Does he or doesn’t he?
Seringkali kita ragu sendiri sama orang yang dekat sama kita. Istilahnya yaitu pacar. Apa yang kita ragukan? Apa nanti dia pelabuhan terakhir aku atau nggak?
Siang tadi aku sempat diskusi sama teman, bicara tentang relationship. Apa saja batasan-batasan untuk status yang in relationship dan married. Setidaknya untuk masalah financial dan privasi (baik pribadi atau keluarga) punya batasannya.
In Relationship
- Financial : Nggak boleh tahu berapa jumlah aset pacar kita, karena ini privasi bagi dia.
- Privasi pribadi : Nggak boleh beritahu aib pribadi kita.
- Privasi keluarga : Nggak boleh beritahu masalah keluarga yang sedang terjadi.
Married
- Financial : Wajib untuk saling terbuka soal financial. Berapa jumlah aset satu sama lain.
- Privasi pribadi : Wajib beri tahu apa yang menjadi rahasia terbesar kita. Misal punya penyakit dalam atau punya masalah dalam hubungan seksual.
- Privasi keluarga : Sebisa mungkin diajak rembuk dan mencari jalan keluar.
Dari tiga poin ke atas, terlebih status in relationship. Aku mulai mendapat titik terang tentang keraguan yang terlintas apa nanti dia pelabuhan terakhir kita? Ternyata rasa ragu ini dapat dikalahkan dengan rasa kita percaya sama partner hidup kita itu.
Lalu aku kembali analisa. Kenapa bisa terjadi perceraian? Jawabannya karena masih ada titik ragu dan rasa nggak percaya sama partner hidup kita. Saat masih status in relationship, umumnya sifat aslinya nggak keluar melainkan sifat yang dibuat seolah dia itu sabar, dia bisa memahami kita, dan sebagainya. Mungkin kamu berpikir, orang yang statusnya in relationship saja bisa putus, kenapa yang married nggak?
Ternyata batasan-batasan baik do or do not ini secara kasat mata ada. Kesimpulannya in relationship harus menghargai privasi teman dekatnya itu selain itu bagaimana belajar menerima kekurangan (ego) dia. Tapi nggak menutup kemungkinan kalau kamu merasa dengan bercerita sama dia lebih baik, why not?
p.s : Mmm…
in a relationship vs married? single..
Hmmmm,…. Udah saatnya neh bro?…… Menurut saya seh (Status: Married), memang pada saat ingin memutuskan merubah status, In relationship ke married, banyak keraguan yang muncul, termasuk 3 hal diatas. Namun setiap keputusan tentu ada konsekuensinya, dan memang intinya ternyata ada pada “kejujuran” satu sama lainnya. Kejujuran yang menyatakan “inilah saya seadanya, tanpa topeng dan embel2 lainnya”.
-______- tidak akan pernah mengulangi kata in relationship again… *kapok* mode on
idealnya sih masa pacaran itu seperti masa percobaan, untuk mencari kecocokan 🙂
wah pembahasan kelas tinggi nih….
kalo menurut gua, kalo in relationship nya udah tahap serius, udah harus mulai terbuka segala2nya. biar nanti pas married gak kaget. biasa yang suka ada yang ditutup2i itu nantinya jadi bumerang dan bisa memicu perceraian.
Saya sangat setuju dengan komentar pak arman.
Karena salah satu kunci dari sebuah hubungan adalah keterbukaan dan komunikasi.