Tidak ada jadwal traveling tentunya membuat saya cukup membuat badan meriang, pegal-pegal dan pusing. Seperti ada yang kurang dalam hidup ini ketika tidak ada kegiatan untuk traveling, terutama sebagai petani konten tentunya membutuhkan konten untuk tetap update. Lantas saya jadi berpikir di Palembang, apa yang bisa saya ulik lagi untuk dapat dibagikan ke kalian. Sehingga saya tidak lagi hanya membagikan tulisan mengenai 10 Lokasi Instagramable di Palembang hehehe…
Lantas kalau kita hanya di kota sendiri, enaknya explore apa ya? Berhubung saya domisil di Palembang, sudah pasti saya mencari lokasi yang dekat. Sebab kalau saya harus ke luar kota Palembang butuh waktu yang cukup lama.
Palembang sekarang bukan kota yang asing lagi. Setiap perkembangan baru di kota Palembang lebih mengarah ke infrastruktur pembangunan dan pergerakan ekonomi. Kota Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Sejarah mencatat Palembang pernah mencari ibukota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu. Kerajaan Sriwijaya seperti gema yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 sehingga dijuluki “Bumi Sriwijaya”.
Saat ini Kota Palembang sudah memasuki usia 1333 tahun, Sungai Musi pernah menjadi pusat perdagangan antar bangsa. Kapal-kapal angkut dari berbagai penjuru dunia juga pernah singgah. Saya suka membayangkan bagaimana padatnya arus lalu lintas di Sungai Musi saat itu. Memang pesona Sungai Musi yang terbentang panjang sulit dilupakan. Ada banyak aktivitas yang bisa terjadi di pinggiran. Sungai Musi ibarat jantung bagi warga setempat.
Saya memutuskan untuk menelusuri kembali objek wisata terdekat di Palembang yang pernah saya kunjungi. Namun, kali ini dengan cara berbeda yaitu saya seperti turis yang sedang datang ke Palembang.
Memotret Jembatan Ampera
Bermodal kamera ponsel saya mulai berjalan kaki melihat perubahan apa yang terbaru di kota ini. Kadang sebagai warga lokal, kita sendiri jarang untuk mengulik tempat tersebut lantaran pikir, “ah sudah biasa dilewati,” ternyata saya banyak menemukan pemandangan baru dari Jembatan Ampera ini.
Seperti yang kita ketahui, Jembatan Ampera ini menghubungkan daerah Seberang Ilir dan Seberang Ulu. Dulunya badan jembatan bisa diangkat ke atas saat kapal-kapal besar akan melintas. Bisa dibayangkan padatnya lalu lintas di darat maupun di sungai. Sisa kemegahan Sriwijaya itu akan tetap bisa dikenang sampai sekarang. Kita juga bisa menikmati bersantai di tepi Sungai Musi.
Melihat Sisa Rumah Peninggalan Kapitan
Berjalan kaki di atas Jembatan Ampera, saya berkunjung ke Rumah Kapitan Palembang. Kota Palembang tak luput dari jejak persinggahan bangsa Tionghoa saat itu. Sisa peradabannya dari keluarga Kapitan bisa dilihat di kawasan 7 Ulu.
Kapitan dari Dinasti Ming ini awalnya adalah pendatang, namun ketika Belanda datang menjajah, kapitan ini diberdayakan tenaganya untuk menjadi pengatur kawasan. Sehingga sang Kapiten memiliki tempat tinggal eksklusif di dalam kampung. Bangunan rumah kapitan lumayan mencolok oleh karena terdiri dari 3 rumah besar yang menjadi kantor, tempat tinggal serta rumah singgah untuk tamu-tamu yang datang dari jauh.
Uniknya, ketiga bangunan rumah ini menghadap ke Sungai Musi dan memiliki bentuk unik. Lantai dasar masih bangunan batu, sedangkan atasnya semua kayu. Tapi keseluruhan rumah ini tidak hilang dari sentuhan gaya rumah Palembang yang berbentuk limas. Bangunan ini memiliki area terbuka di bagian tengahnya yang berguna untuk jalur masuk udara dan cahaya matahari. Di bagian dalamnya, ada meja altar yang berguna untuk beribadah.
Santai Sore di Belakang Bekangdam II Sriwijaya
Saya berjalan kaki ke arah Jalan Sekanak, kawasan tua ini termasuk kawasan favorit saya di Palembang untuk melihat sisa bangunan tua. Salah satunya adalah bangunan Kantor Jacobson Van Den Berg yang berada persis di depan Bekangdam II Sriwijaya. Dulu saya pernah masuk ke dalam gedung tak berpenghuni ini. Suasana di dalam cukup menyeramkan tapi dari luar bangunan ini sering dijadikan lokasi foto pre wedding bagi orang setempat.
Berhubung saya sudah lama tidak datang ke kawasan Sekanak, saya lumayan dikagetkan dengan perubahan yang terjadi. Gedung tua ini sudah direnovasi dan dicat ulang dengan warna lebih mencolok. Tetap kece juga buat foto dengan latar gedung.
Ada satu tempat lagi yang baru saya ketahui kalau di belakang Bekangdam II Sriwijaya ternyata ada satu tempat bersantai sembari menikmati sore. Saat itu, seiring jatuhnya Kesultanan Palembang Darussalam, Belanda membangun pelabuhan yang dinamakan Boom Jetty di depan Benteng Kuto Besak, sekarang Perbekalan dan Angkutan Kodam II Sriwijaya.
Tempat ini saling berkaitan dengan gedung Jacobson van Den Berg ketika masih beroperasi sebagai tempat pergudangan dalam penyimpanan bahan dagangan baik itu, kopi, kapas, atau karet. Tapi sejak adanya nasionalisasi tahun 1957-1958 maka kawasan ini dijadikan fasilitas pemerintah serta kapal dari daerah Jalur. Sekarang, di belakang Bekangdam II Sriwijaya ini ada mushola dan tempat makan yang bisa jadi tempat kumpul. Suasananya adem.
Kapan Kamu Pegipegi ke Palembang?
Seperti itulah kegiatan yang saya lakukan untuk mengisi waktu kosong. Biasanya ada teman yang datang ke Palembang dan minta saya untuk menemani mereka jalan-jalan maka saya akan mengajak mereka untuk experience dengan sudut pandang lain. Selain itu mereka juga kadang bertanya ke saya mengenai bagaimana akomodasi yang hemat dan apabila ingin berpindah ke kota lain dari Palembang menggunakan kereta.
Biasanya saya akan menyarankan beberapa online travel agent yang bisa langsung dipesan ke teman-teman saya yang belum terbiasa memesan tiket secara online. Salah satunya adalah pegipegi. Situs ini sendiri sudah menghubungkan lebih dari 7000 hotel dan 30.000 penerbangan termasuk rute kereta api sehingga akan lebih fleksibel sekali ketika kalian sedang berencana untuk traveling. Sejauh ini kemudahan dalam pemesanan tiket, pembayaran dan harga yang bersaing. Bayangkan kalian bisa mudah melakukan pemesanan tiket hanya lewat ponsel. Kemanapun pergi ke wisata Indonesia dan luar negeri yang ingin dikunjungi, betul bukan?
Apalagi bagi kalian yang memang sedang berencana datang ke Palembang. Tunggu apalagi, saya akan mengajak kalian tak hanya sekedar jalan-jalan ke tempat wisata tapi juga bisa menikmati kuliner asal seperti pempek dan turunannya. Kita bisa bermain jadi turis bersama!
Untuk Ke palembang ini jika dari jakarta.
Angkutan yang murah untuk kesana naik apa ya?
Masa cuma jembatan ampera doang yg pernah kudatangi di palembang deh 😀 .. Next time kalau ke Palembang lagi, harus jelajah tempat2 lainnya..
Btw terinspirasi nih bikin artikel beginian buat ceritain Kota Padang hehehe..
-Traveler Paruh Waktu
Iya, sama kayak aku ke Padang juga belum semua diexplore 🙁
kmrn udah mo berangkat, eh batal hahaha, blm jodoh ni ke Palembang
Daftar yang acara fam trip itu ya?
Kalau ke Palembang, yang ada di pikiranku cuma pengin icip-icip pempek langsung di sana. Hehehe. Tapi kayaknya jalan-jalan ke tempat-tempat menarik seperti di atas wajib banget dilakuin, deh. 😀
Cicip pempek wajib yaaa… Banyak toko pempek yang jualannya enak semua
Hehe iya jadi pengin ngerasain langsung gimana enaknya pempek di kota asalnya ?
Kadang eksplorasi kota sendiri asik juga ya…ternyata ada tempat yang baru kulewati tanpa pernah melihat lebih detail seperti kawasan sekanak
Jembatan ampera keren juga dari dekat ya koh… Itu banyak Tempat-tempat hits yang loh deddy potret, seru sepertinya
Aku pengen ke Palembang, mau nyobain pempek di tempat aslinya.
Sekalian jelajah Kota Palembang sesuai saran Koh Deddy seru juga nih. Noted
pengen cobain lrt nya koh
Udah ke Palembang, kalau Ada rezeki pingin balik lagi yang pure jalan2, waktu ke Sana Ada urusan kerja jadi enggak bisa ke mana2 ?
Koh Deddy, aku tahun ini kurang jalan-jalan dan bener, badan dan pikiran rasanya kusut. Untung di Jakarta banyak taman dan museum yang bisa dikunjungi dan main jari turis ibukota deh.
Tapi baca ini aku jadi ingin buka Pegipegi dan beli tiket ke Palembang. Cuzzzz dulu ah
Koh Deddy, aku tahun ini kurang jalan-jalan dan bener, badan dan pikiran rasanya kusut. Untung di Jakarta banyak taman dan museum yang bisa dikunjungi dan main jari turis ibukota deh.
Tapi baca ini aku jadi ingin buka Pegipegi dan beli tiket ke Palembang. Cuzzzz dulu ah
Seru jg ya eksplorasi kota sendiri, aplgi kota besar sprti Palembang.
Tiap kali melihat postingan para blogger tentang Palembang yang langsung terlintas di pikiran saya adalah, “15 tahun lebih punya suami orang Sumatera Selatan, tetapi belum sekalipun saya menjejakkan kaki ke provinsi ini hehehe.” Padahal dulu mengkhayalnya kalau jadi menikah bakal sering ke Palembang. Pernah sih beberapa kali ngajak suami untuk jalan-jalan ke Palembang. Tetapi, memang ada aja halangannya. Haruslah saya suatu saat ke sini
waduh, emang keluarga suami sudah pindah dari Palembang ya?
Arrrrgh dari dulu pengen eksplore Palembang belum kesampaian euy
Dulu sih sering ke Palembang jaman masih ngantor, tapi ya gitu, namanya juga kerja, yang ada jalannya hanya hotel kantor hotel kantor
Kalau aku nyasar ke Palembang temenin aku jalan ya, Koh
Iya, kalau sudah kerja kadang biztrip suka susah buat kita punya waktu luang santai. Aku juga ngerasain kok mbak.
Palembang makin cantik yaa sukaa
Iya udah banyak perubahannya mbak Dedew. Mampirlah ke Palembang.
cita2ku kl ke Palembang poto2 di jembata ampera hahahah #citacitayangcetek hahahha abis keren banget, daaan tentu aja makan mpekmpek sepuasnya mpe perut begah 😀
Sayangnyo trip aku ke Palembang sekali ini tanpa Deddy Huang. Katek travel guide hihihi. Next trip yo Ded
Iyo ayuk.. Dadakan jugo kan ayuk ke Palembang. Yayan jugo masih di Eropa.
Hwa saya mauuu banget ke palembang… Saya taunya cuma jembatan ampera, padahal banyak jg tempat lain yang seru ya
Aku suka ke Palembang itu icip kulinernya kak, enak banget
Kak, tanya, ke semua tempat yang ada di sini, apa nyaman kalau bawa anak kecil?
Aku ingin coba ke sana naik kereta Tanjung Karang – Palembang deh.
Kota ini bakalan jadi wishlist kota favorit untuk next liburan…
ajib bener deh ah artikelnya memikat…
Duh kayaknya aku harus balik ke Palembang lagi neh dan minta Ko Ded guide aku, sekalian bayarin makan mie celor, pempek, es kacang ijo hehe.
Duh Palembang ini ternyata keren juga ya dan sepertinya asik untuk dinikmati
Duuh Palembang mupeng. Pengen makan pempek di tempat asalnya ??