Liburan kemarin, Paskah dan Maulid, lagi-lagi saya dan keluarga pergi jalan. Tiba-tiba kepengen datang ke BKB alias Benteng Kuto Besak buat lihat pemandangan malam Jembatan Ampera waktu malam dan paling enak tuh lihatnya dari BKB. Overall untuk Kota Pariwisata, saya melihat belum ada persiapan yang matang, apalagi Jembatan Ampera sebagai benchmark-nya. Di sana memang ada pasar malam, namun sayangnya pasar malam itu membuat saya dan keluarga tidak nyaman. Pertama, lokasi dagangan mereka semerawut alias asal ada tempat. Kedua, jualannya sejenis, misalnya ada yang jual kembang gula eh di ujungnya lagi kembang gula. Ketiga, musik udik, saya tidak suka sama musik-musik aliran bus kota yang diputar keras. Keempat, mana wisatawannya? yang ada orang-orang dari dusun…wew… gak komersil banget! Kelima, preman kampung mulai kelihatan. Keenam, para pramunikmat pun mulai muncul sama baingnya duduk ditempat remang-remang, saya sempat melihat ada yang sedang piting. Ah…
Namun, ironis kalau melihat sisi buruknya tapi setidaknya ada usaha dari Pemerintah Palembang buat lebih pro-aktif lagi agar Visit Musi 2008 dapat terlaksana dengan baik dan agar orang luar pun menyadari keindahan Kota Palembang. By the way, pulang dari sana kita langsung makan malem.. ah enaknya Nasi Ayam Kungpaw yang ada kacang mete alias kacang monyetnya… haha…
kepada Pemerintah Kota Palembang,
Agar terus pertahankan dan dilanjutkan pembangunan kota BARI ini,
saya sebagai warga yang pernah netap di kota Palembang sangant mendukung untuk kemajuan kota ini.
Agar kami yang lagi merantau enak dan nyaman untuk pulang kampung.
Terima kasih