… those activity which have their origin in individual creativity, skill, and talent and which have a potential for wealth and job creation through the generation and exploitation of intellectual property …

UK Government – Department of Culture, Media and Sport

—oOOo—

Suatu kegiatan ekonomi baik barang atau jasa tertentu melibatkan proses kreatif dan inovasi dalam pembuatan dan pengembangannya. Di dalamnya ada tenaga manusia yang berperan penting dan menjadi modal utama untuk meninterprestasikan ide kreativitas menjadi sesuatu yang memiliki nilai untuk masyarakat. Industri kreatif adalah salah satu penggerak di belakang kegiatan tersebut.

Orang-orang yang berkecimpung dalam dunia industri kreatif bukanlah orang serba instan yang jadi dalam satu malam. Melalui keterampilan dan kreativitas mereka  mampu menghasilkan inovasi berupa karya intelektual yang memiliki hak cipta. Salah satunya adalah Timmy M, seorang desainer interior yang telah lama berkecimpung di dunia industri kreatif.

Awal perjumpaan saya berawal dari media online blog. Blog berjudul “Passion of Interior Design” ini berisikan tentang artikel-artikel interior yang ditulis oleh Timmy. Saat itu saya sedang mencari ide untuk menata interior rumah saya dan hasil pencarian mengarahkan ke halaman blog Timmy, panggilan akrabnya.

Melalui tagline Design with Love membuktikan kalau hasil kerjanya tidak sembarangan. Saya menyukai konsep-konsep yang ditawarkan oleh Timmy. Sederhana tapi tidak tampak murahan namun berkelas. Timmy mampu menuangkan proyeksi ide 2D menjadi 3D yang bersifat lifestyle dan elegan. Terbukti dia berhasil menuangkan permintaan saya ke dalam bentuk sebuah rak buku yang masih memiliki sisi oriental.

Apa yang selama ini telah Timmy kerjakan tidak menjadikan Timmy seorang ‘pekerja’ dalam suatu perusahaan. Melainkan seseorang yang tumbuh dari hasil paduan kreatifitas dan kemampuan dalam menjalankan usaha. Sering menjadi narasumber di tabloid-tabloid berkelas nasional seperti tabloid Rumah, bahkan kini menjadi narasumber artikel interior untuk koran Seputar Indonesia dan Media Indonesia. Ada yang membuat saya kagum adalah saat dia berhasil mengubah lantai 3 sebuah ruko menjadi kamar yang nyaman untuk pengantin baru.

—oOOo—

Kiprah Timmy dalam dunia interior tidak berjalan pada satu tempat. Kecintaannya terhadap dunia musik juga membuat prestasi tersendiri. Saya tak henti berdecak kagum dengan pengetahuan musiknya. Sebagai kontributor tetap majalah Sound Up dan situs creativedisc.com, Timmy pernah melakukan wawancara dengan Calvin Harris, King of Electropop.

Situasi persaingan industri yang semakin ketat membuat Timmy perlu memikirkan bagaimana agar karyanya terus dapat berjalan. Pekerja seperti Timmy lazimnya bekerja secara fleksibel dan mobile, self-employed, dan freelances karena usaha-usaha serupa semakin meluas. Namun, kendala di lapangan terkadang membuat Timmy berhenti sejenak untuk berkreasi. Salah satunya tukang yang tidak tetap membuat Timmy kesulitan untuk mendapatkan pengganti mereka. Padahal kalau Timmy memiliki tukang yang tetap efektifitas dan efisiensi kerjanya akan sangat membantu.

Disisi lain, terbatasnya modal untuk produksi. Akibatnya lulusan Desain Interior Trisakti ini kesulitan dalam mencari pangsa pasar yang telah didahului oleh perusahaan skala besar atau spesialisasi-spesialisasi operasi/produksi yang mengonsentrasikan diri untuk menghasilkan suatu jenis barang atau jasa tertentu. Padahal usaha desain interior ini menjanjikan kesempatan kerja baru, pertumbuhan ekonomi wilayah, pengurangan kemiskinan.

Waktu itu saya mengikuti seminar tentang pembuatan komik oleh Chris Lie dan Afif Numbo, dua orang anak Indonesia yang telah memberikan kontribusi dalam dunia perkomikan di kanca luar negeri. Chris sendiri memanfaatkan TIK agar dapat menjangkau klien-kliennya di luar negeri menggunakan email. Salah satu peserta menanyakan mengapa mereka tidak meminta dukungan dari pemerintah terhadap perkembangan industri kreatif?

“Sebenarnya industri kreatif memang membutuhkan dukungan dari pemerintah, tapi seperti kami (baca: industri komik) rasanya masih ada banyak orang yang membutuhkan bantuan daripada kami. Misalnya tingkat kemiskinan yang masih tinggi serta pengangguran.” jawab Chris.

Kalau boleh saya menambahkan dari jawaban Chris, bahwa industri kreatif sekarang butuh dukungan dari pemerintah melihat perkembangan industri kini makin berkembang. Hingga kini belum ada data mengenai persentase peran Indonesia dalam industri kreatif.

Mungkin yang dibutuhkan oleh para pekerja industri kreatif seperti Timmy adalah suatu asosiasi wadah untuk mudah mendapatkan bahan baku, pendistribusian produk, serta pengurusan perlindungan hak cipta bagi industri kreatif yang belum optimal yang memungkinkan produk untuk dibajak.

Selain itu TIK (Teknologi Informasi dan Komputer) juga mengambil peran dalam pemberdayaan industri kreatif. Pemberdayaannya berupa jaringan yang luas memanfaatkan media online agar produk yang ditawarkan dapat dengan mudah terjangkau Potensi ini dirasakan sekarang bahwa pengguna internet di Indonesia sudah cukup besar dan rata-rata mereka memerlukan konten informasi. Tentunya infrastruktur jaringan internet di Indonesia perlu mendapat perhatian khusus dalam masalah kecepatan koneksi.

Salam hangat,

Huang