BerandaReviewEventAha Moment Skyscanner : Kenangan Bersama Cumi Lebay

Aha Moment Skyscanner : Kenangan Bersama Cumi Lebay

Author

Date

Category

Satu malam saya mendapat pesan whatsapp dari Mbak Ira @itikkecil tentang ajakan apa mau ikut menemani blogger Nasional keliling Palembang selama 3 hari?

Situasi saya waktu itu masih sibuk mencari pekerjaan, kirim lamaran via online ke perusahaan yang ada di Jakarta dan Palembang. Sampai sekarang saya masih punya keinginan hijrah ke Jakarta oleh sebab melihat peluang kerjanya. Waktu kosong memang masih banyak sehingga ajakan dari Mbak Ira tanpa saya pikir dua kali, serta tidak banyak bertanya nantinya mau ngapain aja. Saya cuma jawab iya mau.

Rasanya senang sekali bisa ikut bergabung di suatu acara Fam Trip. Tahun 2015, tahun yang boleh saya katakan turning back poin dengan kondisi tabungan terbatas dan belum punya pekerjaan baru.

Hari fam trip pun tiba, saya hanya berpakaian kaos, celana jeans dan sepatu datang ke Kantor Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan. Sudah ada mbak Ira, mbak Suzan dan Jony yang diminta tolong oleh Ibu Irene Camelyn, Kadispar Provinsi untuk mengundang para blogger Nasional dan Asia dari Malaysia dan Singapore. Tentunya fam trip ini bertujuannya untuk mengenalkan Kota Palembang di mata nasional dan internasional. Saya tidak begitu tahu mengenai acara, lebih memilih mengamati nama-nama blogger yang diundang.

travel blogger indonesia
Para Blogger Travel Indonesia yang keren!

Siapa mereka? Gumam saya membaca sekilas nama-nama yang masih asing. Entahlah, saya belum mengenal mereka. Sudah lama sekali saya tidak ngeblog sejak disibukkan dengan bekerja. Tiba-tiba rasa kepercayaan diri saya mulai menurun. Seketika saya gemetar setelah bertanya dengan mbak Suzan.

“Mbak siapo mereka-mereka ini?” tanyaku tetap memegang kertas berisi profil para blogger.

“Mereka blogger femes, Huang. Udah sering diundang kemano-mano,” seru mbak Suzan.

Hanya gumaman “oh” panjang yang bersiul keluar. Bisa nggak saya seperti mereka ya? Lamunan saya langsung buyar saat mbak Suzan memanggil saya untuk segera ke mobil menemani dia menjemput para blogger di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang pagi itu.

Perjumpaan Pertama

Kemacetan di Palembang mulai dirasakan, mulai ada pembangunan hotel dan perbaikan jalan. Untunglah kami tiba di bandara tidak telat, kami menunggu di ruang kedatangan sambil memegang tulisan “Blogger” penanda kalau kami sudah ada di tempat.

Tiba-tiba, mbak Suzan berteriak ke arah pintu kedatangan. Saya sendiri sudah bersama David Hogan, blogger Malaysia yang sudah tiba terlebih dahulu. Pandangan saya mulai beralih ke rombongan para blogger yang baru datang. Masing-masing saling bersalaman, saya pun mulai memberanikan diri untuk mengenallkan diri dan berjabat tangan pertama kali dengan mereka.

cumilebay
Rombongan blogger baru tiba di Palembang

“Deddy,” ulur tanganku dimulai satu per satu mulai dari pria bertubuh besar dan gemuk yang ternyata bernama Bolang. Ada juga perempuan yang dulu saya kenal waktu masih aktif ngeblog, namanya Eka Situmorang, lalu ada perempuan mungil dan suara yang menggelegar yaitu Yuki dan Satya. Hingga satu orang lagi yang rumpik abis mengenalkan dirinya sebagai Cumi.

Senang sekali bisa bertemu dengan para blogger ini, apalagi setelah tahu prestasi mereka yang sering mendapat undangan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Bahkan bukan hanya Indonesia, negara tetangga juga saling melirik mereka. Saat itu saya berasa kecil sekali, bahkan seperti Mbak Eka yang dulu saya suka ke blognya, dia sempat lupa sama saya. Tapi syukurlah setelah saya beri tahu kalau saya yang dulunya punya blog beralamatkan coffeeoriental, baru dia ingat.

Terasa sekali mendapatkan energi baru dari lingkungan yang positif, saya hampir putus asa dengan kebosanan mencari pekerjaan. Ternyata, keputusan saya menerima ajakan menemani para blogger adalah tepat. Keluar rumah lalu berjumpa dengan orang-orang baru yang membawa energi positif agar kita pun mendapatkan inspirasi baru.

Baca juga : 10 Lokasi Hits Instagramable di Palembang

Satu per satu blogger yang sudah datang mulai naik ke dalam mobil. Saya tidak begitu banyak bercerita, ada rasa kikuk untuk memulai obrolan. Perjalanan pertama yang kami kunjungi yaitu mengunjungi Museum Balaputera Dewa yang terkenal dengan Rumah Limas-nya yang ada di mata uang 10 ribuan. Kunjungan itu merupakan kedatangan saya yang pertama kali, sebab saya sendiri belum tahu kalau di daerah KM 5 ada museum.

Begitu kami semua tiba di pintu masuk Museum Balaputera Dewa, kami semua kumpul sejenak menunggu tarian selamat datang yang memang telah disiapkan sebelumnya oleh Ibu Diah, tuan rumah museum.

“Eh tadi siapa sih yang namanya Deddy Huang itu…,” teriak suara pria dari depan.

“Kenapa mas Cum?” jawab suara di sebelahnya.

“Iya, aku dipesenin kalau ke Palembang jangan sampe gak selfie sama dia. Gue mau selfie biar bukti gue udah ke Palembang.”

Seketika saya yang sedang berada paling belakang langsung terdiam mendengar jawaban dari Mas Cumi. Tak sanggup menahan ketawa sekaligus jadi GR. Ternyata ini ulah Nana @pinktraveler yang malam sebelum kedatangan para blogger udah minta titip salam ke Mas Cumi dalam bentuk selfie sama saya. Nana memang sudah mengenal Mas Cumi lebih dulu daripada saya. Maklumin saja, terlalu lama vakum dari media sosial membuat saya jadi tidak ikut perkembangan tentang blog.

Kami berdua pun mengabadikan foto selfie berdua menggunakan ponsel Mas Cumi di depan pintu masuk museum kemudian melanjutkan perjalanan trip seharian berkeliling kota.

Sebuah Nasehat Baik dari Mas Cumi

Hotel Novotel Palembang menjadi tempat bermalamnya para blogger, sedangkan saya tidak mendapat jatah menginap di hotel. Mas Bolang, Wira, Pasha, dan Swastika sedang asyik berendam di kolam renang bagian belakang. Mereka saling bercanda dan mencoba mengajak Mas Cumi untuk ikut masuk ke dalam kolam. Cuma mas Cumi menolak untuk berenang, alasannya karena badannya baru habis bekam jadi masih ada sisa bekam.

Saya dan Jony hanya duduk di samping melihat serunya teman blogger lagi berenang.

cumilebay
Mas Cumi digoda buat nyebur ke kolam.

“Mas Cumi udah sering ya ke Palembang,” tanyaku membuka obrolan.

“Iya, gue udah beberapa kali waktu itu pernah singgah di rumah omnduut tuh. Gue sih senengnya ke mall aja,” seru mas Cumi yang cuma pakai kancut berwarna. Yayan atau omnduut memang lebih banyak mengenal para blogger travel, jam terbang dia juga cukup tinggi. “Eh kalian kok gak ikut berenang?” lanjut Mas Cumi sambil menahan godaan tidak cemplung ke kolam.

“Gak lah mas, gak bawa baju ganti ntar juga mau balik rumah kan,” jawabku singkat.

“Lho kalian emang gak nginep di hotel?”

“Gak dapat jatah dari dispar, mas Cumi.”

“Ya udah bobok aja di kamar kita, si David pasti mau juga lah. Kan enak besok jalan-jalannya bisa bareng.” Saya dan Jony saling lirik mata, akhirnya kami cuma bilang mau menumpang mandi saja di kamar mas Cumi.

Entah kenapa, saya merasakan seolah tidak ada jarak saat sedang ngobrol bersama Mas Cumi. Kok bisa ya kita yang mungkin dianggap orang sebelah mata, tapi sama dia seperti sudah saling berkenalan sebelumnya. Rasa penasaran saya pun timbul untuk bertanya seputar dunia blog sama dia. Mas Cumi ini orangnya nggak pelit dengan pengalaman, dia mau berbaik hati memberikan nasehat bagaimana bersikap di dunia blog adalah untuk lebih humble dan hindari nyinyir. Saya makin tertarik untuk mengenal dunia blog lewat Mas Cumi.

“Mas, gimana sih biar kayak kalian diajak jalan-jalan terus?”

“Lu tuh jangan sok blogger terus sombong, hobi nyinyir aja, ngga penting sombong kalau congkak boleh.” Seru Mas Cumi sambil ketawa. “Ya proses lah, gue itu ya kalau komentar di blog gue belum sampai 100 gue gak berenti tuh datengi satu-satu blog orang. Gue broadcast tiap ada postingan baru, nodongin biar mereka dateng ke blog gue. Pagi abis gue sholat subuh, gue datengi aja satu-satu. Jadi bukannya dalam waktu satu malam aja. Lagian lu ngeblog ya ngeblog aja, konsisten nulis terus rajin-rajin komen di blog orang. Siapa tahu ntar dibuka jalan.” Pesannya yang masih saya ingat jelas hingga sekarang.

Menyadari Kekuatan Diri Sendiri

Saya sering mendengar dari Mas Cumi kalau banyak orang yang nggak suka sama dia, memang sebagai manusia kita tidak bisa memuaskan tiap orang.  Tapi saya sendiri tidak tahu celah mana yang membuat orang sebaik Mas Cumi masih ada orang yang tidak suka?

Satu hal yang saya salut sama Mas Cumi, walau dirinya tidak suka dengan orang yang sudah nyinyirin dari belakang tapi pada saat ketemu Mas Cumi masih dapat bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, justru yang ada dia menyapa duluan. Terus terang, menurut saya ini bagian sulit sekali seolah menurunkan harga diri kita di depan orang yang kita tidak suka.

Cara dia menyapa orang pertama kali bertemu sekalipun dia belum kenal, ternyata membuka pintu silaturahmi. Hal yang perlu dicontoh bukan?

Sepengetahuan saya, Mas Cumi termasuk orang yang taat sholat dan menjalankan puasa. Bahkan saat fam trip kemarin dia menahan diri dari godaan kuliner enak Palembang, dia lebih memilih sibuk dengan ponselnya dan duduk di belakang bus.

Baca juga : Datang Ke Palembang Enaknya Cari Makan Apa?

Kopdar bareng Winny, Dita “malesmandi”, Choky, saya dan Mas Cumi di food court Grand Indonesia.

Tiga hari menemani para blogger berlalu dengan cepat tapi meninggalkan kenangan. Kami berkeliling ke destinasi wisata Palembang yang kekinian. Tanpa saya sadari ternyata saya banyak mendapat pengalaman baru bersama para blogger tersebut. Pengalaman dan networking ini yang menjadi pegangan saya untuk melanjutkan kembali mengisi laman blog saya. Tapi, dari mana saya mulai nulis blog? Sedangkan blog saya sudah lama sekali tidak diisi konten.

Saya tahu diri ini kemungkinan sulit mengejar prestasi seperti mereka, jam terbang menjadi jawaban dan kualitas mereka sudah tidak diragukan. Walau begitu, entah kenapa hal tersebut tidak membuat saya berkecil hati.

Impresi pertama kali saat Mas Cumi masih mengingat nama dan merangkul saya untuk selfie bersama itu adalah momen yang membuat saya dihargai dan dipandang ada.

Pesan Rindu untuk Mas Cumi

Secara logika, selevel blogger femes seperti Mas Cumi yang namanya udah selalu ada ditiap ingatan agensi/brand/blogger masih mau mengajak saya yang bukan siapa-siapa untuk ngobrol bareng dan memberikan semangat. Saat itu juga saya mulai giat untuk merawat blog saya, mengikuti nasehat yang ternyata selalu dia sampaikan ke orang-orang yang dia jumpai. Saya hanya lakukan yang saya bisa, terus menulis dan menulis, apa yang menarik saya tuliskan lewat laman blog ini.

Termasuk mengikuti lomba-lomba yang selama ini menyokong kehidupan saya mulai membaik. Orang-orang mulai mencari tahu dan mengenal saya. Trafik blog pun perlahan meningkat. Dan, secara tidak langsung kualitas menulis saya semakin baik.

Makan siang bareng di warteg langganan Mas Cumi dalam Mall Ambassador

Hari itu, saat kembalinya saya dari Perth dan transit di Jakarta. Saya sengaja mengajak Mas Cumi kopdar di mall Ambassador. Ini kali kedua saya berjumpa dengan dia. Kami saling bercerita sambil makan siang. Saat mau membayar, Mas Cumi marah sebab dia tidak mau dibayari.

“Kalau lu tahu groupies gue, pasti lu tahu hal yang gak gue suka.” Saya pun menarik uang dan hanya membawa makanan yang saya pesan. Kami banyak bercerita sampai dia bilang ke saya tentang mensyukuri apa yang sudah didapat.

Pernah saya bilang ke Mas Cumi tentang rasa malu cari rejeki dari ikutan lomba, “Nanti dikiranya cari barang gratisan aja bisanya. Ikut lomba hadiah jalan-jalan aja udah dinyinyirin. Pengennya kan diajak langsung aja gitu mas Cumi,” tawaku saat kami makan menikmati semur jengkol favorit.

“Kali aja rejeki lu di lomba, ya udah dijalanin. Kalau gue mah bukan lomba, nulis aja lu lihat sendiri pendek gitu tapi ngewarnainnya bisa lama,” pesannya sambil tertawa.

Mas Cumi itu walau orangnya seperti becanda, tapi tiap yang dia omongin ada benarnya. Walau sebenarnya dia mau bilang, mungkin saja saya tidak bisa seperti dia. Tapi ada cara lain yang bisa saya kerjakan agar orang lain bisa sadar dengan kemampuan kita. From nothing to be something.

Baca juga :

Sekarang tiap ada yang bertanya tentang perjalanan saya kembali ngeblog, pasti saya akan flashback saat awal berjumpa dengan Mas Cumi. Mengenang kembali perjalanan saya dari bawah, mengingat siapa orang yang mendukung kita walau belum pernah kenal, dan membagikan kembali pengalaman hidup ini agar orang lain juga ikut terinspirasi. Momen itu memang meninggalkan kesan yang manis di ingatan saya, secara tidak langsung memotivasi saya untuk terus membuat blog saya makin banyak dikenal orang.

Saya tahu mungkin masih ada orang yang tidak menyukai saya, tapi belajar dari pengalaman Mas Cumi masa bodoh aja. Tunjukin dengan prestasi, suatu saat orang itu juga akan diam sendiri.

Kadang ingin bercerita dengan Mas Cumi dengan progress saya sejauh ini dan mendengarkan kembali nasehatnya layaknya seorang kakak terhadap adiknya. Masih banyak yang belum saya ceritakan sama Mas Cumi. Sekarang, Mas Cumi sedang melanjutkan traveling di surga. Berkancut ria yang menjadi kebanggaan serta maskotnya. Masih kaget waktu membuka whatsapp group yang mengabarkan cumilebay meninggal dunia. Kami merindukanmu, Mas Cumi.

Mencoba menahan mewek saat menulis cerita perkenalan dengan Mas Cumi. Kalian pasti kangen kan buat godain Mas Cumi, apalagi pas facebook mengharuskan pakai nama asli, Mas Cumi akhirnya ubah nama aslinya. Adi. Hihihi.. Saya pun jadi ingat nama di daftar peserta yang pernah saya lihat, Moechamad Adi Mariyanto lalu saya dipesani jangan panggil nama aslinya, tapi panggil Cumi Lebay. Rest in Peace, Mas Cumi.

Lomba Menulis Aha Moment Skyscanner

Kalian punya cerita menarik selama traveling yang tentunya bisa menginspirasi orang lain? Ikutan yuk kompetisi menulis “Aha Moment Skyscanner“.

Caranya mudah sekali, kalian cukup tulis dan ceritakan kembali pengalaman traveling kalian yang berkesan hingga itu menjadi “Aha Moment!” yang sulit dilupakan. Selain itu jelaskan juga bagaimana Skyscanner Indonesia, sebuah mesin pencari tiket pesawat, hotel, dan rental mobil di seluruh dunia, bisa membantu kalian mencari lebih banyak “aha moments” saat traveling.

Kabar baiknya, di sini ada tiga kategori lomba yang bisa kalian ikutin yaitu kategori Konten, SEO dan Blogger Refferal. Setiap artikel akan berkesempatan menang di kategori konten maupun SEO. Kalian hanya perlu memasukkan satu kali URL artikel saja dalam dashboard.

Kompetisi ini ada dua fase.

Fase 1 dimulai dari tanggal 7 Agustus 2017 – 2 Oktober 2017 pukul 15.00 WIB. Penjurian akan dilakukan 3 Oktober 2017 – 16 Oktober 2017. Terakhir pengumuman pemenang Fase 1 (Kategori Konten, SEO, dan Blogger Referral) akan diumumkan melalui akun Facebook Skyscanner Indonesia dan C2live pada tanggal 17 Oktober 2017.

Fase 2 akan diumumkan untuk finalis kategori Voting yang akan diketahui pada tanggal 18 Oktober 2017. Lalu, kalian berkesempatan untuk mencari voting sebanyak mungkin dari mulai 18 Oktober 2017 – 15 November 2017 pukul 15.00 WIB. Nantinya voting akan diambil siapa yang meraih angka paling tinggi pada tanggal 20 November 2017 di akun Facebook Skyscanner Indonesia dan C2live.

Bagi kalian yang belum tahu tentang refferal. Refferal ini semacam referensi dari kalian yang mengajak teman-teman lainnya untuk mengikuti kompetisi ini. Nantinya, apabila teman kalian memenangkan kompetisi dari referal, maka secara langsung kalian juga akan mendapatkan hadiah. Tapi bagi kalian yang menjadi referal juga perlu ikut partisipasi membuat tulisan ya.

Pastikan kalian partisipasi dalam kompetisi ini ya! Hadiahnya travel voucher dengan nilai total Rp33.000.000! Informasi lebih lanjut tentang syarat lomba kalian bisa kunjungi di sini.

Deddy Huang
Deddy Huanghttps://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com

90 KOMENTAR

  1. Nangis..ah Koh Deddy, jadi semangat nge-blog, being humble and stay away from nyinyir, yes I will? selalu ada kenangan baik ttg Mas cumi, senang ya dikenang macam itu. Next ke Palembang, meet up sama Koh Deddy yang udah femes banget yaak! Hehehe.

  2. Waduh telat baca ini, kompetisinya udah DL ded, aku bakalan rajin ikut lomba ded secara sekarang mahasiswa perantauan hiks..hiks. Inget om Cum jadi sedih

  3. Oom Cumi 🙁
    suatu hari lihat scroll di twitter, kemudian di kabari teman bahwa oom Cumi meninggal rasa-rasanyaa gimana gitu. Saya baru mengenal blog beliau hitungan bulan sebelum wafatnya. Tapi saya percaya saja sih, bahwa Tuhan mengambil hambanya yang baik dulu. Semoga mendapat tempat terbaik di sisi-Nya 🙂

    Yang berkesan, pernah sekali oom Cumi komen di blog saya. Rasanya, ‘WOW!!!’ seorang oom Cumi gituloh, mampir dan kasih komen di blog alakadarnya saya.

    Terimakasih banyak utk artikel ini koh, heheh. Makin kebakar semangat nulis dan sharing 🙂

  4. Kadang sebagai orang yang baru di dunia blogging, saya suka minder sendiri. Kadang sedih kalo pas BW trus mereka gak bw balik, atau kadang sedih juga udah follow sosmed tapi dia gak follow balik. Tapi setelah kupikir-pikir, semua ada fasenya, dan jangan sampe kita nyerah aja. Nanti suatu saat akan ada hasilnya. saya selalu percaya itu. Hehehe

  5. Aih om cumi … dulu aku sering komen-komenan sama dia di Blog. walaupun blog dia terkesan beda tapi aku tetep jadi fans beliau 🙂

    Btw aku jadi inget pertama kali aku ikutan acara traveling bareng Blogger di Pekalongan kemarin, mungkin aku juga sama seperti koh huang awalnya kikuk gitu 🙁 Tapi untungnya ada aja orang yang asik walau mungkin ga seasik om Cumi (?)

    Dari situ akhirnya aku ketagihan buat ikut traveling bareng blogger lagi, walaupun aku masih saja jadi sosok yang sulit berbaur. Tapi walaupun begitu aku jadi banyak belajar tentang dunia blogging dari blogger2 profesional yang aku temui

    Dan Melaui postingan ini, koh Huang juga memberi banyak banget motivasi untukku terus nulis. XIe Xie koh, jadi pengen ketemu koh huang dah, moga nanti bisa dapet udangan traveling bareng koh huang 😀

  6. Belum pernah ketemu sama mas Cumi tapi sering mampir baca blognya. Orangnya keliatan apa adanya ya, suka deh. Btw good luck ko buat lomba nya

  7. Selamat jalan mas cumi.. nggak pernah ketemu langsung tapi masih berasa kebaikan hatinya sampai skrg, care dan humble, rip. Sukses selalu untuk koh Deddy Huang

  8. Dua perempuan mungil dan suaranya menggelegar hahahahahaa. Koh Ded ahhhhh hahahaha. Aku sampai terharu baca tulisan ini. Apa kabar ya OmCum di atas sana? Semoga dia masih bisa baca tulisan-tulisan kita ini meski tidak akan berbalas. Dia pasti bangga sama kamu sekarang KohDed!

  9. Uwuuuuw mas cumiiiiiii
    Pertama kali dia menyapa blogku, sumveh ramah banget. Meski komennya pendek, tapi kesan komen yg kubaca itu ramah banget. Lalu aku mikir, siapa orang ini?
    Aku pun bertandang ke blognya. Kaget. Kok lebay banget blognya. Berwarna. Ah, mungkin salah pencet link. Lalu balik lagi ke link tadi, eh ternyata beneran itu blognya…
    Wiiiiiw baca tulisannya agak siwer gitu gegara berwarna. Lalu baca komenannya buset dah sampai ratusan. Pantes mah kalau dia ramah
    Aku juga kaget pas beliau meninggal. Sedih.

    Kukira koh deddy ikutan lombanya, padahal seingatku jadi juri. Eh ternyata tulisan ini jadi contoh lomba blog yaaaa, hehehe
    Untung koh deddy nulis ini, aku kan jafi pengen ikutan juga, soalnya udah ada ide nih… Ahaaai

  10. Asli bikin kangen kalo inget beliau ya, Koh.
    Alma kesan pertamanya pas doi BW ke salah satu post. Kok namanya lucu ya, cumi lebay, gitu mikirnya. Maklum, da Alma mah kudet sama dunia blogging. Trus pas BW balik aslilah langsung dapet ciri khasnya soal warna tulisan. Kepikirannya: Meuni rajin pisaaaan, Mas Cumi.

    Dari sana jadi sering saling BW dan follow-followan di sosmed.
    Doi juga baik banget suka respon dan kesannya akrab padahal di twitter doang blom pernah ketemu.
    Yah, baik sama kaya kohDed. Kalo ditanyain suka ngasih masukan dan nasehat.

    God bless you all, kakak-kakakku!

  11. Meski kontroversial, om cumi lebay ini banyak yg suka karena ke-humblr-annya. Suka silaturahmi sama blogger remah-remah. Dan ya itu ga pelit ilmu.
    Banyak yg kehilangan dengan kepergian almarhum?

  12. Waktu ikut Blog Coaching Clinic di BP, mbak Shintaries kasih tips cara naikin DA/PA, salah satunya dengan rajin BW seperti om Cumi ini. Smoga semangat ngeblog om Cumi bisa saya tiru juga ya..

  13. Awal aku kenal dengan Alm.Om Cumi dia komen di Blog ku dan sering komen2 di IG. Pas aku ke Jakarta bulan Januari/Februari 2017 yg lalu aku sempat ngeWA alm ngajak ketemu. Tapi sempat alm bilang kok mendadak sih, soalnya aku ada janji jg dan tapi nanti aku usahakan dulu ya.

    Aku dan Tante Donna sudah di GI, tidak lama Alm kabarin bahwa dia lg mau otw ke GI nyusul dan disitu aku bertemu untuk pertama kali dengan alm. Alm di medsos dan aslinya sangat2 berbeda banget, Koh.

    Aku jg di nasehatin dan di kasih saran soal blog ataupun lainnya. Semoga alm bahagia disana.

  14. Tadi siang aku bersih bersih spam komen, eh tiba2 terbaca komen cumi ” Mak, klo aku ke India temenin ya?” lsg pingin mberebes mili. yg kusayangan, aku tahu dia sakit dan dia nggak ngebolehin jenguk … dia ajakin ketemuan klo dah sehat. Hiks …..malamnya kamu posting ttg Cumi, semoga bahagia disana. Aamiin.

  15. Kok aku sedih ya baca ini 🙁 .. Tiap kali ga sengaja liat foto mas cum, masih aja keinget dan berasa ga percaya kalo mas cum udh g ada. Kadang ya mas, aku masih berharap ada komen mas cumi di blogku.. 🙁 .. Dia bener2 blogger paling hebat.. Paling humble, paling disayang 🙂

  16. Aku makin ngefans sama mas cumi, pernah berharap pengen belajat dan ketemu sama beliau… Tp yasudahlah… Makasih Koh sudah berbagi ilmu…

  17. Saya tidak terlalu kenal mas cumi tapi sering bw dengan mas cumi. Saya tau, mas cumi ini relasinya banyak banget. Semoga mas cumi tenang di suraga 🙂

  18. meski blm pernah ketemu namun mas Cumi emang humble dy mau mampir ke blog aku yg masih berantakan bahkan kasi saran yang baik bwt blog aku.
    pesan blio ttp humble jangan nyinyir bagus bener terkadang saya masih aja liat blogger nyinyir sana sini ?. al-fatihah bwtbbang Cumi

  19. Belum pernah ketemu langsung orangnya.
    tapi di socmed dan komentar blog, dia sering kasih saya saran singkat untuk jadi blogger yang baik.

    Menyesal juga ada kesempatan ketemu, saya malah gak nyamperin cm karena ‘malu’ saya gak kenal siapa2 di gath itu
    🙁

  20. Setuju. Hampir semua posting blog aku sebelum doi meninggal pasti dikunjungi.
    Mas Cumi memang blogger sejati. Humblenya itu, tak terlupakan.
    Setiap kita bertanya, selalu diberi jalan keluar.
    Selalu mencerahkan, no question about it!

  21. kalau tahun 2015 dulu ketemu blogger-blogger femes, sekarang koh huang yang sudah jadi blogger femes 🙂 Bee memang belum pernah ketemu langsung sama Mas Cumi, tapi sering dengar cerita teman-teman tentang Mas Cumi, blogger femes yang sering jalan-jalan terus foto pake kancut, hehe. Jadi ingat quote ini, “don’t judge a book by its cover.” Dari tulisan ini, saya jadi belajar juga dari mas cumi bahwa semuanya memang butuh proses dan konsisten. Semoga Mas Cumi tenang dan dilapangkan kuburnya oleh Allah. Aamiin.

  22. kalau tahun 2015 dulu ketemu blogger-blogger femes, sekarang koh huang yang sudah jadi blogger femes 🙂 Bee memang belum pernah ketemu langsung sama Mas Cumi, tapi sering dengar cerita teman-teman tentang Mas Cumi, blogger femes yang sering jalan-jalan terus foto pake kancut, hehe. Jadi ingat quote ini, “don’t judge a book by its cover.” Dari tulisan ini, saya jadi belajar juga dari mas cumi bahwa semuanya memang butuh proses dan konsisten. Semoga Mas Cumi tenang dan dilapangkan kuburnya oleh Allah. Aamiin.

  23. Aku baca lengkap dari awal sampai akhir. Terkagum-kagum sama mas Cumi. Sedih banget, aku hanya sempat saling komen diblog aja, belum pernah ketemuan hiks

    Semoga mas Cumi bahagia disana, lanjut traveling di negeri paling indah

  24. Secara personal, aku ga kenal sm mas cumi. Tapi blog ku yang isinya cuma curhat emak2 pernah di BW sama mas Cumi. Pernah juga maen ke blognya beliau. Warna-warni. Cuma aku dulu mbatin..ini cowok kok ga risih, photo pke celana dalam doang..

  25. Innalillaahi wa inna ilayhi raajiuun…
    Kokooohhh…. Kenapa saya baru tahu kalau mas cumi sudah tiada?
    Ya Allah ga nyangka. Padahal batu bbrp bulan lalu jadi juri lomba blog ttg hongkong.
    Sekarang saya jd tahu kenapa dulu Beliau tiba2 komen di blog ecek2 milik blogger kemarin sore seperti saya. Ternyata ramahnya memang luar biasa 🙁

  26. ketemu om cumi baru sekali, di jogja.
    beliau kalo gak salah sempet ngasih kode via twitter kalo mau ke jogja, abis itu aku iseng aja lah mention ketemuan gitu.
    hari H om cumi ke jogja, aku nggak ada pikiran apa-apa. paling juga ke jogja ada urusan blog gitu. soalnya beliau kan emang blogger top. ya udah aku menyibukkan diri ke kampus buat dikit dikit nyicil skripsi. malem baru sampe kos, buka twitter. om cumi ngetwit apa gitu, abis itu aku samber aja. terus dibales, minta nomer hp via DM. aku kasih, eh ditelpon disuruh nyamperin, malah katanya mau disamperin kalo tau aku kuliah tadi.
    gak nyangka aja, blogger masih cupu kayak aku gini ditelpon sama blogger top buat diajak ketemuan. huhuhu.
    beliau emang orang super baik deh.

  27. Iya sekarang siapa yang gak kenal deddy huang. Saya juga belajar banyak lho (meskipun gak pernah ketemu) dari mas cumi ini. Semoga setelah ketiadaannya, yang diingat selalu kebaikan2nya saja

  28. Beliau ndak menginap Ded, hanya makan nasi minyak bareng di rumah. Haha. Oh beliau anti dibayarin yo. Pantes pas ketemu samo om Cumi aku dan Halim malah yang ditraktir.

    Miss u om cum. Kenapa sih seleb Blogger yang sengak-sengak gak belajar sama dikau?

  29. Duhh belum sempat ketemu mas cumi. Padahal 2 minggu sblm beliau meninggal sempat janjian buat makan bareng di sambel setan pejompongan, padahal dia blogger femes yang paling sering komen di blog saya yang ala kadarnya..
    Hiks.. hiks..hiks.. ???
    Alfathihah buat mas cumi!

  30. Jadi penasaran dengan Mas Cumi… dari cerita masnya sepertinya orangnya seru, rendah hati, dan asik banget buat diajak ngobrol dan diskusi. Status tinggi ga menjadikan dia memandang orang lain lebih rendah, ya. Jarang ada orang yang seperti Mas Cumi ini :”)

  31. Hiks, aku belum sempat ketemu dengan almarhum. Tapi meski baru sebatas interaksi dunia maya, aku mengiyakan banget kalau Mas Cumi ini humble, super humble. Dia nggak ngeliat status kita, mau blogger abal-abal kek tetap mau dia jawab kalo di-mention atau tag. Bewe juga rajin tanpa lihat-lihat siapa blogger yang blognya di kunjungi. Pendek kata, personality-nya layak ditiru.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at deddy.huang@yahoo.com

Artikel Populer

Komentar Terbaru