Perasaan deg-deg-an setiap akan melakukan perjalanan jauh acap kali hadir. Saya itu seperti orang yang akan menghadapi peristiwa besar atau sudah kadung senang dan mulai memikirkan apa saja yang akan saya dapatkan pengalamannya. Sama seperti perasaan besoknya bakal nganten mungkin?
Terus terang saja selama di Palembang saya belum pernah mencoba naik kereta, sebab perjalanan ke luar kota Palembang memang lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi untuk memudahkan mobilitas. Namun, kali ini perjalanan saya bersama Yayan (@omnduut) akan mencoba naik kereta dari Stasiun Kertapati Palembang menuju Stasiun Tanjung Karang Lampung. Wah ada apa kami ke Lampung?
Pertama Kali Naik Kereta Api di Palembang
Ini kali pertama saya menginjakkan kaki di Stasiun Kertapati. Berada di daerah Seberang Ulu dan menjadi stasiun utama yang ada di Palembang ini masih memiliki jalur yang bisa melewati ke beberapa daerah yang ada di Sumatera Selatan termasuk menyebrang provinsi seperti Kota Bandar Lampung.








Rumah saya cukup jauh jaraknya menuju stasiun kereta, saya butuh waktu kurang lebih 1 jam perjalanan. Berbeda dengan rumah Yayan yang lebih dekat karena satu jalur. Kami janji bertemu di Stasiun Kertapati pada malam hari karena mengambil jadwal kereta kelas Executive pukul 21.00.
Suasana malam hari jauh lebih ramai dan padat karena sebagian orang lebih menyukai bepergian di malam hari karena bisa tidur di kereta dan besok paginya sudah sampai di tujuan. Saya mengikuti arah jalan Yayan berjalan karena dia memang sudah terbiasa menggunakan kereta api termasuk membooking tiket.
“Keren yo stasiun kereta kito ini,” seru saya ke Yayan.
“Ya iyolah. Keretanyo jugo nyaman, Ded.”
Kami berjalan ke mesin cetak self check in. Yayan memberikan tiket kereta api punya saya yang sudah dia pesan online. Sekarang banyak online travel agent yang menawarkan promo-promo menarik untuk tiket kereta. Salah satunya pegipegi yang juga memiliki rute lengkap untuk semua jenis kelas kereta api. Kita tinggal memilih rute yang dituju kemudian melanjutkan ke transaksi. Pembayaran juga beragam, bisa lewat transfer ke ATM, kartu kredit hingga internet banking. Untunglah semua masalah tiket sudah diatasi oleh Yayan, saya tinggal terima beres *nyenggir*.

Melewati petugas yang sudah memanggil kami untuk segera masuk ke dalam karena kereta akan berangkat. Perjalanan ke Bandar Lampung ini kami mengambil tiket seharga Rp 180.000. Interior dalam kereta lumayan lega untuk merentangkan kaki ke depan, ruangan ber-AC, ada aliran listrik untuk mengisi gadget dan terpenting suasananya nyaman. Bagi kita yang membawa barang banyak bisa meletakan di atas kabin.
Di tengah perjalanan, ada petugas kereta yang menjalankan tugasnya memeriksa tiket penumpang. Selain itu juga ada yang menawarkan makanan dan memberikan selimut untuk penumpang. Saya masih antusias merasakan bermalam di kereta sedangkan Yayan sudah menutup seluruh badan dia dan bersiap tidur.
Kejutan Dari Biduan Bandar Lampung
Perjalanan malam hari memang tidak terasa lama karena waktu kita lebih banyak dihabiskan tidur, walau sesekali saja saya terbangun untuk mengecek situasi. Kereta akhirnya tiba di Stasiun Tanjungkarang, stasiun kereta ini berada di pusat kota dan mudah dijangkau sama akses transportasi. Kedatangan kami ke Bandar Lampung dalam rangka akan melanjutkan perjalanan ke Krui, kabupaten Pesisir Barat yang terletak di Lampung Barat.
Saya bertanya ke Yayan mengenai siapa yang akan menjemput kami ke Krui? Perjalanan ke Krui dari Bandar Lampung membutuhkan waktu sekitar delapan jam.

Yayan memang serba misterius, dia tipikal travelmate yang lebih detail dan matang persiapannya. Baru saja saya menyusul dia dari belakang ke arah mobil, tiba-tiba saya sudah dikagetkan siapa orang yang menjemput kami di stasiun.
“Bang Indraaa!” teriakku. Ya ampun rasanya bisa jumpa sama Bang Indra itu kesempatan langka di tengah kepadatan waktu panggungnya MC.
Singkat cerita, ternyata Bang Indra sudah mendapat informasi kalau kami akan datang ke Bandar Lampung dan Bang Indra mau mengantarkan kami ke rombongan. Jadi kami masih punya waktu beberapa jam untuk di-host oleh Bang Indra sekaligus menemani dia ke lokasi acara.

Kami singgah sejenak untuk sarapan pagi di rumah Bang Indra dan melanjutkan makan siang di tempat rekomendasi Bang Indra, tempat makan ini harganya lumayan murah untuk ukuran kami bertiga. Selama perjalanan topik obrolan kami seputar perjalanan Bang Indra ke Kerala Blog Express.
Singgah ke Talang Air Pringsewu

Berhubung kami diculik oleh Bang Indra, maka kami pasrah saja mau diajak melihat apa. Bang Indra memutarkan stir mobil ke arah kanan. Dia ingin mengajak kami melihat talang air yang dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Talang air yang masih kokoh ini berupa besi yang dibentuk setengah silinder, lalu disangga dengan tiang-tiang besi.
Talang Air Pringsewu berada di Desa Pajaresuk, talang air ini merupakan jalur irigasi yang dibangin pada tahun 1928. Waktu saya berdiri di atas jembatan, saya masih melihat ada aliran air di bawah saya. Cukup bikin saya bingung, soalnya di atas ketinggian 25 meter masih ada aliran air?



Dari atas jembatan, kita bisa menikmati indahnya hutan kota dan cocok untuk berfoto-foto dengan latar silinder besi. Bagi kalian yang ingin melancong ke daerah ini memang disarankan menggunakan transportasi pribadi. Rute yang bisa ditempuh dari Bandar Lampung akan melewati Pasar Pringsewu kemudian menuju arah Kotaagung.
Kami tidak lama berada di Pringsewu sebab rombongan dari Mbak Rien, Mbak Dee dan Yuk Annie sudah menunggu kami untuk melanjutkan perjalanan ke Krui.
***
Foto kereta api punya Heru. Soalnya waktu berangkat saya terlewat dokumentasi.
Baru mikir pemandangannya kayak apa naik kereta Palembang – Bandar Lampung, eh ternyata naiknya kereta malam. Gak ada pemandangan deh kalo gitu. Hihi.
Jarang sekali mendengar eh membaca cerita naik kereta di Sumatera. Padahal jadi alternatif yang seru juga ya.
Naek kereta ke Lampung, harus sabar ketika babaranjang melintas 😀
Babaranjang???
Kereta batu bara rangkaian panjang
Ini ya yang waktu itu diceritain o, ada kereta dari Palembang ke Lampung. Pasti asyik banget ya, ada pilihan alternatif, ga hanya pesawat, tapi juga kereta.
Iya pilihannya beragam.
Oh, busa dibeli online juga toh keretanya. Aman kalau begitu. Ahahaha
Haha cus kan lu mau ke lampung ntar dari Palembang
baru tau, ternyata keren ya stasiunnya 😀
iya ni mbak, ntar mampir aja ke stasiun kertapati hehe..
Ku mau juga nyobain Naik kereta di daratan sumatera, itu jauh aja jaraknya dari rumah ke stasiun sampai 1 jam, kalau di sini seperti dari kabupaten ke kota
Naik kereta enaknya lintas Jawa sih, pemandangannya lebih kece daripada yang Sumatera.
Lama rasanya nda naik kereta api Executive, selalu budget sekarang haha. Perjalanan menggunakan kereta api di pulau jawa sudah hampir sama dengan tiket pesawat :(.
Iya, jadi kamu pilih kereta atau pesawat?
Cantik nian keretanyo. Saya udah duo kali ke palembang tapi katek pernah naik kereta. Sedih.
naik apo jadi?
Stasiunnya keren, keretanya jg nyaman ya
Iya nih mbak, semoga saja semua sarana transportasi umum kita nyaman dan aman.
Nah, asik deh kalau begini. Bisa lintas Sumatera naik kereta yang nyaman 🙂
Iya, lebih gampang kalau dari Lampung ke Palembang jadi bisa sekalian explore.
Wah, ikut bangga ternyata stasiun dan kereta api di Sumatera Selatan juga udah bagus.
Bang Indra terlihat baby face banget ya 😀
Kamu kapan ke Palembang?
Semoga segera 😀
Pengen nih, naik LRT Palembang
Wahhh mau nyoba ah dari lampung ke palembang naik kereta.
ke palembang dulu dong..
Keretanya keren ya, dijamin betah dalam perjalanan ini mah. Udah pernah ke Lampung sekali pas tahun 2014, rasanya pengen balik lagi. 🙂
Iya bang.. moga bisa traveling lagi ya..
Apa selesa perjalanan naik kereta api ini untik family?
Yes, especially if you chose executive class, Dan.
jembatan indah banget koh
bersejarah gitu…
Kereta api sekarang memang lebih nyaman, ya, Koh… Penasaran dengan sensasi naik kereta di luar Jawa. 180.000 itu, kelas bisnis, Koh? Apa eksekutif?
Kelas eksekutif hehe..
Wah pasti seru banget perjalanan berkerieta lintas Sumatera
Pemandangan sepanjang jalan tentunya indah banget ya
Enaknya jalan siang ya, biar asik menikmati perjalanan, kalau malam jadinya numpang tidur hehehe
Yuhu… cus ke Palembang mbak..
Wahhh pengen banget ini naik kereta lintas sumateraaaa. Idama banget
Berarti kamu kudu ke Palembang lah..
siaappp
Belum pernah dari Palembang ke Lampung. Kalau ke Palembang dari Lubuk Linggau sudah pernah. Pingin juga euy wisata ke Lampung, karena selama ini cuma ‘lewat doang’ 🙂
Cuma lewat kemana?
Jakarta
Aku pernah merasakan ni kereta api Lampung-Palembang, Ruarrr biaso haha..
Waktu kapan itu mbak Dedew?