Subuh tadi sekitar jam dua saya terbangun dari tidur. Berhubung tempat tidur saya dekat dengan pintu depan, jadi saya bisa dengar obrolan para pemuda kompleks yang suka nongkrong di depan rumah.
Terus terang daerah rumah saya memang sedikit rawan. Belum lagi para tetangga yang individualnya tinggi, lampu teras kalau malam tidak dinyalakan.
Ada cerita lucu waktu teman-teman saya yang baru pertama kali antar saya pulang. Besoknya mereka kapok. Ada yang bilang tersesat waktu keluar. Ada yang takut karena jalannya gelap jadi mereka lupa jalan keluar. Dan ada lagi saat papasan sama para pemuda kompleks.
Cuma yang kali ini beneran lucu dari yang biasanya mereka minum tuak atau buka musik dangdut volume kencang. Saya kayak dengar suara orang lagi presentasi. Betulan loh ini.. Jadi saya nguping pembicaraan mereka tanpa perlihatkan penampakan saya. Hihi…
Ada satu orang dengan nada luwesnya dia paparkan tentang keunggulan… BLENDER. Saat itu pikiran saya apa kagak salah presentasi produk tengah malam?
“Jadi gini ya ibu-ibu.. blender ini cukup tajam pisaunya. Dia bisa potong sayuran yang keras. Bla.. bla.. gitu ibu-ibu..” Celoteh si pemuda kompleks. Dibalaslah sahutan si pemuda itu dengan “Ooooh..” tapi suaranya justru bukan suara perempuan melainkan laki.
Lalu disusul lagi sama si pemuda kompleks, “Eh tanya dong yang bagian ini dan ini..” ajak si pemuda ke teman-temannya yang ia minta tolong berperan sebagai ibu-ibu rumah tangga lagi nonton demo masak.
Sudah bisa dibayangkan? Keren ya.. dan si pemuda yang lagi demoin cara pakai blender ini cukup lancar jelasin produk. Mirip sama SPG/SPB di mall yang suka menawarkan produk rumah tangga.
Sekali lagi sayang saya tidak lihat langsung hanya dari suara dan imajinasi saya untuk gambarkan kejadian subuh tadi.