Dengan aroma dan rasa yang unik, kopi bubuk Palembang bagi warga lokal merupakan kopi bubuk terbaik dari Sumatera Selatan.
Kopi Palembang berasal dari tanah dataran sedang yang berada di beberapa wilayah yang ada di Sumatera Selatan. Daerah sentra produksi kopi Sumatera Selatan antara lain di Pagaralam, Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ulu Timur, Musi Rawas dan sebagian di Kabupaten Musi Banyuasin serta Ogan Komering Ilir. Sebagian besar perkebunan kopi tersebut diusahakan oleh petani secara tradisional.
Dari indikasi geografis, mayoritas biji kopi Sumatera Selatan adalah robusta. Namun di sebagian daerah yang memiliki dataran tinggi juga menanam pohon kopi arabika. Sisanya tanaman kopi liberika juga diminati oleh sebagian petani. Hasil panen biji kopi yang sudah melalui petik merah, dijual kembali ke tengkulak.
Kalian yang sedang berkunjung ke Palembang dan ingin mencari oleh-oleh Palembang, tentunya ide membeli kopi bubuk Palembang adalah ide terbaik. Pertama karena bentuk bubuk kopi yang tidak memakan banyak tempat. Kedua, cita rasa kopi bubuk Palembang sangat nikmat ketika diseduh.
Kopi Bubuk Sendok Mas
Salah satu kopi bubuk Palembang yang cukup lama ini sudah ada sejak 1982. Kopi Cap Sendok Mas memiliki cita rasa khas yang melekat di lidah konsumennya. Hal ini dikarenakan pengolahan hingga pengemasannya masih menggunakan cara tradisional.
Kunjungan saya ke rumah industri kopi bubuk Sendok Mas ini membuahkan hasil manis. Usaha rumahan yang dirintis turun temurun sejak puluhan tahun ini, masih menggunakan biji kopi pilihan yang disuplai langsung dari para petani di daerah Semendo. Semendo terkenal sebagai sentral tanaman kopi berkualitas di Sumsel. Kini usaha kopi bubuk Sendok Mas dikelola oleh Abu Bakar Sukri.
Di pabrik rumahan kopi bubuk Sendok Mas, kopi diolah dengan cara tradisional. Melalui tahap pemilihan biji kopi super, roasting menggunakan kayu bakar agar suhu kopi lebih terjaga. Kemudian, kopi digiling menjadi bubuk, dan dikemas sesuai ukuran permintaan.
Biji kopi yang dijual Kopi Sendok Mas diseleksi langsung dari petani. Hal ini bertujuan cita rasa kopi bubuk Sendok Mas tetap khas di lidah penikmatnya.
Kopi Bubuk Istimewa Cap Onta
Hampir sama dengan kopi bubuk Sendok Mas, usaha milik Alwi inipun lama berdirinya sekitar tahun 80-an menjual kopi bubuk Palembang. Kopi bubuk Cap Onta memiliki beberapa varian biji kopi sesuai permintaan pasar. Baik robusta, arabika ataupun campur tersedia.
Industri kopi bubuk rumahan juga melakukan proses tradisional untuk mengolah kopi bubuknya. Dimulai dari menggunakan biji kopi robusta premium dari petik merah, biji kopi lanang dan biji kopi campuran robusta dan arabika. Menggunakan alat penggorengan yang telah dimodifikasi seperti drum, semua biji kopi mengalami tahap roasting menggunakan kayu bakar.
Setiap harinya sekitar 100 kg biji kopi siap digoreng sesuai stok permintaan. Kopi bubuk Cap Onta ini memproduksi tidak hanya dijual secara eceran saja, melainkan dalam kapasitas yang besar. Biji kopi yang digunakan juga berasal dari Sumsel. Cita rasa kopi hitam yang pekat dan manis khas kopi bubuk Cap Onta layak untuk dicoba.
Kopi bubuk Palembang adalah salah satu kopi terbaik di Nusantara. Dua merk kopi bubuk Palembang ini memiliki peminatnya masing-masing yang sudah setia. Berasal dari biji kopi pilihan, dengan tetap menjaga kemurnian dan keaslian kopi tersebut agar tetap memiliki citra rasa yang khas. Kopi dengan aroma yang khas dan nikmat ini sangat cocok dijadikan jamuan untuk orang-orang terdekat atau sebagai oleh-oleh kerabat dekat.
***
Follow @deddyhuang for latest update.
Disclosure: This is just my personal experience. Thanks as always for your support!
Terimakasih atas ulasan nya wangat membantu
[…] ini yang juga saya pikirkan, kenapa di Sumsel khususnya Pagaralam, selain hasil kopi Semendo berlimpah, petani kita tidak bisa mengolah biji kakao? Alasannya mahal. […]
wooow…bisa nyoba tuh kopi, di sumatera ada nambah kopi lagi neh kopi palembang…siip infonya bisa d cuba
Saya penyuka kopi. Senang banget waktu beberapa bulan lalu anak saya bertugas di Palembang dan kalau pulang selalu membawakan kopi Palembang. Saya lupa nama kopinya, tapi kemasannya cantik berbungkus kertas timah.
Dan ternyata lebih nikmat bila diseduh tanpa gula, Mas.
Salam,
Wah thank you Ded untuk referensinya. Kapan2 gw coba deh, selama ini masih setia sama Kopi Gayo 🙂
Aku bener pengen sama Kopi Bubuk Sendok Mas, jatuh cinta selepas berwisata ke Palembang pada tahun 2017!
semoga kamu balik lagi ke Palembang ya jadi bisa meet up 🙂
Wah, kedua kopi ini bikin inget kopi AAA. Nggak tau kalau di Sumsel, tapi di Jambi dan Sumbar kopi AAA lumayan tenar. Dulu pas kopi itu promo pernah dapet radio transistor. 😀
Kopi AAA memang terkenal di Jambi. Taste kopi manis dan pekat, aku juga suka mas.
Kopi lokal yg pernah kucicipin baru kopi Lampung, soale mertuaku dari sana. Tiap mertua pulang pasti bawa beberapa bungkus. Ku lagi bayangin aroma dan rasa kopi Palembang. Hmmm…
Kalau kopi bubuk Lampung yang disuka merk apa mbak Maria?
Saya penikmat kopi, Koh. Pernah mencicipi kopi Semendo hadiah dari penjual di marketplace, hehe. Kuperhatikan kebanyakan kopi lokal di Sumsel dan Lampung dikemas dengan khas dan sederhana. Dibungkus plastik bening dengan sablon merek berwarna terang, kebanyakan kuning cerah atau oranye. Makasih ya liputan ini, Koh. Jadi nyadar stok kopi di rumah habis. Biasanya berburu di tokopedia atau bukalapak. Salam kopi!
Ah senangnya mas dapat hadiah lomba.. lagi on power nih kayaknya hehe..
Eh, bukan, bukan. Dah lama ga ngelomba. Itu ceritanya beli di seller Tokopedia tapi ternyata tertulis dah kedaluwarsa. Akhirnya dikasih gratis, gausah bayar hehe….
Sangat memberi inspirasi, Saya suka tulisan ini.