In this farewell
There’s no blood
There’s no Alibi
‘Cause I’ve Drawn Regret
For the Truth
Of a Thousand Lies
“Ditemukan sesosok mayat terbujur kaku di sebuah kamar kost dengan kondisi memprihatinkan. Tubuh tidak terbungkus pakaian dan terdapat puluhan luka tusuk, serta alat kelamin korban hampir putus. Pelaku tertangkap beserta alat bukti sebuah gunting. Saat ini pelaku sedang dibawa polisi untuk diamankan dan dipintai keterangan sebagai pelaku pembunuhan sadis.”
PRAANNNG!!!
Layar kaca televisi itu berhamburan pecah oleh lemparan asbak di sampingku. Dalam kelam air mataku sudah tidak dapat mengalir lagi. Aku tidak dapat menerima semua ini. Harusnya aku yang ditangkap, bukan dia! Dia sama sekali tidak bersalah, akulah korban dan juga pelakunya.
* * *
Rasa menjijikan kala aku mengingat apa yang telah dilakukan bajigan itu terhadapku. Aku mulai berontak saat bajingan itu mengikat kencang diriku dengan seutas tali tambang. Bajigan itu membungkam mulutku sampai aku kesulitan bernafas, aku tidak ingin menyerah. Aku tidak rela tubuhku dinajiskan oleh bajigan itu.
AAAHHH….!!
Satu…
Dua….
Tiga…
Tiga belas…
Tusukan demi tusukan itu menembus kedalam tubuhnya yang sudah mengeluarkan hawa darah segar. Cairan merah pekat itu mengalir dari satu sumber. Diriku ikut ternoda oleh darah yang seakan berteriak kamu layak mendapatkannya. Aku berlari ke sudut dinding, meratapi apa yang telah aku lakukan beberapa saat lalu.
Hening.
So let Mercy Come
And Wash Away
“Pergilah!” sebuah suara yang telah melihat apa yang telah aku lakukan.
“Tidak kita pergi bersama,” seruku.
“Aku akan membereskan semua ini. Kau tidak perlu kuatir, tempatmu bukan disini.” Teriakannya membuatku tertegun sejenak.
* * *
What I’ve Done
I’ve Faced myself
To Cross out what I’ve Become
Erase Myself
And let Go of What I’ve done
Ruangan dingin berterali besi itu seolah diam seribu bahasa. Di depanku saat ini, ada sosok mata dari orang yang seharusnya tidak berada di dalam dinding-dinding dingin selama bertahun-tahun. Dia tidak dapat melawan sanggahan-sanggahan karena keluarga bajingan itu adalah orang yang berkepentingan di tempat ini. Mereka punya kekuatan, tapi aku dan dia punya kasih.
“Harusnya kau berkata jujur… tapi kenapa..” lirihku.
“Ada saatnya keadilan akan berkata iya, dan ada kalanya dia akan berkata dia. Tenanglah, disini tidak seburuk yang kau pikirkan. Ya, walau aku sulit tidur karena teman sekamarku suka mendengkur. Tapi tenanglah…”
Aku menggenggam erat kedua tangannya.
Put to rest
What you Thought of Me
Well I Cleaned this Slate
With the Hands of Uncertainty
For What I’ve Done
I’ll start again
And whatever pain may come
Today this ends
I’m Forgiving What I’ve Done!!!
“Maukah kau lari dari sini?” bisikku.
Dia tersenyum.
Song Credit : Linkin Park – What I’ve Done
cerita yang menegangkan dan juga mengerikan. hehehehe
lam kenal.
Toko Furniture Jepara adalah perusahaan yang menjual berbagai macam barang-barang mebel, dan barang-barang furniture yang Berkualitas, Terlengkap, dan juga harga yang sangat murah, kunjungilah websate kami tokofurniturejepara.com maka anda akan menemukan barang yang anda cari sesuai kebutuhan anda (sesuai selera anda), Bagi anda yang berminat dengan barang-barang kami, Jangan lupa hubungi kami melalui (info tokofurniturejepara.com) maka anda akan bisa langsung memesan barang-barang furniture yang anda inginkan dengan kualitas yang sangat bagus, okey gans. :hehe: ….
jangan lupa mampir ketoko kami ya bos kalau ada waktu okey, thanks.
serem juga nich… bikin merinding aja
Jadi, ke mana mereka kabur? ❓
tragis banget sih^^
saya penggemar lagu ini juga hehe,tapi kok kebayangnya transformer ya bukan pembunuhan?? 😛
cerita yang menyeramkan….hahahahaha