Selesai jalan dan keliling Gramedia Expo, belanja beberapa judul buku yang mana Gramedia Palembang sini belum ada. Saya diajak ke pantai Kenjeran. Mungkin, bagi orang Surabaya sendiri pantai ini udah bosen ya? Tapi bagi saya yang baru pertama kali ke pantai, tentunya neh pemandangan yang baru.

Pantai ini ada tempat bermainnya, ya semacam permainan anak-anak kecil gitu, karena secara nggak langsung pihak pengelola juga mengambil tiket masuk ke dalam pantai. Namun, sayangnya kebersihan dan tata letaknya kurang terjaga. Masih banyak sampah yang berserakan.

Semakin sore, cuaca di pantai ini kurang nyaman. Badan saya kerasa lengket walaupun cuacanya sepoi-sepoi. Untung norak saya nggak keluar, kalau keluar ya bisa-bisa saya teriak-teriak gitu sembari suara saya ikut terbawa angin. Ciee…

Waktu kami mau pulang dan makan Lontong Kupang yang dijual dekat pantai, ternyata ada anak-anak kecil yang baru saja pulang habis tangkap kepiting. Keren… dan saya baru tahu kalau umpan dari kepiting itu kepala ikan. Cara menangkap kepiting juga mudah, katanya cukup umpan dipasang dalam jaring dari kawat lalu tinggal dicemplungin saja ke dalam laut.

Pesona pantai Kenjeran ini suka dipakai sama orang untuk hunting foto, ya wajarlah… saya sendiri saja kalau ada kamera yang oke saya juga mau berfoto ria, dan bila perlu mengabdikan foto saya bak seorang foto model. Hahahaha…

Selesai dari situ, saya ke pasar. Pasar dekat pantai? Udah ketebak dums apa yang mereka jual? Souvenir-souvenir yang terbuat dari kulit kerang, cangkang keong, gelang, kalung. Selain itu ada juga yang jual ikan, udang, teripang, dan belut yang sudah dikeringin.

Oh ya, awalnya saya pikir gambar ini Jembatan Ampera, Palembang. Mirip kan? Ternyata jembatan itu memang dibangun untuk menghubungkan Makasar Madura dan Surabaya melalui jalan darat. Tapi nama jembatan itu saya nggak tahu :p. Udah tahu dari fenny, namanya Jembata Suramadu.