Saya putuskan ‘tuk mengalah dan pergi ke dokter gigi langganan. Sudah beberapa minggu rasa sakit ini saya cuek dan sialnya hari itu gigi saya sudah tidak bisa diajak kompromi lagi. Sakit kepala. Konsentrasi kacau, bahkan untuk menguyah makananpun sulit. Mau tidak mau saya harus mengantri dari siang, padahal praktik dokter mulai sore. Saya sendiri tidak tahu kenapa si dokter tidak memakai jasa suster antri yang biasanya mencatat urutan pasien. Biasanya sambil menunggu jam praktik, saya menyibukkan diri dengan buku bacaan dan mendengar musik. Thanks God, ternyata otak manusia masih mampu ciptakan gadget yang hadir ditengah kebosanan menunggu.
Hampir satu setengah bulan saya berurusan dengan si dokter. Dimulai dari infeksi gigi sampai ditemukan masih adanya lubang-lubang kecil berjumlah delapan. Setelah saya hitung total perawatan untuk kedelapan gigi yang bermasalah itu hampir mendekati tiga juta rupiah. Bayangkan!
Awalnya dari lubang yang kecil dan halus, makin lama lubang itu makin melebar. Saya seolah disadari akan kejadian ini. Kenapa? Hal ini mengingatkan saya akan dosa. Saat mendapat hantaman yang besar, barulah disadarkan oleh hal-hal apa saja yang telah dilakukan. Saat itu juga saya langsung tersadar dosa tiap dosa yang telah saya lakukan secara sadar atau tidak, mungkin juga merugikan orang lain. Berat sekali untuk menulis ini, yang dapat saya bagikan adalah mengakui dosa itu kepada Tuhan. Saya tidak berlagak suci, atau sampai munafik. Saya katakan untuk mengakui dosa kepada Tuhan ini adalah berat. Mengapa saya katakan itu berat? Di dalam hati ini masih ada kegelisahan untuk mengatakan ya Tuhan, ini loh dosaku. Cenderung lebih memilih untuk saya tidak berbuat apa-apa, masih stay on the line.
Semoga tulisan ini dapat memberkati pembaca.
Salam.
hhi, sakit gigi ? kek penyakit anak kecil ajaaaa,
lagunya lebih baik sakit gigi daripada sakit hati salah tu..enakan sakit hati…sakit gigi gak tahan
Hai hai…
Saya kagum dengan orang-orang yang bisa belajar banyak hanya dari hal sederhana. Sakit gigi lalu kepikiran soal dosa dan hukumannya? Ah.. ini simple but meaningful.
keep on doing the great job!
Kembali kasih mbak lala 🙂
hai deddy huang… kunjungan balik nih. iya… dokter gigi emang mahalllllllllllllll… hiks…
Shallom, makasih mbak..
Hari gini gak ada yang gratisan .. hehe
mmm emang, gigi kudu rutin dicek d ke dentist. kalo ga, kadang ga ketahuan, tau2 dah parah…. iyaah…kadang kita perlu merenung d deed…
wadooh…kok cuma nambal2 lubang gitu mahal bgt yak? dokternya sadis. harganya hampir sama lo sama ongkos behel saya hehehehe….
wah, di sini ongkos behel bisa sampai 10juta mas 😀
lebih baik sakit hati dari pada sakit gigi ya mas.. maaf bercanda mas
hmm.. lebih baik sakit hati ketimbang sakit gigi ya.. maaf becanda mas.
Sudah gabung .. nyambil yoo! http://klikrupiah.com/register.php?r=asephd
tks
http://www.asephd.co.cc
pasti sakit banget rasa nya kan bro
Uhm.. gak juga sih bro.. enak geli-geli aja 😛
busyat dah…
aku kira band gigi…
taunya giginya kamu to…
hehehehehehe…
He eh.. gigi kamu juga za :p
mahal banget !
dokter mana itu ?
Dokter di kawasan Dempo Dalam. Tau gak? 😀
He eh…
Biaya Tampal Gigi = 8 gigi x Rp 200.000 = Rp 1.600.000
Biaya Obat = 18 obat x Rp 50.000 = Rp 900.000
Biaya Pembersihan Karang Gigi = 1 x Rp 200.000 = Rp 200.000
Total Rp 2.700.000 plus biaya ongkos nunggu, makan, minum 😀