BerandaBlogrollGoedemorgen, hoe gaat het met je?

Goedemorgen, hoe gaat het met je?

Author

Date

Category

Memori otak saya kembali ke 3 tahun yang lalu, saat obrolan saya dengan teman yang studi di Fontys, Belanda via friendster. Saat itu saya nggak punya gambaran tentang masa depan, saya nggak tahu setelah lulus dari sekolah ini mau melanjutkan kuliah atau nggak. Sayang, sekolah saya saat itu masih kurang memberi info perguruan tinggi dan beasiswa luar negeri. Saat itu info hanya diberitahu sama anak-anak yang sering mengikuti lomba/menonjol atau dari tempat bimbel yang memang menelurkan siswa-siswa terbaik.

Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan saya mendaftar di kampus itu. Baru tahun kemarin baru saja lulus dengan predikat Sangat Memuaskan. Boleh dikatakan saat itu pengetahuan saya tentang melanjutkan studi di luar negeri masih rendah, yang ada decakan kagum lihat teman-teman saya yang melanjutkan studi di Malaysia, Taiwan, RRC, Kanada, Singapura, dan Jepang. Hanya beberapa dari teman saya yang murni mendapat beasiswa, rata-rata dengan modal orangtua. Ternyata, modal pernah kuliah di luar negeri nggak menjamin gampangnya mencari pekerjaan di negeri orang maupun negeri sendiri. Ujung-ujungnya teman saya pulang kampung dan meneruskan usaha keluarga mereka masing-masing.

Cerita teman saya yang mendapat beasiswa dari Fontys, Belanda, dia berbagi kalau saat itu masih sedikit orang Indonesia yang tertarik untuk studi di Belanda. Jadi, peluang dia untuk dapat beasiswa itu besar. Lucky she! Dia hanya memasukkan aplikasi pendaftaran dan tinggal menunggu hasil untuk wawancara.

Bicara tentang kendala studi di Belanda, selalu terbesit soal penggunaan bahasa. Bahasa belanda?
Wah saya hanya bisa ngomong:

Goedemorgen, hoe gaat het met je?
“Selamat pagi, apa kabar?”

Tapi, teman saya langsung bilang kalau media bahasa yang dipakai tidak sepenuhnya bahasa belanda, melainkan bahasa inggris.

karena bahasa Inggris dipergunakan oleh hampir semua masyarakat Belanda, termasuk program studinya. Bayangkan, ada lebih dari 1400 program studi berbahasa Inggris.

Bahasa inggris sendiri sudah menjadi bahasa internasional, mungkin karena bahasa ini juga bisa jadi hambatan mimpi kita studi di luar negeri. Untuk mengukur seberapa mampu kita dalam bahasa inggris, bisa dilihat dari nilai TOEFL/IELTS. Umumnya, standar minimal TOEFL itu 550 dan IELTS 6. Waktu masih sma, saya ingat teman saya yang sekarang masih studi di Kanada, harus test TOEFL sampai 2 kali, karena nilainya belum memenuhi standar. Selain itu tergantung dari program studi yang kita ambil, maksudnya ada program studi yang tidak terlalu menekankan bahasa inggris. Sementara saya? modal bahasa inggris saya masih belum maksimal, seingat saya nilai TOEFL masih berkisar 400-an. Hanya saja saya coba buat pahamin tentang bahasa inggris dan TOEFL saja, semoga saja ada peningkatan.

Dia juga menambahkan kalau untuk mengirim permintaan beasiswa ke lembaga tertentu syaratnya cukup mudah. Apalagi di Belanda, kita nggak harus menunggu dana bantuan itu cair terlebih dahulu barulah kita mendaftar, tapi sebaliknya yaitu mengisi aplikasi formulir yang sudah tersedia, kadang juga disertain esai dalam bentuk bahasa Inggris. Esai ini berupa motivation letter atau surat motivasi yang menceritakan latar belakang keinginan kita untuk studi dan sedikit tentang profil keluarga kita.

p.s : dek huang [rasa] dagdigdug cozy1

Deddy Huang
Deddy Huanghttp://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com
Artikulli paraprak
Artikulli tjetër

28 KOMENTAR

  1. wah kalo tentang bahasa belanda, saya cuma bisa bilang “lekker”, kata nenek buyut itu artinya “enak”
    semangat ya, sama2 cari beasiswa … kalo saya toefl-nya udah lebih dari cukup sih, meski waktu speaking grogi … (peace, curcol :-P)
    salam kenal nih dari sesama peserta kompetiblog 🙂 keep on struggling

  2. waduh saya seneng banget bacanya,berarti jaman tahun kedepan beasiswa bisa makin banyak lagi.lagi mikirin anak saya nih..heee

  3. huaaaa…
    kompetiblog ini bikin saya inget janji buat ikutan nulis juga.
    kakak saya udah teriak2 supaya saya menulis, tapi lagi ga ada ide.

    good luck ya mas,
    mari sama-sama berdoa supaya bisa ke belanda
    (^.^)v

  4. mungkin statistik yg menyatakan bahwa tidak banyak yg berminat sekolah di Belanda harus diupdate. Karena luar biasa sekarang persaingan mendapatkan beasiswa dimanapun negaranya. Saya mendapatkan yg sekarang setelah 4 tahun berturut2 mencoba. Salah satu kuncinya adalah formulis aplikasi kita, jurusan yang dipilih dan alasan yang kuat mengapa kita memilih jurusan tersebut.

    Dapat atau tidaknya pekerjaan, bukan hanya ditentukan anda lulusan dari mana, tapi juga prestasi selama kuliah, pengalaman dan motivasi pribadi untuk terus belajar dan maju.

    Bahasa Inggris? wajib hukumnya bisa kalau memang ingin mendapatkan beasiswa. TOEFL maupun IELTS score yang memandai bisa didapat dengan rajin latihan, trlebih lagi TOEFL yg very grammar based test. IELTS would be more challenging considering that it has writing part. Band 6.0 sudah jarang diminta, saat ini beasiswa memninta paling rendah band 6.5 overall, dengan tidak ada band less than 6 atau 6.5.

    Good luck buat sholarshipnya 🙂
    Ganbatte Kudasai!

    • Yup, karena itu saya bilang saat itu mbak :p~~ bukan saat ini :mrgreen:

      Wow.. mkasih mbak in, info skala IELTS-nya ternyata udah meningkat lagi ya. Iya, untuk mendapat kerja di luar negeri itu emank sulit, temenku yang baru balik dari Malay aja nggak tembus kerja disana, katanya GPAnya rendah dan belum punya pengalaman.

    • iyo wis.. jangan baso jowo mulu :D, ntar cengkoknya keluar pas ngomong pake bahasa inggris.. hahaha… *jadi inget waktu aku ke Surabaya, ngomong pake bahasa indo eh cengkok bahasa Palembangnya nonggol :mrgreen:*

  5. Zaman2 saya masih seusiamu, saya sering ngigau ini. Sekarang setelah karier dan posisi sudah diraih, yang terpikirkan bagaimana bisa vacancy kesana. itu ja….


    Alasannya pakde:
    Pertama, umur saya masih muda 🙂
    Kedua, ini adalah peluang 🙂
    Ketiga, kita nggak tahu khan apa rencana-Nya akan sejalan dengan impian kita? selama kita berusaha dan mencoba, Puji Tuhan, itu akan direstuin.
    Keempat, sampai saat ini karir dan posisi serta kemapanan belum saya penuhi seperti pakde 🙂
    Kelima, kepikiran juga vacancy disana pakde :mrgreen:

  6. goede morgen
    mooi weer hier in tokyo

    jadi? ke belanda nih ya? (iri.com)

    EM


    Wah gimana cuaca pagi hari ini di Tokyo? Udah masuk musim apa mbak disana?
    Belum tahu jadi apa nggak, nunggu keputusan dari juri :mrgreen: *ngarep.com*

  7. “Tuntutlah ilmu sejak dini sampai liang kubur”
    Serem ya ampe bawa2 kuburan hiiiiiii…

    Nah kamu yang bawa kuburan kesini :p~~ Ntar kamu dicari ama penunggunya loh.. xixixixi

  8. kueerreeennn!! kompetisii yang yoi! kalo kompetisi seperti ini angka akademik berlaku gak sih??? jangan2 ntar ada ranking angka2 akedemik rasis itu wakkakakakakak!!!

    Wah aku gak tahu kalo misalnya ntar dimasukin ranking angka akademik :p~~

  9. jujur pak kalo tofel nyerah ni, kalo percakapan , little2 i can, kalo bahasa belanda, ik nyerah pak, nda iso

    Katanya, bahasa belanda masih serumpun ama bahasa indo. Soalnya ada kata yang diadaptasi dari bahasa belanda. Jangan nyerah doms mas, toefl itu asik.. 😀

  10. jujur pak kalo tofel nyerah ni, kalo percakapan , little2 i can, kalo bahasa belanda, ik nyerah pak, nda iso

    Katanya, bahasa belanda masih serumpun ama bahasa indo. Soalnya ada kata yang diadaptasi dari bahasa belanda. Jangan nyerah doms mas, toefl itu asik.. 😀

  11. Wah Pantes dirimu pintar cas cis cus di blog yang isinya bhs inggris aja. lha TOEFL kmu bagus. Aku pengen pintar cas cis cus juga. Hikz… 🙁

    Trus dirimu skrg kerja atau gimana? setelah lulus Kuliah.

    Sekarang diriku kerja, tapi honorer aja… pengen kuliah lagi kalo gak punya kerjaan yang mapan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at [email protected]

Artikel Populer

Komentar Terbaru