuan Baturaja – Muara Enim. Sehingga apabila kalian sudah berkunjung ke Gua Putri, tidak ada salahnya untuk menyempatkan diri juga berkunjung ke Air Terjun Bedegung, Muara Enim sebab jaraknya lumayan dekat.

Sebuah Harapan Bagi Gua Putri dan Kadisbudpar OKU

area-parkir-gua-putri

Sebenarnya fasilitas umum di kawasan Gua Putri boleh dikatakan tidak kurang namun juga tidak terlalu bagus. Tidak kurang boleh jadi karena ada toilet umum serta mushola bagi mereka yang ingin melaksanakan sholat. Serta ada juga pondokan warung yang menjual makanan ringan. Hanya saja memang kawasan ini sepi oleh pengunjung sewaktu kami sedang datang. Saya melihat pemerintahan setempat perlu lebih memperhatikan fasilitas yang ada di sekitar, mulai dari revitalisasi pagar penyangga yang ada di dalam gua karena saya merasakan sangat berbahaya untuk berpegangan di pagar dan sudah berkarat. Ada juga keterangan infografik yang menarik serta tiang tentang legenda Gua Putri juga perlu diperbaikin.

fasilitas-umum-gua-putri

Padahal, objek wisata Gua Putri ini dapat menjadi penggerak ekonomi bagi warga setempat apabila mereka diajak untuk bisa menjaga kebersihan serta memberdayakan apa yang menjadi ciri khas dari kota tersebut. Kenapa tidak di kawasan tersebut ada yang menjual Pindang Baung? Makanan yang menjadi khas kota Baturaja adalah pindang ikan baung yang seperti kita ketahui kuah pindang segar dan segar adalah makanan yang bisa kalian nikmati saat sedang berkunjung ke Palembang atau Sumatera Selatan. Kemudian, penduduk setempat juga bisa berjualan souvenir dengan kualitas baik.

aksi-coret-di-gua-putri

Sungguh disayangkan mengapa ditiap objek wisata selalu ada aksi vandalisme yang mengukir nama mereka di dalam gua. Padahal sudah sangat jelas hasil perbuatan mereka tersebut akan terus membekas dan tidak bisa dikembalikan seperti semula. Padahal, sejatinya bagi seorang traveler adalah bukanlah seberapa banyak tempat yang sudah dikunjungi lalu meninggalkan jejak, namun bagaimana kita mampu menyusupi ditiap tempat dengan pengalaman dan hal-hal yang baru. Kemudian, membagikan pengalaman mereka lewat tulisan agar orang lain pun ikut menikmati sama seperti yang dirasakan.

Jadi, kalau kalian sedang mencari tempat rekreasi di Kota Baturaja kenapa tidak ke Gua Putri?

Deddy Huang
Deddy Huanghttp://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com

37 KOMENTAR

  1. Halo Koh, mau curhat dl ya. Aku terakhir kali ke gua saat masih kecil, tapi masih membekas sampai sekarang.
    Kayaknya mitosnya sama deh, harus ketok gua sebanyak 3 x dan airnya bisa awet muda hehehhee
    Aku baru dengar ada Gua Putri, taunya cuma yg ada di jawa

  2. Disini ada juga mas wisata goa, mirip2 juga ada batu2 yang bentuknya menyerupai benda2 tertentu. Tapi sayangnya dalamnya sudah ada semacam campur tangan manusia, seperti diberi AC, kipas angin dsb. Sejuk sih memang tapi jadinya agak kurang alami, dan batu2nya yang dulunya saat awal ditemukan putih bersih sekarang sudah gelap semua warnanya

  3. Berarti perlu disebarluaskan atau didongkrak lagi supaya wisata edukasi sejarah tentang Gua maupun museumnya lebih banyak peminatnya ya,, Koh
    By the way, itu bebatuan yg katanya mirip harimau, aku malah liat ada tumpukan batu yg menyerupai monyet sama burung hantu loh, Koh heee

  4. Legenda memang menjadikan suatu lokasi punya cerita dan berkesan hidup ya Koh. Pantas nama Serunting Sakti itu jadi Si Pahit Lidah, sebab apa yang ia ucapkan pasti jadi kenyataan. Jadi pelajaran buat hati-hati jika bicara karena bagaimanapun kata-kata adalah doa, hehe.
    Mudah-mudahan bisa diintegrasikan antara wisata budaya yang kaya legenda ini dengan wisata arkeologi yang sarat ilmu. Pernah ada kehidupan manusia purba di sana. Doh, Sumatera memang selalu jadi awal peradaban Nusantara kalau kita bicara prasejarah. Bisa jadi juga kompleks ini jadi seperti Sangiran, jika dikelola dengan maksimal.

  5. Koh, itu yang warna kemerahan dalam gua dari pantulan lampu ya? jadi keren euy
    Tapi berasa merinding gak sih pas masuk kedalamnya?

    Wah pake acara ngetok pintu. Lalu aku bayanginnya abis diketok, pintunya geser sendiri huwaaaaaaa

    • Iya dari gradasi warna lampu led warna warni. Makanya cakep pas dilensa kamera.

      Aku juga begitu pas ketok kepikiran yang sama ada batu yang bergeser hehehe…

      Ada sisi yang bikin merinding sih cuma langsung ditepis.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at [email protected]

Artikel Populer

Komentar Terbaru