Iklan ‘SMART’ dengan tema maling ayam yang lagi diperiksa di kantor polisi, selintas tergolong lucu karena menyentil beberapa pihak yang melakukan tindak kejahatan lebih besar dari pada maling ayam tapi hukumannya ringan. Sementara maling ayam bisa dihukum seumur hidup.
Kemudian ada juga iklan Es Krim Cornetto, di dalamnya juga ada sosok polisi. Terakhir, iklan Body Spray yang dibilang TERDAKWA alias Terbukti Tidak Wangi.
Dari ketiga contoh iklan di atas, aku cukup risih dengan peran serta pak polisi di dalam kanca pariwara Indonesia. Apa korelasi produk mereka sama polisi? Etikanya polisi adalah “pengayom dan bukan pemalak” yang bersifat netral. Bukan sebagai ajang komersialisasi.
IMHO, periklanan di Indonesia suka membiaskan makna dan membuat konsumen bingung.
p.s : Pilih mana? korupsi yang dihukum cuma 5 tahun daripada maling ayam yang dihukum seumur hidup.
hmmm… gimana ya, menurut saya selama tidak melecehkan polisi sih ndak masalah, dan juga iklan jangan sampai membodohi konsumen
bisa nih tulis di surat pembaca
oke2 aja deh kayaknya…saya seh berharap tidak ada yang dicekal gara2 iklan..jadi nya nanti kreatifitas menjadi terbelenggu..
soal iklan lainnya, masih banyak yang lebih nggak etis mas. saking banyaknya sampai nggak bisa menunjukkan contohnya 😆
bagi saya sih nggak masalah Mas, mau iklan bawa pejabat pengadilan juga nggak masalah. 😆
saya malah mengharapkan mas, ada film yang di dalamnya terdapat polisi dan aparat penegak hukum lainnya terlibat mafia. kayak film india gitu, bagi saya menarik…., toh kenyataannya banyak faktanya…
salam.
Saya kurang tahu ya, tapi sepertinya belum ada keberatan dari instasi terkait sendiri.
Kasian, citra polisi bisa makin jelek kalo terus diiklan kan dengan cara seperti itu. meski memang kenyataannya mungkin banyak kejadian seperti itu
miris liatnya, jadi ingat kisah seorang ibu yang harus dipenjara dua bulan hanya karena mengambil buah 2-3 biji dari kebon tetangga 🙁