Entah ungkapan apa lagi yang bisa dilayangkan bagi Kota Palembang yang kembali akan menorehkan tinta sejarah bagi Indonesia dan di mata dunia. Nama harum sudah pasti ada di depan mata. Tetapi juga menjadi suatu pembuktian sebagai tuan rumah perhelatan ajang berkelas internasional seperti Asian Games 2018 menjadi taruhannya. Tentunya sebagai warga kota Palembang sendiri saya 100% mendukung program pemerintah untuk menyukseskan ajang olahraga ini.
Saya masih mengingat enam tahun lalu, tepatnya tahun 2011 saat Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin menyatakan kesiapan kota Palembang sebagai tuan rumah Sea Games 2011. Sebagai yang menjadi saksi hidup dalam momentum pembukaan dan penutupan acara tersebut, saya bangga melihat banyaknya perubahan yang terjadi untuk kota Palembang. Pembangunan dan kelengkapan sarana fasilitas bisa dirasakan saat itu.
Kali ini kita bicara tentang harapan. Apa yang menjadi harapan saya untuk Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan nanti pada bulan Agustus di tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Sebagai seorang blogger dan warga Palembang, saya hanya ingin semuanya tepat waktu dan momen Asian Games menjadi pembuktian kalau Indonesia sanggup menjadi tuan rumah. Bagaimana dengan kalian?
Blogger Palembang Kumpul
Pagi nan syahdu, Sang Pencipta berhati baik memberikan cuaca sejuk dengan rintikan hujan. Cuaca menyejukan ini membuat saya dan beberapa teman blogger lainnya bisa berkumpul di ballroom Hotel Novotel Palembang (24/11). Jaraknya selemparan batu dengan rumah saya di arah belakangnya.
Acara yang bertajuk “Asian Games 2018 dan Kemajuan Indonesia” ini dihadiri oleh banyak orang dari berbagai pihak kepentingan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta blogger. Kami diberikan sejumlah materi yang menarik bagaikan bekal yang dapat digunakan sebagai blogger gerakan penyebar berita positif bagi para pembaca kami.
KOMINFO yang dibuka oleh Ibu Niken Widiatuti selaku Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) yang memberikan selayang pandang bahwa saat ini mendapatkan informasi sangat mudah dari media mainstream. Namun, apakah informasi yang didapat sudah terverifikasi kebenarannya? Jauh dari berita hoax.
Sebagai generasi digital, Ibu Niken mengajak bagi para blogger agar dapat menjadi penyebar berita positif. Apalagi dalam waktu dekat kota Palembang akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Tentunya akan banyak corong informasi yang membutuhkan informasi seputar Asian Games 2018 seperti persiapan apa saja yang telah dilakukan oleh INASGOC (Indonesia Asian Games Organizing Committee).
Mengenal Persiapan Athlete Village Asian Games 2018
Lewat penjelasan Bambang Suprianto selaku Wakil Direktur 2 bidang Athlete Village and Service. Pembawaan yang santai menarik para audience untuk lebih mengenal mengenai persiapan rumah atlet yang akan menampung lebih kurang 3030 pax yang akan datang ke kota Palembang.
Di mulai dari memperkenalkan rusunawi dan rusunawa di Jakabaring Sport City. Saya kagum dengan apa yang dipaparkan oleh Pak Bambang dalam presentasi slidenya. Semua rancangan athlete village and service diterapkan sesuai dengan standarisasi Dewan Olimpiade Asia (OCA) yang telah menetapkan tata cara penyambutan tamu-tamu dalam penyelenggaraan Asian Games 2018.
Apa dan bagaimana dijabarkan satu persatu lewat fasilitas kamar yang diperuntukkan untuk atlet diharuskan diisi oleh 3 orang per kamar. Lalu tersedia main dining hall berkapasitas 2000 pax. Selain digunakan untuk tempat makan dapat juga menjadi tempat berkumpulnya para atlit untuk bertukar budaya. Mereka dapat saling berinteraksi satu sama lain.
Ada pun saranan prasarana lainnya seperti atlet service center yang menyediakan hiburan serta daily need agar para atlet bisa mendapatkan hiburan selama masa perlombaan serta memenuhi kebutuhan pribadi masing-masing.
Kita dapat membayangkan persaingan yang ketat saat para atlit bertanding mewakili negara mereka masing-masing. Sehingga, layak sekali mereka mendapatkan fasilitas yang memadai agar tubuh serta pikiran mereka jadi lebih rileks.
Sebagai tambahan informasi, nantinya akan ada 40 spot cabang olahraga yang akan diperlombakan dalam Asian Games 2018. Terdiri dari 12 cabang olahraga di kota Palembang. Empat cabang olahraga di Jawa Barat dan sisanya 24 cabang olahraga di Jakarta. Acara 4 tahunan ini menjadi momentum yang selayaknya mendapat dukungan dari kita sebab Asian Games 2018 setelah 55 tahun sebelumnya Indonesia pertama kali menjadi tuan rumah Asian Games.
Saya sangat menyadari arti pentingnya kesuksesan Asian Games 2018 yang akan datang. Asian Games 2018, energy of Asia.
Sudut Istana
Acara temu blogger bersama KOMINFO ini berlanjut manakala pemateri selanjutnya dibawakan oleh Bapak Handoko Sudarto dari Tim Komunikasi Presiden. Berkemeja putih panjang, pak Handoko mengawali obrolan santai dengan bertanya kepada seluruh peserta.
“Apa ada yang dari Aceh?” tanya beliau, kemudian dia melanjutkan kembali, “Apa ada juga dari Papua?”. Ada dua orang yang mengangkat tangan mewakili ke depan. Lantas menjadi pertanyaan, kenapa Aceh dan Papua?
Menjadi bagian dari kepresidenan, tentunya Pak Handoko sering menemukan hal-hal yang menjadi pokok persoalan yang ada di masyarakat. Saya mengapresiasi kehadiran beliau yang mau mendengar apresiasi dari audiens di ruangan.
Terjawab kenapa Pak Handoko memberikan pertanyaan mengenai Aceh dan Papua. Hal ini berkaitan dengan pemerataan yang berkeadilan. Saya jadi mengingat tulisan saya mengenai Janji Jokowi saat pemerintahan. Kurang lebih apa yang menjadi opini saya disertakan data sama seperti yang diceritakan oleh Pak Handoko tentang bagaimana sisi kepemimpian Jokowi terhadap pemerataan. Hasil yang dapat dilihat adalah saat harga BBM di Papua yang sempat mencapai angka 60 ribu/liter itu bisa saya rasakan sewaktu berkunjung ke Raja Ampat tahun lalu.
Topik mengenai Sudut Istana ini makin menarik bagi kita yang tertarik mengenai transparasi data dan informasi tentang pemerintahan. Tiba-tiba ditengah berjalannya sesi diskusi, pak Handoko mengenalkan sosok seseorang yang sederhana mengenakan kain gringsing.
Sukardi Rinakit, beliau saat ini menjadi penasihat politik Jokowi memberikan kita pesan layaknya seorang bapak kepada anak. Tiga pesan yang saya catat yaitu jangan mudah kecewa, kita harus bisa menerima kekecewaan. Perkaya informasi yang kita dapat dengan data sehingga kita menulis bukanlah berdasarkan persepsi. Terakhir, selalu cek dan ricek informasi yang di dapat.
Cak Kardi, nama yang biasa disapa dan dikenal dikalangan pemerintahan sejak Presiden Gus Dur menjadi sosok yang sederhana. Kain gringsing khas Bali melingkar di lehernya sebagai simbol bahwa dalam perjalanan karirnya dia ingin menyampaikan bahwa apa yang mungkin terlihat di media belum tentu nyata apa adanya. Sosok yang mungkin kita lihat pemerintahan itu menyeramkan ternyata tidak. Masih ingat bagaimana Presiden Jokowi mengundang para blogger dan influencer ke istana? Saya berharap suatu saat saya mendapat undangan istimewa tersebut dan dapat berfoto bersama Jokowi.
Berjumpa Bapak Blogger Indonesia
Dari meja bundar tempat saya duduk pada baris belakang, saya sudah mengenal sosok pria yang mendapat julukan sebagai “Bapak Blogger Indonesia” sejak 10 tahun lalu. Namun baru kali ini saya dapat berjumpa langsung dengan Enda Nasution.
Ada semacam rasa bangga bercampur senang. Bangga sebab, bulan lalu saya memenangkan suatu kompetisi menulis dan jurinya adalah Mas Enda. Senang sebab saya dapat berjumpa langsung bahkan berfoto bersama.
Apa yang disampaikan oleh Mas Enda tentang blogging di Indonesia dari masa ke masa memang benar apa adanya. Kenikmatan ngeblog masa itu adalah kekeluargaan. Kita adalah topik yang paling dicari oleh para pembaca. Maka tidak heran saat ada ajang kopdar maka serasa kita sudah mengenal si blogger.
Tetapi, informasi berubah dengan cepat. Masa sekarang kegiatan ngeblog sudah ada segmennya tersendiri dengan topik-topik yang lebih menarik. Kita mudah sekali menjumpai blog yang membahas mengenai traveling, beauty, food, dan niche lainnya.
Ayo Bijak Bersosmed
Saya sependapat dengan apa yang dibagikan Mas Enda mengenai apa yang harusnya dituliskan oleh blogger saat ini. Kita harus dapat membagikan tulisan yang emosional dan positif agar apa yang kita alami dapat menginspirasi orang lain.
Saya sangat mengapresiasi sekali adanya acara dari KOMINFO ini datang ke Palembang dan menyapa kami. Sebagai generasi digital saya pun turun mendukung gerakan #BijakBersosmed agar apa yang saya tulis di blog ini menjadi sumber informasi dan positif. Sebab cara yang paling sederhana untuk menangkal berita hoax adalah dengan perbanyak berita positif.
Jadi, sudahkah kalian menggunakan media sosial dengan baik dan positif untuk menyebarkan informasi yang bermanfaat? Kalau saya sudah.
[…] ini bermula saat KOMINFO menyapa kami, blogger Palembang sekaligus warganet untuk sarasehan bersama dalam acara flash […]
Menunggu kehadiaran kominfo di Jogja khusus untuk blogger. Kemarin udah ketemu tapi bersama universitas. Majukan Indonesia
Kenikmatan ngeblog adalah kekeluargaan. Berkah berani mulai ngeblog lagi, aku banyak ketemu temen baru di Palembang dan dapat banyak pengalaman seru 🙂
Wahh enda nasution. Hehehe, aku dulu sempat ingin wawancara beliau waktu masih jadi jurnalis di ibukota. Sayangnya mention twitterku nggak di balas dia waktu itu. Hiks
Palembang sengri-ngeri sedap, banyak tempat olahraga yang bagus dibangun di sana 🙂
kak kirim salam ama kak endanya marganya nasution ya kayaknya dari kampungku btw selamat yah koh
Kamu nasution juga kah? Eh selamat apaan win
Keren kokohh tulisannya. Molly mah apa atuh. Selamat ya kohh juara 1. 😀
Si kaka dapet sepeda dari pak Jokowi ya asiiiik hahaha 😛
ok, klo ke Palembang tinggal cari hotel novotel trus ketemu rumahmu …. surparise, siapin empek2 :)))
Like always, totalitas dan informatif tulisannya.
Asyik bgt acaranya .. bisa meet up blogger Palembang ^_^
Sepedanya ga boleh dibawa pulang yah? 😀
sepeda masih properti :p
wah masih sempat edit foto diaaaaa
harus haha..
Acaranya seru dan aku dapet banyak ilmu, aku senang ?
kan kita bisa kopdar 😀
hari ini pak menkominfo di solo, talkshow UMKM
Wih kamu datang juga mas acaranya?
enggak ikut mas, masih kerja 🙂