Sudah setahun saya menjadi pengguna Olympus EM10 Mark II. Rasanya tidak percaya saja kamera mirrorless kelas Micro Four Third (MFT) ini sudah menemani saya mengais rejeki lewat foto dan cerita. Baik itu foto perjalanan, foto produk ataupun makanan. Saat itu saya berpikir membeli kamera dapat menjadi investasi jangka panjang. Kamera layaknya pistol, sedangkan lensa seperti peluru. Lensa yang tepat dapat menghasilkan foto yang berkualitas. Benar bukan?

Setiap saya membaca tulisan para fotografer tentang lensa apa yang harus dibeli setelah lensa kit dasar yang disertakan dengan kamera. Rata-rata mereka akan merekomendasikan untuk memiliki lensa prime. Lensa prime atau lensa fixed itu lensa yang tidak bisa di-zoom. Berhubung saya pengguna kamera MFT, maka saya pun menyisihkan receh dengan membeli lensa Olympus M.Zuiko Digital 45mm f1.8 sebagai lensa prime favorit saya. Harganya sekitar $420 atau 5 juta rupiah.
Bagi kalian yang belum tahu mengenai Micro Four Third, secara singkat kamera ini bentuknya mirip kayak kamera digital biasa. Bedanya, lensa kameranya bisa dilepas dan ditukar dengan lensa ukuran lain yang sejenis untuk MFT.


Selain itu, sistem kamera MFT mirip seperti dSLR, tapi tanpa menggunakan cermin di dalam body kamera yang berfungsi memantulkan gambar sehingga bisa dilihat di jendela bidik (viewfinder). Jadi objek langsung bisa dilihat melalui layar LCD/Electronic View Finder setelah ditangkap oleh lensa dan sensor. Keuntungannya kamera MFT ini bobotnya lebih ringan dan compact termasuk lensanya dibandingkan kamera mirrorless jenis lainnya.
Saya menulis ulasan ini sambil mengumpulkan sejumlah alasan yang membuat saya jatuh hati dengan lensa ini. Mari kita mulai beberapa alasan yang menjawab kenapa lensa Olympus M.Zuiko Digital 45mm f1.8 teman perjalanan terbaik saya.
Baca juga : 6 Foto Wajib Saat Traveling
#1 Low Light
Kalian pasti pernah mengalami berfoto disituasi minim cahaya. Biasanya hasil gambar akan agak goyang, noise atau kurang tajam. Dengan keterbatasan cahaya tentunya sensor kamera akan bekerja untuk terus mencari cahaya lewat aperture. Keunggulan Olympus M. Zuiko 45mm ini memiliki bukaan lensa f1.8 yang akan memberikan bukaan lensa 3 stop atau delapan kali (2 x 2 x 2) lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam lubang lensa. Sederhananya, saya gambarkan bukaan lensa sebagai kran air, lalu kita buka lebih lebar maka air pun akan mengalir deras. Air di sini sebagai cahaya yang masuk lebih banyak.




Artinya, kecepatan rana atau speed lebih cepat dan meminimalisir goyangan saat pengambilan gambar. Sedangkan untuk ISO biasanya saya sesuaikan saja dengan situasi.
Saat di Tidore kemarin, suasana Akedango berlangsung dengan kondisi semua lampu dimatikan. Hanya ada lampu minyak selama prosesi acara. Saya sangat terbantu dengan lensa Olympus M. Zuiko 45mm ini untuk mendapatkan foto dengan kualitas tajam.
#2 Bokeh-licious
Waktu itu ada salah satu peserta workshop fotografi saya yang bertanya dengan saya. “Koh, foto yang bagus itu yang belakangnya ngeblur atau ngga, sih?
Kalau kalian merasa akan membuat foto kalian tampak lebih bagus, ya why not? Tapi masa semua objek harus dibikin blur sampai kalian selfie pun belakangnya juga harus dikaburkan?






Tahukah kalian foto bokeh itu apa? Foto bokeh ini yang membuat latar belakang gambar kita lebih kabur sehingga kita bisa fokus terhadap objek. Jenis foto bokeh ini memang sangat menarik, apalagi bagi saya yang sering memotret makanan dan produk sangat terbantu dengan lensa 45mm dari Olympus ini. Lensa ini bersifat fixed jadi tidak bisa melakukan zoom tapi jangan khawatir kalau dia bisa menjadi seperti “semi tele”.
Ada cara paling gampang untuk membuat foto bokeh yaitu saat mau motret, maka posisi objek harus lebih menjauh dari background maka semakin bokeh gambar yang kita dapat.
Baca juga : 8 Tips Foto Traveling Lebih Menarik
#3 Ketajaman dan Detil yang Mengagumkan
Dalam hal ketajaman dan detil, saya sudah puas dengan Olympus M. Zuiko 45mm ini. Selain paling saya andalkan saat kondisi luar ruangan atau tempat yang memiliki cahaya yang cukup. Seperti yang saya bilang sebelumnya, karena aperture f1.8 memiliki kecepatan rana yang lebih cepat dan ISO bisa diatur lebih rendah. Akhirnya saya bisa mendapatkan detil gambar serta fokus yang memuaskan.

#4 Cocok untuk Traveling
Dalam hal membuat konten kreatif tema traveling sudah pasti butuh lensa yang bisa mendukung kerjaan. Biasanya saya bawa lensa kit 14-42mm F3.5-5.6 EZ (Electronic Zoom) dan 45mm F1.8 ini sebagai senjata saya. Terakhir, saya tinggal menyesuaikan medan lapangan kapan saya menggunakan lensa kit atau lensa prime ini. Berhubung saya belum memiliki lensa tele Olympus M. Zuiko 40-150mm, maka alternatifnya saya menggunakan lensa 45mm sebagai alternatif zoom. Keuntungan lainnya, lensa ini beratnya praktis dan mudah disimpan.




Saya tidak bisa mengatakan lebar gambar sebagai kekurangan dari lensa ini, sebab memang hasil gambar memang tidak terlalu lebar seperti lensa wide. Namun lensa ini bisa membantu kita untuk mendapatkan objek yang jaraknya cukup jauh sekitar 50 – 100m di depan kita. Doakan saja nanti saya punya rejeki untuk membeli lensa 40-150mm.
#5 Potraits
Berkat lensa ini saya sering jadi fotografer dadakan sama teman saya untuk memotret mereka secara close-up. Hasilnya kalian bisa lihat sendiri!




Layak kah dimiliki?
Menurut saya lensa Olympus M.Zuiko Digital 45mm F1.8 adalah salah satu lensa terbaik untuk kamera MFT dengan harga yang masih terjangkau. Si mungil berbobot kecil dan ringan ini sangat gampang dibawa kemana-mana karena tidak perlu banyak ruang simpan di dalam tas. Saya bisa mendapatkan hasil foto yang memuaskan sesuai keinginan dan kebutuhan klien. Selain itu, lensa serba bisa ini cocok digunakan segala kondisi termasuk minim cahaya karena terbantu oleh aperture F1.8 dan kinerja optik yang sangat baik.
Lensa Olympus M. Zuiko 45mm F1.8 ini punya sensor autofokus MSC atau “Movie Still Compatible”. Fungsinya akan sangat membantu buat kita merekam video, sebab secara otomatis dapat mengatur sendiri fokus lensa. Cocok untuk membuat footage dari jarak dekat.
Kalian juga pengguna Olympus dan punya lensa 45mm? Yuk kita sharing bareng di kolom komentar ya.
infonya sangat membantu ka, terima kasih sudah sharing ilmunya, 🙂
Buat lumix gx85 . Oke gk bang ??
Cocok kok dipake
Saya juga make lensa ini sudah lebih dari 1 tahun.. Untuk kelas lebsa menengah… Tak bisa dipungkiri, dia memiliki kualitas terbaik. Dengan F 1.8… Luar biasa.. Dan untuk mencari bokehnya gampang banget.. Low light, bukan masalah…
Apa ini pas buat olympus e-pm 1 ?
Kalau untuk e-pm 1 saya kurang tahu ya 🙂 karena belum pernah dicoba.
Cocok ga ya lensanya buat lumix gf8 saya ?
Cocok kok, bisa sepakean. Cuma kalo di lensa olympus ada stabilizer ke lumix dia ga aktif. Sebaliknya gitu.
Punya body OMD EM 10 MII dan lensa 45mm 1.8 , tapi blon optimal pemakaiannya.
Ada yg tau tempat private fotography sekitaran bekasi?
Wow.. Pistol dan peluru dah ciamik bro.. Tinggal asah dan perbanyak jam terbang..
Saya dulu otodidak.. Sgala setingan di coba, segala cuaca dicoba, segala cahaya dicoba.. Lambat laun terasah dengan sendirinya..
Koh mau tanya rekomendasi lensa tele dan macro dong buat olympus
Bisa pake 12-50mm atau 12-150mm
12-50 buat macro?
12-150 buat tele??
Gitu ya koh???
Iya.. tapi aku pake 12-50 buat versatile.
Bang deddy saya mau nanya, saya baru aja beli lensa m.zuiko 45mm f1.8, kamera saya olympus omd 10. Setelah lensa nya saya pasang, gak nampak apa2, hanya gelap. Itu yg salah di lensa nya atau ada settingan lagi di kamera.. mohon pencerahannya, saya masih pemula soal kamera. Sebelumnya terima kasih
Itu salah pasang aja mas. Dilepas lagi terus dibersih sekitar ring lensa lalu pasang lagi.
Wah nambah lagi ilmu nih, jdi rekomendasi kali punya rezeki beli kamera dan lensa baru.
aku bingung yg lensa ini apa 25mm :D. kudu milih salah satu
kalo lensa 25mm punya olympus aku belum pernah coba, tapi pernah coba yang Lumix, hasilnya kalau untuk foto makanan enakan yang 45mm
ko mau tanya ni. lensa kit m zuiko 14-42 saya rusak, tempat service lensa yg recomended di Palembang di mana ya ko??
Hehe ga ada.. aku kemarin baru kirim ke OCCI yang di jakarta. Kena servis 470 ribu.
Duh, ini lensa idaman aku yang belum kebeli-beli.
Aku pake Olympus juga, tapi yang EPL 6. Lihat review ini aku makin mupeng.
Wih pengguna olympus juga ya mbak.. aku juga lagi pengen coba-coba lensa nih.
Hampir ambil EPL7 + lensa ini atau Pano 20mm juga cakep
tapi kepincut Fuji dengan 35mm
hehehe
salah satu lensa terbaik sih nih 45mm
aku pengen coba pake fuji haha.
Mantep… tajem yah hasilnya…
iya mas. kalo ga salah kamu pake lensa 35mm bukan?
Hm, jadi tertarik beli. Kebetulan lagi mau beli kamera. Blogger kok gak punya kamera ?
lhaa kamera hape bae jadilah umek 😀 jadi apo beli hape baru haha
Hai ko deddy, aku pake olympus juga tp yg epl7 pengen omd hehe iya aku suka banget lensa ini buat fotoin makanan n orang bagus hasil nya, cuma emang Susah nya ga lebar jd buat foto musti mundur bgt ya, mimpi bgt punya lensa yg wide n bokehnya oke hehe
Dulu aku mau beli EPL 7, cuma pas lirik EM10 mark II, hatiku selingkuh :))
Ada sih lensa widenya cuma harga ne .. hihihi aku sekarang lagi pengen lensa tele buat traveling.
wuaaa…jangan racuni aku dengan hal seperti ini pliiiss
Jadi kapan kamu mau ganti lensa?
Wah gilaa hasilnya, keren bangettt. Paling suka ama f1. 8, tapi harganyaaa. Worth tapi ya buat punya.
Iya untuk keperluan fotografi, enak pakai yang aperturenya kecil mbak, hasilnya lebih tajam.
sebagai pengguna kamera sebelah yang jarang dipakai, kayaknya besok-besok kudu nambah kamera hahahahahhaha
Aku lagi pengen punya kamera satu lagi sih buat jaga-jaga .. selain itu biar gak kecampur antara foto dan video hehe..
Lumayan jg yua harga lensanya, tapi emang msh terjangkau ketimbang yg puluhan juta hehe
Tapi selain lensa bagus, keterampilan usernya juga dibutuhkan hihihi. Soale aku ada kamera tapi aku gak boisa motret kooohhh #melas 😛
Ajarin dooonnkk 😀
Kamu pake kamera apa mbak April?
Luar biasa… jepretan.a mantep” om… keren banget DOF hasil dr lensa.a…. beda sma lensa bukaan 1.8 lainn.a….
Request aneka ngulik dr kmera fix dong om… hehehe
Ngulir dari kamera fix? ini maksudnya apa mas.. aku belum ngeh hehe..
Keren…. sangat menginspirasi tulisannya.
Sudah lama pengen punya kamera dengan lensa yang cocok, tapi belum ngumpul rezekinya. Dulu sewaktu masih aktif sbg reporter di media cetak, suka pegang kamera inventaris kantor. Setelah jadi blogger, cuma ngandelin kamera di handphone….
Hai Mas Nur, aku pun kadang masih suka pakai kamera hape di kondisi tertentu. Kalau untuk kamera mirrorless kupakai kalau memang butuh foto yang kualitas high res dan lebih tajam.
Pasti mantap ni lensa, hasilnya aja sekeren itu.
Tepatnya lensa ini enteng dan ringan buat dibawa kemana aja 😀
Waah.. keren tu, cocok untuk travel blogger.
jadiii kapan kamu mau motret akuh koh.
Aku ke Palembang, kita nggak bertemu. Sediih~
Aku ke Jakarta, kita juga nggak bertemu.. sedihh :((
Belum pernah pake Olympus. Eh si Olympus ini yang gagal dibawa ke Krui waktu itu ya?
Betul yang gagal aku bawa ke Krui mbak Dee.. tapi gak gagal aku bawa ke Tidore 😀
Ini sih nggak cuma sekedar lensanya yang bagus, tapi emang skill motretnya yang jago..jadi bikin tambah komplit hasil nya..
Hehe.. ya begitulah kita juga perlu belajar skill fotografi dasar.
Sony Alpha Koh…, nanti yang ini diwariskan saja, lumayan hasilnya bagus buat jalan-jalan.
diwariskan ke siapa? 😀 yaa saat ini rejekiku masih di Olympus, bli..
Kohded plis deh ah
Aku udah cukup minder baca tulisanmu
Jangan bikin aku makin minder liat foto2 kecemu doooong
Duh, itu ya, foto makanannya menggoda banget minta dicomot
Foto2 lainnya juga bercerita sekali
Memang sih lensa yang kece ditangan yang tepat jadinya perpaduan top markotop deh
Wekekeke… makasih ya mbak Arni.
Tajam, Ded!
Apa yang tajam?
Pantesan fotonya kece ternyata lensany oke banget. Saya juga lagi pengin lensa fix buat sony. Semoga bisa dibeli
Buat investasi cari duit balik mbak.