Tahun ini Ramadhan dilakukan dengan cara sedikit berbeda. Biasanya identik dengan momen hangat bersama keluarga atau makan masakan spesial di Hari Raya. Kini tak ada buka bersama dengan teman, berburu takjil makanan langka tradisional di pasar kaget. Bagi anak perantauan pun tidak bisa pulang kampung saat lebaran memberikan kado spesial Ramadhan untuk orang yang kita sayangi.
Ramadhan kali ini di rumah saja. Sesuai arahan pemerintah agar kita saling physical distancing, belajar di rumah, bekerja di rumah, dan beribadah di rumah. Bulan ramadhan ini menjadi tantangan tersendiri. Mungkin kita akan merasa bosan di rumah hingga kurang bersemangat sehingga tidak produktif bekerja. Namun sebaiknya tak menjadi alasan di bulan Ramadhan aktivitas saya harus lebih produktif.
Waktunya Belajar Keahlian Baru
Selama di rumah, saya bertekad untuk mengasah skill baru agar tetap produktif. Selain membuat konten, saya kembali menekuni hobi baru yang fleksibel dari waktu dan tempat, yakni sebagai fotografer produk dan makanan. Berhubung saya bekerja seorang diri, saya pun mengemban dua tugas sekaligus yaitu sebagai tukang foto dan juga penata makanan. Kedengarannya asyik ya kegiatan saya di rumah?

Banyak orang lebih tertarik membeli sesuatu ketika melihat gambar yang menarik. Bahkan kalau kita belanja online di marketplace pasti melihat gambar yang menarik untuk meyakinkan diri sebelum membeli. Tantangan bagi saya adalah bagaimana membuat foto serupa dengan makanan asli agar pembeli tak merasa tertipu. Ketertarikan pada foto makanan ini diperoleh lewat belajar otodidak.

Banyak hal kecil yang kadang dilupakan orang ketika memotret makanan. Mulai dari penampilan bumbu hingga menu utama yang akan disajikan. Percobaan foto demi foto juga berdasarkan jam terbang. Ketika ada masukan artinya kita sedang belajar untuk lebih baik.


Beberapa hal penting dalam fotografi makanan yang mampu membangkitkan rasa dan emosi tidak hanya sebatas visual yang indah saja, berikut tiga tips dasar yang saya lakukan:
1. Kuasai gear atau kamera yang dimiliki
Untuk pertama membeli kamera, sangat disarankan untuk membaca buku petunjuk penggunaan. Agar lebih mengetahui kekuatan dan kelemahan dari kamera tersebut. Bagi yang pemula dalam bidang fotografi tentunya kamera seperti pasangan saling mengenal. Setiap kamera memiliki karakteristik yang berbeda seperti warna dan kemampuan. Kamera yang digunakan tentunya menggunakan kamera profesional karena kita ingin dilirik oleh calon klien.
Menurut saya, kalau ingin membeli kamera maka beli sesuai dengan kemampuan budget. Nanti setelah mendapat rezeki lebih baru kita tukar dengan kamera lebih baru. Untuk membeli kamera, terlebih dahulu saya membandingkan harga lewat toko online warna orange soalnya suka kasih promo gratis ongkos kirim. Kita bisa mengecek toko-toko resmi yang menjual kamera.
2. Ketahui produk yang akan difoto
Kenali produk yang akan difoto, agar bisa mengetahui karakteristik makanan tersebut. Dari sana kita tahu kekuatan produk, bagaimana menyampaikan konsep makanan dalam foto serta secara teknis juga bisa tahu sudut pengambilan gambar.

Setiap makanan memiliki sudut pengambilan gambar yang berbeda. Ada makanan yang akan terlihat menarik ketika difoto dengan sudut pengambilan gambar dari depan seperti burger, kue lapis, dan minuman botolan. Coba juga sudut dari atas atau orang menyebutnya sebagai flatlays. Tujuannya agar mata kita bisa langsung melihat keseluruhan makanan dari atas seperti pizza atau makanan dengan jumlah porsi yang banyak.
Mengetahui sudut pengambilan gambar penting untuk kita coba karena makanan tersebut harus terlihat lebih menonjol dengan tekstur, ukuran dan jelas. Semakin kita sering memotret nanti kita akan tahu dengan sendirinya.
3. Gunakan properti pendukung
Makanan tanpa properti pendukung, sama seperti ketika kita berbusana yang kurang lengkap kalau tanpa aksesoris. Penggunaan properti tambahan pada makanan sangat membantu dalam visual makanan, misalnya alat makan, bahan-bahan makanan, bumbu atau hal-hal lain guna menunjang kebutuhan foto. Semua benda-benda tersebut bisa dimanfaatkan asalkan masih dalam tema foto yang diinginkan.

Penataan properti pendukung terlalu ramai bisa mengalihkan fokus dari makanan itu sendiri. Saya lebih senang menggunakan properti pendukung warna netral agar makanan bisa jadi pusat perhatian serta menggunakan bahan-bahan masakan. Investasi properti pendukung ini perlu. Saya lebih banyak mencari properti pendukung tersebut lewat marketplace warna orange. Rasanya lebih lengkap dan punya banyak pilihan.
Berbagi Kebaikan ke Sesama
Masa pandemi saat bulan Ramadhan ini bisa jadi penghasilan kita menurun 50% dari biasanya. Ini berarti kita harus dua kali lebih giat dalam usaha. Oleh karena itu saya juga tetap menawarkan jasa foto makanan komersial dari rumah saja, agar tetap berpenghasilan bertahan hidup. Tidak perlu pergi ke restoran atau kafe untuk sementara waktu. Produk makanan tinggal dikirimkan ke rumah dan saya kerjakan di rumah.

Saya merasakan ramadhan tahun ini untuk pertama kalinya banyak usaha kecil yang masih harus tetap bertahan. Kadang hidup bukan hanya urusan uang saja, maka saya berinisiatif memberikan jasa foto makanan secara gratis. Ide ini muncul ketika saya melihat para unit usaha kecil berjualan di marketplace belum memiliki konten foto menarik. Menyadari hal tersebut, hati saya ikut tergerak. Setidaknya cara ini yang bisa saya lakukan di masa pandemi untuk berbagi kebaikan.
Mengapa UMKM penting dibantu? Penyebaran virus corona yang terus meningkat juga memberi dampak langsung bagi banyak sektor, seperti perekonomian. Tak sedikit usaha kecil yang terkena imbas pandemi tersebut. Fenomena yang dilihat semua orang berjualan untuk bertahan hidup. Makanya ketika ada teman yang berjualan, kalau mampu saya beli, kalau tidak bisa saya bantu promosikan. Karena sekarang cara untuk bertahan adalah dengan saling support bukan memikirkan keuntungan. Apalagi bulan Ramadhan ini adalah bulan yang baik dalam memperbanyak pahala.
Saatnya Belanja dari Rumah
Untuk foto produk dilakukan dengan peralatan sederhana yang dimiliki. Ruang tamu disulap menjadi studio dadakan untuk keperluan foto. Semua peralatan seperti tripod, alas foto, lampu dan properti pendukung ditata agar layaknya sebuah studio foto. Bagi fotografer makanan, semua peralatan ini adalah investasi untuk foto. Properti foto seperti pernik lucu yang menghabiskan ruang di rumah dan harganya kalau ditotal bisa lebih mahal daripada gear yang dipunya. Agar fotonya tampil lebih memukau di mata klien.


Membeli kebutuhan Ramadhan saat ini di mana?
Belanja bisa tanpa harus keluar rumah. Kita tinggal memilih barang yang cocok lewat deskripsi gambar dan bertanya ke penjual. Langkah ini tentunya mengikuti himbauan pemerintah untuk menjaga jarak dan yang kedua adalah dengan tetap menggerakkan ekonomi Indonesia. Untuk ikut mendukung perekonomian kita tetap bisa melakukan aktivitas belanja dari rumah. Dengan berbelanja online, pergi keluar rumah dan mengunjungi tempat umum seperti swalayan bisa dihindari untuk saat ini.
Raih Indahnya Ramadhan
Ramadhan tahun ini boleh jadi akan terasa beda. Untuk pertama kalinya kita akan merasa tidak bisa sungkem dengan orang tua karena merantau. Merasakan masakan rumah atau sekedar berbelanja pakaian baru untuk lebaran.
Nyatanya untuk membantu bisa dengan cara apa saja selain uang. Melihat raut wajah bahagia dari para usaha kecil ini setelah memberikan hasil akhir foto, sudah membuat rasa bahagia. Kita bisa tetap produktif dan berbuat baik lewat tenaga, penghiburan, bahkan doa. Menolong dan berbuat baik adalah bahasa universal. Dia tidak mengenal siapa kamu, warna kulit, asal kamu, bahkan agama kamu apa. Selama hati dan niat kalian positif, percaya saja kalau semesta akan mendukung.
Bagus foto fotonya,
mungkin bisa kunjungan balik ke blog saya. masih baru butuh saran..hehe terima kasih
Foto makanan itu its about taste ya koh. Kudu banyak latihan biar tau ambil angle untuk makanan darimana ya. Plus punya props untuk makanan itu juga penting. Dan aku juga sering belanja di Shopee nih.
Sangat inspiratif sekali mas. Semoga berkah. Salam kenal mas. ??
Jadi pengen belajar motret makanan juga, kayaknya menarik.
Tapi kalo liat makanannya siang-siang gini, malah jadi laper. ?
Keren banget, Mas Deddy. Kerelawanan Mas Deddy buat memotret produk UMKM pasti bakal berguna banget buat usaha mereka. 🙂
Btw, kayaknya saya pengen coba-coba juga latihan motret makanan pakai kamera saku. Siapa tahu bisa dipraktekin pas jalan-jalan. Foto-foto makanan saya masih payah banget soalnya. Hehehe.. Makasih tips-tipsnya, Mas Deddy. 🙂
Wah berfaedah sekali meski di rumah aja ya. Ilmu tetap bisa didapat meski kita tidak keluar rumah. Pesan barang pun sekarang lebih mudah, apalagi banyak diskon di Shopee?
Terima kasih pencerahannya, Mas… ??????
sama-sama mas 🙂
Suka banget ngeliat BTS di balik fotografi makanan. Salut sama para fotografer yang bisa bikin foto makanan terlihat begitu tempting! Butuh keahlian food styling juga yaa biar foto makanan/minumanya tampak menggiurkan. Hehe
Iya aku sampai sekarang juga masih belajar. Sering salah cuma buat next jadi perbaikan.
Berarti ado untungnyo menyelami food photografi di tengah situasi cak ini ded y, pacak di gaweke di rumah, yang penting siap dengan segalo printilannyo y ?
Iyo siap modal buat beli alat foto 😀
Wah Kokoh baik sekali, menyediakan layanan foto gratis untuk membantu promo usaha usaha kecil, so noble ??????.
Semoga usahanya dilancarkan dan berkah, makin banyak pelanggan. Memang hasil foto fotonya keren ??
Terima kasih mas cipu.. iya kayaknya untuk saat ini memang bukan memikirkan keuntungan. Gimana bisa saling support 🙂
Rasanya sebulan ini aku udah check out 7x di Shopee ? apalagi kemarin ada free ongkir. Shopee udah kayak socmed karena sering kubuka kadang juga suka iseng main game di sana.
Sama hahaha.. aku lebih banyak belanja buat properti foto. Di Palembang buat nyari properti foto agak terbatas buat yang cocok sama tema. Free ongkir dari Shopee setiap hari emang godaan berat ya 😀 bayangin aja aku beli batu baterai aja online haha..