Manhattan Hotel, nama hotel yang cukup asing saya dengar. Lantas saya coba untuk mencari tahu mengenai hotel bintang lima di kawasan Kuningan, Jakarta. Letaknya di pinggir Jalan Dr. Satrio atau persis banget sebelahan sama Kuningan City Mal. Tentunya ekspektasi saya mengenai hotel ini cukup tinggi, ditambah lagi harga kamar per malam yang tidak murah.
Saya mulai mencari tahu apa yang menjadi daya tarik dari hotel tersebut. Apalagi lewat situsnya gaya desain hotel ini mengambil tema urban design dari kota New York. Pokoknya ketika saya sudah mendapat voucher tiket hotel, saya sudah berbunga-bunga untuk staycation di Manhattan Hotel.
Sebagai informasi, saya sudah dua kali menginap di Manhattan Hotel Jakarta. Dua pengalaman saya tidak berbeda. Sama.
SERVICES
Proses check in lancar. Resepsionis sigap untuk melakukan proses pemesanan kamar. Suasana lobby hotel cukup lega dengan langit-langit yang tinggi sehingga membuat ventilasi udara lebih banyak. Hanya saja menurut saya interior lampu lobby cukup redup untuk ventilasi yang tinggi.
Manhattan Hotel punya 36 lantai dengan ruangan kamar sekitar 130 kamar. Lalu lalang turis Cina cukup membuat keramaian di lobby, termasuk juga di dalam eskalator. Saya menduga hotel ini biasa menjadi pilihan para turis Cina dan India daripada bule.
ROOM
Harga per malam sekitar 800 ribu hingga 1 juta rupiah, tergantung dengan ketersediaan kamar. Ruang kamar yang besar sehingga kita bebas untuk beraktivitas. Di dalam kamar sudah ada televisi kabel, air minum, meja untuk kita kerja serta lemari pakaian. Kamar yang saya dapat tipe twin bed, dengan kasur queen dan single.
Hanya saja perlu digaris bawahi. Impresi saya terhadap kamar hotel ini seketika langsung turun. Saya seperti menginap di kamar hotel tahun 90an yang minim dengan interior. Tidak seperti yang saya bayangkan untuk kamar hotel bintang 5 atau setidaknya dengan harga kamar yang dikeluarkan. Saya seperti bermalam di kamar klasik dengan perabotan klasik, lampu kamar minim pencahayaan. Hal yang cukup mengganggu sesaat ketika pendingin ruangan yang cukup berisik mengeluarkan suara. Selain itu sprei kasur yang sudah tidak menarik untuk ditiduri. Lantas saya bilang dalam hati; all right, next.
BATH ROOM
Lampu penerangan tidak begitu terang, bagi saya kurang begitu nyaman. Kekuatan semprotan shower tidak bisa memberikan pengalaman mandi yang berkesan karena air kurang kencang. Hotel ini tertolong dengan adanya bathtub yang bisa dinikmati oleh sebagian orang untuk berendam.
Kelengkapan amenities seperti sabun dan shampoo sudah ada. Hanya saya menggunakan milik pribadi karena suka kurang cocok dengan yang disediakan oleh hotel.
FOOD
Walau mengadopsi menu American Breakfast, nyatanya di Manhattan Hotel kalian bisa menemukan satu stand makanan khusus menu India. Kedua kalinya saya jadi berpikiran apakah hotel ini khusus untuk orang India?
Menu makanan cukup membingungkan karena tidak spesifik kelengkapannya. Menu makanan yang bisa saya makan tidak jauh dari kentang, telur dadar dan mie, jika ada. Selain itu menu sarapan baru bisa dari pukul 06.00 hingga 10.00, dengan menggunakan kupon voucher.
OVERVIEW
Tidak begitu banyak yang bisa saya kelilingi di hotel ini karena memang keperluan saya sebagai business trip. Nama dan rating hotel membuat saya berpikir kembali mengenai standar fasilitas sebagai hotel bintang lima dan harga yang cukup tinggi. Setidaknya hotel ini masih harus berbenah kembali mulai dari perabotan kamar hingga menu makanan. Jujur saya tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam manajemen hotel ini.
Selain itu untuk kalian yang bekerja sampai larut malam, wifi kamar akan putus di atas jam 2 pagi hingga pukul 6. Sehingga kalian bisa memanfaatkan internet sebaik mungkin.
Kalau misalnya kalian bertanya apakah saya akan rekomendasikan hotel ini?
Manhattan Hotel berada di segitiga emas Kota Jakarta. Pangsa pasar yang lebih mengarah ke bisnis dan pekerja. Sehingga bisa jadi konsep interior bukanlah hal utama seperti hotel mewah yang artistik.
Lebih baik kalian mencari hotel lain yang mungkin dengan harga yang sama, apabila ingin mencari hunian yang lebih nyaman dan enak dari interior. Alternatif misalnya menginap di apartemen, contohnya Somerset Grand Citra yang juga berada di kawasan Kuningan, persis di sebelah Lotte Avenue Mall.
Manhattan Hotel
Jl. Professor Doktor Satrio (samping Kuningan City Mall)
Kuningan, Kota Jakarta Selatan
Telepon: (021) 30040888
Saya pernah ngknep juga di hotel ini, impresinya kurang lebih sama, ga gitu sesuai dengan harganya. But I’m okay, karena duitnya dibayarin kantor sih, hahaha. Yang gw inget sih, naik liftnya puakng banget, plus pas di bathtub kamar mandinya gak ada gorden whish is langsung hadep2an sama kantor bank muamalat. Pas gw telp ke resepsionis dibilang gak keliatan kok dari luar,… yapi kan tetap aja yaa gimana coba kalau pegawai kantor depannya punya kacamata tembus pandang? Hahaha
Hahaha… Gpp kamu bisa punya pengalaman mandi yang mendebarkan.
berarti menang lokasi dan gedung tinggi saja sepertinya. Utk harga segitu kalau interior kamar & fasilitasnya “biasa”, kurang sepadan ya sepertinya
iya, cuma karena lokasinya strategis dan untuk keperluan bisnis maka tetap bisa jadi pilihan sih.
Hotel depan persis kantor suamiku, kelihatannya WOW apalagi namanya Manhattan, tapi udah 2 tulisan yang kubaca tentang review hotel ini ternyata kurang bagus, ada kejadian mati lampu segala pas nginep tahun baru…
Untuk yang datang sama keluarga mungkin akan boring mbak dengan interior sama menu makanan.
kemungkinan yg punya keturunan India, terus deket sama kedubes india dan china 🙂 penginapan di jkt emang mahal menurutku, apalagi kuningan yg merupakan segitiga emas Jakarta..
Bisa jadi gitu sih jadi marketnya kena banget. Cuma untuk ukuran bintang 5 dengan fasilitas kamar berbanding terbalik sih.