Satu dolar enam puluh delapan sen. Angka itu terpampang layar monitor.
Senyum bahagia mengembang di wajah Taufik.
“Akhirnya, pecah telor juga!”
Kanal YouTube milik Taufik sudah bisa menghasilkan adsense. Itu upah dari setiap iklan yang tampil saat orang menonton konten buatannya di YouTube. Terlihat rasa bangga di wajah Taufik karena usahanya mewujudkan hobi menjadi peluang pemasukan baru.

Banyak orang memiliki hobi, tapi tidak semua berhasil menjadikan hobi sebagai bisnis yang menghasilkan. Bahkan terkadang tidak menyadari peluang bisnis di balik hobi tersebut. Tak jarang hobi juga lebih bersifat konsumtif alias menghabiskan uang.
Andai saja sore itu tak melihat Taufik sedang menyimpan batok kelapa tua ke dalam loker. Saya tidak akan tahu kalau dia punya keahlian dalam bonsai kelapa yang bisa punya benefit.
Taufik adalah tenaga janitor kontrak di kantor lamaku. Seorang yang ulet dan rajin bekerja. Datang paling pagi, pulang paling akhir. Taufik juga yang dulu membantuku menyiapkan peralatan training hingga konsumsi saat akan memulai kelas training.
Taufik mengaku kalau sedang merintis usaha bonsai kelapa sebagai hobinya. Berawal mencari tahu lewat internet, dia mengetik kata kunci “cara merawat bonsai kelapa” hingga mencari informasi lewat media sosial. Ia mulai bereksperimen membuat bonsai dari tunas kelapa bermodal dari tontonan video YouTube. Meski ia sering mengalami kehabisan kuota data.
“Keren! Tapi bukannya sulit ya budidaya bonsai kelapa ini?” tanyaku penasaran.
Taufik mulai pun bercerita tentang perjuangan menggeluti hobinya itu.

Kelapa. Hampir semua bagian dari tanaman kelapa mulai dari batang, daun, sampai buah memiliki manfaat. Jadi jangan heran jika kelapa punya nilai ekonomi yang lumayan bernilai. Saat saya mengunjungi Kerala, India Selatan, kelapa merupakan komoditi bisnis utama warga setempat.
Daya saing dan nilai tambah produk asal kelapa terletak pada produk olahannya. Batang kelapa yang sudah tua dapat dijadikan bahan bangunan. Kayu dari batang kelapa juga dapat dimanfaatkan untuk kerangka perahu dan kayu bakar. Sedangkan, daun kelapa yang masih muda berguna sebagai perlengkapan berbagai acara keagamaan atau membungkus makanan seperti ketupat.

Daun kelapa tua dapat digunakan sebagai atap rumah, barang anyaman, hingga sapu lidi. Batok kelapa tua juga dipakai sebagai arang untuk memasak. Sabut kelapa adalah serat alami yang dapat digunakan untuk pembuatan tali.
Ini belum termasuk kelapa muda atau kelapa tua. Dagingnya bisa dijadikan berbagai makanan dan minuman yang laku dijual.

Berbekal keterampilan yang dipelajari dari komunitas dan media sosial, Taufik menekuni pembuatan bonsai kelapa sejak 2018 silam. Hasil karya bonsai kelapanya sudah berjumlah ratusan. Harus diakui bahwa tangannya cekatan menyulap batok kelapa tua menjadi sebuah bonsai kelapa hias bernilai ekonomi tinggi. Bahkan, pandemi kemarin harganya naik bisa berkali lipat.
Bonsai itu tanaman yang dikerdilkan dan ditanam dalam pot yang dangkal. Dalam bahasa Jepang, bonsai berasal dari kata “bon” yang artinya pot dan “sai” yang artinya tanaman.

Taufik bilang tidak semua tanaman dalam pot dapat disebut bonsai. Tapi cukup banyak tanaman yang bisa dijadikan sebagai bonsai, salah satunya kelapa.
Bonsai kelapa merupakan satu tanaman hias miniatur kecil dari bentuk ukuran tanaman aslinya. Terbayang tingginya pohon kelapa dapat disulap menjadi kerdil. Sungguh luar biasa!

Banyak orang bermimpi untuk bekerja sesuai hobi mereka. Harapannya, mereka bisa menjalani tugas dan tanggung jawab dengan senang hati. Namun, tak semua pehobi beruntung bisa mengubah hobi jadi menghasilkan uang.
Saya pernah mengingatkan dirinya, “Kamu perlu belajar keahlian baru, Pik. Walau pekerjaan sebagai janitor, tapi tetap butuh keahlian lain.” Hidup ini tidak boleh stagnan. Dia harus belajar membuat konten untuk dapat monetize hobinya lewat ekosistem digital. Bukan hanya menjual bonsai kelapa tapi juga menjual konten.
Perilaku netizen berubah semenjak pandemi Covid-19. Banyak bintang media sosial baru muncul sejak pandemi dengan konten-konten yang positif. Tapi bagaimana agar sebuah konten dikenali dan disukai oleh banyak netizen itu menjadi strategi yang menarik. Karena seringkali asal membuat konten tidak serta merta meningkatkan visibilitas akan konten yang diangkat.
Proses menjadi konten kreator bukan hanya sekedar membuat konten. Proses membuat konten itu panjang dan tak mudah. Mulai dari menemukan ide, riset, penyusunan naskah, membuat copy atau teks, proses syuting, editing sampai promosi konten.

Taufik yang haus, selalu berusaha menggali bagaimana cara membuat konten. Dengan senang hati saya membantu agar dia dapat membuat konten yang baik. Taufik masih muda, kemampuannya menyerap ilmu baru bisa lebih cepat. Saya menyarankan agar dia fokus membuat konten bidang yang diminatinya, bonsai kelapa.
Dalam pembuatan konten, kita harus menentukan tujuan apa yang ingin dicapai. Tujuan yang dimaksud ini misalnya jumlah visitor, views, like, komentar, atau tujuan lainnya.
Dengan mengetahui tujuan dalam membuat konten, ada dorongan dalam diri kita untuk berusaha mengoptimalkan konten agar sesuai dengan kebutuhan audiens.
Mengembangkan bonsai kelapa bukan tanpa kendala bagi seorang Taufik. Beragam kegagalan kerap dialaminya. Ia mengakui butuh kesabaran dan ketekunan untuk menumbuhkan tunas kelapa yang cantik agar menjadi sebuah bonsai. Apalagi jika harus dijadikan konten media sosial. Tapi seringkali proses kegagalan pun bisa jadi konten yang punya nilai kemelekatan yang tinggi. Karena netizen yang gagal juga tidak sedikit. Jadi menemukan teman senasib sependeritaan lewat konten media sosial itu bisa menumbuhkan kembali semangat untuk terus maju.

Dalam membuat konten, sering kali Taufik terbentur oleh peralatan yang terbatas. Ia hanya memiliki sebuah ponsel yang dipakai sehari-hari. Ponsel itu dipakainya juga untuk merekam sekaligus mengedit video. Saya bilang maksimalkan peralatannya agar nanti bisa menghasilkan.
Taufik semakin rajin untuk membuat konten video bonsai kelapa dengan ponselnya. Seperti menjadwalkan konten yang akan di upload setiap dua hari. Selain itu agar penontonnya bisa bertambah banyak, dia pun melakukan broadcast pesan agar orang-orang menonton videonya. Usaha yang patut dihargai bukan?

“Fik, bikin konten jangan pikirin dapat duit atau nggak. Fokusin dulu saja bikin konten videonya lalu upload yang rutin,” kataku saat itu.
Hal yang saya senangi dari Taufik adalah kegigihannya yang tinggi. Di waktu senggang, ia sibuk mengedit video dengan ponsel berkemampuan terbatas. Sesekali dia berpindah layar ke YouTube yang menayangkan cara mengedit video lalu dia praktekkan.
Kalau ada hal yang tidak diketahuinya, Taufik langsung bertanya ke saya mengenai tutorial edit video. Ia pernah mengungkapkan tekadnya membeli sebuah ponsel baru dengan kapasitas yang lebih besar. Agar bisa digunakan sebagai alat rekam utama dalam membuat konten.
Tidak ada proses yang instan untuk sukses. Taufik mengungkapkan dalam proses pembuatan bonsai kelapa butuh teknik sayat yang tepat. Serta rutinitas penyiraman air untuk tunas kelapa. Tanpa ketekunan dan kesabaran maka hasilnya tidak akan berhasil.

Pertama yang dilakukan adalah menentukan jenis bibit kelapa agar hasilnya sesuai harapan. Bibit kelapa yang agak tua biasanya lebih cepat tumbuh tunas baru. Menurut Taufik ukuran batok kelapa yang kecil paling diminati karena akan lebih mudah saat membentuk batangnya nanti. Setiap libur Taufik selalu berburu ke kebun kelapa milik orang untuk mencari batok-batok kelapa kecil untuk dijadikan bonsai.
Awalnya Taufik bingung untuk bagaimana cara membersihkan batok kelapa. Berkat koneksi internet internet kuat dan stabil IndiHome di kantor Taufik bisa menonton tayangan YouTube mengenai proses tersebut.
Peletakkan batok kelapa bisa dilakukan vertikal agar batok kelapa dikelilingi akar dan tanaman tumbuh tinggi. Bisa juga diletakkan horizontal yang menghasilkan bentuk bonsai kelapa unik seperti rumah siput. Sebelum menanam, pastikan dulu batok kelapa dibersihkan dari sabut yang menempel. Sabut ini perlu dibersihkan saat tunas sudah muncul.

“Untuk bisa terlihat jadi cantik itu, butuh waktu sekitar 4 bulan perawatan. Baru bisa dibentuk bonsai,” ungkap Taufik.
Awalnya kita bisa memanfaatkan botol bekas air mineral untuk dijadikan penutup bagian tunas kelapa yang di dalam pot sementara. Setelah nanti setelah berumur 3-4 bulan baru dipindahkan ke media pot yang lebih representatif untuk mempercantik ruangan.
Perawatan bonsai kelapa pun cukup mudah. Cukup sirami tanaman bonsai sehari sekali yaitu, saat pagi atau sore harinya. Namun, saat musim kemarau kamu harus lebih sering menyiramnya agar tidak kering. Peletakkan batok kelapa sebaiknya di tempat yang tidak lembab agar lebih cepat tumbuh tunas barunya. Meski terlihat gampang, namun Taufik banyak mengalami kegagalan pada saat menanam bonsai kelapa. Puluhan batok kelapa pun terbuang sampai akhirnya dia belajar lagi mencari tahu penyebab kegagalannya lewat internet.
Hobi budidaya bonsai kelapa memang masih hobi buat Taufik. Namun juga bisa side hustle buatnya. Ia juga mulai merintis pembuatan bermacam pot bunga unik untuk dijual. Di depan teras rumahnya, saya melihat banyak tumpukan pot bonsai dengan beragam ukuran. Kemampuan Taufik terlihat dari caranya membuat pot bonsai dengan hasil yang halus dan layak dijual.


Potensi ekonomi lewat bonsai kelapa cukup menjanjikan. Saya mendorong agar Taufik memperluas pasarnya lewat marketplace dengan bantuan koneksi internet kuat dan stabil seperti IndiHome.
Harga bonsai kelapa bervariasi. Dinilai dari kondisi, keindahan fisik juga jenis bonsai yang telah dibuat. Mulai dari Rp 50 ribu paling murah hingga Rp 1 juta. Sungguh potensi bisnis yang menarik bukan?

Kini tiga tahun sudah berlalu.
Siang itu saya mampir ke rumah Taufik. Di halaman rumahnya terlihat banyak tanaman bonsai yang telah dibuat oleh Taufik. Sambil menemani dirinya sedang sibuk menyayat tapis, kami pun mengobrol mengenai bisnis bonsai kelapanya sekarang. Bonsai kelapa karya Taufik bisa memberikan penghasilan dengan keuntungan besar mencapai jutaan rupiah.

Setelah tinggi bonsai kelapa mencapai 50 cm, barulah daun dan dahan rajin untuk ditekuk melengkung setiap hari agar tak kian tinggi.
“Makin unik, tua serta banyak cabang yang dimiliki bonsai kelapa, maka makin bernilai tinggi. Namun, tidak semua bonsai kelapa bisa banyak cabang karena tergantung gen serta perawatan sehari-hari,” ungkap Taufik. Peluang usaha bonsai kelapanya ini masih ada potensi untuk dikembangkan.


Harga bonsai kelapa dijual ke pasaran seharga Rp 250 ribu sampai dengan Rp 800 ribu per batang. Harga tergantung keunikan dan kesulitan perawatan bonsai kelapa. Bonsai kelapa yang dijual haruslah yang sudah dirawat minimal 6-7 bulan agar tunas tumbuh sempurna.
Walau permintaan bonsai kelapa kini tak setinggi saat April dan Mei tahun lalu, Taufik tetap menikmati hobinya ini. Baginya ketika sudah jadi hobi maka sudah tidak ada alasan lagi untuk khawatir.
“Kalau dihitung-hitung sudah dapat omset 80 juta selama 1,5 tahun ini, pak!” ujar Taufik. Dalam sebulan ia pernah menyanggupi permintaan hingga 20 pot bonsai kelapa di masa pandemi.

Saat ini Taufik tinggal melepas sisa-sisa koleksi bonsainya. Minimal 2-3 pot bonsai kelapa yang dia lepaskan. Sisanya dia simpan dan rawat kembali sampai mendapatkan hasil bonsai yang diinginkan.
Omset yang diperoleh tentunya sangat membantu keluarga untuk kehidupan sehari-hari. Taufik merasakan manfaat media sosial dengan koneksi internet yang kuat seperti IndiHome untuk sehari-hari. Andaikan dia tidak berani mencoba keluar dari zona nyamannya hanya sebatas hobi saja, akan berbeda kisahnya.
Memang butuh ketekunan. Awal Taufik hanya ingin belajar dari konten video tentang bonsai kelapa. Internet bagai membuka cakrawala pengetahuan bagi setiap orang untuk belajar. Penggunaan internet tak hanya berfungsi sebagai alat untuk pertukaran informasi. Tapi juga jadi saran aplikasi strategi bisnis, seperti: pemasaran dan penjualan.

Pemasaran di Internet cenderung menembus berbagai batasan konvensional. Pemasaran di internet sama dengan konsumen berhubungan langsung dengan penjual, walaupun penjualnya berada di pelosok. Atau sebaliknya. Media sosial, marketplace memotong banyak rantai distribusi yang pada akhirnya memotong harga jual produk. Semua berkat koneksi internet dan ekosistem digital.
“Fik, ingat nggak? Dulu aku paksa kamu belajar bikin konten video itu. Tujuannya buat sekarang.”
Kami tertawa bersama mengingat momen itu.
“Berawal iseng membuka tutorial cara budidaya tanaman bonsai kelapa dari tayangan di YouTube.”


Taufik yang mengingat usahanya di awal dan bagaimana manfaat internet sangat membantu dia belajar hal baru. Akibat internet, pemasaran terhadap produk dan jasa menjadi lebih interaktif saat ini. Orang telah menemukan berbagai manfaat internet untuk bisnisnya. Banyak UMKM kecil telah memanfaatkan koneksi internet demi menunjang bisnis mereka.
Taufik saya ajarkan bagaimana cara bermain media sosial agar dia bisa memamerkan hasil bonsai kelapa yang sudah dia kerjakan untuk menarik pembeli.
Adanya internet mendobrak batasan ruang dan waktu. Taufik bercerita kalau pembeli bonsai kelapanya pertama kali dari orang di Pulau Jawa. Dia tak pernah mengira kalau ada orang di luar sana yang tertarik dengan bonsai kelapa dan ingin membelinya. Namun, pastinya yang Taufik ketahui bahwa manfaat internet khususnya konten-konten video yang dibuatnya bisa menjangkau sampai ke luar kota Palembang.
Menguapnya batasan ruang dan waktu karena koneksi internet membuka peluang baru untuk melakukan bisnis dari rumah sendiri. Bisnis hanya sejauh genggaman tangan dan ketikan jempol saja berkat internet.
Pandemi 2020 ditambah terciptanya ekosistem digital membantu mempercepat digitalisasi ekonomi Indonesia. Tak hanya pengguna internet lama yang konsumsi internetnya meningkat. Tetapi jumlah pengguna internet baru pun bertambah secara signifikan.
Salah artikel menyebutkan dua orang remaja asal Banyumas yang melakukan budidaya bonsai kelapa agar dapat membeli kuota internet sekolah. Artinya, kebutuhan internet saat ini sudah menjadi primer.

Terlihat dari banyaknya orang-orang mulai memasang jaringan internet kabel di rumahnya. Pandemi cukup berdampak dalam mendorong penetrasi pengguna internet karena memang hampir semua kegiatan dituntut serba online.
Sayangnya literasi internet yang masih belum memuaskan prosentasenya. Seperti yang dilansir Kemkominfo digital used gap antara laki-laki dan perempuan sebesar 21%. Artinya akses internet dan teknologi digital di kalangan perempuan masih kurang. Selain itu, literasi digital di Indonesia masih terhitung rendah. Peringkat literasi digital Indonesia berada di peringkat 56 dari 63 negara di dunia.
Untuk mengurangi gap literasi penggunaan internet itulah saya beruntung sudah lama memasang jaringan fiber optik dari IndiHome untuk menunjang aktivitas sehari-hari agar internet selalu 24 jam. Bukan hanya saya saja yang menikmati jaringan koneksi internet stabil IndiHome. Ibu saya yang lansia pun menikmati koneksi IndiHome.
Karena terbiasa online, akhirnya mengubah perilaku masyarakat dalam aktivitas digital. Trend digitalisasi juga akan terus meningkat. Seperti yang dilakukan oleh Taufik untuk memasarkan bisnis bonsai kelapanya pun dapat meningkat dengan memanfaatkan ekosistem digital. Ia bisa berpromosi di media sosial, menjual bonsai kelapanya lewat marketplace dan menerima pembayaran lewat digital banking atau dompet digital. Semua jadi lebih mudah dengan koneksi internet stabil IndiHome.
Meski awalnya mendapatkan akses internet stabil masih sulit buat Taufik untuk mengunggah konten video ke kanal YouTube. Tapi seiring waktu Taufik mulai beralih pada jaringan internet kabel optik.

Penggunaan jaringan internet berbasis sinyal ponsel mendominasi membuat sebagian besar pengguna internet berpikir bahwa membeli kuota internet untuk perangkat ponsel saja cukup. Tidak terlintas kalau paket kuota sebaiknya hanya digunakan saat kita berada di luar rumah. Karena data internet yang ditawarkan oleh operator telekomunikasi biasanya berupa paket kuota. Yang berarti, begitu kuota habis, maka tidak bisa lagi menggunakan internet. Sementara untuk penggunaan internet di rumah, sebaiknya menggunakan layanan internet kabel khususnya fiber optik.

Di era serba digital sekarang ini, tiap anggota keluarga memiliki gawai sendiri serta kegiatan online favorit masing-masing. Ada yang gemar menonton video, ada yang gemar musik, ada juga yang gemar menonton film atau bermain game. Semuanya butuh kuota yang besar dan kecepatan internet yang stabil. Karena itulah, penggunaan layanan internet kabel seperti IndiHome menjadi jauh lebih menguntungkan.
Internet kabel tidak hanya menawarkan jaringan yang lebih stabil, tetapi juga memberikan bandwidth yang lebih besar. Artinya, kita bisa menggunakan internet sepuasnya tanpa perlu takut kuota akan habis.
Internet lambat menjadi kendala pertumbuhan ekonomi digital. Belum lagi kesenjangan internet juga terjadi karena biaya kuota yang mahal, membuat sifat inklusivitas internet tereduksi. Karena hanya bisa diakses oleh mereka yang mampu secara ekonomi.
Mengutip World Bank, kesenjangan digital akan akses internet di Indonesia masih terlalu lebar. Sebanyak 49 persen penduduk dewasa di Indonesia masih belum memiliki akses internet.
Kesenjangan ini terasa di berbagai dimensi ruang, ekonomi, dan sosial. Ini bukan saja dialami negara seperti Indonesia tapi negara maju pun. Taufik boleh dikatakan masuk dalam kelompok distribusi pendapatan rendah. Penghasilannya sebagai janitor memang masuk UMR. Hanya saja dia berusaha memanfaatkan internet untuk mengubah taraf hidup lewat hobi bonsai kelapa.
Salah satu faktor terjadinya kesenjangan digital pada masyarakat kini adalah kemampuan ekonomi. Harga gawai ataupun langganan akses internet dirasa cukup mahal untuk mereka.
Taufik, sebelum ada koneksi IndiHome dalam sebulan setidaknya menghabiskan nominal 100 ribu untuk paket data. Kalau kuota data habis, Taufik pun harus mengisi kuota “ketengan” atau menumpang jaringan wifi di kantor.
Taufik menambahkan, modal utama jadi pengrajin bonsai kelapa tidak cukup hanya pisau, cutter atau gunting saja. Melainkan modal inti lainnya adalah koneksi internet.
Koneksi internet memang jadi denyut nadi bagi para pelaku bisnis online. Dengan tersedianya akses internet dengan koneksi lancar dan cepat, tentu saja pelaku bisnis online bisa naik kelas.

Dia menyadari bahwa kalau hanya mengandalkan internet kuota data saja pasti akan lebih cepat boros. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk memasang wifi rumah unlimited guna mendukung aktivitasnya dalam mengunggah konten video di YouTube. Saat itu saya bilang ke dirinya kalau pasang saja paket termurah yang sesuai budget.
Beruntungnya Telkom Indonesia memiliki paket internet IndiHome mulai dari Rp 275.000/bulan untuk IndiHome Paket 2P hingga Rp 385.000/bulan untuk IndiHome Paket 3P Internet + TV + Phone. Serta dapat digunakan hingga 18 perangkat sekaligus. Dengan kecepatan seperti itu, tentunya orang-orang seperti Taufik tidak perlu takut lagi untuk memiliki akses internet 24 jam di rumah.

Cara yang dilakukan oleh Taufik adalah dengan menyisihkan uang sekitar 10 ribu rupiah setiap harinya agar bisa mendapatkan akses internet 24 jam dengan jaringan fiber optik cepat dan stabil. Murah bukan?

Kotak modem putih IndiHome sudah bertengger manis di rumah Taufik. Taufik mengambil paket internet kecepatan 20 Mbps. Cukup untuk dirinya dan keluarga menjalani aktivitas online sehari-hari. Kebutuhan data paling besar yang digunakan selain untuk mengunggah video ke channel YouTube nya juga dipakai untuk streaming oleh anak-anaknya.
IndiHome memang mendorong percepatan kehadiran internet akan mengatasi persoalan rendahnya akses internet (connectivity). Di sisi lain, kehadiran internet pasti membuka kesempatan belajar dan menumbuhkan kreativitas (creativity). Hal ini akhirnya menjadi sebuah tanggung jawab dari Telkom Indonesia untuk ikut berperan aktif mewujudkan pemerataan infrastruktur internet.

Tumbuhnya internet, media sosial dan ekosistem digital tentu merangsang kepercayaan diri dan kreativitas masyarakat mencari peluang baru berwirausaha. Seperti Taufik yang akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya.
“Sejak pakai IndiHome udah nggak malu tanya dan takut dianggap gaptek, Pak. Misalnya ada yang nggak tahu, tinggal browsing saja!”
Ruang digital memberi akses bagi pelaku usaha untuk bertumbuh dan memperluas pasarnya masing-masing. Membangun bisnis, idealnya berarti membangun jenama agar dikenal orang banyak. Supaya lebih banyak mendatangkan pesanan.



Taufik pun merasakan literasi digital sangat penting bagi penjual seperti dia. Terutama dalam melindungi data pribadi serta mencegah menjadi korban penipuan. Kemampuan dalam menggunakan perangkat teknologi memang dibutuhkan agar ketersediaan akses internet dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Kini, selain memanfaatkan media sosial untuk memasarkan kreasi bonsainya, Taufik juga membuka galeri bonsai untuk menarik para pembeli di rumah. Saat saya lagi ngobrol dengan Taufik, ada calon pembeli yang datang untuk melihat bonsai kelapa secara langsung.
Saat kita punya jaringan wifi maka tak akan perlu ragu dan perhitungan lagi untuk memanfaatkan internet. Segala kebutuhan jawaban bisa ditemukan dengan mudah.
Berkat ekosistem digital Taufik bisa berpromosi tanaman bonsai secara online lewat media sosial seperti Instagram dan YouTube. Menjual bonsai kelapa melalui marketplace. Menerima pembayaran lewat digital banking atau dompet digital. Hingga melakukan pesanan jasa ekspedisi pengiriman tanaman secara digital. Semua ini berkat koneksi internet kuat dan stabil IndiHome internetnya Indonesia.
Keren sekali ya dengan belajar mempromosikan produk lewat media sosial jadi semakin membesar jualan bonsai jadi sangat menguntungkan
bener mbak…
bener mbak…
Daebak Mas Taufik! Keren ih bacanya. Emang kalau udah niat dan hobby beda ya Mas Deddy, totalitas. Jadi ikut mau bilang makasih ke Mas Deddy karena sudah berkenan kasih edukasi ke Mas Taufik sampai bisa dapet omset 80jt dalam 1,5 tahun.
Artikel ini juga edukasi baru buat banyak orang, aku yakin banyak yang belum paham juga tentang bonsai kelapa. Aku bahkan ngira bonsai kelapa yang selama ini kulihat cuma anakan buah kelapa yang nanti bakal tumbuh gede dan tinggi kayak pohon kelapa biasa.
Bener jadi memberikan edukasi ke orang kalau selama ada keinginan pasti ada jalan ya..
Salut banget sama Mas Taufik. Bisa ngembangin hobi dari lihat konten YouTube sekarang juga jadi kreator di YouTube. Manfaat internet nih emang luar biasa banget, termasuk buat cari cuan tambahan ya… Salam ya Koh Deddy untuk Mas Taufik, semoga usaha bonsai kelapanya makin sukses ?
Iya aku suka lihat konten dia aja jadi ngiler pengen coba bonsai haha
Saya jadi ingat dengan ayah saya yang hobi bonsai kelapa juga. Membaca tulisan ini saya kok makin kepengen ayah saya juga menempuh jalan seperti Taufik. Benar-benar kisah yang inspiratif.
Coba aja diinfoin ke Ayah, siapa tahu dia juga bisa berhasil.
Masyaa Allah keren Pak Taufik. Aku baru tahu kalau kelapa bisa dibonsai. Ketekunan Pak Taufik membuahkan hasil bisa tembus omset 80 juta selama 1,5 tahun. Luar biasa ini. Untung pakai indihome. Pak Taufik lebih hemat biaya untuk internet dan koneksinya juga stabil dan cepat. Buat edit video dan bikin video juga cepat.
Iya sejak pakai wifi di rumah, dia bisa lebih hemat dan lebih produktif buat upload kontennya di YouTube.
Pekerjaan paling nikmat adalah hobi yang dibayar. Apalagi ini sekali dayung sampai danau toba. Jualan dapat, adsense dapat. Semua kalau udah tersentuh tekhnologi emang potensinya lebih besar. Btw benar sih, banyak orang punya hobi, tapi gak semua bisa memanfaatkannya jadi cuan.
Bener, makanya suka salut sama orang-orang yang bisa dari hobi jadi cuan ya.
MasyaAllah keren bgt pak Taufik. Sangat inspiratif, bisa menjadikan hobby sebagai ladang penghasilan.
Saat ini memang semua bisa dilakukan dengan internet ya. Termasuk untuk memasarkan produk
Bener, jadi praktis banget ya kalau udah ada internet.
Wah perkenalan dimulai dari balok kelapa. Menarik banget ini bisnis bonsai. Dengan dikelola secara digital makin menambah kesempatan untuk memasarkan produk
Bener mbak Zeneth.
Ini Taufik keren banget, kalau ke Palembang pengen lihat bonsainya langsung deh. Cerita inspiratif begini harusnya bisa memecut semangat UMKM di Indonesia ya koh
Bener mbak.. semoga saja yaa bisa menjadi artikel the best dari cerita dia ini.
Waaah, keren banget Pak Taufik. Saya jadi terinspirasi deh untuk membangun usaha saya juga meskipun bakatnya belum keliatan banyak hihi. Kemarin juga saya pakai Indihome tapi skrg udah ganti provider dan menyesal karena ternyata gak lebih bagus koneksinya huhu
Bener, kalau dia kemarin gak pasang modem internet wifi mungkin dia bakalan mikir kuota terus ya.
luar biasa, kisahnya. Memang segala sesuatu kalau kemudian ditekuni secara maksimal dan bertanggungjawab, akan membuahkan hasil yang tidak main-main. Apalagi ada dukungan sarana koneksi interner yang baik seperti indihome ini untuk media pemasaran, jadinya… klop!
Toss dulu.. makanya aku suka sama sikap gigih dia dan cepat.
Di era digital seperti ini, memang semuanya serba digital ya koh
Termasuk bisnis
Makanya penting banget adanya dukungan internet yang cepat dan stabil seperti IndiHome ini
Iya, kita pun juga harus bisa bergerak cepat ya.
Kisah yang sangat menginspirasi. Keren nih pak Taufik, mampu menjadikan hobbynya sebagai ladang penghasilan untuk menghidupi keluarga tercinta
banget.. menginspirasi banget ya.
Sangat khusyu sekali bacanya. Kisah Taufik yang sangat menginspirasi dari hal-hal yang mungkin tak pernah terpikirkan akan membawa manfaat sedemikian hebatnya di masa kini. Diceritakan dengan penuh ‘hati’, dan sangat sampai kembali ke hati yang baca.
Internet memang membuat gap digital, menjadikan orang-orang punya peluang yang sama. Tinggal bagaimana kita sungguh-sungguh dan mau belajar serta konsisten.
terima kasih yaaa, senang rasanya pesannya bisa tersampaikan.
Inspiratif banget kisahnya Taufik yang bisa memasarkan bonsainya dan dapat rezeki dari sana. Jarang-jarang kan ya Kak Deddy bisnis seperti Kak Taufik ini. Di dunia bisnis kaya sekarang, keberadaan internet ini sangat penting, soalnya kalau koneksi lambat bisa menghambat bisnis juga. Internet cepat dari IndiHome emang banyak membantu para pebisnis mengembangkan bisnisnya lewat internet.
iya, sekarang internet menjadi gerbang untuk kita mengais rejeki ya.
Kisah Taufik ini adalah kisah sukses memanfaatkan Internet untuk menunjang bisnis ya. Mulai dari mencari cara sampai menarik orang untuk membeli produknya. Saya baru ngeh soal bonsai kelapa. Biasanya yang dibonsai pohon kayu lain kan
Iya bonsai kelapa ini juga cocok buat tanaman hias di perkantoran loh.
Bisnis makin laris manis kalau kita terus mengupgrade kemampuan dan memasarkannya dengan luas. Adanya internet tentu saja memudahkan semua itu ya … Alhamdulillah kita hidup di jaman serba internet, sehingga semuanya terasa lebih mudah
iya aku pun jadi banyak belajar dari Taufik biar bisa tetap berkembang.
Waktu jadi wartawan, aku sering sekali bertemu pelaku UMKM yang ceritanya mirip dengan Taufik, bisa maju berkat internet. Semoga akses internet semakin merata dan manfaatnya bisa dirasakan lebih luas lagi ya
Iya, dan Telkom juga sedang meratakan internet di seluruh Indonesia kayaknya ya.
MasyaAllah…keren yah, dari internet mas Taufik bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Banyak sekali usaha online yang terbantu oleh dukungan internet tempat batasnya Indihome ini.
Perlu dicontoh nih, kegigihan mas Taufik. Saluttt!!
Terima kasih mbak sudah berkunjung ke blogku yaa…
Kisah Pak Taufik ini sangat inspiratif berawal dari hobi bisa menghasilkan seperti sekarang. Pak Taufiknyajuga keren karena mau belajar dan pantang menyerah serta melek teknologi juga. Jadi, usaha bonsai bisa dikenal banyak orang melalui Youtube, dari situ dapat penghasilan juga. Koneksi internet memberikan banyak benefit ya apalagi pakainya IndiHome, jaringan lancar terus bisa berkativitas tanpa batas.
Kita pun juga merasakan manfaat dari internet ya mbak.
Salut banget dengan orang yang gigih berbisnis ya. Apalagi diera digital ini belajar dari internet bisa di mana saja. Dipromosikan biar orang kenal. Konten is king keren deh. Semoga makin sukses bisnis bonsai-nya
Iya mbak,, konten tetap rajanya selama kita giat ya hehe
Gak nyangka bonsai kelapa bisa jadi bisnis yang ajib begini. Kebetulan mertuaku juga bikin bonsai kelapa. Tapi ya sekedar buat ngisi waktu senggang ala pensiunan aja. Beda ya sama anak muda jaman now. Apalagi udah melek digital banget. Hobi bisa jadi konten plus produk. Semua berkat IndiHome Internetnya Indonesia.
Bener sekali mbak Damar.. berkat internet ya..
Kalau memang hobi tuh beneran semuanya bisa diulik dan pada akhirnya apa yang kita senangi bisa dipasarkan dan menghasilkan rejeki. Salut dengan kegigihan kak Taufik. Ide membuat tanaman bonsai kelapa ini menginspirasi.
Bener ya, kalau kita udah niat pun jadi bisa asal ada internet.
kalau ngeliat kelapa tuh jadi keinget cerita rakyat yang katanya jadi asal usul kelapa. memang satu pohon itu bisa banyak manfaatnya.. mulai batang, buah baik yg bisa dikonsumsi maupun engga, sampai daunnya ya Ko.
iyaa, banyak banget manfaat dari kelapa ya.. dan ini ternyata bisa hasilin uang yang banyak.
Bonsai kelapanya bagus-bagus ya, saya jadi ingat dengan papa saya yang juga budidaya bonsai, tapi bonsai bunga kamboja sih hehe.
Apapun sekarang jenis usahanya bisa sekali dimudahkan untuk penjualannya dengan adanya internet ya.
Bonsai bunga kamboja juga bagus, dia bermain di estetika hehe
Semoga rezekinya Taufik untuk terus berkembang dengan bisnis yang dijalankan
Manfaatkan internet memang tidak asa ruginya jika terus produktif kreatif
Aamiin.. doain juga semoga tulisan ini bisa jadi the best biar bisa aku kasih kabar ke Taufik juga mba hehe
Akutu jadi sedikit tertohok, baca artikel ini sambil rebahan di kasur dan laptop nyala sendiri dari pagi, ngerasa kalau hidupku kayaknya jauh lebih useless daripada bang Taufik. Salut banget, selalu belajar dan pandai melihat kesempatan, sekarang tinggal memetik hasilnya nyiur si bonsai kelapa. Yang keren tuh, payment pake QRIS dong, beneran kualitas hidupnya meningkat bangeeet
Hehe. iya aku pun kaget kalau bisnisnya bisa sampai ke QRIS. Berkat internet emang.
Salut dengan Taufik yang panjang menyerah belajar dan bisa memanfaatkan teknologi internet untuk menjual bonsai baton kelapanya.
Jika dimanfaatkan dengan maksimal internet sangat membantu UMKM ya koh
Semoga saja tulisan ini memberi inspirasi yaaa
Salut dengan ketekunan Taufik dan juga semangatnya untuk belajar walau dengan peralatan dan koneksi internet yang masih terbatas di awal-awal dia belajar.
Salu juga buat koh Deddy yang mau menunjukkan jalan buat Taufik supaya karyanya lebih dikenal luas masyarakat, dan berujung duit juga akhirnya.
Iyaaa dia sekarang tinggal memetik hasil hehe
Internet dari IndoHome ini emang juara ya koh
Cepat dan stabil, pas mendukung kelancaran bisnis yang dimiliki
banget mba Dian…
Salut dengan daya juangnya.
Semoga semakin luas terbuka kesempatan bagi siapa saja yang gigih berusaha dan belajar mempelajari digital marketing. Sehingga jaringan internet cepat memang menjadi membawa kebermanfaatan bagi banyak pihak.
IndiHome sangat bisa diandalkan.
Betul sekali… kerasa banget manfaat internet ya.
Multi talent nih ya si bang Taufik ko Deddy. Bekerja juga, usaha bonsai juga dan sekarang merambat ke content creator luar biasa.
Ini tentunya karena internet IndiHome yang tanpa batas lancar….
Di rumah aku juga pemakai setia IndiHome, puasss
iya kalau dia hanya jadi janitor aja mungkin dia gak bisa kayak sekarang.
Waahhh Taufik keren banget, ini nih inspiratif banget, gak banyak orang yang mau belajar dan memanfaatkan internet. Peluang banyak asal mau usaha pasti ada aja jalan ya Koh. Jadi ingat dulu waktu Pramuka, kenapa lambangnya Tunas Kelapa? Ya karena itu, dari akar sampai daun, pohon kelapa tuh bermanfaat semua, dan menjadi bernilai jual tinggi.
banget… menginspirasi banget sih dia.
Keren Pak Taufik ini.
Berawal dari ceki-ceki di internet terus praktekin, lalu lewat internet juga dipasarkan, bagus tekniknya.
Sukses selalu untuk bonsai kelapa untuk konsisten digarap
iyaa ini dia lagi rawat biar nanti kalo ada musimnya bisa dijual mahal.
Bonsai buat aku sebuah tanaman yang imut-imut. Banyak orang Jepang yang suka sama tanaman ini. Kebanyakan malah orang-orang kaya. Gak nyangka kalau ternyata perawatannya cukup rumit ya. Terus sekarang memasarkan tanaman tersebut jadi lebih mudah karena ekosistem digital yang makin kece ini
Iya tanaman bonsai kelapa juga biasanya buat mempercantik ruang tamu kan hehe
Saat mau berusaha maka akan ada jalan, dan kita tidka pernah tahu dari mana datangnya rezeki itu. Termasuk dengan hadrinya internet, rezeki datang dari arah yang tidak disangka-sangka
iyaa selama ada niat yaaa
Salut ya Ded dengan orang-orang seperti Taufik ini. Gigih belajar, berusaha dan bersemangat mengubah nasib. Aku seneng lihat orang-orang seperti Taufik ini. Memberikan pengetahuan ke Taufik tentang pentingnya sales and marketing digital juga bagus untuk pengembangan usaha dia. Setidaknya dari hobi menjadi usaha, semua dijalankan sesuai dengan konsep kekinian, sesuai dengan perkembangan jaman.
iyo yuk, untung waktu itu tahu hobinya jadi bisa diarahin.
Halo kokoh.. apa kabar? Salam buat taufik semoga bisnis bonsainya lancar selalu. Barakallah.. berkat internet manfaatnya bisa dirasakan semua pihak.
halo Molly, kabar baek nih.. semoga Molly juga sehat ya…
Selamat ya kakk sudah monet youtubenya, tidak ada usaha yang sia2 asal di lakukan dengan konsisten.
Menjadi youtuber memang harus memiliki akses internet yg was wes wuss, Indihome hadir sampai pelosok negeri supaya masyarakat pedalaman bisa mengakses internet juga.
Bener kak…
Pengen ah kapan2 punya bonsai. Suka liatnya tapki agak takut gak bisa merawatnya 😀
AKu baru tahu kalau tanaman yang kyk gitu disebutnya bonsai kelapa 😀
Bisnis bonsai pun kini pemasarannya via digital yaa, karena itu dibutuhkan jaringan internet yang lancar. Apalagi alau gak sekadar jualan tapi juga berbagi konten positif seperti tips cara menanam dll ya.
Semoga sukses selalu bisnis temennya.
Ide usaha itu bisa datang dari mana aja ya. Apalagi ini bonsai kelapa loh. Bener-beenr out of the box idenya. Juga gak pasaraan dan jarang orang kepikiran. Bisa jadi peluangnya juga oke punya
Bener sekali…
Kisah Taufik sangat menginspirasi sekali. Pinter memanfaatkan peluang. Kemudahan akses internet dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Internet membuat potensi diri bisa ditingkatkan, hasil karya dapat dipasarkan dengan mudah untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas.
Iya berkat internet hehe
Bonsai dan hobi dikombinasi jadi ketrampilan dan passion, pemasaran, bisnis dan jejaring komunitas bisa berkembang menggunakan IndiHome internetnya Indonesia
semuabisa ya kak
Kalau jadi janitor, Taufik tidak akan ke mana-mana, paling banter ya jadi agen penyalur janitor.
Tapi, dengan kenyataan bahwa dia punya jaringan optik serat di rumahnya sendiri, membuatnya jadi bisa punya bisnis sendiri, yang sekiranya membuatnya tak perlu menggantungkan diri pada pekerjaannya sebagai janitor.
Untung ya ada Indihome.
iya dia tetap jadi Janitor tapi punya side hustle yang mendukung ekonomi dia di rumah hehe. Selama orang mau diajari sih harusnya dia bisa sukses ya.
Bener nih kerdil tapi mahal” hehe
hehhee
Selama mau belajar maka akan memudahkan kita maju dan cuan akan datang dengan sendirinya dari bonsai batok kelapa
Iyaa yang penting ada keinginan yaa
saya banget nih
sekarang butuh data apapun carinya di YouTube, karena lengkap banget
dan IndiHome nampaknya tahu ya?
sehingga layanan internetnya selalu ditingkatkan
Benar Ambu,
Butuh tutorial apa aja, bisa simple menemukannya lewat internet
Tinggal pakai kata kunci yang tepat
waw kerennnn
saya baru tau kalo kelapa bisa dijadiin bonsay
selama ini hanya tau adenium, beringin dan lain lain,
tapi hasil bonsay kelapa lebih wow!
jadi pingin coba juga ah 😀 ……auto cari channelnya Taufik 😀
Wah keren. Memang sesuatu yang dilakukan dengan tekun dan bermanfaat insya Allah membuahkan hasil ya. Ternyata konten Bonsai pun menjual di YouTube
Bonsai kecil-kecil tapi mahal harganya ya mas. Haha. Teman suami ada yang jago bikin bonsai gini.. seisi rumah bonsai semua. Sampai disarankan juga untuk kenapa gak jadi ladang usaha yang menghasilkan. Btw aku juga pake indihome mas Deddy ? paling anteng sinyalnya gak timbul tenggelam
Keuletan Taufik yang sangat menginspirasi. Karena terkadang masih banyak juga yang gak tahan menjalani proses. Apalagi kalau harus mulai dari bawah seperti Taufik. Semangat belajarnya udah tinggi. Keberadaan internet semakin membantunya. Semoga semakin sukses untuk Taufik
Dari cerita tentang Taufik yang punya passion sampai internet yang membuat hasil karyanya bisa melejit . BErbagai tantangan untuk internet dapat dipatahkan berkat bantuan IndiHome. Semoga menjadi pemenangnya! Story telling yang sangat inspiratif
Iya mbak Ina. Wah makasih banyak ya buat doa baiknya.. semoga saja tulisan ini bisa memikat hati jurinya.
Kecil2 banyak yang antre neh bonsai. Pakai Indihome jadi makin lancar ya bisnisnya.
Betul sekali mbak…
Keren banget bonsainya. Pasti hobi seperti ini menghasilkan jika ditekuni. Apalagi dengan teknologi internet yang memadai, jadi makin optimal baik dari segi pengetahuan tanaman maupun usaha jualnya.
Iya kalau ada internet bikin kita jadi lebih banyak peluang baru ya.
Keren banget sih. Merawat tanaman apalagi bonsai butuh keuletan dan ketelitian tingkat tinggi. Salut dengan Taufik. Apalagi mau keluar dari zona nyaman dengan melebarkan sayap ke ranah digital dengan membuat konten dan berjualan di marketplace. Tentunya berkat akses internetnya Indonesia, yaitu IndiHome
iya perlu ulet dan teliti emang mbak. makanya pas aku tahu dia bisa budidaya bonsai tentunya aku hanya support hehe
Saat bertemu dengan momentum yang tepat serta didukung infrastruktur jaringan yang cepat dan stabil, hobi bisa menghasilkan. tentunya ini akan berdampak baik jug aterhadap perekonomian masyarakat. Senangnya lagi IndiHome bisa dinikmati juga oleh mereka yang di pelosok
betul banget, dari orang terdekat sekitar kita pun ternyata bisa merasakan manfaatnya internet ya.
Keren banget deh. Aku juga suka sama bonsai nih. Dan memang internet jadi memudahkan untuk proses pemasaran ya. Digital marketing sangat terbantu dengan internet
Internet sekarang bisa dimanfaatin oleh semua orang untuk mendatangkan peluang baru.
Saat didukung dengan kemampuan dan infrastruktur yang mendukung, hobi bisa menjadi bisnis, bahkan mendatangkan omset yang tidak kecil. Internet benar-benar dirasakan manfaatnya di segala bidang ya, Koh
Betul banget, saat ada kemauan pasti ada jalan ya.
Dengan jaringan internet yang stabil dan bagus kaya IndiHome dangat mendukung peluang usaha bisa terus berkembang psat dan menghasilkan cuan yang banyak
Betul sekali mbak Yanti..
Menginspirasi sekali, apa saja sekarang bisa dibuat ya di era digital. Dari ngonten bermanfaat hingga memasarkan produk. Yang terpenting jangan mudah menyerah. Semoga usahanya lancar ^^
Bener kan.. dari seorang janitor dan niat belajar untuk maju akhirnya berhasil.
Dulu punya banyak tanaman bonsai saat sedang tren. Lumayan awet lho bertahun-tahun. Sayangnya bonsai-bonsai itu rusak saat dibawa pindah rumah.
Salut dengan cerita Taufik. Ini orang ulet dan tekun banget ya. Ceritanya bisa jadi motivasi buat orang-orang.
Perawatan bonsai kelapa sendiri emang harus rutin di sayat biar bisa gampang dibentuk. Kalau kita lupa ya jadinya tumbuhnya jadi gak bagus gitu mbak. Makanya kemaren denger cerita Taufik aku jadi tambah pengetahuan baru juga.
Bangun bisnis sprti kak Taufik ini langka menurutku dan memang perlu edukasi serta bisa mendapatkan itu semua dari internet. Internet memudahkan semua pekerjaan dan bisnis yg kita jalani Koh..
Betul banget, apalagi kalau untuk pekerjaan dia sebagai janitor perlu ada skill tambahan kan.
Enak banget ya bisa sukses berbisnis dari hobi. Jadi menjalaninya gak berasa “beban”. Apalagi kalau didukung dengan IndiHome yang memang selalu stabil kencangnya, bikin semangat mengembangkan si hobi jadi bisnis besar.
Bener mbak Hen, jalaninnya jadi lebih santai dan berhasil. Internet emang ngebantu banget buat membuka cakrawala ya.
Keren banget ya ko, Internet dari IndiHome bisa membuka peluang usaha jadi lebih lebar untuk pelaku usaha seperti taufik. Ceritanya menginspirasi ditambah dengan story telling ko deddy.
Bener mbak, nggak nyangka anaknya rajin dan mau belajar jadinya terbuka jalan deh buat bisnis. Makasih ya mbak sudah berkunjung.
Imembuktikan semua orang bisa maju untuk menjalankan bisnis jika mau belajar ya ko. Apalagi sekarang dipermudah mengakses internet dengan lancar berkat IndiHome.
4 tahun waktunya cukup panjang juga Koh, pantas saja harganya ga kaleng kaleng. Untung ada IndiHome yg bisa mendukung para pejuang cuan seperti.mas Taufik. Dengan promosi secara online pasti pembeli makin bertambah.
Iya, buah kerja keras dari gak bisa ya.. kalau gak beradaptasi ya kita tertinggal.
Wah keren ini ya Mas Taufik. Hobinya itu menurut aku hobi yang langka. Ditambah skill yang dia punya tentang merawat bonsay juga ga semua orang bisa. Memang untuk belajar, membuat konten video, media promosi dia butuh internet yang cepet seperti indihome ya Kak. Jadi nggak banyak drama
Betul sekali mbak Yeni, makanya waktu lihat bakat dia aku rasa dia bisa jadi konten kreator buat ningkati pendapatan dia.
Lumayan mahal juga ya harga bonsai kelapa ini. Ditempat saya juga sepertinya mulai rame bonsai kelapa seperti ini. Btw itu ada bonsai yang kelapanya bisa gede banget gitu Koh. Itu asli apa cuma tiruan?
IYa, dia ada yg gede banget. Jadi tantangan gimana bikin jadi kerdil hehe
Masih jarang bonsai kelapa ini. Momennya pas banget pandemi kemarin bikin harga tanaman naik, kebayang bisa jadi modal usaha.
Salut sama semangat Mas Taufik yang mau terus belajar dan bikin konten biar makin dikenal banyak orang. Makin. Lancar unggah kontennya pakai IndiHome
Banyak yang ga kepikiran.mrnjual tanaman lewat internet seperti Taufik. Keren juga sih dan internet memang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis ky mas Taufik. Semoga sukses terus usahanya
Sebuah hal menarik untuk dipasarkan, apalagi sekarang mudah banget akses ke internet dan bonsai salah satu contoh suksesnya seseorang dalam mengelola bisnis secara digital. Terima kasih ya Deddy sudah berbagi.
Sama-sama ya Bai..