Setiap perjalanan pasti menemukan jalannya sendiri, hanya saja kita tidak tahu kapan waktunya datang. Dua minggu setelah balik dari Kerala, India, ternyata semesta membukakan jalan saya ke Maluku Tengah, tepatnya Banda Neira. Saya pikir sekalian berada di Maluku, kenapa tidak menambah hari keliling Ambon untuk solo traveling? Naluri untuk solo traveling kembali melatih kemampuan diri beradaptasi dengan lingkungan.
Nama Ambon masih terdengar asing bagi saya, apa yang menarik dari ibu kota provinsi Maluku tersebut?
Ambon termasuk kota yang kaya dan lengkap di Indonesia Timur. Panorama alam indah mulai dari gunung, laut, pantai hingga air terjun. Berada di bangunan paling tinggi saat ini di kota Ambon, saya dapat melihat secara utuh lanskap kota. Tidak lupa kearifan lokal orang Ambon menjadi pemanis dalam perjalanan saya kali ini.
Saya pun mencari referensi tempat wisata Ambon yang menarik dikunjungi dan sesuai passion traveling saya. Modal 150 ribu untuk menyewa ojek selama satu hari, saya diboncengi oleh Bang Edwin untuk berkeliling kota Ambon.
1. Deruan Ombak di Pantai Liang
Dalam perjalanan menuju Pantai Liang yang berada di Maluku Tengah, cuaca di Ambon sedang tidak bersahabat. Motor berhenti sejenak untuk berteduh dari hujan. Harus saya akui kalau berkendara di Ambon memacu adrenalin, maka saya pun enggan ketika ditawarkan untuk membawa motor seorang diri. Untung saja Bang Edwin tahu medan jalan, maka kami sampai di Pantai Liang.
Pantai Liang dulu sempat dinobatkan sebagai pantai terindah di Indonesia tahun 1990-an. Lokasinya berada agak masuk ke dalam, melewati hutan dan jalan berkelok. Setelah membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000, saya mencari lokasi enak untuk menikmati lanskap Pantai Liang.
Deruan ombak terus menghantam bibir tembok seolah ingin menerobos masuk. Laut sedang tidak tenang. Sepertinya waktu kunjungan saya sedang tidak tepat untuk menikmati pasir putih atau sekedar duduk di bawah pohon rindang. Sebelum meninggalkan Pantai Liang, saya berfoto diatas anjungan yang menjadi ciri khas pantai tersebut.
2. Kampung Bola Tulehu
Tempat saya berdiri melihat anak-anak muda sedang berlatih sepakbola adalah sebuah desa yang bersejarah. Dari sini lahirlah para pesepakbola nasional. Sebut saja seperti Ramdani Lestaluhu dari Persija, Alfian Tuasalamony, Hasim Kipuw, dan banyak lainnya. Tidak ada orang yang tak mengenal mereka di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu.
Bang Edwin mengantarkan saya sampai ke lapangan sepakbola. Dalam perjalanan dia berkata, “Semoga saja kita beruntung bisa lihat mereka lagi latihan bola, Bang.” Melihat para anak-anak tersebut sedang latihan ada rasa tenang sambil menikmati suasana sore. Mereka terbagi menjadi dua kelompok yaitu mulai dari usia 8 hingga 13 tahun.
Kedisiplinan menjadi kunci keberhasilan, di balik seorang pemain hebat ada orang hebat di belakangnya. Saya melihat ada seorang pemain yang diberi hukuman untuk push-upkarena terlambat datang latihan. Hukuman yang bijak, pikirku. Hampir saja saya dan Bang Edwin terbuai tak ingin beranjak melihat serunya mereka sedang latihan.
3. Memegang Belut Raksasa di Desa Waai
Sejak melihat foto Helena di Instagram, nama Desa Waai selalu terngiang di kepala saya. Lokasi Desa Waai berlawanan arah dengan Desa Tulehu, namun masih satu jalur. Saya ingin melihat dengan mata kepala sendiri, ditambah rasa penasaran begitu besar untuk melihat langsung Morea atau nama latinnya Anguilla Bicolor.
Selain Desa Waai, ada satu desa lagi untuk melihat Morea yaitu Desa Larike. Hanya saja jarak ke Desa Larike lumayan jauh. Saya langsung menceburkan diri di dalam kolam yang dialirin Sungai Waiseleka (Air Jernih). Kolam ini menjadi tempat tinggal Morea yang bersembunyi di balik berbatuan. Nantinya, ada pawang dari penduduk setempat yang akan memanggil Morea menggunakan telur. Morea senang dengan bau amis, sehingga mereka akan langsung keluar begitu mencium bau amis.
Rasa penasaran saya tertuntaskan ketika memegang Morea secara langsung. Geli!
4. Sunset di Pantai Natsepa Sambil Menikmati Rujak Ambon
Senja turun di kota Ambon yang sukses menutup perjalanan saya. Bang Edwin mengajak ke Pantai Natsepa menikmati rujak. Rujak Natsepa lumayan terkenal di Ambon. Banyak penjual rujak yang berjualan di pinggir Pantai Natsepa.
Pada dasarnya, rujak buah ini sama seperti rujak buah lainnya yang menggunakan bahan dasar kacang tanah dan gula merah. Kemudian diberikan potongan buah-buahan seperti papaya, nanas, jambu, bengkoang, manga dan buah pala. Ulekan dari mama-mama penjual rujak memang juara. Seporsi rujak Ambon dengan rasa segar, pedas, asam, dan manis memberikan sensasi aduhai.
Menikmati Perjalanan ke Ambon Layaknya Rumah Kedua
Ada banyak kegiatan yang bisa kalian pilih dan lakukan selama di Ambon. Namun, traveling bukan banyaknya tempat yang dikunjungi tapi bagaimana kita menikmati tempat tersebut bukan?
Seperti pengalaman saya bermalam di Hotel Santika Premiere Ambon. Ini bukan kali pertama saya bermalam di properti milik Santika Hotel. Saya pernah punya pengalaman di Santika Premiere ICE BSD dan Santika Radial Palembang. Keduanya memberikan pengalaman yang mengesankan bagi saya. Kalau kalian sering bermalam di Santika Hotel tentu saja kalian tidak akan luput dengan aroma lemongrass yang menjadi ciri khas hotel tersebut.
Begitu tahu kalau Ambon memiliki Santika Premiere Ambon, pastinya saya ingin mencoba staycation dalam rangka solo traveling saya di kota Ambon. Hotel Santika Premiere Ambon termasuk hotel bintang empat baru dan masih tahap proses pembangunan.
Dari sekian banyak pilihan hotel yang ada di Ambon, tentu saya punya alasan kenapa memilih Santika Premiere Ambon sebagai hotel nyaman di Ambon.
Bisa Melihat Lanskap Kota Ambon
Berada di daerah Tanah Merah, Hotel Santika Premiere Ambon saat ini menjadi hotel dengan bangunan tertinggi di Ambon sebab memiliki 16 lantai! Dari lantai 16 Hotel Santika Premiere Ambon, kita bisa melihat lanskap kota Ambon 360 derajat yang dikelilingi oleh pemandangan indah mulai dari laut, teluk Ambon, perbukitan hingga perpohonan hijau. Lanskap kota ini belum dimiliki oleh bangunan lain manapun yang ada di Ambon. Benar-benar indah!
Saya membayangkan saat Hotel Santika Premiere Ambon selesai dibangun, bisa menikmati mocktail di atas rooftop hotel. Apalagi pemandangan malam kota Ambon tak kalah gemerlap dengan lampu warna-warni yang menghiasi Jembatan Merah Putih.
Bisa Melihat Kearifan Lokal Sekitar
Sebelum memesan hotel, biasanya saya akan mengecek terlebih dahulu lokasi hotel. Alasannya, akan memudahkan kita apabila nanti ingin mencari tempat makan atau objek wisata Ambon yang terdekat. Di waktu malam, saya bisa berkunjung ke Maluku City Mall dan Ambon City Center. Adapun nanti Hotel Santika Premiere Ambon pun juga akan ada sebuah mall baru berada di bangunan yang sama. Kita tidak perlu jauh-jauh kalau ingin ke mall untuk mencari hiburan.
Salah satu kegiatan yang saya senangi saat traveling ke tempat baru adalah berkunjung ke pasar tradisional di pagi hari. Ada banyak hal-hal baru yang saya jumpai saat berkunjung ke Pasar Mardika, pasar yang cukup tua di Ambon. Dengan menggunakan angkot jurusan Tantui, saya menapaki tiap sudut pasar mencari sesuatu yang unik dan belum pernah lihat.
Pasar Mardika seperti jantung bagi warga lokal menemukan kebutuhan mereka. Aroma ikan segar begitu terasa, suara bising angkutan umum, dan ratusan orang berlalu-lalang keluar masuk wilayah pasar. Menarik!
Kamar Luas dan Nyaman
Hotel Santika Premiere Ambon memiliki 143 ruang kamar yang terbagi menjadi Deluxe, Executive, Premiere, dan Premiere Suite. Namun untuk saat ini pembangunan baru berjalan 70 kamar untuk kamar Deluxe. Sisanya masih on progress untuk memenuhi kebutuhan tamu-tamu yang akan merasakan pengalaman bermalam di Santika Premiere Ambon. Tamu-tamu yang menginap berasal dari beragam kepentingan, bisa jadi menikmati liburan atau business trip.
Tipe kamar Deluxe yang saya dapat memiliki jendela kamar yang menghadap ke arah Jembatan Merah Putih dan lautan luas. Luas kamar lega membuat saya bebas bergerak di dalamnya termasuk istirahat malam tanpa khawatir gangguan.
Fasilitas kamar Deluxe seperti standar Santika Premiere lainnya. Tersedia TV LCD lengkap dengan saluran TV kabel, coffee & tea maker, toiletries, serta shower air panas dan dingin tipe terbaru yang membuat sensasi mandi lebih segar.
Kalian juga bisa memanfaatkan jasa laundry seperti yang saya lakukan, biaya laundry lumayan terjangkau. Apalagi bagi saya yang kemarin melakukan perjalanan hampir 3 minggu tentu saja butuh pakaian baru layak pakai.
Saya suka dengan interior dalam kamar serta kamar mandi. Serba baru dan bercorak minimalis dengan dinding keramik di seluruh bagian kamar mandi. Kesan nyaman dan rileks bisa didapat saat kucuran air shower langsung menyentuh kulit tubuh.
Pengalaman bermalam di kamar Deluxe saja menyenangkan, apalagi kalau bermalam di kamar tipe Suite yang dilengkapi dengan bath tub? Hehehe…
Menu Nusantara ala Gandaria Restaurant
Di mana pun kalian pergi, selalu akan pulang ke rumah. Santika Hotel tahu bagaimana membuat kita rindu “rumah”. Keunikan dari Santika Hotel adalah menyajikan menu-menu makanan serba nusantara sehingga tiap pengunjung dapat mencicipi langsung kuliner nusantara setempat. Misalnya, kalian bisa menemukan Papeda di Hotel Santika Premiere Ambon. Makanan sagu yang dilengkapi dengan kuah ikan kuning ini menjadi makanan favorit saya dari Gandaria Restaurant. Papeda yang ditambahkan biji kenari untuk sensasi crunchy.
Selain itu, menu Buntut Goreng yang akan membuat lidah merasa lengket karena bumbu-bumbu meresap hingga ke daging. Selain itu untuk minuman andalan dari Hotel Santika Premiere Ambon yaitu Jus Gandaria yang berasal dari buah gandaria. Cita rasa asam, manis dan segar bercampur menjadi satu.
Menu sarapan pagi di Gandaria Restaurant juga menyajikan beberapa station set seperti menu main course, appetizer, dan dessert. Kalian bisa menikmati santap pagi dengan pemandangan terbaik dari kota Ambon.
Promo Harga Kamar Murah via santika.com
Jalan-jalan hemat di Ambon terasa semakin puas kalau bisa mendapatkan promo harga kamar murah di Santika Premiere Ambon. Cara mendapatkan promo harga kamar murah di Santika Premiere Ambon bisa melalui santika.com.
Umumnya kita memesan kebutuhan traveling lewat Online Travel Agent (OTA). Namun, tahukah kalian kalau sering kali apabila kita memesan kamar hotel lewat website justru bisa dapat harga lebih murah?
Santika Hotels memberikan penawaran harga bersahabat yang lebih murah dari harga OTA. Caranya hanya memesan via santika.com kalian bisa mendapatkan harga kamar yang di jaringan Santika Hotel manapun termasuk Santika Premiere Ambon. Tentu saja bukan hanya harga murah, tapi kalian bisa mendapatkan fasilitas-fasilitas lain yang ditawarkan lewat santika.com.
Apabila kalian ingin mencari alternatif menginap di jaringan Santika Hotels di Kota Ambon, maka Hotel Amaris bisa jadi pilihan. Hotel bintang dua ini juga bisa dipesan melalui santika.com untuk penawaran harga spesial.
Santika Premiere Ambon tempat menginap yang memukau di antara gunung berapi yang megah, pantai berpasir putih dan spot menyelam menarik. Jika ingin merasakan suasana “The City of Music” kalian bisa pergi ke deretan arah Amplas atau Jalan Sam Ratulangi. Ada banyak café-café kekinian dengan suasana yang nyaman dengan pilihan makanan yang enak.
Selain itu kalian juga bisa nongkrong di warung kopi untuk mencicipi kopi khas Ambon yaitu Kopi Rarobang yang terbuat dari rempah-rempah seperti jahe, cengkeh, kayumanis, gula pasir, sereh, dan kacang kenari untuk menghangatkan tubuh di waktu malam.
Yakin kalian tidak tergoda mencoba pengalaman solo traveling bermodal 150 ribu keliling kota Ambon?
Hotel Santika Premiere Ambon
Jl. Jendral Sudirman No.88, Ambon 97128
[email protected]
Hotel Amaris Ambon
Jl. Diponegoro No. 82084, Ambon
[email protected]
BandarQQ365 Situs Judi BandarQQ Poker QQ Domino 99 Online. Login dan daftar bandarqq365 bonus situs judi poker qq online, download apk di Android, IOS, iPhone Anda, mainkan game kartu dominoqq atau domino99 bandarqq.
HematQQ Situs Game Poker Domino QQ Online BandarQ Terpercaya. Situs judi qq online terpercaya hematqq dengan deposit paling murah memiliki beragam permainan kartu online seperti poker, dominoqq atau domino 99, bandarq / bandarqq.
DewapokerQQ Situs Judi Poker Online QQ Domino 99 BandarQ. Login dewapokerqq situs judi online paling bagus mudah menang daftar dewa poker qq agen domino99 dan bandarq terpercaya uang asli.
[…] Kampung Tulehu menghilang dari pandangan saya. Motor bebek melaju ke arah kota Ambon. Senang sekali melihat wajah Tulehu yang […]
[…] balik traveling dari Ambon bulan lalu, saya sempat dua minggu mengalami sakit punggung akibat keberatan membawa ransel. […]
Besar betul ikan belut…geli aku mau pegang!
[…] menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Tulehu, Ambon. Ambil penerbangan mulai dari Jakarta menuju Ambon sekitar 3,5 jam. Biasanya paket tur lokal akan menawarkan perjalanan di Banda Neira untuk 5D4N […]
busett belutnya gede banget,,, kenyang tuh berbuka makan belut
[…] sendiri membuat saya banyak kesempatan belajar untuk lebih mengenal kemampuan diri sendiri. Di Ambon, saya mendapat banyak pelajaran berharga. Sendiri di kota baru tentu ada rasa takut. Saya belajar […]
Itu beneran belut? naga kali!!!!
Mantep inponya!
Seringnya kita membayangkan kalau ambon itu pedalaman karena daerah timur indonesia. Tapi banyak sisi eksotisnya selama kita mampu untuk mencapai kesana. Artikelnya luar biasa!
Ambon kotanya bersih yak, saya kira agak2 gimana gitu. Trs belut raksasanya bisa dimakan ga ya ka. Liatnya ngeriiii….hihihi
belutnya gak boleh dimakan mbak, karena sakral bagi orang setempat.
[…] membuat kami tidak tenang sebagai tamunya. Abba memberitahu kalau besok kapal tidak berangkat ke Ambon, namun dia masih mencari solusinya sejak […]
Kapan ya ku bisa solo traveling lagi? Haha nagih euy.. 😀 Enak juga keliling sama motor ya Koh Ded, cepet trus bisa lebih deket sama masyarakat lokal.. Itu kece berat view-nya dari hotel..
itu morea kok aku geli sekaligus merinding liatnya hahaha yg kecil aja ga berani eh ni gede bgt..
Ih sudah terbayang-bayang pengen ke Ambon dan Banda Neira. Nanti kalau sampai ke sana, nyontek itinerary ini ah 🙂
serius neeeh? wah… mau mau mau…
makasih tulisannya Koh..
sama-sama mbak..
Wih, itu belutnya raksasa bener ya, Koh. Segedhe itu. Hiyy… Kalau saya ya gak berani pegang. Hehe.
Btw asyik banget ya Koh solo travelingnya. Banyak tempat dan hal-hal baru dikunjungi di Ambon. Trus nyaman banget ya nginep di Hotel Santika 🙂
Iya… geli-geli gimana gitu… semoga bisa jadi referensi buat tempat nginap pas di Ambon ya.
Beluyt raksasany bikin tertantang euy, pengen jga megang t binatang ati2 kesentrum aj ya… Kunbal ya
ga ada setrum mas.. tenang aja.
itu belut di pegang, apa gak licin kak? aku paling risih pegang hewan yang sejenis ular..
licin mas 😀
Ke Tulehu kenapa gk ke pemandian air panasnya koh?
Oh iya, udah sah lah ke Ambon klo udah cobain jus gandaria dan pepeda kuah ikan kuning 🙂
Aku lupa buat ke pemandian air panasnya 😀 yang ke desa waai pun itu muter arah balik lagi haha..
wah, kayanya seru banget tuh ko nikmatin sunset di Pantai Natsepa sambil ngerujak.
sedhap-sedhap gimana gitu ya 😀
btw, ga nyangka harga Santika Ambon sehemat itu di santika.com
bisa dijadikan referensi untuk menginap kalau ke Ambon nih koh.
makasih infonya ya koh.
iya di Ambon menurutku wisatanya lengkap banget mbak.. Semoga jadi referensi tempat menginap di ambon ya.
Aahh..Ambon Manise, kapan ya saya bisa kesana. Tanah impian..Banda Neira..jalur sutra,keren liputannya koh, bermanfaat banget. Makasih ya.
Semoga saja aku bisa balik lagi ke Indonesia Timur lainnya.
Tulehu, sejak baca novelnya Mas Zenrs jadi terngiang dengan tempat itu. Apalagi ada kolam dengan belut raksasa juga. Menarik sekali ya, Koh. Ambon dan Banda Neira masuk dlm wish list saya dari dulu. Semoga suatu saat berkesempatan menjejak di sana.
Betul.. beruntung bisa mengunjungi tempat-tempat keren di Ambon.
Hampir 3 minggu di Santika – Ambon, masih ada sambungan ceritanya ga bang Deddy…
Gak 3 minggu kok di Santika hehe..
Wah jadi pengen icipin rujaknya, amaris dan santika ambon bagus juga ya
Semoga nanti bisa ke Ambon ya..
Ih, gede banget !
emang.. gede dan geli..
item lagi !
Ternyata di Ambon dah ada Santika juga ya?
Hehehe, didoain tahun depan dah bobo berdua, bahkan kruntelan bertiga kooohhh 😀
Aamiin.
Duh asiknya yang sampai ke Ambon, sayang aku tak pandai mbonceng motor tapi kalau ada ojek perempuan boleh juga sih nyoba hehehe.
Kemaren baca juga tentang rujak nastepa ei blog lain, kayaknya aku harus coba kalau ke sana, menggiurkan.
Dan itu lhoooo… Pasar tradisionalnya, menarik untuk didatangi.
Iya masih banyak tempat yang belum lengkap aku datangi mbak Don.
Ya ampun Ambon indah banget..bisa megang ikan gede gituuu..hotel Santika juga nyaman banget deh..makasih artikelnya koh..mupeng..
Pengen balik lagi ke Ambon :p
Ya ampun Ambon indah banget..bisa megang ikan gede gituuu..hotel Santika juga nyaman banget deh..makasih artikelnya koh..
Iya gak tau gimana hidup Belut di sana mbak.
waah saya pernah segitu juga keliling Tidore. 150 ribu dan senyum manis.. hehe..
seru ya traveling kayak gini, semacam let’s get lost aja.
Banda neira always be on my wishlist ?
Iya pengen balik lagi ke sana.
ditunggu sharingnya koh
ambon itu eksotik banget
suka banget liat perkampungan tepi pantai
apalagi kulinernya ajib punya…
iya emang keren..
Sempat difilmin cerita sepakbola Tulehu, keren eyyy hehe
emang..
Koh, boleh ijin share fotonya di ig gak?
Foto yang mana nih?
Lumayan buat referensi menginap kalau ke Ambon nih Santikanya, makasi Ko. Itu belutnya dimakan nggak sih Ko? Guede banget yaa, luar biasa ajaib kayak pokemon, hehe.
ya gak boleh dimakan, belut ini jadi hewan peliharaan warga lokal.
Rujaknya pakai pala? wah pasti bakal hangat badan setelah menikmatinya 🙂
seperti rujak biasanya kita makan mbak.
terbaik koh. ditunggu ke ambon lagi ya koh Amatoo
aamiin semoga saja ada kesempatan buat balik ke Ambon ya.
Nyari ulasan soal kuliner babi di Ambon sampe akhir artikel, ternyata ngga nemu. Hehe.. Harusnya banyak yang jual ya di Ambon. Saya baru inget pernah ke Ambon waktu liat foto Jembatan Merah Putih. Anyway, asik euy foto-foto kuliner di Santikanya.
Aku pun juga gak nemu kuliner Babi di Ambon. Tapi akan jadi PR buat ku someday saat ke Ambon ya..
Gede bener tuh belutnya.. kayaknya pada gagal fokus ke belut. Hhaa
hahaha.. mau pegang juga ya.
belutnya licin nggak koh? Hahaha
jelas licin dong 😀
rambut si bapak yg pegang belut mngingatkan saya sama bejita hehee
haha.. kalo aku mirip sama dedy corbuzier zaman dulu.
hahaha waduhh,