BerandaTravelingInternationalSunyi Pagi Membisu Macao

Sunyi Pagi Membisu Macao

Author

Date

Category

Ruangan kamar ini sangat nyaman dan hangat, enggan untuk beranjak cepat dari kasur empuk. Mata saya tertuju pada sudut meja di samping meraih ponsel yang terus berbunyi. Saya segera bergegas menyiapkan diri, melepaskan kenyamanan tidur pagi ini.

Suara pintu terbuka dari kamar depan saya dan tak lama ada yang mengetuk pintu kamar saya.

“Iya…” seru saya dari dalam.

Mas Zul dan Mbak Dewi sudah siap memulai petualangan bersama saya. Sedangkan Mas Christo masih nyaman meringkuk bersama selimut. Akhirnya kami bertiga keluar hotel menuju Senado Square, meninggalkan mas Christo yang nanti akan menyusul kami.

wisata macao
Menyapa pagi hari di Macao
wisata macau
Senado Square
wisata macau
Sisa bangunan portugis masih ada di Senado Square
wisata macau
Salah satu gereja katolik yang ada di Macao

Kami berjalan menuju Senado Square, entah sudah berapa kali kami melintas di kawasan ini. Namun, tak apa sebab kawasan ini selalu menarik dikunjungi di waktu pagi, siang, dan malam. Di antara lorong-lorong saya merasakan senyap pagi membisu. Orang-orang di sini ulet, beberapa toko roti sudah buka lebih pagi. Saya berhenti sejenak untuk membeli dua cakwe seharga 12MOP untuk disantap selama jalan.

Cuaca pagi ini lebih bersahabat, tak sedingin hari pertama kedatangan kami. Langit biru tertutup awan mendung. Tidak banyak kata-kata yang kami lontarkan selama berjalan menuju reruntuhan gereja St. Paul. Mungkin kami sama-sama saling menikmati perjalanan ini dengan cara kami masing-masing.

Baca juga : Macao, Potret Lingkungan Ramah Pejalan Kaki

wisata macao
Rombongan tur sudah menyerang di latar reruntuhan gereja St. Paul

“Yah….” Suara mas Zul terdengar kecewa sesaat.

Saya melirik ke arahnya, “Hah?! Serius jam segini sudah rame?” saya melihat jam tangan baru pukul 6.30 pagi. Berbeda sekali dengan pengalaman saya lima tahun lalu. Di waktu yang sama saya masih bisa mendapatkan suasana reruntuhan gereja St. Paul masih sepi. Sekarang, rombongan tur datang lebih pagi dan mengambil tempat hingga ke memenuhi tangga gereja.

wisata macao
Reruntuhan gereja St. Paul yang fenomena
wisata macao
Detil pahat di depan bangunan
Wisata Macao
Tembok gereja St. Paul memang magnet bagi wisata Macao

Besok aku harus datang lebih pagi lagi berarti sebelum pulang, ucapku dalam hati.

Kerinduan dengan pemandangan para lansia berolahraga pagi menyirat suatu tatanan kehidupan yang tenang. Berada tak jauh dari reruntuhan gereja St. Paul ada sebuah benteng bekas Portugis yaitu Benteng Fonte. Dari atas, suara mas Zul berteriak memanggil kami untuk menyusul naik melihat pemandangan Macao dari sudut berbeda.

wisata macau
Kawasan favorit para lansia untuk olahraga
wisata macau
Halaman masuk dalam benteng
wisata macau
Museum Macao
wisata macau
Para lansia menikmati pagi hari

Dari atas ketinggian benteng terdapat sebuah Museum Macao dengan halaman luas. Sayang saat kami datang museum ini belum dibuka sebab museum dibuka pukul 10 pagi. Hanya ada para lansia sedang menikmati waktu untuk tai chi. Iringan musik menemani ritme gerak mereka.

Perjalanan kali ini ke Macao mengajarkan kalau tak selamanya kehidupan gemerlap membawa kebahagiaan. Bisa saja semuanya adalah kesenangan semu. Padahal di sudut lain ada kehidupan sederhana yang lebih menarik dan hidup. Kekontrasan inilah yang saya jumpai di Macao.

wisata macau wisata macau wisata macau

Saya mengambil duduk di pinggir benteng, menikmati sapaan sinar matahari pagi. Bukankah ini perjalanan yang mewah? Kalian dapat melihat pemandangan Macao dari sudut pandang berbeda dari atas benteng Fonte. Saya yakin ini adalah pemandangan terbaik untuk lanskap perkotaan Macao.

Baca juga : Kembali ke Macao, Mengumpulkan Kenangan 5 Tahun Lalu

Trip perjalanan ini sponsor dari Macao Indonesia dan Kompasiana. Terima kasih atas kesempatan berharga ini bagi saya.

Deddy Huang
Deddy Huanghttp://deddyhuang.com
Storyteller and Digital Marketing Specialist. A copy of my mind about traveling, culinary and review. I own this blog www.deddyhuang.com

35 KOMENTAR

  1. Kapan ya bisa ke Macao?
    Fotonya keren-keren, Koh. Cuma dari hp saya terlihat kecil. Lebih besar foto iklannya. Jadi kurang wow gitu. Ini pasti cantik banget kalo liatnya pake lappy atau komputer.

  2. bangunan gereja-nya berasa lagi nonton the davinci code, klo travelling terutama jarak jauh gitu enaknya sih memang bangun pagi biar bisa ngerasain gimana rutinitas pagi di negeri orang ya koh

  3. Itu gereja yang kebakaran itu ya bang? Walau berupa reruntuhan, tapi megahnya masih terasa walaupun liat di foto, apalagi jika ngeliat langsung ya….Foto2nya bikin adem bang, as always….

  4. Bangunan megah, gedung bertingkat, bersanding dengan rumah-rumah sederhana yang kecil. Keramaian orang berlalu-lalang bersamaan dengan para lansia menikmati masa tua yang tenang. :”)

  5. Berkesan jg kyaknya ya jln2 k Macao kli ini.

    Oya, maaf, maksudnya ini gmn, “Kekontrasan inilah yang saya jumpai di Macao.”?

    Ada sudut lain di kota itu yg kontras bgtu dari yg Anda lihat waktu itu? Maaf, sy bca cpat soalnya, atau mungkin jg krn kurang fokus mmbacanya

  6. Makau kota yang sangat ramah lansia ya. Sudahlah ramah pejalan kaki, juga ramah lansia. Ini pertanda peradaban manusia-manusianya sangat maju. Dan aku selalu dibuat salut sama tempat-tempat wisata yang bisa menjadikan reruntuhan masa lalu, contohnya reruntuhan Gereja St. Paul ini, sebagai ikon. Keren banget. Semoga suatu saat bisa ke Makau.

  7. Buset itu udah berangkat pagi tapi rame banget yah. Aku nyampai sana siang panas terik jadi agak sepian mungkin orang udah malas karna saking panasnya. Aku paling suka di atas Museum itu, damaai 🙂

  8. Aku sebetulnya penasaran ada apa di dalam museum Macao. Sayangnya belum waktu kunjungan, ya. Melihat-lihat museum dari setiap kota yang disinggahi langsung bisa ngasih gambaran bagaimana tempat ini bermula. Dan itu menarik buat aku, Koh?. Btw foto-fotonya cakep bener!?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Deddy Huang

Lifestyle Blogger - Content Creator - Digital Marketing Enthusiast

With expertise in content creation and social media strategies, he shares his insights and experiences, inspiring others to explore the digital realm.

Collaboration at [email protected]

Artikel Populer

Komentar Terbaru