Tindakan mengagung-agungkan seseorang, setelah itu secara bersamaan juga mencemooh orang yang diagungkan tadi. Inilah cermin masyarakat saat ini, budaya kita lebih tepatnya. Satu fenomena yang saya angkat tentang konser. Katakanlah konser musik, layaknya kita menikmati suguhan musik yang dibawakan. Bukan sengaja berdiri paling depan dan sibuk memotret si penyanyi. Hingga dari awal konser sampai akhir konser yang dilakukan hanyalah memotret. Entah apa yang dipotret, tapi mungkin ini bentuk kesenangan sendiri.
Tapi, itu semua sama sekali gak bermanfaat. Menonton konser bukanlah kita harus sibuk dengan kamera dan memotret si penyanyi. Dulu, sekolahku pernah mengundang Agnes Monica, saat itu si Agnes ngambek nyanyi lantaran semua penontonnya hanya sibuk memotret dirinya. Dipikir benar juga, bayar konser mahal tapi hanya untuk memotret?
So, memang gak ada salahnya untuk memotret, tapi jangan sampai dari awal sampai akhir konser harus dipotret kan?]
betul juga gan! masak motret mulai acara berlangsung sampai acara selesai, la trus kapan kita nontonnya kalau motret melulu,,,,hehehehe
wajar2 aj gan.. kn jarang2 liat artis secara langsung.. makanya maen potret mulu.. 😀
Seperti nonton orkestra, resital dan lain sebagainya kan ada etikanya, tapi kalau konser band dalam negeri saya sih ndak bakalan nonton :D.
aQ sih lebih seneng merekam bukan memotret Huang 😀
Harusnya dibatesin tuh Dad.. 3x satu kali konser. Tapi kan jadinya rempong heuheu…
Eh tapi bener koq, saya aja yang jadi penonton risih kalau liat penonton yang kerjaannya motret melulu
Konser yang nyaman itu ya nonton sambil duduk… 🙂
ya kan motret perlu buat kenang2an… 😀
apalagi motretnya hanya dengan (maaf) kamera HP, hehee
Benar, terkesan gak modal kali ya… 😀