Infotainment adalah salah satu jenis penggelembungan bahasa yang kemudian menjadi istilah populer untuk berita ringan yang menghibur atau informasi hiburan. Merupakan kependekan dari istilah Inggris information-entertainment. Infotainment di Indonesia identik dengan acara televisi yang menyajikan berita selebritis dan memiliki ciri khas penyampaian yang unik.
– 000 –
Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.
Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita dilaporkan oleh wartawan laporan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi pemberitaan / media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih dapat menarik khalayak banyak karena mengandung unsur-unsur berita.
Stasiun televisi biasanya memiliki acara berita atau menayangkan berita sepanjang waktu. Kebutuhan akan berita ada dalam masyarakat, baik yang melek huruf maupun yang buta huruf.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
“Infotemnt derajatnya lebh HINA dr pd PELACUR, PEMBUNUH!!!! may ur soul burn in hell!!“. Inilah status yang di-tweet oleh #lunamya dalam jejaringan sosial bernama Twitter. Dari googling, dikatakan pemicu status ini berawal dari saat luna dan ariel sedang menonton #Sang Pemimpi. Dan karena wartawan infotaiment ‘gesit’ untuk mencari berita, maka ada salah satu kamera mengenai kepala anak Ariel.
Dari kasus luna ini aku belajar tentang perkataan seperti kepingan mata uang logam yang punya dua sisi. Sisi wartawan infotaiment harus mengejar berita lalu di blow-up agar rating acara infotaimentnya meningkat. Sementara sisi ‘terdakwa’ ini merasa dipojokkan dengan pemberitaan yang muncul dan berkembang, hingga dia lebih memilih untuk self defence atau pertahanan agar jangan sampai kehidupan pribadinya jadi komoditi umum.
Beberapa waktu lalu, mas Mikha cerita tentang yang membedakan berita buatan Indonesia dan USA:
yah itulah prinsip media. Bad news is good news. Justru dari kabar-kabar buruk inilah merupakan sumber utama liputan mereka
Dan…sejauh pengamatan saya sih, hebohnya media (baca: media di indonesia) mungkin disebabkan oleh budaya orang Indonesia yang suka gosip. Sedikit saja ada kabar negatif, hebohnya luar biasa.
Maksud saya kebudayaan indonesia itu begini. Sebagai contoh, si A berbuat hal yang jahat di Indonesia. Sekali kedengaran beritanya, maka langsung menyebar luas kemana-mana. Ada di seluruh aspek pembicaraan, dan susah lupanya. Selalu dibahas lagi setiap hari.
Berbeda dengan budaya barat. Misal si A berbuat jahat, kabar memang menyebar kemana-mana, tapi yah hanya sekedar “kabar”. Tidak sampai menjadi bahan pembicaraan sehari-hari maupun bahan gosip. Setelah beberapa lama, orang2 sudah lupa.
Nah faktor kedua, khususnya untuk persoalan berita gosip dunia entertainment, mungkin karena orang-orang ngga bisa keluar dari “dunia” gosip. Maksud saya begini, hampir di semua stasiun televisi di indonesia, ada siaran berita khusus gosip selebritis dan sejensinya.
Kalo di USA berbeda, hampir semua channel punya topik khusus. Ada yang berita, gosip, pengetahuan, kartun, agama, sejarah, dll. Jadi bisa pilih channel yang “sesuai” yang kita ingini.
Sementara kalau mulut ‘orang yang merasa baik’ disandingkan dengan mulut ‘pelacur’. Boleh nggak kalau aku pilih mulut ‘pelacur’-lah yang baik. Logikanya karena mulut mereka yang satu sudah sering terbuka, maka rasanya mereka nggak akan membuka mulut mereka yang satu lagi. Balik lagi ke poin penjelasan mas Mikha kalau kita baru mendengar satu berita maka dijamin nggak beberapa lama akan jadi buah bibir di orang-orang sekitar.
Kesimpulannya: artis bukan besar karena infotaiment, tapi karena mama dan papanya.
p.s : Ada yang sudah gabung dengan grup dukung Luna di facebook?
p.s : Perlunya pembeda antara wartawan berita dan wartawan infotaiment dilihat dari skope pencarian isu.
p.s : Infotemnt yang ditulis #lunamya itu infotaiment atau info temen berinisial T?
sesekali boleh lah buat ngramein ruang keluarga infotainment. tapi lama2 males juga nonton, kadang berlebihan narasinya.
Please, saya udah bosen juga baca masalah ini terus di mana-mana.
Kita tunggu saja langkah-langkah blunder bin memalukan mereka yang ingin menggunakan Pasal karet UU ITE itu
lumayan lengkap ulasannya. kalau soal lunamaya kabar terakhir yg saya dapatkan di detik bahwa jika akan diteruskan ke pengadilan akan mengalami kebuntuan. apa pasal? tidak ada objek yang tertuduh. tul gak sih
lumayan lengkap ulasannya. kalau soal lunamaya kabar terakhir yg saya dapatkan di detik bahwa jika akan diteruskan ke pengadilan akan mengalami kebuntuan. apa pasal? tidak ada objek yang tertuduh. tul gak sih
nda punya akun fb ju9a tweet huan9 😀 jadi nda 9abun9..
terkadan9 meman9 para wartawan terlalu berlebihan ju9a seeh..
tapi masalahnya semua sama koq…kondisi pemberitaan di Indonesia itu lebih berat ke faktor dramatisasi. Dan ini terjadi disemua lini bukan hanya di infotainment. JAdi ndak bisa disalahkan infotainment.
Semua masih inget koq gimana hebohnya peristiwa penggerebekan noordin M top yang ternyata salah sasaran itu. Dramatisasinya lebih besar dari pada fakat beritanya.
JAdi ini bukan masalah infotainment saja!
kalau melihat sisi keburukan “Manusia” banyak yg lebih bobrok drpd artis walaupun ada satu dua yg di expose di media tp gak bakalan selaris kalau artis , sebab memang artis bagi Infotainment mungkin dianggap sbg bahan pokok adonan kue dagangan mereka.. lbh laris krn lbh lezattt…
walah… mana dong yg bener..???
ini bukan antara salah dan benar…
tp antara yg mau ngalah apa enggak gitchuuu.. hee..heee…
semua bener koq..! saya yg salah… 😳 🙄 😳
maafkan daku.
Salam.
habis klo gak ada yg mau ngalah biar saya yg ngalah aja..
gak nyambung..!! hee..hee..
kan gak ada hub apa2 lagian EGP ajah deh…
sy lbh suka jd penonton yg baik aja..
diam dan nikmati..
sekali2 tepuk tangan…. plok..17x….
*kabuuurrrrrrrrrrrrrrr………… 😆
hmmm lebih suka nonton E! daripada infotainment indonesia
wartawan dan paparazzi beda loh 😆
saya dukung luna maya koq 😀
Yaa kalo dilihat dari sisi artis,
namanya juga artis, dunianya entertainment. Jangan heran otomatis menjadi figur & konsumsi publik
Harusnya mereka jadi teladan dong. Kalo kawin-cerai, hamil di luar nikah, pindah agama, narkoba, pakai pakaian minimalis, foto telanjang, dan skandal lainnya, jangan heran dan jangan marah bakal di-ekspose habis-habisan dengan media dan masyarakat.
Kesal dengan infotainment? ya perbaiki karakter, jangan berbuat salah lagi. Hidup jadi teladan. Di satu sisi, memang budaya gosip sulit dikontrol, dan terkadang media-media terlalu berlebihan atau memojokkan dalam membawakan berita. Tapi di sisi lain, perbuatan kita berbicara lebih keras daripada perkataan.
Kalau perbuatan A, walaupun kita berbicara mati-matian kita tidak melakukan A, ya orang tidak akan percaya. Tapi kalo kita berbuat B, walaupun orang gosipkan yang lain, lama-lama gosip itu hanya sekedar “gosip” saja.
Atau kalau para artis tetap ngotot memiliki gaya hidup kawin-cerai, hamil di luar nikah, narkoba, ya jadi pelacur saja. DIjamin tidak akan diekspose infotainment manapun, dan privasi terjaga 😀
yang suka dikejar2 dan diekspos kan emang yang begituan mulu… artis-artis kita yang baik budi pekertinya pernah gak tuh di ekspose… 😆
Artis besar juga bukan semata-mata karena infotinment, karena usaha dia sendiri.
Lumay jadi terkenal bukan karena gosip aja, tapi prestasi dia banyak di dunia hiburan
Gw gak suka gossip, gw benci infotainment ugh! Kembalikan TVRI-ku hiks hiks.
Kesimpulannya: artis bukan besar karena infotaiment, tapi karena mama dan papanya. *ngakak*
kalo aku jadi luna, mungkin lama-lama pusing juga ngadepin wartawan, *aku untung bukan artis* 😀
kalo aku jadi luna… lama-lama juga pusing ngeladeni wartawan ituh hehehe. *untung bukan artis* 😀
kadang infotmnt sdh keterlaluan sih.. sampai urusan aurat diberitakan besar2..