How my papa looks like?
Menulis cerita ini ibaratnya membuka masa kelam seorang Huang. *cie.. bahasanyaaa*.
Bahas tentang my papa, Huang sendiri gag tahu gimana harus memulai dengan detil. Karena bersama dengan papaku juga gag lama, my papa was pass away when i second elementry school (klasik banget neh kalimat.. haha.. kayak twitternya Marshanda: my parents was divorce when i 7th :D).
So, tadi pas lagi makan malem ama mama dan abangku. Dari jarak jauh Huang lihat ada seorang anak kecil, perkiraan berumur 11 tahun, sedang dipeluk dari belakang sama papanya. Si papa sendiri kasih pelukkan yang erat. Anaknya dipangku di kedua kaki papanya sambil papanya mencium dia dari belakang!
Sighs! How i’m so jelousy!
Cuma setelah Huang kembali melihat dua orang yang sedang duduk satu meja. Huang merasa well… at least i still have two ‘unique’ person like them. My mom and my bro.
p.s : Semoga Huang gag lupa sama wajah papa.
ku kira tentang father and son-cat stevens, ternyata lebih dalam lagi.
Entah mengapa, saya termasuk orang yang sangat percaya dengan kekuatan doa. Ketika mendoakan mereka yang sudah meninggal, rasanya ada ikatan emosional dan kedekatan yang terjalin kembali. Semoga beliau tenang di sisiNya 🙂