“Mas Ded”
“Mau ngobrol nih”
Langit masih biru saat Nidia mengirimkan pesan pendek sore itu. Agak lama ia membalas pesanku. Namun, dalam benakku sudah muncul banyak pertanyaan.
Layar ponselku kembali muncul notifikasi. Nidia melanjutkan ketikannya yang terlihat cukup panjang.
Pesan yang menjawab kegelisahanku beberapa hari ini mengenai kejelasan keberangkatan kami ke Bandung.
Nidia dengan berat hati mengabarkan kalau anggaran keberangkatanku dari Palembang ke Bandung ternyata di luar tanggungan panitia.
Membaca kembali penjelasan dari Nidia membuat rancanganku ke Bandung bagai kepingan puzzle yang terhambur setelah disusun.
Rintik hujan mulai turun. Di sebuah kedai kopi saya berteduh sembari menyesap secangkir latte.
Dari pandemi, saya belajar lebih banyak bersyukur untuk segala sesuatu. Masih diberikan kesehatan dan melihat orang-orang tersayang. Walau, penghasilan saya sebagai seorang freelancer di bidang kreatif memang harus bekerja lebih keras.
Hampir setiap orang pun mengalami gangguan kesehatan mental tanpa disadari. Saya pun mengalaminya juga. Semua mengalami naik turun karena pandemi ini memaksa kita untuk mawas diri dengan menyimpan penghasilan untuk keperluan mendesak.
Namun, siapa yang tak jenuh di antara kita? Berwisata jadi salah satu kebutuhan tiap orang mengatasi kejenuhan.
Sebagian orang beranggapan kebahagiaan tidak meninggalkan bekas di hati. Itu benar. Tapi satu hal yang saya pelajari: kebahagiaan dapat hadir saat ada rasa nyaman di hati.
Kota Bandung meninggalkan banyak kenangan indah yang membungkus hangat seperti selimut. Setiap kali menutup mata, muncul semua kenangan saat tinggal di Bandung. Membuat saya merasa selalu ingin kembali ke sana.
Saya masih mencoba mencerna ulang pesan dari Nidia.
Rencana kami ke Bandung memang sudah dari jauh hari. Selepas tim kerja kami menyelesaikan projek mengajar untuk daerah 3T selama 3 bulan, maka akan dilakukan pembubaran panitia. Dan, pekerjaan yang kami lakukan sudah selesai.
Terbayang di benak saya aroma roti bakar panggang dioles selai srikaya dengan secangkir kopi susu hangat dari Warung Kopi Purnama. Lalu, malam harinya menikmati wedang ronde untuk menghangatkan tubuh dari cuaca dingin kota Bandung. Sempurna kan?
Sesaat kemudian bunyi notifikasi sebuah pesan masuk menghapus bayangan tentang Bandung. Saya dikejar waktu untuk dapat memutuskan dengan cepat.
Banyak pertimbangan di masa pandemi ini, khususnya bagi para pejuang invoice juga.
Kebanyakan freelancer dengan jumlah gaji yang tidak tetap harus memutar otak untuk memiliki manajemen keuangan yang tepat. Biasanya besaran gaji diberikan sesuai dengan porsi tugas yang bisa diselesaikan.
Selain itu, tak setiap saat juga pekerja lepas dapat mengerjakan proyek dengan lancar. Akibatnya jumlah pendapatan per bulan menjadi bervariasi. Bagi seseorang pekerja lepas ini menimbulkan rasa harap-harap cemas.
Menjadi pekerja lepas memang menyenangkan. Terlebih kondisi seperti sekarang yang membuat kita cepat beradaptasi bekerja dari mana pun. Tak terikat rutinitas jadwal dan tak dibatasi lokasi tempat bekerja. Kebebasan waktu adalah hal yang diidam-idamkan para pekerja lepas
Sebenarnya banyak persiapkan saat memutuskan menjadi freelancer. Terutama dari sisi finansial.
Blogger Harus Paham, fee biasanya baru bisa cair H+60.
— Come to Deddy (@deddyhuang_) December 6, 2021
Contohnya saja pekerjaan saya sebagai konten kreator, upah yang diterima umumnya tidak langsung saat selesai mengerjakan tugas. Melainkan dalam rentang waktu 30 – 60 hari lamanya.
Dengan rentang waktu seperti itu artinya saya harus cermat dalam mengatur keuangan agar tetap dapat melanjutkan hidup.
Saya sadar banyak kemungkinan yang bisa saja kita hadapi di kemudian hari. Untuk menghindari risiko tersebut, sebisa mungkin memiliki dana cadangan serta menghindari utang-utang yang bersifat tidak produktif.
Boleh jadi saya masuk dalam kelompok sandwich generation. Dalam situasi ini sangat dirasakan tekanan dan problem hidup datang silih berganti. Terlebih saya menjadi sandaran hidup bagi ibu di rumah.
Dengan tanggung jawab finansial di pundak, saya tetap perlu mengajak ibu untuk kontrol kesehatan ke Malaysia. Segala keperluan keberangkatan kini jadi lebih praktis. Mulai dari tiket pesawat hingga kamar hotel, dengan mudah dibeli lewat ecommerce seperti Traveloka. Apalagi sejak menggunakan layanan beli sekarang, bayar kemudian.
Sayangnya, pandemi ini memang merubah segala kebiasaan kita.
Bulan ini neraca keuangan saya bocor oleh pengeluaran mendadak. Lantaran tidak bisa berangkat keluar negeri untuk keperluan berobat. Saya harus membeli obat ibu yang sudah habis. Obat tersebut memang cuma ada di rumah sakit yang ada di Malaysia sana.
Bayangkan saja berapa besar biaya ongkos kirim dari Malaysia ke Indonesia. Ini merupakan pengeluaran terbesar saya di bulan ini.
Harga obatnya lumayan menguras tabungan. Untungnya saya bisa minta bantuan teman saya yang memiliki jasa titip belanja.
Sifat saya memang tidak ingin berhutang, saya pun harus menunggu sampai klien membayar upah jasa saya agar saya bisa membayar tunai obat tersebut.
Bagaikan di persimpangan, hanya ada satu pilihan ditempuh. Yang lain harus berlalu.
Dengan berat hati saya kabarkan ke Nidia bahwa keuangan saya tidak memungkinkan untuk berangkat ke Bandung. Biaya perjalanan butuh sekitar 3 juta rupiah. Angka yang hampir sama dengan harga obat ibu. Dilematis memang.
Jujur saja, selama pandemi ini tabungan saya menipis untuk bertahan sehari-hari. Saya masih harus mengeluarkan biaya-biaya rutin bulanan di tengah pemasukan tak kunjung pasti.
Menata ulang kepastian finansial saat ini memang tak mudah bagi sebagian orang.
Sempat terlintas menggunakan fasilitas PayLater; sistem pembayaran kredit yang semakin hits di kalangan masyarakat. Apalagi batas kredit yang ditawarkan cukup tinggi. Namun, saya sadar kalau keberangkatan ini bukan kondisi mendesak atau produktif.
Bicara soal utang, pasti langsung terlintas tanggungan yang harus dibayar. Seiring bertambahnya kebutuhan dan keinginan setiap orang, disadari bahwa semua tidak harus dipenuhi. Melainkan dapat ditunda atau diganti dengan hal-hal lain yang bersifat lebih ekonomis.
Akan tetapi, kebanyakan orang tidak mampu membedakan hutang produktif dan konsumtif.
Zaman berkembang, digitalisasi di mana-mana, termasuk untuk alat pembayaran.
Hadirnya e-commerce telah membuat perubahan pada perilaku konsumen. Semula hanya berbelanja secara offline dengan datang langsung ke pusat perbelanjaan atau toko fisik. Sekarang berbelanja dapat dengan mudah dilakukan secara online di rumah.
Contoh saat kita hendak berpergian dengan pesawat, adakah yang masih membeli tiket lewat agen konvensional lalu menukarkannya dengan boarding pass di gerai check in di bandara?
Umumnya semua sudah berpindah ke pemesanan daring melalui aplikasi ticketing dan travel.
Alasan terbesar terjadinya perubahan pola perilaku pembelian adalah kemudahan yang ditawarkan dari toko online. Salah satunya pembayaran seperti metode pembayaran cicilan tanpa kartu kredit yaitu beli sekarang, bayar nanti yang lebih dikenal Paylater.
Layanan PayLater biasanya digunakan untuk tujuan konsumtif. Namun, ketakutan yang kita rasakan adalah kebebasan tanpa tanggung jawab.
Kemudahan PayLater ini membuat transaksi menjadi contactless dan cashless. Tidak heran, jika PayLater menjadi solusi finansial bagi masyarakat di bawah himpitan ekonomi di tengah pandemi.
Lembaga seperti Research Institute of Socio-Economic Development (RISED) mengungkapkan hasil riset bahwa masyarakat memandang PayLater sebagai solusi alternatif pengelolaan keuangan dan bukan sekadar instrumen pembayaran.
Dengan semakin dikenalnya fasilitas PayLater seringkali membuat konsumen tidak dapat mengabaikan godaan untuk membeli produk yang menarik hati.
Segudang kemudahan ditawarkan oleh sistem pembayaran PayLater. Seperti pedang bermata dua, jika digunakan secara bijak dapat menjadi solusi ekonomi bagi masyarakat saat terjadi kebutuhan yang mendesak untuk membeli suatu produk atau jasa dalam kondisi keuangan yang belum memungkinkan.
Namun sistem PayLater ini juga dapat berdampak negatif. Seperti merangsang budaya belanja impulsif dengan membeli produk yang tidak direncanakan secara spontan.
Hanya dengan sentuhan layar ponsel mereka dapat membeli barang, memesan makanan, memesan tiket pesawat, hotel dan berlibur meskipun sedang tidak punya uang.
Kendati sudah lama memanfaatkan fasilitas keuangan seperti PayLater, pembayaran secara tunai tetap saya jadikan opsi pilihan. Saya hanya tidak ingin merusak sistem pencatatan keuangan.
Beragam e-commerce kini menyediakan pembayaran PayLater dimana pengguna dapat membeli belanjaan dan membayar belakangan.
Sistem pembayaran dengan sistem PayLater menjadi primadona di berbagai layanan aplikasi.
PayLater memiliki fungsi yang sama dengan kartu kredit. Kelebihan yang ditawarkan ialah cara mendaftar yang relatif sangat mudah jika dibandingkan dengan kartu kredit. Tidak membutuhkan syarat dokumen serumit kartu kredit
Seperti halnya kartu kredit, fungsi PayLater sama-sama mempermudah konsumen untuk memenuhi segala kebutuhannya. Mulai dari berbelanja kebutuhan primer hingga hiburan seperti pembelian tiket pesawat, pemesanan hotel, tiket rekreasi, dan lainnya. Kemudian pengguna dapat membayar setiap tanggal jatuh tempo yang sudah ditetapkan.

Sebanyak 92 juta penduduk dewasa Indonesia, atau setara 51% belum tersentuh layanan finansial.
Saat ini PayLater banyak diadopsi oleh e-commerce di Indonesia, mulai dari perusahaan hiburan, hingga pemesanan tiket dan hotel.
Konsep cicilan tanpa kartu kredit, seperti PayLater merupakan metode yang menggunakan dana talangan dari penyedia dana atau aplikasi terpaut Setelah itu pengguna memiliki kewajiban untuk membayar dana talangan tersebut ke aplikasi penyedia dana.
Kebanyakan memang digunakan oleh masyarakat yang mengalami situasi pengajuan kredit di bank seringkali terbentur dengan birokrasi atau yang tidak memiliki kartu kredit.
Konsumen dapat menggunakan layanan yang tersedia baik akomodasi, transportasi dan lain-lain. Kemudian, konsumen dapat membayar di akhir dengan batas waktu yang telah ditentukan dan disepakati.
Biasanya proses pelunasan ini dilakukan bertahap selama beberapa minggu, tergantung jenis dan nominal pembelian. Karena itu PayLater menyediakan fasilitas cicilan sesuai keuangan kita.
Kita pun bisa mendapatkan barang impian tanpa harus mengeluarkan dana saat itu juga.
Terlihat metode pembayaran ini digandrungi masyarakat karena kemudahan dan kepraktisan yang diberikan. Kemudahan tersebut dirasakan mulai dari proses pendaftaran dengan bermodalkan kartu identitas dan foto selfie saja.
Namun, ada satu hal yang harus kamu perhatikan sebelum mempergunakan fitur PayLater yakni mengetahui dan memahami lebih dulu syarat dan ketentuannya.
Penyedia layanan biasanya mengharuskan calon pengguna memverifikasi data dan profil. Ini dilakukan untuk mengantisipasi oknum-oknum nakal yang menyalahgunakan kartu identitas orang lain untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Mereka juga mengecek individu pengaju di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK untuk mengetahui apakah calon pengguna pernah atau ada masalah keuangan.
Sebagai calon pengguna PayLater, apa saja yang perlu kamu perhatikan dan pahami baik-baik, simak berikut ini.
Beban Bunga
Melalui PayLater, semua transaksi akan ditalangi lebih dulu tanpa jaminan. Konsumen bisa melakukan pembayaran atas kredit PayLater sesuai jangka waktu yang ditentukan.
Namun, jangan lupa bahwa ada dikenakan persentase bunga setiap bulan tergantung pada lamanya tenor cicilan yang kamu pilih. Semakin lama tenornya, maka semakin besar bunga yang dikenakan. Cara bijaknya adalah teliti membandingkan besarnya beban bunga.
Tenor Cicilan
Ketahui dari kemampuan kita membayar disesuaikan dengan jangka waktu cicilan. Biasanya kalau untuk cicilan konsumtif saya usahakan untuk melunasi segera pada satu bulan berikutnya, itu lebih baik karena pengenaan bunganya tidak terlalu besar. Namun, jika kamu tidak mampu membayarnya dalam jangka waktu 1 atau 3 bulan, kamu bisa memperpanjangnya menjadi 6 bulan.
Limit Pinjaman
Kebanyakan orang suka lupa bahwa limit pinjaman merupakan batas pinjaman yang bisa digunakan.
Limit atau batas pinjaman ini bervariasi. Disesuaikan dengan tingkat kemampuan membayar pengguna berdasarkan data SLIK serta pada perusahaan yang memberikan kepercayaan. Biasanya, akan ada pertambahan limit apabila pengguna merasa mampu untuk membayar.
Denda
Hal lain yang perlu diketahui adalah pengenaan denda. Denda akan berlaku jika kamu telat membayar cicilan. Biasanya, denda akan dihitung berdasarkan lamanya waktu keterlambatan sejak jatuh tempo cicilan.
Dari empat poin di atas mengenai syarat dan ketentuan mengenai PayLater, setidaknya kita sudah melek dengan literasi keuangan. Fitur PayLater memang dibuat dengan tujuan memudahkan kamu bertransaksi dalam keadaan darurat, saat tidak memiliki dana yang cukup. Artinya, tidak masalah untuk kamu memanfaatkan fitur PayLater ini.
Antusiasme masyarakat dengan hadirnya teknologi PayLater dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pengguna PayLater dari waktu ke waktu.
Di Indonesia, PayLater difasilitasi melalui beberapa lembaga jasa keuangan seperti bank, lembaga pembiayaan atau fintech peer to peer lending.
Layanan untuk menunda pembayaran atau berutang yang wajib dilunasi di kemudian hari ini banyak ditawarkan oleh ecommerce yang bekerja sama dengan lembaga jasa keuangan untuk memudahkan masyarakat belanja. Secara tidak langsung meningkatkan inklusi keuangan.
Salah satu contohnya e-commerce yang memperkenalkan PayLater di Indonesia adalah Traveloka PayLater yang merupakan fasilitas keuangan dari Traveloka.
Sebagai unicorn yang terkenal di vertikal OTA, produk cicilan di Traveloka PayLater kini mencapai segmen gaya hidup dan keuangan dalam platform Traveloka. Memungkinkan pengguna Traveloka untuk membeli barang yang diinginkan, dan baru membayarnya di kemudian hari saat jatuh tempo. Sektor ini menjadi payung utama dari semua transaksi di Traveloka.
Traveloka kini menyediakan lebih dari 40 pilihan pembayaran, baik online maupun offline. Juga termasuk layanan PayLater dan produk asuransi.
Sesuai dengan slogan “Traveling Dulu, Bayar Nanti”, dorongan untuk bepergian telah menjadi bagian dari apa yang disebut gaya hidup generasi milenial. Menggabungkan pariwisata, gaya hidup dan kebutuhan finansial menjadi kunci untuk menyediakan layanan “Beli Sekarang, Bayar Kemudian”.
Melihat kelebihan Traveloka ditambah dengan layanan PayLater ini dapat menunjang kebutuhan masyarakat akan keamanan dan keleluasaan transaksi.
PayLater dari Traveloka merupakan sarana penyedia dana melalui pihak aplikasi Traveloka dengan membolehkan pengguna angsuran dengan cicilan tanpa kartu kredit alias kredit online. Metode ini dapat dinikmati untuk seluruh layanan yang tersedia di aplikasi Traveloka.
Kebutuhan yang dimaksud ialah seperti layanan penerbangan, hotel, asuransi dan lain sebagainya. Tiap pengguna aplikasi bisa membeli misalnya tiket serta kamar hotel tanpa bayar dahulu.
Proses registrasi yang kilat serta mudah pula menjadi kelebihan Traveloka PayLater. Dan tidak terdapat bayaran ekstra, semacam bayaran tahunan serta uang muka.
Pilihan tenor yang disediakan pun beragam, mulai dari 1 hingga 12 bulan dengan limit pinjaman mencapai Rp 50 juta. Dengan kredit limit yang tersedia, pengguna dapat menggunakan metode pembayaran untuk semua produk yang tersedia di Traveloka, seperti pesan tiket pesawat dan kereta api, reservasi kamar hotel, bioskop, restoran, tagihan listrik PLN, dan masih banyak lainnya.
Namun, ada beberapa produk yang masuk daftar pengecualian seperti produk pembayaran tagihan dan top-up pulsa.
Semua kebutuhan pembayaran ini tentunya sangat akrab dengan masyarakat sehari-hari.
PayLater sendiri dikembangkan oleh perusahaan fintech yang kemudian bekerja sama dengan e-commerce dalam menyediakan layanan PayLater tersebut.
Traveloka menggandeng perusahaan fintech PT. Caturnusa Sejahtera Finance sebagai mitra resmi yang terdaftar dan pertama kali memiliki izin beroperasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bahwa dalam hal pembiayaan keuangan perusahaan fintech harus bisa menjamin keamanan data sesuai yang tertuang pada aturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.05/2018.
Perusahaan keuangan yang sudah mendapatkan izin dari OJK tentunya akan membuat pengguna merasa aman dan tenang. Terlebih saat memanfaatkan layanan keuangan dari Traveloka.
Di era digital saat ini, sistem transaksi keuangan digital memang tidak bisa bebas 100 persen dari risiko penyalahgunaan akun.
Melihat pertumbuhan penggunaan Traveloka PayLater, tentunya kita perlu cari tahu seperti apa sistem keamanan berlapis yang ditujukan khusus untuk pengguna fitur Traveloka PayLater. Sistem keamanan berlapis yang digunakan yaitu Traveloka Secure Code dan Account Deactivation.
Pada Traveloka Secure Code setiap transaksi di Traveloka membutuhkan konfirmasi kode rahasia yang akan dikirim melalui SMS. Kode ini akan diminta pada setiap transaksi yang dilakukan. Tanpa kode ini maka transaksi tidak akan berhasil.
Kemudian fitur kedua adalah Account Deactivation. Fitur ini tersedia saat ada aktivitas tidak dikenali di akun Traveloka pengguna. Pengguna bisa memilih menonaktifkan akun miliknya untuk sementara tapi Traveloka tetap menyimpan data penggunanya sehingga bisa dipulihkan kembali kapanpun.
Selain dua fitur baru, Traveloka juga tetap menyediakan sistem keamanan lain terutama saat melakukan transaksi online. Fitur Notifikasi Login yang akan mengirimkan notifikasi pada pengguna saat akun melakukan login ke layanan.
Sistem keamanan Autentikasi Dua Faktor juga tersedia. Pada proses login pengguna akan menerima kode verifikasi untuk dimasukkan setelah proses memasukkan password. Di tambah autentikasi biometrik juga bisa menggunakan sidik jari atau pengenalan wajah via smartphone pengguna.
Jika dilihat semua keamanan berlapis ini tentunya menciptakan rasa aman dan personal ya!
Pada umumnya pihak penyedia dana menggunakan skema waktu dalam memberikan pendanaan berupa pinjaman kepada masyarakat. Traveloka juga memiliki kesamaan dalam hal ini. Namun yang membedakan ialah Traveloka memberikan batas maksimal yang hanya 12 bulan dalam proses pengembalian dana atau dikenal dengan angsuran.
Dibandingkan dengan produk PayLater sejenis yang memberikan bunga sekitar 2,9%, Traveloka PayLater memiliki bunga yang cukup rendah.
Traveloka PayLater memberikan kemudahan dengan memberikan atau menetapkan bunga yang terbilang cukup rendah yaitu sekitar 2.14% hingga 4.78% untuk perbulannya sehingga masyarakat yang sangat membutuhkan juga tidak merasa terbebani, sehingga dapat membantu pengguna Traveloka.
Keuntungan lainnya bagi pengguna berkesempatan mendapatkan promo potongan bunga cicilan tiap bulannya. Dua keuntungan sekaligus yang bisa didapatkan oleh pengguna.
Kredit adalah satu produk layanan finansial yang berguna untuk mendapatkan dana tambahan untuk bermacam keperluan.
Ada begitu banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan menggunakan fasilitas kredit ini, mulai dari keperluan mendadak sampai mengatur cash flow bulanan.
Pengajuan kredit di bank seringkali terbentur dengan birokrasi yang cukup panjang di dalamnya. Namun, kini lewat perkembangan teknologi yang semakin pesat, pengguna bisa dengan mudah mengajukan cicilan secara online dengan proses yang cepat, mudah, dan tentu saja aman.
Bagi pengguna baru yang ingin mencoba Traveloka PayLater, ada beberapa persyaratan mudah yang perlu kamu penuhi. Seperti, berusia 21-70 tahun, warga Indonesia, dan memiliki KTP valid.
Jika semua syarat tersebut sudah terpenuhi, maka berikut adalah langkah cara mendaftar PayLater Traveloka yang bisa kamu lakukan.
- Buka aplikasi Traveloka.
- Ketuk opsi travelokaPay dan pilih PayLater.
- Isi semua data informasi yang diperlukan.
- Lampirkan foto KTP dan foto diri untuk verifikasi.
- Tunggu proses verifikasi selesai dilakukan maksimal 1 jam kerja.
- Aktifkan akun PayLater di Traveloka.
Tentunya jumlah limit ditentukan oleh pihak Traveloka berdasarkan pada data yang diberikan. Tim Traveloka akan menghitung credit scoring dan menjalankan machine learning secara otomatis.
Apabila persyaratan telah selesai dengan lengkap dan melakukan prosedur pendaftaran secara benar maka peluang disetujui lebih besar.
Perlu diperhatikan bahwa, Traveloka PayLater bukanlah aplikasi pinjaman online yang bisa mencairkan limit kredit dalam bentuk uang tunai. Fasilitas PayLater hanya bisa digunakan sebagai pilihan metode pembayaran produk yang dibeli di aplikasi Traveloka saja.
Memilih menggunakan pembayaran PayLater, tentu saja karena kemudahan dan keuntungan dalam berbelanja online.
Untuk pengguna baru, biasanya Traveloka memberikan nilai limit terkecil. Ketika sudah berjalan dan pembayaran lancar, barulah mereka akan menaikkan limit pengguna.
Traveloka PayLater mengelompokkan penggunaanya berdasarkan tiga kelas yaitu Silver, Gold, dan Platinum. Setiap kelas memiliki dua tingkatan level misalnya Silver Level 1 dan Silver Level 2. Setiap level atau kelas memiliki keuntungan yang berbeda-beda, semakin tinggi level pengguna akan semakin menguntungkan.
Silver
Pengguna level awal ini akan mendapatkan limit kredit mulai dari Rp 2 juta hingga 10 juta. Dengan beban bunga hingga 4.78% dan memiliki opsi masa tenor pembayaran maksimal hingga 6 bulan.
Gold
Pengguna level Gold bisa mendapatkan limit kredit yang diperbesar mulai dari Rp 15 juta hingga 25 juta dengan beban bunga yang lebih rendah hingga 3,6%. Selain itu opsi masa tenor pembayaran bisa sampai 12 bulan.
Platinum
Pengguna level Platinum bisa mendapatkan limit kredit tertinggi hingga Rp 50 juta sesuai dengan tingkat kemampuan membayar.
Yang menarik dari level Platinum ini adalah pengguna diberikan beban bunga lebih ringan mulai dari 2,25% – 3,37% dan bisa mendapatkan beban bunga 0% untuk fitur Traveloka Eats.
Tidak hanya itu, pengguna yang sudah mencapai level Platinum bisa mendapatkan akses eksklusif untuk mendapatkan fasilitas kartu kredit PayLater yang bekerjasama dengan Bank BRI.
Saya sendiri sudah berada di level Platinum dengan limit kredit yang diberikan sebesar Rp 16.800.000. Angka yang sudah lebih dari cukup untuk saya manfaatkan ketika dalam kondisi mendesak.
Kita mulai dari langkah ini. Setelah kita memahami batas pembayaran yang sanggup dilakukan. Kamu dapat ambil maksimal 5% dari penghasilan bulanan kamu. Misalnya, batas maksimal untuk membayar cicilan PayLater adalah 500 ribu rupiah.
Dengan kita menetapkan batas kemampuan, kamu selangkah lebih bijak dalam berbelanja menggunakan Paylater. Aplikasi penyedia Traveloka PayLater akan menginformasikan skema pembayaran.
Setiap bulan, kamu bisa lihat berapa cicilan dan bunga yang harus kamu bayar. Ingat, jangan melebihi batas kemampuan membayar kamu ya.
Denda Traveloka PayLater adalah sebesar 5% dari jumlah pinjaman. Denda ini akan bertambah setiap bulan bila tidak segera membayar tagihan. Selain itu, bakal mengalami penurunan skor kredit yang bisa membuat pengguna kesulitan untuk mengajukan pinjaman lain. Hal itu dikarenakan pihak pemberi pinjaman bakal melaporkan keterlambatan pembayaran fasilitas pinjaman atas nama peminjam kepada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Sebenarnya, fitur PayLater punya algoritma tersendiri, di mana jumlah batas kredit setiap orang berbeda-beda. Ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jumlah penghasilan si pengguna, hingga ketepatan waktu membayar dari pengguna.
Semakin besar penghasilan, semakin besar pula limit yang diperoleh. Semakin tepat waktu kamu membayar cicilan, penyedia PayLater semakin yakin untuk menambahkan limit kreditmu.
Jika kamu berhasil mendapatkan penambahan limit cicilan karena selalu membayar tepat waktu, ingat kembali poin ini. Berapa pun besaran limit yang bertambah, sebaiknya kamu tetap berpegang pada kesanggupan membayar kamu.
Karena jumlah limit yang bertambah, belum tentu diikuti dengan jumlah penghasilan yang bertambah. Ini bisa jadi jebakan jika kamu terlena dengan kenaikan limit tersebut.
“If you buy things you don’t need, soon you will have to sell things you need.” – Warren Buffet.
Tak dapat dipungkiri, pandemi telah memperlambat roda perekonomian dan mengubah cara kita mengelola keuangan juga mengatur kebutuhan kita sehari-hari. Saya pun menghitung ulang kebutuhan pengeluaran di rumah.
Pembelian produk terjadi karena konsumen memiliki kebutuhan terhadap produk tersebut namun belum memiliki cukup anggaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Namun memahami manfaat dari produk sehingga mendorong pengguna ke tingkat beli sekarang, bayar nanti.
Contohnya pada saat awal tahun baru lalu, pulsa listrik di rumah saya habis. Saya pun segera meraih ponsel untuk membuka aplikasi Traveloka.
Bulan ini belum ada transfer fee dari project lain yang sudah berjalan. Kondisi ini bisa jadi bom waktu dalam kehidupan sehari-hari. Maka saya segera memanfaatkan Traveloka PayLater untuk pertolongan pertama yang #JujurGunaBanget
Dengan lebih dari 40 pilihan pembayaran, tentunya membeli token listrik PLN pun bisa dilakukan lewat Traveloka. Transaksi pun bisa dilakukan dengan mudah dan praktis dengan menggunakan metode pembayaran Traveloka PayLater yang akan memotong dari saldo limit kredit milik pengguna.
Tidak perlu menunggu waktu lama, beberapa saat setelah kita transaksi pembayaran, maka akan dikirimkan kode token listrik yang masuk ke dalam email pengguna.
Saya memang memilih masa tenor waktu pembayaran 1 bulan saja. Tujuannya memang agar bisa disiplin dalam membayar utang. Sehingga tidak dikenakan denda biaya keterlambatan, sekaligus menjaga kesehatan pada Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Hal yang saya sukai setiap memanfaatkan Traveloka PayLater adalah di saat jatuh tempo pembayaran, kita diberikan kemudahan untuk membayar tagihan.
Tak perlu khawatir akan ada biaya yang tak terduga pada nominal yang muncul saat pembayaran. Semua biaya yang harus dibayar akan tertera di halaman pembayaran tanpa ada tambahan biaya tahunan, biaya administrasi, maupun uang muka. Menarik, bukan?
Traveloka PayLater terus berinovasi dan mencoba mengisi kekosongan dari fasilitas yang telah ada sebelumnya. Salah satunya adalah Traveloka PayLater Virtual Number yang memungkinkan pengguna Traveloka PayLater memaksimalkan penggunaan limit mereka. Sehingga dapat melakukan pembelian produk di luar platform Traveloka tanpa harus membuat kartu kredit tambahan.
Ada sekitar 24 e-commerce dan marketplace; dan semoga akan terus bertambah yang mendukung metode pembayaran menggunakan Traveloka PayLater Virtual Number ini. Mulai dari Shopee, Lazada, JD.ID, hingga Map Club. Semua marketplace yang memang menjual produk-produk favorit kita.
Selain itu, pengguna juga dapat menikmati beragam manfaat lainnya. Misalnya, seperti program cicilan hingga 12 bulan dengan bunga yang rendah, serta mengaktifkan dan penonaktifan fitur lewat aplikasi, sehingga aspek keamanan dapat lebih terjaga.
Kemudahan yang akan meningkatkan kepercayaan pengguna Traveloka Paylater dalam membuat keputusan pembelian melalui e-commerce/marketplace.
Ada masa di mana kita tidak bisa menghindari kebutuhan mendadak dan darurat yang harus dipenuhi segera.
Kebutuhan semacam ini tentunya dapat mengubah rancangan alokasi anggaran selama sebulan, hanya agar dapat memenuhi kebutuhan mendadak serta mendesak ini. Namun, tidak selamanya memutar uang bisa berjalan mulus, ketika dihadapkan dengan hal-hal yang sejatinya juga butuh untuk dipenuhi secara bersamaan.
Menjawab kerisauan dalam pemenuhan kebutuhan, Traveloka PayLater Virtual Number dapat menjadi opsi solusi yang bisa kita gunakan.
Melalui waktu registrasi yang kurang dari 10 menit, pengguna hanya perlu menyiapkan KTP sebagai dokumen pendukung. Setelah registrasi disetujui, dapat menikmati fasilitas pinjaman mulai dari Rp5 juta hingga Rp 50 juta.
Seringkali kita terbentur dengan dana yang terbatas sementara kebutuhan mendesak. Menggunakan Traveloka PayLater Virtual Number bagi saya sangat memudahkan pemenuhan kebutuhan dalam berbelanja online.
Pengajuan limit kredit Traveloka PayLater Virtual Number pun mudah. Bagi kamu yang sudah memiliki Traveloka PayLater, maka dari halaman PayLater nantinya kita tinggal memilih untuk pengajuan Virtual Number.
Nantinya, Traveloka akan mengirimkan kode OTP untuk memastikan keamanan data.
Layaknya kartu kredit, fitur Traveloka PayLater Virtual Number juga dilengkapi dengan 16 digit angka, tanggal kadaluarsa kartu, serta kode CVV (Card Verification Value).
Keunggulan sekaligus pengalaman baru bagi pengguna yang menggunakan Traveloka PayLater Virtual Number adalah nomor kartu diterbitkan dan dikirimkan secara elektronik, tanpa biaya, serta secara real time.
Saya sudah mencobanya sendiri. Limit kartu virtual yang diberikan senilai Rp 8.400.000 yang diambil dari limit PayLater di awal. Selain itu, virtual number ini hanya bisa digunakan untuk satu kali transaksi saja.
Fitur ini tentunya memungkinkan para penggunanya untuk menggunakan nomor kartu virtual berbeda, dalam setiap transaksi online yang dilakukan. Hal tersebut, tentu saja dapat mengurangi risiko terjadinya penipuan dan penyalahgunaan ketika transaksi berlangsung.
Sejujurnya, limit kredit virtual yang diberikan sudah lebih dari cukup untuk saya. Karena sekali lagi, semakin besar limit tentunya akan membuat tanggungjawab kita semakin besar untuk melunasi. Jujur guna banget!
Untuk bisa mendapatkan manfaat optimal dari PayLater, hanya kita yang memahami bagaimana cara terbaik memanfaatkannya saat berbelanja. Sama halnya dengan produk pinjaman lainnya, inti dari penggunaan PayLater secara bijak adalah membayar tagihan tepat waktu dan menyesuaikan penggunaan dengan kondisi keuangan.
Sebagai pekerja digital yang setiap hari berada di depan layar digital, saya memang sedang disibukkan untuk membantu beberapa bisnis UKM dan kegiatan mengajar kelas online.
Saat sedang di luar rumah saya bisa langsung melakukan zoom meeting. Itu sebabnya saya butuh perangkat tablet yang mudah dibawa ke mana pun. Praktis untuk zoom meeting juga membuat membaca ebook jadi lebih nyaman.
Sudah lama saya mengumpulkan niat untuk membeli tablet meningkatkan produktivitas. Tablet yang saya butuhkan memang masih dalam budget saya, Samsung Tab A7 Lite dengan harga resmi sekitar Rp 2.399.000 saja. Meski sudah pernah melihat langsung barangnya di toko fisik. Namun saya belum berani membeli karena dana belum mencukupi.
Sebenarnya harga barangnya masih terjangkau serta tidak mengganggu cash flow, sehingga saya putuskan untuk mengambil tablet ini menggunakan Traveloka PayLater Virtual Number dengan limit kredit yang dimiliki sebagai pembayaran tanpa kartu kredit lewat JD.ID, salah satu marketplace yang bekerjasama dengan Traveloka.
Niat untuk beli sekarang, bayar nanti tinggal selangkah lagi yaitu memilih metode pembayaran menggunakan kartu kredit.
Fitur virtual number ini memberikan kenyamanan dan keamanan dalam melakukan transaksi online dengan nomor kartu virtual yang unik, sebagai pengganti nomor asli kartu kredit yang akan digunakan.
Nantinya kita tinggal memutuskan cara pembayarannya lewat cicilan 3 atau 6 bulan yang disesuaikan dengan kemampuan saya bisa membayar.
Simulasi pembayaran cicilan :
- Pinjaman : Rp 2.399.000
- Tenor pembayaran : 3 Bulan
- Cicilan pokok : Rp 2.399.000 : 3 = Rp 799.666
- Bunga : 2,14% x Rp 799.666 = Rp17,112
- Cicilan per bulan : Rp 799.666 + Rp17,112 = Rp 816.778
- Denda : 5% x Rp 799.666 = Rp 39.983
Tidak ada kendala sewaktu melakukan pembayaran. Semuanya sudah langsung masuk ke dalam menu PayLater yang ada di dalam aplikasi Traveloka kita. Kita tinggal membayar sesuai tagihan pada saat jatuh tempo.
Melalui fitur pengelolaan cicilan, pengguna dapat dengan mudah memantau, mengendalikan, serta mengontrol penggunaan melalui aplikasi Traveloka. Sehingga pengguna dapat mengelola keuangan dengan cerdas dan bijak. Jujur guna banget bayar pakai Traveloka PayLater!
Sering kali saya menemukan Traveloka memberikan promo menarik untuk sistem pembayaran PayLater. Seperti cashback atau cicilan 0%. Kamu bisa memanfaatkan promo ini, khususnya untuk memenuhi kebutuhan mendesak.
Misalkan kamu butuh tiket pesawat untuk mengunjungi keluarga yang sakit di luar kota. Kebetulan ada promo cashback jika membayar dengan PayLater. Kamu bisa gunakan kesempatan ini, sehingga harga tiket pesawat yang kamu beli bisa lebih murah karena ada cashback.
Atau bisa juga memanfaatkan promo cicilan 0%, artinya kamu tidak perlu membayar bunga sama sekali. Yang kamu bayar benar-benar harga barang yang kamu beli saja.
Misalnya televisi di rumah kamu rusak, kamu jadi harus membeli televisi baru. Kebetulan di sebuah marketplace ada promo kulkas cicilan 0% dengan PayLater Virtual Number. Kamu bisa pakai promo tersebut untuk membeli kebutuhan kamu.
Yang perlu kamu perhatikan adalah lama tenornya. Biasanya, cicilan 0% hanya berlaku untuk tenor singkat, misalnya 30 hari hingga enam bulan.
Jadi kamu perlu hitung ulang, apakah kemampuan membayarmu sudah sesuai dengan harga barang jika dibagi jumlah bulan tenor.
Kalau kamu sudah memutuskan untuk menggunakan PayLater, jangan sampai menunda untuk membayarnya atau melunasinya.
Menunda pembayaran itu berbahaya. Semakin kamu menunda, semakin besar pula bunga cicilan yang harus kamu bayar.

Umumnya, pengguna Traveloka PayLater akan mendapatkan fitur pengingat, yang dikirim baik via aplikasi, email, maupun nomor telepon. Sehingga kamu tidak lupa untuk membayar saat sudah jatuh tempo.
Menggunakan Traveloka PayLater bisa mendatangkan kemudahan bertransaksi kamu. Tapi ingat jangan kebablasan ya, bisa-bisa kamu terlilit hutang PayLater.
Hiduplah di atas fakta bukan di atas gengsi supaya tidak menyusahkan kita dan orang lain. Terimalah diri kita apa adanya. Seberapapun penghasilan yang kita dapat supaya hidup kita lebih tenang dan bahagia.
PayLater memang memberikan kemudahan dalam bertransaksi. Hanya saja, kemudahan seringkali menyisakan masalah jika tidak digunakan secara bijak. Batas antara keinginan dan kebutuhan memang terkadang bisa jadi kabur. Bisa jadi, bagi sebagian orang, kemudahan pembayaran cicilan ini malah akan mendorongnya untuk berbelanja secara impulsif.
Ada cara sederhana yang biasanya saya lakukan ketika hasrat ingin belanja muncul. Salah satunya dengan menyimpan barang yang akan dibeli di keranjang selama beberapa hari.
Kalau dalam kurun waktu tersebut saya melupakannya dan merasa baik-baik saja tanpa membeli barang itu, mungkin itu tandanya hanya sekadar ingin dan tidak benar-benar memerlukan barang tersebut.
Gunakanlah fitur PayLater hanya untuk memenuhi kebutuhan kamu yang sangat mendesak. Saat benar-benar mendesak inilah, kamu bisa menggunakan metode pembayaran alternatif Traveloka PayLater sebagai solusi yang jujur guna banget!
Wah ternyata simple banget ya gak ribet pake traveloka paylater
Setuju Mas, mesti tau dulu plus minusnya. Btw, saya KL beli tiket sdh beberapa kali di Traveloka, tapi blm pernah sih Traveloka Paylater. Thanks banget infonya
aku juga suka pake Traveloka, banyak promo menarik 😀
Buat aku yang memiliki keluarga besar seperti aku dengan adanya Traveloka Paylater ngebantu banget sih, apalagi kalau bicara soal dana pastinya mesti keluarin banyak biaya kalau semua keluarga ikut serta pergi ya.
Sistem paylater makin tren ya saat ini. Ada banyak manfaat yang dihasilkan, tetapi juga harus waspada dan melihat situasi serta kondisi. Jangan sampai menggunakan secara berlebihan dan akhirnya jadi berat di belakang.
Takut khilaf pake paylater semua diborong belanja e comerce…tapi iya itu sangat memudahkan dan menyenangkan
Hadirnya Traveloka Paylater membuat makin mudah kita memplaning keuangan. Selain itu, adanya Traveloka Paylater, makin mudah untuk belanja online di beberapa e-commerce.
Yang terpenting, kita mesti disipilin nyicil tiap bulan untuk melunasinya. Jangan sampai dengan segala kemudahan itu, kita jadi lari dari tanggungjawab. Malah makin berat nantinya, ya.
wah aku baru bisa memahami caravkerja paylater dengan membaca ulasan mas deddy ini. suamiku krminnpas liburan akhir tahun menwarkan buat pakai jasa traveloka krena selain perusahaan besar juga terpercaya.
Sesuai banget ya sama iklannya. Kini paylater sudah jadi gaya hidup kaum milenial, karna bisa banget belanja kebutuhan dengan paylater pas lagi gak ada uang. Santuy bayar nunggu gajian. Traveloka membuka kebutuhan tersebut dengan vitur paylaternya. Keren.
Utk hal2 yg sifatnya urgent, paylater emang membantu sih. Tapi kebanyakan orang make cuma krn doyan ngutang ? padahal segala sesuatu ada risikonya. Kudu bijak, jgn hepi di dpn nyesel belakangan
Setuju banget ko aku ko. Traveloka ini sungguhbjadi patner kesayangan aku dalam aegala perjalanan dan stay cation..piknik ke mana aja bisa dengan sekali pemcemt
Aku lihat saudaraku yang pakai PayLater tuh sebenarnya bantu. Ya itu, kan kita kerja kadang gak langsung dapat uang sementara ada alat yang harus kita beli atau kita bepergian karena kerjaan. Jadi ya bayar nanti jadi pilihan. Ya tinggal kita yang kudu belajar bijak dan tanggung jawab
ketahui kemampuan bayar emang jadi kunci ya?
jangan sampai pulang jalan-jalan, malah stres karena gak bisa bayar
traveloka paylater jadi salah satu solusi untuk mereka yang kesulitan nabung
karena kalo uang udah di tangan mah kaya air
mengalir terus sampai jauh 😀
paylater dari Traveloka ini berguna banget buat mengatur rencana liburanku. udah beberapa kali pakai dan kerasa banget kegunaannya..
Seiring perkembangan zaman, metode pembayaran semakin mudah yaa. Namun ini juga menuntut kita untuk pandai-pandai menggunakan kemudahan ini, jangan sampai saking mudahnya kita malah kebablasan dan jatuh dalam lubang hutang
Dengan segala kemudahan untuk mendaftar fitur traveloka paylater dan menggunakan fasilitasnya, tetap harus bijak dalam menggunakan ya. Bukan buat konsumtif dan harus mengukur kemampuan diri dalam membayar cicilannya. Jangan sampai terjebak hutang terlalu dalam, bayar sebelum jatuh temponya bulan depan
Betul kak, makanya pas ada cicilan lebih baik kita bayar terlebih dahulu kan.
Pandemi ini bikin dagdigdug sih, banyak rencana meleset, tapi mau gimana lagi, jadi ku berusaha sabar aja. Oh iya, Baru tau kalo Traveloka ada Paylater nya juga, dan aku kira hanya bisa digunakan untuk urusan bepergian aja, tapi ternyata bisa untuk semua produk yang ada di Traveloka ya.
Iya rencanaku juga banyak meleset nih. Emang harus perbanyak sabar ya hehe
Memang, Koh, aku pun merasakannya dampak pandemi dengan berkurangnya pendapatan. Butuh kerja ekstra dan ekstrasabar buat bisa menjalani hidup apalagi kalau sudah berkeluarga. Apalagi kalau fee cair molor wah wah kudu atur siasat biar ga berutang. Kalaupun berutang ya sebaiknya yang produktif, kayak Traveloka Paylayter ini ya Koh, bisa mendukung kebutuhan mendesak terutama pelesiran tanpa bunga yang menyulitkan. Pilihan bijak akan menghasilkan hasil yg nikmat, semoga.
Kerja ekstra dan perbanyak sabar emang untuk kondisi saat ini ya mas. Semoga saja rejeki kita dilancarkan.
Loh travelika udah ada paylater yaaa… waaa keren kali traveloka ini selalu menjadi idola untuk bepergian ngecek segala sesuatu dan pesan dengan traveloka apalagi sekarang semakin mudah dengan paylaters
iyaa jadi mudah banget kalau mau dipake buat berangkat atau kebutuhan cicilan lainnya.
No debat, Traveloka PayLater memang guna banget ya koh apalagi kalo ada urusan urgent or mendadak pas duit gaji or fee belum cair yekaaan
betul banget mbak 😀
Situasi yang direncanakan namun tidak tepat, atau meleset karena perubahan dari waktu yang ditetapkan memang terkadang membuat kita bingung. Tidak ikut kegiatan eman sudah kadung registrasi, ikut kegiatan ga ada uang untuk berangkat. Beruntungnya kini ada kabar baik dari Traveloka Paylater, yang membuat kita ga perlu risau.
Sedih sih kalau nggak jadi berangkat, tapi kan situasi saat ini emang kita perlu tahu mana yang konsumtif dan produktif ya.
hayuk kita ngopi di warung kopi purnama
kebayang deh harumnya
baca tulisan ini jadi kepikiran, kok saya gak pakai traveloka paylater aja untuk solo traveling ya?
nungguin tabungan penuh mah kelamaan 😀
iya ngopi di warkop Purnama itu berasa banget kesan jadulnya, aku suka roti kukusnya pakai selai srikaya.
kalau buat traveling solo enak ya bisa kita pake dulu hehe
Wah, keren banget nih sekarang sudah ada paylater Traveloka. Segala kian mudah. Alhamdulillah
iyes kak.
Seneng banget ada traveloka paylater ya mas, soalnya saya kadang mendadak punya pengeluaran mendadak pas di akhir bulan dan belum gajian. Tapi memang kita harus bijak menggunakannya
betul mbak Maria, asal digunakan emang buat produktif kan gpp.
Saat kepepet seperti kondisi dalam cerita adanya Traveloka Pay Later sangat membantu sekali ya. Aktivitas tetap harus berlanjut kalau ada solusi bayar nanti, kenapa tidak?
Betul banget teh Okti.
PAYLATER ini sangat berguna untuk mereka yang dalam keadaan terdesak dan paham serta disiplin membayar/mengembalikan dana yang “dipinjam” supaya tidak terjerat permasalahan keuangan. Beberapa waktu lalu ada teman di Jakarta yang orang tuanya wafat di Lombok. Dan teman ini kerjanya serabutan. Akhirnya menggunakan jasa Traveloka Pay Later untuk beli tiket pesawat ke Lombok. Alhamdulillah dia jadi sempat bertemu terakhir kalinya dengan “jasad” ibunya.
Wah emang bermanfaat banget ya kalau emang digunakan tepat sasaran.
Pandemi ini mengajarkan banyak hal termasuk bijak finansial dan baru tahu juga kalau Traveloka Paylater ini nggak hanya untuk bayar biaya tiket perjalanan. Makin ciamik inilah ini.
banget kak!
TRAVELOKA PAY LATER membantu kita semua iika menggunakan layanan tersebut, karena bisa mewujudkan perjalanan sesuai budget setelahnya
sepakat kak!
Ada pengelompokan khusus untuk Traveloka Paylater ya Mas Ded. Boleh nih dicoba ajuin Paylaternya, lumayan buat kebutuhan. Mendesak.
Iya jadi tinggal pilih aja mau jenis paylater yang mana tapi juga sesuai dengan level ya.
Cakep nih Paylater Traveloka bisa dipakai untuk banyak hal selain pembelian tiket pesawat maupun hotel ternyata bisa juga ya dipakai belanja di beberapa e-commorce ya.Boleh nih dicoba saat keuangan minim
Setuju Bang, gunakan paylater hanya jika mendesak saja. Saya mah biasa piknik low budget alias backpackeran…
Iya pake pas mendesak aja kak.
Saya salfok sama salah satu kutipan quotes di atas If you buy things you don’t need, soon you will have to sell things you need.” – Warren Buffet. Tak dimungkiri dengan adanya layanan seperti paylater ini banyak orang yang tergoda untuk menggunakannya padahal dia ga butuh-butuh amat, cuma pengen doang. Ujung2nya kerepotan sendiri pas harus bayar apalagi kena denda hehe.
Tapi satu sisi paylater ini memang bisa jadi solusi dengan catatan harus disiplin dalam pembayaran dan bisa membedakan antara kebutuhan produktif dan keinginan.
Makanya aku coba buat atur pengeluaranku jangan sampai besar pasak kan.
Eh, aku pikir paylater Traveloka hanya bisa dipakai untuk biaya perjalanan. Ternyata sudah bekerjasama dengan ecommerce keshayangan seperti JD.ID, Lazada, Map Club sampai Shopee.
Waah..bener nih, Koh..
Bisa semakin produktif kalau memilih cicilan yang tepat guna.
Tadinya daku pikir juga begitu Teh buat perjalanan aja, ternyata bisa membantu buat membeli barang kebutuhan juga ya
Betul sekali, Mbak. Ternyata mulai dulu cuma fokus untuk transaksi travelling aja, buat transportasi.
bisa apalagi udah bisa menjangkau ke ecommerce jadi lebih praktis.
Lengkap kak! bisa dicoba juga nih.
Tinggi banget ya angka penduduk yang belum tersentuh finansial. Traveloka paylater bisa jadi solusi ditengah kebingungan kita yang Bang. Tentunya semua makin mudah dengan pilihan ini.
Iya jadi kayak ada ekspansi fungsi gitu. Menarik ya!
Rencana traveling jadi batal karena gak ada dana memang sedih. Tapi ada yang nyesek lagi sih, ketika dana pas-pasan eh ada kerabat yg sedang dirundung duka jadinya batal buat berkunjung ke pulau seberang.
Iya jadi kita harus lebih pandai buat baca situasi.
Tips kelola keuangannya keren nih, begitu pun dengan perencanaan penggunaan paylater yang terencana dengan baik. Kalau rencana keuangannya sebaik itu, mau awal bulan atau akhir bulan tetap bisa liburan, apalagi sekarang sudah ada Traveloka Paylater
Iya makanya aku punya perencanaan kapan-kapan aja fee dibayar, sebenarnya buat bisa atur cicilan :))
Memang manfaat banget sih ya Traveloka Paylater asalkan digunakan dengan bijak dan tepat sasaran.
sepakat!
baru tau traveloka ada paylaternya. pengguna jadi makin gampang transaksi ya. tapi jujur aku sampai sekarang masih takut pakai paylater di mana pun
iya nih kak, tapi bisa dicoba dan gunakan secara bijak aja.
kuomplit banget, Koh, sampai dibuatkan simulasi biar makin jelas ya. btw aku ada samsung galaxy tab a7 lite nih, Koh, mau dibeli nggak? kalau mau DM aja dah ahaha
XD duh banyak yaaaaa gadgetnya mbak 😀
Jujur guna banget yess koh. Yup, gunakan dalam hal produktif yess koh, supaya cash flow tetep aman dan gak terlalu beban banget hehhe
betul buatku yang freelancer kepake banget, Joe.
Ya ampun, lengkap banget infonya tentang traveloka paylater… Dulu ragu-ragu mau pakai ini, sekarang jadi lebih jelas… Yang penting pinjam sesuai kemampuan dan bayar tepat waktu ya…
wah betul nih, paylater emang guna banget yaaa.. asal tahu kapasitas keuangan kita dan beneran buat yang kepepeet banget hehe
Yesss makanya jujur guna banget ya.
Limit pinjaman di Traveloka PayLater banyak juga ya Koh sampai 50 juta. Tapi ema v Traveloka PayLater ini ngebantu bgt sih, sbg freelance yang bayaran cair enggak pasti, terus ada kebutuhan mendesak, Traveloka PayLater emang bisa jadi jalan ninja.
Belum sampai 50 juta kok mbak 😀 Masih 16 juta hehe..
Kebutuhan mendesak memang suka tak terhindari. Bersyukur banget kalau bisa pakai Traveloka Paylater. Bisa membantu dan berguna banget setiap saat.
Dan catatan pentingnya, ya, kita mesti bertanggungjawab setelah menggunakan paylater ini. Wajib menyicilnya dengan tepat waktu. Jangan sampai menunda, terus bakalan besar dendanya.
Yes sepakat mbak.
Simple dan cepat ya gunainnya apalagi kalau pas mendadak gitu kadang panik tipis-tipis. Tinggal displin melunasinya aja di next day
Tepat sekali mbak Vika 🙂
Selalu ada deh buat keperluan mendadak ya Koh. Pastinya bisa disesuaikan dengn termin yg diinginkan, jujur traveloka ini guna banget
Iya pasti guna banget.
bagus banget ulasannya kak, memang Traveloka Paylater ini guna banget buat memenuhi kebutuhan mendadak saat keuangan terbatas, apalagi buat saya yang content creator mesti pintar-pintar mengatur keuangan.
Betul kak. lumayan ngebantu ya pas lagi perlu.
Traveloka paylater emang memudahkan kebutuhan klo lagi kepepet ya mas, tapi harus tep bijak pakenya nih biar ga kebablasan hahhaha
yes!
Traveloka PayLater emang berguna banget nih di saat harus bepergian yg mendesak tapi fee belum cair. Tapi juga harus hati2 sih, nggak boleh kebablasan pakainya. Hrs ttp disesuaikan dgn kebutuhan dan kemampuan,biar keuangan ga amburadul.
Asli kak, makanya kebantu banget ya pakai PayLater ini
Bener banget koh, adanya paylater ini justru buat hal-hal urgent aja
Jangan sampai terlena keenakan berhutang eeh malah ga mampu bayar
Salah satu tipsnya yakin bisa membayar paylater (dengan invoice yang akan cair misalnya) baru boleh deh pake paylater
Betul, kalau kita udah yakin ada pemasukan sih gak apa-apa kan pakai.
Lengkap sekali ulasannya Koh. Kayaknya ini bakalan juara utama lagi deh. Benar-benar story teller yang yahud. BTW, PayLater memudahkan banget ya bagi yang benar-benar kepepet butuh uang. Prosesnya mudah dan pembayaran cicilannya juga ringan….
Terima kasih banyak ya doanya mas Hen. Semoga saja hasilnya berkenan sama dewan juri hehe.. tapi emang Traveloka PayLater sangat membantu.
Benar-benar memudahkan di saat mendesak ya koh. Selama ini saya juga berencana beli tab tapi maju mundur kalau harus beli cash. Simulasinya menarik koh, jadi pengen pakai paylater juga nih
Saking mudahnya pakai Traveloka PayLater agak ngeri kebablasan yaa, memang harus bijak sih menggunakan paylater ini, jadi harus paham prinsip dasar perencanaan keuangan juga, dan utamakan kebutuhan daripada keinginan ya kok, untuk kebutuhan baru deh bisa pake Paylater ini pas lagi urgent banget
Salah satu dampak adanya teknologi yang terus berkemajuan, maka sah-sah saja jika kemudian kita semakin “dimanjakan”, termasuk salah satunya urusan kebutuhan sisi finansial ya, mas.
Tapi memang, seharusnya bisa kembali pada kemampuan serta relevansi dengan gaya hidup kita masing-masing. Perlu dicoba ini, saat harus bikin konten traveling dan feenya diterima maksimal 30 days, hehe. Kalau 60+? waaah bisa semaput, saya! hihihi..
Oh iya, semoga urusan terkait Ibunda, selalu dimudahkanNYA ya, mas.. Semoga selalu mendapat yang terbaik juga untuk mas Deddy bersama seluruh keluarga.
Iya mas, makanya kalau kita pekerja freelance gini emang harus punya perencanaan keuangan kan. Pakai PayLater bisa jadi solusi yang jujur guna banget buat bayar kebutuhan harian.
Mudah banget ya kak pakai traveloka paylater ini. Tapi ang gak boleh terlena sih sama kemudahan berhutang. Soalnya mamanya hutang lan harus ttap dibayar. Gak boleh pura-pura lupa atau malah marah-marah kalau ditagih #eh
Iya karena kalau kita gak bayar kan nanti nama kita rusak di SLIK jadinya bakal susah buat peminjaman berikutnya.
Lengkap banget ulasannya. Hal yg nggak bisa dihindari memang untuk berobat. Semoga segera diberi kesembuhan untuk ibundanya Kak Deddy.
Iya kak emang kita sebagai pengguna harus tahu dulu sih seperti apa plus minus pakai paylater.
Bener tuh koh. Pejuang invoice harus tahu cara mengelola keuangan dgn benar. Ngga bisa jajan sembarangan karena invoice biasanya emg cair hingga H+60. Bahkan ada yang lebih dari itu. Syukur aja kalo ada yg membayar duluan, minimal setenganya dl.
Nah, enaknya pakai Traveloka PayLater ini, kita emg bisa beli apapun, termasuk tagihan mulai dari listrik, pulsa hingga BPJS Kesehatan. Hal2 kayak gini ngga bisa ditunda sih. Nah pas akhir bulan/kalo meleset ya bisa mundur, baru bisa dibayar utangnya. Toh kalo mengacu biaya dendanya, ngga banyak sih. Masih bisa ditutup dgn invoice lah ya. Hehe..Jujur, Traveloka PayLater ini membantu banget. Asal ya jangan jajan ga produktif yak. Hehehe..
Iya mas Didik, makanya pas keuangan kita lagi belum ada dapat bayaran, pas banget pakai Traveloka PayLater ini apalagi kita bisa gunakan untuk utang produktif gitu.
Nah klo ada kejadian kek pas koh Deddy mo ke Bandung gitu jadinya penting banget ya kok bisa memanfaatkan paylaternya Traveloka, kebantu banget biar tetep on schedule perjalannnya
Betul, kemarin kejadian aku nggak jadi ke Bandung karena pas banget dananya gak ada. Dan bukan kebutuhan yang urgent juga.
Aku pernah beberapa kali memanfaatkan traveloka paylater untuk pembelian tiket keberangkatan keluarga yang mau merantau. Jujur sih. Emang guna banget pake Traveloka Paylater.
Secara kan kalau orang desa memutuskan merantau karena kesulitan finansial. Kadang, ongkos berangkatnya pun ngutang. Nah, pake Traveloka Paylater, mereka bisa pakai dulu. Bayar sebulan kemudian.
Pokoknya mah bisa bayar sendiri pakai gaji yang udah terbayar selama sebulan dah.
Wah kalau dipake buat keberangkatan udah pasti gak bisa bohong. Traveloka kebantu banget sih apalagi harganya jujur gak ada tambahan apa-apa.
Namanya berangkat berobat memang ga bisa ditunda ya, koh. Apa lagi buat ibunda tercinta. Semoga Beliau lekas pulih.
Betul mbak, makanya aku prioritaskan dulu utang yang penting.
Saya jg termasuk yg menghindari berhutang kak karena gak mau terbebani. Tapi memang kondisi pandemi seperti ini perekonomian banyak yg merosot ya jd pembayaran seperti Traveloka Paylater ini bisa jd solusi buat yg memerlukan kebutuhan mendesak
Asli kak.. kondisi ekonomi kita emang semakin sulit, makanya kita pun harus lebih cerdik dalam mengatur keuangan kita. Salah satunya bisa pakai Paylater ini buat kebutuhan mendesak.
Traveloka ini emang guna banget, pay later bukan cuma bbuat traveling tapi bisa buat kebutuhan yang lain huhu tab nya bagus banget dan murah ya, jadi pengen beli juga deh ko
Betul banget.. makanya aku senang banget kak bisa pakai paylater ini buat kebutuhan-kebutuhan mendesak.
Prosesnya ceoat, no ribet dan membantu banget klu lagi urgent. Kemarin pas liburan pake pembayaran paylater enak banget, lebih mudah dan liburan makin menyenangkan .
asli mas… prosesnya cepat kayak gini bikin kita lebih mudah.
Jelas guna banget kak, soalnya Traveloka paylatter ini solusi banget buat yang pengen traveling tapi budget minim. Trus praktis juga soalnya udah bisa handle akomodasi lengkap
Iya kak, yang bikin kita jujur guna banget karena bisa menunda dulu pembayaran buat bulan berikutnya. Jadi cashflow keuangan kita masih stabil.
Hallo Mas Deddy, ulasannya lengkap banget, ga ada 1 celah pun yang kurang tentang Traveloka Paylater ini.
Memang guna banget pakai paylater karena sangat praktis. Apalagi kalau mau liburan misalnya, bisa pakai paylater untuk beli tiket pesawat. Tidak bisa dipungkuri, liburan saat ini bukan lagi untuk yang kalangan menengah ke atas.
Jujur, guna banget pakai paylater!
Wah terima kasih kak Ayu. Iya pas mau coba aplikasinya emang kita perlu tahu kan plus minus dari aplikasi yang akan kita pakai. Traveloka emang kuat untuk tiket liburan, tapi bisa juga kok kita gunakan untuk kebutuhan produktif lainnya.