BerandaReviewArisan! 2, Ada yang Belum Terungkap

Arisan! 2, Ada yang Belum Terungkap

Author

Date

Category

134255_film-arisan-2_300_225

Info sekuel film Arisan! 2 sudah saya dapatkan beberapa minggu lalu melalui akun twitter mereka @arisan2movie. Rasa penasaran ingin mengetahui bagaimana kelanjutan film Arisan! serta Arisan! The Movie, maka saya pun meluangkan waktu menonton film yang sempat mendapat penghargaan 8 tahun lalu di judul film yang sama, Arisan!

Arisan! merupakan film Indonesia yang mengangkat tema lesbian, gay, biseksual, dan transeksual (LGBT) serta isu gaya hidup para sosialita bersetting di Jakarta. Delapan tahun lalu film ini ceritanya ringan, menghibur, dan segar. Apalagi 8 tahun lalu kaum LGBT di Indonesia belum ada yang seheboh sekarang.

Tentu di sekuel Arisan! 2 ini para penikmat film Indonesia menaruh ekspektasi yang lebih baik dari film ini.

Para pemain film Arisan! 2 ini masih pemain lain seperti Mei-Mei (Cut Mini) yang tampil lebih fresh dengan potongan rambut pendek. Karakter Sakti (Tora Sudiro) dengan potongan rambut poni, saya kurang gitu suka dan Nino (Surya Saputra) yang tampak lebih proposional.

Selain itu ada tokoh Lita (Rachel Maryam) dan Andien (Aida Nurmala) yang selalu hadir menemani 3 tokoh utama lain. Ada juga penambahan tokoh baru seperti Rio Dewanto (pacar baru Nino), Atiqah Hasiholan, dan Pong Hardjatmo.

Kalau di Arisan! (2003), inti yang bisa ditangkap kalau tiga sahabat itu (Mei-Mei, Andien, dan Sakti) menerima apa yang terjadi dalam hidup mereka. Berhenti mengubah hal yang tidak bisa mereka kontrol. Mei-Mei menerima kenyataan kalau dia janda yang kesulitan punya anak. Andien yang diceritakan rumah tangganya tidak harmonis dan berujung suaminya meninggal. Lalu Sakti yang menutupi ke-gay-annya menjadi terbuka dan berpacaran dengan Nino.

http://www.redandwhitemagz.comNah, habis menonton Arisan! 2 saya merasa sekuel ini kurang greget. Konflik dengan penokohan orang-orang yang sudah tidak memikirkan karir lagi dan hanya berpikir bagaimana agar hidup ini menjadi tenang.

Di Arisan! 2 tokoh Sakti dan Nino dibuat putus dan mereka masing-masing mendapat pasangan yang baru. Namun, ternyata ada masalah percintaan dengan pasangan yang baru tersebut. Tokoh Sakti pun menjadi lebih vulgar mengakui ke tiap orang yang dia temui bahwa dia seorang gay.

Sedangkan Mei-Mei sendiri tokoh janda dengan karir sukses ini malahan lebih memilih pergi menyendiri ke sebuah pulau. Tiba-tiba kisah Mei-Mei ini saya jadi ingat film Eat, Pray, and Love. Mei-Mei pergi ke pulau untuk melakukan penyembuhan penyakit kanker yang ia derita. Bertemu dengan dokter tanpa keturunan cina bernama dr. Tom.

Bersama dr. Tom, Mei-Mei mendapat perawatan serta penyembuhan secara spiritual kepada semesta alam melalui reiki dan mendapat pencerahan di Borobudur.

Andien tokoh janda kaya raya yang ditinggal mati oleh suaminya ini digambarkan sebagai ibu-ibu sosialita yang gonta ganti teman tidur dan berpesta dan tetap bersama teman sosialitanya.

Lita yang adalah sepupu dari Sakti digambarkan kalau dia sedang fokus di Caleg, sepertinya menggambarkan bagaimana kegetolan masyarakat Indonesia untuk menjadi caleg. Sedangkan Talu, anak hasil hubungan tanpa nikah ini dititipkan ke Mei-Mei. Tokoh Lita pun sepertinya masih digambarkan seperti 8 tahun lalu yang masih tampak lucu dan polos. Tapi bayangkan 8 tahun kenapa dia tidak mau mengurus anaknya sendiri dan pikirannya pun masih seperti 8 tahun yang lalu?

Alurnya menjadi monoton, seolah ingin menyampaikan bahwa saat orang sudah karirnya mapan, apalagi yang ingin dicari selain ketenangan spiritual? Lalu, ibu-ibu sosialita yang berdandan mewah ternyata itu semua topeng. Namun, apakah semua sosialita hidupnya seperti itu? I don’t know, karena saya bukan dari kalangan sosialita.

Kemudian, menggambarkan bagaimana ketakutan orang akan menjadi tua lalu melakukan serangkaian perawatan kecantikkan untuk mencegah penuaan.

Cukup menyegarkan canda tawa adalah tokoh Octa (Rio Dewanto) yang mewakili zaman eksis yang dimana dan kapan saja selalu foto lalu upload ke facebook dan twitter agar orang-orang tahu apa yang lagi ia lakukan. Bukankah ini sorotan yang lucu?

Tidak ada greget yang lain, paling hanya saat penggalangan dana saat launching buku dr. Joy yang dihadirin oleh para sosialita tapi kok yang dikumpulin dananya cuma 20 juta? Kecil amat ya untuk mereka yang datang pakai Hermes dan barang bermerk lainnya? Namun dari sini saya tahu kalau sosialita seperti ini hanya mencari ketenaran bagaimana agar bisa masuk ke majalah-majalah fashion. Selanjutnya mereka kerjakan projek lain.

Jadi, Arisan! 2 ini sekuel film yang kurang begitu difokuskan mau menyorot apa. 8 tahun memang membuat karakter dan pola pikir berubah.

http://www.gilitrawangan.org/

Diluar dari cerita film, faktor pendukung yang cukup menghibur saat pengambilan scene di pantai Gili Trawangan di Lombok. Pantai ini indah sekali. Kapan-kapan kalau ada kesempatan saya pengen backpacker ke pantai ini.

Deddy Huang
Deddy Huanghttp://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com

5 KOMENTAR

  1. Barusan nonton filmnya.. Menurut saya okelah, bikin terharu, tapi ya memang itu seperti yg agan bilang, ada beberapa hal yg lebay, seperti Lita yang sudah punya anak di luar nikah tapi sifatnya masih seperti 8 tahun yg lalu dan ga mau membesarkan sendiri anaknya, keluarganya yg bisa menerima ke-gay-an Sakti (??), dokter yang melakukan treatment untuk pasien kanker di resort liburan (???? Halo emang ada ya dokter kaya gitu, gimana caranya pasien tahu ada dokter seperti itu di tempat liburan) dannnn yang paling ga masuk akal, dokter Joy dan suaminya yg masing2 punya hubungan dengan sesama jenis, dannnn bisa hidup sekeluarga dengan anaknya masing2.. Keluarga yg aneeehhhh bangetttt.. Tanpa ada keganjilan2 ini, harusnya Arisan 2 bisa lebih baik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at [email protected]

Artikel Populer

Komentar Terbaru